You are on page 1of 101

PROSES MANAJEMEN INVESTASI

1. Menetapkan sasaran
2. Membuat kebijakan
3. Memilih strategi portofolio
4. Memilih aktiva/aset
5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja
1. Sasaran
Tergantung institusi ybs
Perusahaan atau perorangan akan berusahaa
mencapai sasaran pencapaian sejumlah dana yang
harus ada di masa yang akan datang
Untuk memenuhi kewajiban
Asuransi jiwa, bank, dan perusahaan lainnya
2. Kebijakan
Keputusan alokasi aset
Bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan
ke kelompok-kelompok aktiva
Saham
Obligasi
Real estate
Saham asing
3. Strategi Portofolio
Strategi aktif : menggunakan informasi yang tersedia
dan teknik peramalan untuk memperoleh kinerja
yang lebih baik dibandingkan diversifikasi secara luas
Strategi pasif : bergantung pada diversifikasi untuk
mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar
4. Memilih Aktiva/Aset
Memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan ke dalam
portofolio
Merancang portofolio yang efisien, yang memberikan
pengembalian terbesar untuk tingkat risiko tertentu
5. Mengukur & Evaluasi Kinerja
Mengamati dan menilai kinerja imvestasi dalam
jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya
Apakah tetap menjanjikan atau tidak menjanjikan
lagi
Disesuaikan dengan situasi dan kondisi
perekonomian makro,mikro
Investasi sekuritas
Pihak yang terlibat di dalam pasar modal Indonesia :
- Bapepam
- Pelaksana Bursa
- Emiten
- Perusahaan efek
- Lembaga kliring dan penyelesaian penyimpanan
Reksa dana
Lembaga penunjang apsar modal
Profesi penunjang pasar modal
Investor
Instrumen pasar modal
Saham
Obligasi
Derivatif dari efek :
- Right/klaim
- Waran
- Obligasi konvertibel
- Deviden
Risiko dalam sistem pasar
keuangan
Risiko politik
Dengan peraturan perundang-undangan
Risiko Mata uang
Penurunan nilai saham
Risiko inflasi
Nilai suatu mata uang tidak pernah stabil
Pasar modal : pertemuan pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas
Transaksi dilakukan di bursa efek
Pasar modal juga sebagai lembaga perantara
Pasar Perdana
Saat menjual sekuritas pada kali pertama kepada para
investor umum
Menerbitkan informasi secara detail tentang
perusahaan yang akan melakukan go-public
Prospek perusahaan di masa yang akan datang?
PROSES PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA

BAPEPAM
3

PROFESIONAL + 1
LEMBAGA
PENDUKUNG PASAR EMITEN
MODAL
4
PASAR PERDANA
Pasar Sekunder
Memberikan likuiditas kepada investor
Perdagangan : saham biasa,preferen,obligasi dan lain
sebagainya
Terdapat dua jenis pasar di dalam pasar sekunder
Pasar lelang dan pasar negosiasi
Pasar lelang : auction market, lewat jasa
perantara/broker, investor tidak bisa melakukan
transaksi secara langsung. Terjadi di sebuah lokasi
fisik
Pasar negosiasi : negotiated market, terdiri dari
jaringan dealer yang membentuk jaringan tersendiri.
Bursa paralel.
Jumlah saham dalam satuan standar lot, 1 lot= 500 lb
saham
Saham reksadana, 1 lot = 100 lb saham
Perubahan harga fraksi dalam menawar bursa :
- kelipatan Rp.25,00;delta maks.Rp.200,00
- obligasi kelipatan 0,625%
- Harga saham serta derivatifnya akan
berbeda kelipatannya untuk harga per
lembar saham yang bervariasi
Pasar Negosiasi, terdiri dari :
- Perdagangan saham jml besar (block
trading), minimal 200.000 lb saham
- Perdagangan di bawah standar (odd lot)
di bawah 500 lb saham
- Perdagangan tertutup (crossing) untuk
transaksi jual beli yang dilakukan ang.br
- Perdangan inv.asing, porsi :49% dari jml
yang listed, pembatasan dihapus, kecuali
saham perbankan
RETURN DAN RISIKO
Dua sisi mata uang
Dalam memperhitungkan return juga
memperhitungkan risiko
Investor mencari alternatif
Investasi dengan return paling tinggi dengan tingkat
risiko tertentu atau …
Return investasi : yield dan capital gain (loss)
Cash flow secara periodik dari suatu investasi
Saham dan obligasi
Perubahan harga sekuritas,baik saham dan obligasi

