Professional Documents
Culture Documents
Oleh : Moeksin,S.Pd,M.M
TANTANGAN
PENYEBAB
TAHAP 2 ANALISIS
TANTANGAN
ALTERNATIF
PEMECAHAN
SASARAN
TAHAP 3
PROGRAM
PENYUSUNAN PROGRAM
INDIKATOR
KEBERHASILAN
KEGIATAN
JADWAL
KEGIATAN
TAHAP 4
RENCANA BIAYA PENYUSUNAN RENCANA
ANALISIS HARGA
BIAYA DAN PENDANAAN
SATUAN
RENCANA
PENDAPATAN &
BIAYA
PERKIRAAN
PENDANAAN
RAPBS
1. Strength
Strength atau kekuatan yang dimaksud disini adalah beberapa hal
yang merupakan kelebihan dari sekolah yang bersangkutan. Hal-hal
yang memiliki potensi yang positif apabila dikembangkan dengan
baik. Strength dapat bersifat kuantitatif (jumlah yang terukur)
maupun kualitatif (kualitas yang abstrak). Adapun yang merupakan
strength misalnya :
⇒ Kualitas input siswa dengan NUN yang tinggi
2. Weakness
Weakness berarti kelemahan. Dalam hal ini kelemahan yang
dimaksud adalah komponen-komponen yang kurang menunjang
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang ingin dicapai oleh
sekolah. Seperti halnya strength atau kekuatan, weakness
merupakan kondisi riil yang ada dan terjadi disekolah. Kelemahan-
kelemahan ini dapat berupa :
3. Opportunity
Opportunity atau peluang adalah kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi apabila potensi-potensi yang ada disekolah tersebut
mampu dikembangkan atau dioptimalkan oleh sekolah. Peluang
disini juga dapat berarti kemungkinan yang dapat digunakan oleh
sekolah untuk mempromosikan sekolahnya dengan pola yang bijak.
Misalnya dengan pengembangan koperasi sekolah secara optimal
sehingga mampu melayani masyarakat umum. Hal ini pada
gilirannya nanti akan menjadi nilai lebih sekolah tersebut di mata
masyarakat. Namun dapat pulabentuk peluang ini dapat berbentuki
misalnya : peluang untuk menjadi salah satu sekolah teladan,
4. Treath
Treath atau ancaman adalah kemungkinan-kemungkinan yang
dapat terjadi atau berpengaruh terhadap kesinambungan dan
keberlanjutan kegiatan penyelenggaraan disekolah. Sebagaiman
kita ketahui bersama bahwa sekolah tiada lain adalah sistem yang
tidak berdiri sendiri terdapat lingkungan diluar lingkungan sekolah
yang lebih besar dan dalam perkembangannya lingkungan inilah
yang lebih dominan membentuk peserta didik. Komponen-
komponen ini umumnya bersifat eksternal seperti perilaku
pergaulan bebas pada siswa, pengaruh siaran televisi yang
cenderung menyajikan tontonan yang tidak bersifat edukatif,
bahaya narkotika dan obat-obat terlarang terhadap siswa.
4. Kewajiban Sekolah
6. Komite sekolah
Dalam melakukan penilian terhadap komite sekolah dapat diperhatikan
beberapa faktor-faktor sebagai berikut :
a. Susunan kepengurusan
b. Frekuensi pertemuan perbulan
c. Kontribusi
d. Seberapakah jauh komite sekolah menyuarakan yang diwakilinya
e. Dan aspek-aspek lain yang dirasa relevan
Setelah semua data pada form tabel telah lengkap maka kesimpulan
dapat dilhat pada form tabel A-1. berikut contoh formatnya :
Unsur profil Profil
1.Prestasi
sekolah
MERUMUSKAN TANTANGAN
Dalam penyusunan tujuan sekolah tidak jarang kita menemukan
perbedaan yang mencolok antara tujuan sekolah itu sendiri dengan
keadaan yang ada disekolah. Keadaan ini melingkupi faktor sekolah
yang bersifat fisik (kondisi gedung sekolah, ruang kelas ataupun
jumlah laboratorium sekolah) serta faktor sekolah yang bersifat non
fisik (kualitas pendidik, ketersediaan sarana-prasarana penunjang
seperti buku-buku). Kesenjangan antara tujuan yang diinginkan
dengan kondisi sekolah sebenarnya inilah yang dimaksud sebagai
tantangan nyata sekolah dalam program pengembangan nantinya.
Dengan demikian tantangan nyata itulah yang sebenarnya harus
diatasi oleh sekolah atau sesuatu yang harus diantisipasioleh sekolah
dalam kurun waktu tertentu. Sehingga langkah yang akan dilakukan
oleh pihak sekolah adalah dalam rangka menghilangkan dan atau
setidaknya mampu memperkecil frekuensi kesenjangan tersebut.
