You are on page 1of 4

RESPIRASI PADA UNGGAS

Anatomi: paru-paru kecil dan menempel pada rusuk sehingga secara relatif tidak mengembang.
Terdapat kantong udara yang besar, pembuluhnya kurang berkembang. Kontraksi otot-otot pernafasan
terjadi selama inspirasi dan ekspirasi (keduanya aktif). Sistim pernafasan dimulai dengan lubang (nores)
bagian luar yang terbuka menuju rongga hidung. Rongga ini dipisahkan oleh septum dan terbuka
menuju mulut lewat sebuah celah. Glotisnya terletak pada dasar lidah.
Trakea terbagi dan membentuk 2 bronki utama pada percabangannya merupakan syrinx yang
merupakan organ suara pada burung. Udara yang lewat pada membran syrinx menghasilkan suara
karaketristik yang berbeda-beda.
Kantong udara terletak di luar paru-paru di dalam rongga badan. Fungsi utama kantong udara sebagai
jalan udara dan karena hampir avaskular maka dapat sedikit melakukan pertukaran udara. Ayam, itik,
merpati dan kalkun mempunyai 9 kantong udara ( 5 pada bagian anterior dan 4 pada bagian posterior).
Mekanisme Pernafasan
1. Inspirasi: Ukuran daerad dada bertambah, baik ke arah transversal maupun dorsoventral.
Pertambahan yang besar terjadi pada bagian caudal dari daerah thoracic, karena sternum dan rusuk-
rusuk sternal mengayun ke depan dan ke bawah sedangkan rusuk-rusuk vertebral bergerak ke dalam
dan ke depan.
2. Ekspirasi: Gerakan-gerakan tersebut berlawanan arah dan juga otot-otot aponeurosis polmonatis
berkontraksi, dan melebarkan paru-paru.
Selama inspirasi tekanan kantung-kantung udara menurun, karena volumenya bertambah, dan pada
saat ekspirasi tekanan naik. Paru-paru mengecil selama insiprasi dan mengembang selama expirasi.
Selama inhalasi, semua kantung udara terisi dan paru-paru kosong, sedangkan selama exhalasi semua
kantung kosong dan paru-paru terisi.
Dibandingkan dengan jenis hewan lainnya, penggunaan oksigan pada bangsa burung relatif tinggi.
Sebagai conton, itik dan merpati menggunakan oksigen mencapai 60%, ayam 54%.
Mekanisme Pernafasan
Proses pernapasan pada saat burung tidak terbang. Pada saat otot tulang rusuk berkontaksi,
tulang rusuk bergerak ke arah depan dan tulang dada bergerak ke bawah. Rongga dada menjadi
besar dan tekanannya menurun. Hal ini menyebabkan udara yang kaya dengan oksigen masuk ke
dalam paru-paru dan selanjutnya masuk ke dalam kantung-kantung udara. Pada waktu otot
tulang rusuk mengendur, tulang rusak bergerak ke arah belakang dan tulang dada bergerak ke
arah atas. Rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi besar, mengakibatkan udara keluar
dari paru-paru. Demikian juga udara dari kantung-kantung udara keluar melalui paru-paru.
Pengambilan oksigen oleh paru-paru terjadi pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Pertukaran gas
hanya terjadi di dalam paru-paru.

Kantung Udara Pada Paru Paru Merpati


Udara pada kantung-kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat udara di paru-paru berkurang,
yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak atau diangkat ke atas
maka kantung udara di tulang korakoid terjepit sehingga oksigen pada tempat itu masuk ke paru-
paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang
dada kembali ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar
dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon dioksida keluar.
Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung udara masuk ke paru-paru dan
terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-
paru dapat terjadi pada saat ekspirasi maupun inspirasi.

Ketika burung terbang gerakan otot dada dapat mengganggu pengambilan oksigen oleh paru-
paru. Karena itu, selain dengan bernapas dengan paru-paru, pada saat terbang burung bernapas
dibantu dengan kantong udara ( air sacs ).

Kantong udara mempunyai fungsi :

1. Membantu pernapasan pada waktu terbang.


2. Membantu memperbesar ruang siring sehingga dapat memperkeras suara.
3. Menyelubungi alat-alat dalam rongga tubuh hingga tidak kedinginan.
4. Membantu mencegah hilangnya panas badan yang terlalu besar.

Kecepatan Bernafas
Kecepatan bernafas pada bangsa burung tergantung pada ukuran badan, seks, rangsangan, dan
berbagai faktor lain. Pada umumnya bangsa burung yang lebih kecil mempunyai kecepatan
(frekuensi) pernafasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lebih besar, misalnya pada
bangsa unggas jantan seperti merpati, itik, angsa, kalkun, dan anak ayam adalah 28, 42,
20, 28, dan 16 kali/menit secara berturut-turut; sedangkan yang betina 16, 110, 40, 49, dan
28 secara berturut-turut. Kecepatan bernafas bertambah bila suhu badan meningkat.
Pada anak ayam yang suhu badannya 43,5oC – 44,5oC , kecepatannya bisa mencapai 140 –
170 kali/menit
Pernafasan Selama Terbang
Persediaan dan kecepatan oksigen (O2) berdifusi dalam paru-paru sangat penting artinya burung
pada waktu terbang. Pada waktu terbang konsumsi oksigen bisa 10 – 15 kali lebih banyak
dibandingkan dengan pada keadaan istirahat. Konsumsi itu juga tergantung pada kecepatan
terbang. Pada kecepatan terbang 35 km/jam, oksigen yang diperlukan rata-rata 21,9 ml/g/jam
atau 12,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak terbang, dan pada kecepatan
terbang 40 km/jam konsumsi oksigen 23ml/g/jam.

Konsumsi oksigen paling tinggi pada waktu terbang menaik dan paling rendah pada waktu
terbang menurun. Beberapa peneliti mengasumsikan bahwa pernafasan (aliran udara paru-paru)
ada hubungan (sinkronisasi) dengan berbagai gerakan sayap pada waktu terbang. Pada waktu
sayap bergerak ke bawah, terjadi ekspirasi.

Coming Together is Beginning ..., Learning Together is Progress ..., and Growing Together is
Success ...!

Wednesday, October 28, 2009


SISTEM PERNAFASAN BURUNG MERPATI

You might also like