Total return = yield + capital gain (loss)


Sumber risiko :

- Risiko Suku Bunga


- Risiko Pasar
- Risiko Inflasi
- Risiko Bisnis
- Risiko Finansial
- Risiko Likuiditas
- Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Estimasi return dan risiko sekuritas
Menghitung return yang
diharapkan

n
E ( R)   Ri . pri
i 1
Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Return ke-i yang mungkin terjadi
Probabilitas kejadian return ke-i
Banyaknya return yang mungkin terjadi
DISTRIBUSI PROBABILITAS SEKURITAS XYZ
KONDISI EKONOMI PROBABILITAS RETURN

Ekonomi Kuat 0,30 0,20

Ekonomi Sedang 0,40 0,15

Resesi 0,30 0,10

Kita bisa menghitung return yang dari sekuritas


XYZ di atas
Perhitungan return yang lain
Aritmethic dan geometric
mean

X
 X
n
G   1  R1   (1  R2 )...(1  Rn )  1
1/ n
Return Aset MMM selama periode 2003-2007
Tahun Return (%) Return relatif
(1+return)

2003 15,25
2004 20,35
2005 -17,50
2006 -10,75
2007 15,40
HITUNGLAH DENGAN METODE ARITHMATIC DAN GEOMETRIC MEAN
Menghitung risiko

Bisa dilakukan dengan menghitung varians dan


standar deviasi return investasi yang
bersangkutan

   Ri  E ( R) pri
2 2
Varians return
Standar deviasi
Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Return ke-i yang mungkin terjadi
Probabilitas kejadian return ke-i
Ri pri Ri-E(R) [Ri-E(R)]2 [Ri-E(R)]2pri

0,07 0,2

0,01 0,2

0,08 0,3

0,10 0,1

0,015 0,2

Σ 1,0 E(R)= Var.return=σ2

Std dev=σ
Koefisien Variasi

Standar deviasi return dibagi dengan


return yang diharapkan


E (R )
Analisis risiko portofolio
Konsep pengurangan risiko, sebagai akibat
penambahan sekuritas ke dalam portofolio
Penambahan secara terus menerus jenis sekuritas ke
dalam portofolio, maka manfaat pengurangan risiko
yang kita peroleh akan semakin besar sampai
mencapai titik tertentu di mana manfaat
pengurangan tersebut mulai berkurang
Risiko portofolio bisa
diestimasi dengan mengukur
varians portofolio tersebut

i
p  1
n 2
Risiko setiap sekuritas sebesar 0,2, risiko portofolio
akan menurun terus jika semakin banyak sekuritas
yang dimasukkan dalam portofolio.Jika kita
memasukkan 100 saham dalam portofolio tersebut
maka risiko portofolio akan berkurang.
Asumsi statistik yang dipakai sangat sulit ditemui
dalam dunia
Manfaat pengurangan risiko yang diperoleh dengan
memasukkan sekian banyak jenis saham, akan
mencapai titik puncaknya, selanjutnya setelah itu bila
kita masukkan lagi jenis saham , tambahan itu tidak
akan memberi manfaat lagi

0,10

0,08
0,06

0,04

0,02

1 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Penelitian yang dilakukan Tandelilin pada tahun 1998
melakukan penelitian di bursa Indonesia dan Filipina
merekomendasikan 14 saham untuk pasar modal
Filipina dan 15 saham untuk pasar modal Indoneisa
dalam rangka untuk meminimalisir risiko portofolio
Diversifikasi