Tentunya kita akan menjumpai banyak sekali tantangan di sekolah,
namun hal itu tetaplah menjadi sebuah motivasi tersendiri pihak
sekolah dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
Alternatif
Tantangan Sebab Utama Pelaksana
Pemecahan
SEK LAIN
1. Perlu
kenaikan Kompetensi guru kurang
nilai ujian
sekolah
Catatan :
1. Pihak sekolah meliputi komite dan sekolah yang bersangkutan,
sedangkan pihak lain merujuk instansi yang lebih tinggi diatas
sekolah
2. Pelaksanaan alternatif pemecahan hanya berlaku bagi alternatif
yang memiliki pengaruh yang besar pada upaya mengatasi
penyebab masalah
MENETAPKAN SASARAN
Sasaran adalah sebagian atau seluruh tantangan sekolah yang
diperkirakan dapat dicapai dalam jangka waktu RPS, dengan
memperhatikan kemampuan sekolah dalam mengatasi sebab utama.
Setelah kita menentukan hal-hal apa sajakah yang merupakan
representasi keadaan sebenarnya dari sekolah yang harus dibenahi,
maka kita kemudian menentukan target pelaksanaan program
pengembangan sekolah. Target ini tiada lain merupakan sasaran yang
ingin dicapai oleh sekolah. Sasaran dapat juga disebut tujuan pendek
atau tujuan situasional sekolah yang berarti merupakan hasil
pengamatan situasi nyata di sekolah. Sehingga lebih jauh dengan
melihat sasaran pengembangan sekolah ini kita dapat melihat
kuantitas dan mutu yang ingin dicapai.
Sasaran perlu dirumuskan terlebih dahulu agar program yang akan kita
rumuskan dapat lebih terarah. Dengan demikian sasaran perlu
dirumuskan pada setiap tantangan utama. Berikut adalah contoh tabel
nya (Tabel C-1) :
MERUMUSKAN PROGRAM
Setelah dilakukan penetapan alternatif pemecahan yang dirasa
memiliki pengaruh cukup besar, maka langkah selanjutnya adalah
menjadikan alternatif pemecahan masalah tu sebagai program kerja
sekolah.
Tantangan
Sasaran Pemacahan Program
Utama
1. Perlu kenaikan
nilai ujian
matematika
MENETAPKAN PENANGGUNGJAWAB
Setelah indikator dirumuskan, maka harus ditunjuk siapa
penanggungjawab atas selesainya program tersebut. Adanya
penangungjawab ini akan mempermudah akuntabilitas dari
pelaksanaan program tersebut sehingga bisa menhasilkan indikator
yangtelah ditentukan. Yang bertanggungjawab pada suatu program
bisa satu unit, misalnya komite sekolah, tetapi dapat pula
perseorangan-dengan menyebutkan nama atau jabatan fungsional.
Misalnya Wali kelas III. Mengenai siap yang bertanggungjawab tentu
saja tergantung pada jenis program, rumusan tugas dan fungsinya di
sekolah tersebut.
Program
Indikator
Sasaran (diambil dari tabel Kegiatan
program
C-3)
Tahap kedua
Tahap ketiga
Langkah berikutnya adalah menyatukan (matching) rencana biaya
dengan perkiraan dana ke dalam rencana biaya dan pendanaan. Untuk
itu langkah pertama yangharus kita lakukan adalah mengali aturan-
aturan pada setiap sumber dana yang ada, aturan ini misalnya :
o Cara mendapatkan dana tersebut (misalnya BOS didapat melalui
enyerahan proposal atau cara lain)
o Plafon (pagu)-secara total atau untuk setiap jenis
kegitan/pengeluaran
o Kegiatan-kegitan tidak boleh dibiayai dengan sumber dana tersebut
o Kegiatan-kegiatan yang dilarang dibiayai oleh dana tersebut
Tabel D-6
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
SEKOLAH/MADRASAH
(RAPBS/M)
TAHUN Anggaran ..../......
Sekolah : ...................................................
Kecamatan : ...................................................
Kabupaten/Kota : ...................................................
II Belanja Modal
a. Buku
b. Alat Peraga KBM
c. Rehabilitasi Gedung
Referensi :
Badan Pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur. Kumpulan Materi
Manajemen Berbasis Sekolah
Basuki, Ismet. Monitoring dan Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah. Makalah
tidak dipublikasikan
DBE, 2006. Panduan Tim Sekolah: Rencana Pengembangan Sekolah (SD/MI)
DEPDIKNAS. 2002. Pedoman penyusunan rencana program dan
pengembangan sekolah sekolah standar nasional dan
penggunaan dana bantuan block grant.
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. 2001. Jakarta: direktorat
SLTP, Ditjen. Dikdasmen, Depdiknas.
Riyanto, Yatim. 2003. Rencana strategis Pengembangan Sekolah. Makalah
tidak dipublikasikan