Untuk menurunkan risiko portofolio perlu


melakukan diversifikasi
Diversifikasi random
Dana secara acak dan pada berbagai jenis saham yang
berbeda atau pada berbagai aset yang berbeda.
Diversifikasi Markowitz
“Janganlah menaruh semua telur ke daam satu
keranjang”, sebab jika keranjang itu jatuh , maka
semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan
pecah
 “Janganlah menginvestasikan semua dana yang kita miliki hanya
pada satu aset saja , karena jika aset tersebut gagal, maka semua
dana yang telah kita investasikan akan lenyap.
 Koefisien korelasi : ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan
bersamaan relatif antara dua variabel. Ukuran tersebut (ρi,j)
berjarak antara +1,0 hingga -1,0
 Korelasi positif sempurna, negatif sempurna, tidak ada korelasi
 Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi +1 tidak akan
memberikan manfaat pengurangan risiko, hasil: hanya rata-rata -

…tertimbang dari risiko individual sekuritas yang ada
dalam portofolio
Korelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio
secara signifikan. Semakin banyak jumlah saham yang
tidak berkorelasi , semakin besar manfaat
pengurangan risiko yang diperoleh
Korelasi -1, akan menghilangkan risiko dua sekuritas ,
sejalan dengan prinsip strategi hedging terhadap
risiko
Dalam dunia nyata, ke-3 jenis korelasi tersebut sangat
jarang terjadi. Sekuritas biasanya akan mempunyai
korelasi + thd sekuritas , meski tidak sempurna.
Kovarians

Ukuran absolut yang menunjukkan sejauhmana dua variabel


mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-
sama.
Rumus :

m
 AB    RA,i  E ( RA ) RB ,i  E ( RB )  pri
i 1
kovarians antara sekuritas A dan B
Return sekuritas A pad saat i
E(RA) = nilai yang diharapkan dari sekuritas A
m= jumlah sekuritas yang meungkin terjadi pada
periode tertentu
pri = probabilitas kejadian return ke-I
Estimasi Return dan Risiko Portofolio

Sama dengan mengestimasi return dan risiko


portofolio berarti menghitung return yang
diharapkan dan risiko suatu kumpulan aset individual
yang dikombinasikan dalam suatu portofolio aset
Untuk menghitung risiko suatu portofolio harus
dilihat dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap
risiko portofolio
 Menghitung return yang diharapkan dari portofolio
 Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan
menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari
masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio

n
E ( R p )   Wi E ( Ri )
i 1
Return yang diharapkan dari portofolio
Bobot portofolio sekuritas ke-i
Return yang diharapkan dari sekuritas ke-i
Jumlah sekuritas-sekuritas yang ada dalam portofolio
Sebuah portofolio yang terdiri dari 3 jenis saham,
X,XX,dan XXX menawarkan return yang diharapkan
masing-masing sebesar 15%,30% dan 25%. Bila
presentase dana yang diinvestasikan pada saham X
sebesar 40%, saham XX 30%, dan XXX 30%, maka
return yang diharapkan dari portofolio tersebut
adalah :
E(Rp) =
Menghitung risiko portofolio

Terdapat 3 hal yang perlu ditentukan :


- Varians setiap sekuritas
- Kovarians antara satu sekuritas dengan
sekuritas lainnya
- Bobot portofolio untuk masing-masing
sekuritas

 p  W   W   2(WA )(WB )(  AB ) A B
2
A
2
A B
2 2
B 
1/ 2

Portofolio yang terdiri dari saham A dan B


masing-masing menawarkan return
sebesar 10% dan 25% serta standar
deviasi masing-masing sebesar 30% dan
60%. Alokasi dana investor pada kedua
aset tersebut masing-masing sebesar 60%
(A)dan 40%(B). Standar deviasi portofolio
tersebut bisa kita hitung
Skenario koefisien korelasi saham A dan B
Untuk menghitung risiko portofolio saham A dan B
+1;+0,5; +0,2;0;-0,2;-0,5;-1,0
Sedangkan untuk kasus n sekuritas

n n n
   Wi    WiW j ij
2
p
2
i
2

i 1 i 1 j 1
Varians return portofolio
Varians return sekuritas i
Kovarians antara return i dan j
Bobot atau porsi dana yang diinvestasikan
Tanda penjumlahan ganda, angka n2 akan
ditambahkan secara bersamaan semua nilai pasangan
i dan j.
Model indeks tunggal
Dikembangkan oleh William
Sharpe

Ri   i   i RM  ei
Return sekuritas i
Return indeks pasar
Bagian return sekuritas yang tidak dipengaruhi
kinerja pasar
Ukuran kepekaan return sekuritas i terhadap
perubahan return pasar
Kesalahan residual
Perhitungan komponen
return sekuritas dalam model
indeks tunggal melibatkan :
komponen return yang
terkait dengan keunikan
perusahaan (alpha),
komponen return yang
terkait dengan pasar (beta)
Kovarians antarsaham A dan
B yang hanya terkait dengan
pasar
 AB   A  B 2
M
Risiko bisa dirumuskan

 

      ei
i
2
i
2
i
2

Demikian halnya dengan


perhitungan risiko portofolio
PEMILIHAN PORTOFOLIO
Bagaimana melakukan :
- pemilihan portofolio
- maksimalkan return
- pada tingkat risiko tertentu
Terdapat banyak kemungkinan portofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko yang tersedia
di pasar
Kombinasi dalam jumlah tak terbatas
Portofolio yang efisien
Fungsi Utilitas dan kurva indiferen
Aset berisiko dan aset bebas risiko
Portofolio Efisien dan
Portofolio Optimal
Maksimalkan return dengan tingkat risiko tertentu
atau…
Perilaku investor memegang peranan
Asumsi : semua investor tidak menyukai risiko (risk
averse)
Portofolio yang dipilih dari sekian banyak portofolio
efisien.
Fungsi utilitas dan kurva indiferens
Teori pilihan
Fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari
semua alternatif pilihan yang ada
Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin
tinggi utilitas alternatif tersebut.
Rp
u3

u2

u1

Peningkatan utilitas
b

Risiko
Aset berisiko dan aset bebas risiko
Investor bisa memilih salah satu atau kombinasi dari
keduanya
Aset berisiko : aset yang tingkat return aktualnya di
masa depan masih mengandung ketidakpastian
Misal : investor membeli saham P.T. Aneka Tambang,
pada masa satu tahun ke depan , investor tersebut
masih belum tahu berapa return yang didapatnya
Aset yang bebas risiko, tingkat return sudah bisa
dipastikan, misal SBI
Bila investor menginvestasikan dananya dalam
bentuk obligasi jangka panjang pemerintah misal
dalam jangka waktu 20 tahun
Ada risiko yang terkandung di dalamnya yaitu
penurunan tingkat suku bunga.
Model Portofolio Markowitz

Investor kurang memanfaatkan informasi yang


tersedia dalam diversifikasi yang bersifat naif
Model Markowitz didasarkan pada 3 asumsi :
- Periode investasi tunggal
- Tidak ada biaya transaksi
- Preferensi investor hanya berdasar pada return yang
diharapkan dan risiko
Pemilihan portofolio optimal
Portofolio efisien
Portofolio optimal
Investor dapat memilih berdasarkan preferensi yang
diberikan terhadap return yang diharapkan dan risiko
yang ditunjukkan dalam kurva indiferen
Rp

u2 Garis permukaan
u1 efisien

Titik-titik portofolio
optimal

Risiko
Titik-titik yang ada dalam permukaan efisien
mempunyai kedudukan yang sama, tidak ada
dominasi
Model ini tidak memasukkan unsur pinjaman dana
dalam pembiayaan investasi, demikian halnya dengan
aset bebas risiko
Masing investor akan melakukan estimasi yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, garis
permukaan efisien akan berbeda untuk tiap investor
Memilih kelas aset yang optimal
Pembuatan keputusan alokasi aset
Menentuan porsi dana yang akan diinvestasikan
pada masing-masing kelas aset
Pemilihan aset-aset dari setiap kelas aset yang
telah dipilih
Investor harus membuat keputusan, yaitu
keputusan alokasi aset
Keputusan ini terdiri dari :
- kelas aset
- berapa bagian dari seluruh dana
Masing-masing bobot dana akan berkisar dari
angka 0%-100%
Keputusan alokasi aset bisa dalam cakupan
internasional
Diversifikasi bisa dilakukan berdasarkan kelas aset
dan secara internasional
Jika keputusan alokasi aset dilakukan di beberapa
negara maka pertimbangan yang timbul :
Berapa % porsi dana yang akan diinvestasikan pada
setiap negara yang dipilih
Pada setiap negara, berapa % porsi dana yang akan
diinvestasikan dalam kelas aset tertentu
Dalam setiap kelas aset berapa % dana yang
diinvestasikan dalam kelas aset bersangkutan
Kelas aset dalam investasi
portofolio
Saham biasa :
Ekuitas domestik
Ekuitas internasional
Obligasi : pemerintah/swasta
dengan jaminan, interna
sional
Instrumen pasar uang
Real estate
PMV
INVESTASI DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
E (Rp)

MEF
C

RF

σp
Investasi dana bebas risiko

E ( R p )  WRF RF  (1  WRF ) E ( RL )
 p  (1  WRF ) L
Portofolio L menawarkan tk.return yang diharapkan
sebesar 20% ,SD=10%.Aset bebas risiko menawarkan
return sebesar 5%.Investor menginvestasikan 30%
dananya pada aset bebas risiko, maka E(RF)=
Standar deviasi
Titik dengan slope tertinggi akan menjadi pilihan
para investor
Meminjam dana bebas risiko
E(Rp)

RF

σp
Dengan dana pinjaman diasumsikan dana menjadi lebih dari
100%, yaitu 200%
Asumsi bahwa dana yang bisa dipinjam sama dengan dana yang
dimiliki

E ( RF )  WRF  (1  WRF ) E ( RC )
 1( RF )  2( RC )
 p  2 C
Return yang diharapkan dari portofolio C =20%
dengan SD=15%.Tk.Bunga bebas risiko=5%, kita bisa
menghitung tingkat return yang diharapkan dan SD
portofolio C
Semakin konservatif investor, maka investasinya akan
semakin mendekati titik RF, semakin agresif akan
semakin mendekati titik…
CAPM-Capital Asset Pricing Model
Kemampuan untuk mengestimasi return suatu
sekuritas merupakan hal yang sangat penting.
Terdapat beberapa asumsi dalam model ini
Berguna untuk menyederhanakan persoalan yang
terjadi di dunia nyata
Model lebih mudah dipahami dan diuji
Semua investor dalam jangka waktu satu periode
yang sama
Investor mengambil keputusan investasi berdasarkan
pertimbangan antara nilai return ekspektasi dan
deviasi standar return portofolio
Semua investor mempunyai harapan yang seragam
terhadap faktor input yang digunakan untuk
keputusan portofolio
Semua investor dapat meminjamkan sejumlah dana
dan meminjam sejumlah dana yang tidak terbatas
pada tingkat suku bunga bebas risiko
Short sale diijinkan
Semua aktiva dapat dipecah-pecah menjadi bagian
yang lebih kecil dengan tidak terbatas
Semua aktiva dapat dipasarkan secara likuid
sempurna
Tidak ada biaya transaksi
Tidak terjadi inflasi
Tidak ada pajak pendapatan pribadi
Investor adalah price takers
Pasar modal dalam kondisi equilibrium
Ekuilibrium pasar modal
Terjadi jika harga-harga aktiva berada di tingkat yang
tidak memberikan insentif lagi untuk melakukan
perdagangan spekulatif
Semua investor akan memilih portofolio pasar, yang
merupakan portofolio aktiva berisiko yang optimal,
berada di EF Markowitz
Efficient set dapat digambarkan pada gambar sebagai
berikut
M
A

RF

σp
Portofolio pasar akan terletak pada kurva efficient set
AB
Perlu kombinasi aktiva berisiko dan aktiva bebas
risiko
Return untuk aktiva bebas risiko adalah sebesar R BR
,ditunjukkan oleh garis lurus
Dalam keadaan ekuilibrium semua aktiva berisiko
harus berada di portofolio pasar M
Idealnya : semua aktiva berisiko harus dimasukkan ke
dalam portofolio pasar
Kenyataan : portofolio berisi dengan sekuritas dalam
satu pasar saja
Garis Pasar Modal
E(RP)

GPM

M
E(RM)

Premium risiko=E(RM)-RBR

RF

Risiko portofolio pasar


σp
σM
Garis CML memotong pada sumbu vertikal pada titik
RBR
Selisih antara tingkat return yang diharapkan dari
portofolio pasar E(RM)dengan tingkat return bebas
risiko merupakan tingkat return ekstra yang bisa
diperoleh investor, sebagai kompensasi atas risiko
pasar M
Disebut premi risiko portofolio pasar
Harga pasar dari risiko

E ( RM )  RBR
M
Slope dari GPM adalah harga pasar dari risiko
portofolio yang efisien.
Harga pasar dari risiko menunjukkan tambahan
return yang dikehendaki oleh pasar karena
adanya kenaikan risiko portofolio relatif terhadap
risiko pasar
Prinsip Pengelolaan
Aktiva-Kewajiban
Investor institusional
Tujuan investasinya akan dipengaruhi oleh
karakteristik kewajibannya
Masing-masing institusi mempunyai karakteristik
yang berbeda berkaitan dengan kewajibannya
Hal ini disebut dengan manajemen aktiva-kewajiban
Risiko yang berhubungan dengan investasi
Risiko harga
Risiko kelalaian
Risiko Inflasi
Risiko nilai tukar
Risiko reinvestasi
Risiko ditarik kembali
Risiko likuiditas
Risiko harga
Nilai aktiva menurun pada saat investor akan menjual
aktiva yang dimilikinya
Tidak ada kepastian tentang nilai sekuritas di masa
yang akan datang
Pergerakan umum pasar modal
Risiko utama yang dihadapi
Risiko Kelalaian
Default risk, risiko di mana penerbit obligasi
melakukan wanprestasi
Disebut juga risiko kredit, tidak melakukan
pembayaran pokok dan bunga pada waktu yang telah
ditentukan
Diakibatkan oleh risiko usaha dan keuangan
Kesemuanya berkaitan dengan cash flow perusahaan
tersebut
Posisi kas yang tidak seimbang
Risiko inflasi
Inflasi mengurangi nilai aktiva
Misal bila seorang investor membeli instrumen
hutang dengan maturitas 1 tahun, nilai maturitas US$
1,500 dengan suku bunga 7%, tingkat inflasi satu
tahun 6%, arus kas satu tahun dibagi dengan 1
ditambah dengan tingkat inflasi, sehingga nilai cash
flow-nya akan berkurang.
Hal ini menjadi pertimbangan investor dalam
melakukan investasi
Risiko Nilai tukar
Risiko ini berkaitan dengan pengurangan nilai aktiva
yang dinyatakan dalam mata uang asing
Bila investor membeli sekuritas dengan mata uang
asing dan mata uang asing tersebut mengalami
depresiasi relatif terhadap nilai USD misalkan, maka
akan mengurangi penerimaan investor yang
bersangkutan
Risiko Reinvestasi
Risiko di mana hasil yang diterima di masa depan
harus diinvestasikan kembali dalam suku bunga yang
lebih rendah
Suatu inst.keuangan mengharapkan akan menerima
15 M pada saat maturitas obligasi empat bulan dari
sekarang. Ins. tersebut berniat menginvestasikan
kembali uang yang diperolehnya tadi untuk di
investasikan kembali, risiko yang dihadapi adalah
penurunan suku bunga empat bulan mendatang
Risiko ditarik kembali
Atau disebut call risk,risiko yang melekat pada
manajemen portofolio obligasi, sehingga para investor
tidak menganggap risiko ini terlalu penting.
Penarikan dilakukan oleh penerbit obligasi
Bisa sebagian atau seluruhnya
Penerbit obligasi biasanya menahan hak ini
Agar memperoleh fleksibilitas untuk mendanai
kembali obligasinya di masa depan
Risiko Likuiditas
 Daya jual aktiva kuangan mengacu pada kemudahan aktiva untuk
dijual sesuai dengan nilai atau sedikitnya mendekati nilai aktiva
tersebut.
 Risiko ini timbul pada saat terjadi kesulitan untuk menjual
kembali aktiva atau perbedaan harga ssesungguhya dengan harga
yang disetujui dikurangi komisi
 Besarnya selisih hasil (spread) antara harga penawaran (harga yang
diinginkan) dengan harga yang diminta (harga yang disetujui
pembeli) ditambah komisi
Karakteristik dasar kewajiban
Akan menentukan strategi investasi yang akan
dijalankan oleh manajer keuangan
Kewajiban : pengeluaran kas yang harus dilakukan
pada waktu yang telah dipastikan
Jumlah dan durasi waktu
Beberapa kewajiban di mana “hukum angka besar”
memudahkan perkiraan waktu dan /atau jumlah
pengeluaran kas
Pekerjaan ini dilakukan oleh aktuaria
Kesulitan dalam memperkirakan waktu bencana alam
dsb
Pengelompokan Kewajiban Dari Investor Institusional

Jenis Jumlah Durasi

I Diketahui Diketahui

II Diketahui Tidak Pasti

III Tidak Pasti Diketahui

IV Tidak Pasti Tidak Pasti


Tujuan Utama institusi keuangan
Menghasilkan pengembalian yang mencukupi atas
dana yang diinvestasikan
Mempertahankan kelebihan aktiva yang mencukupi
atas kewajiban perusahaan
Surpus Ekonomi:
Nilai pasar aktiva-nilai pasar kewajiban
Perusahaan Investasi
Perusahaan ini menjual saham kepada masyarakat
dan menginvestasikan hasil yang diperoleh dalam
diversifikasi saham portofolio sekuritas
Sekuritas yang dibeli dapat dibatasi ke dalam jenis
aktiva tertentu
Strategi berkisar dari aktif berisiko tinggi hingga pasif
berisiko rendah
Terdapat beberapa hal yang menguntungkan dalam
pembelian saham diperusahaan investasi
Dalam jumlah dana yang ‘ekonomis” investor bisa
memperoleh diversifikasi portofolio yang lebih luas
Memperoleh pelayanan profesional , biaya lebih
ekonomis
Kemudahan dalam teknis investasi
Jenis-jenis perusahaan investasi
Perusahaan investasi terbuka (reksadana)
Secara berkelanjutan siap untuk menjual saham
kepada masyarakat dan menarik kembali saham yang
beredar jika diminta pada harga yang sesuai dengan
nilai portofolionya
 NAB/lb shm=(NPPortf-kewajiban):Jm.lbShmBrd
 Saham reksadana ditawarkan secara langsung /lewat broker
Harga penawaran =harga yang diminta perusahaan
investasi yang akan menjual sahamnya
Harga di atas = NAB/lbshm+kom.Jual
Dana beban = perusahaan investasi yang cenderung
menarik komisi dalam jumlah besar
1%-8,5%
No load fund, back-end load fund
Perusahaan investasi tertutup
Perusahaan ini menjual saham pada perusahan lain
dan tidak menarik kembali sahamnya
Dalam pembelian saham ini pembeli membayar
komisi pada broker, baik pada saat membeli dan
menjual
Harga ditentukan dari penawaran dan permintaan
Investor awal menanggung biaya pertanggungan
penerbitan saham perusahaan investasi
Struktur beban
Beban operasi tahunan
- Biaya konsultasi investasi/manajemen
- Biaya penyimpanan catatan stock holder
- Laporan keuangan
- jasa akuntan
- custodian
Biaya manajemen + biaya lain-lain disebut dengan
beban operasi tahunan
Dicantumkan dalam prospektus
Tujuan dan kebijakan investasi
Industri tertentu /khusus
Elektronik
Oceanografi
Telekomunikasi
Obligasi
Ataupun instrumen lainnya, tergantung dari
kebijakan perusahaan yang bersangkutan

__________________
_______________________________

You might also like