Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Historiografi
Historiografi adalah penulisan sejarah dengan menggunakan metode
tertentu atau sesuai dengan norma-norma dalam disiplin ilmu sejarah.
Fungsi Historiografi
Hostoriografi dalam kehidupan masyarakat memiliki beberapa fungsi sebagai
berikut:
1. Fungsi Genetis
yaitu fungsi untuk mengungkapkan bagaimana asal usul dari sebuah
peristiwa. Fungsi ini terlihat pada sejumlah penulisan sejarah seperti Babad
Tanah Jawi, Sejarah Melayu, dan Prasasti Kutai.
2. Fungsi Didaktis
yaitu fungsi mendidik, artinya dalam karya-karya sejarah banyak memuat
pelajaran, hikmah dan suri teladan yang penting bagi para pembacanya.
3. Fungsi Prakmatis
yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya untuk melegitimasi suatu
kekuasaan agar terlihat kuat dan berwibawa. Pada masa kerajaan Mataram,
fungsi itu dimainkan oleh Babad Tanah Jawi. Didalamnya termuat asal usul
raja-raja Mataram yang diruntut sejak Nabi Adam, para Nabi dan bahkan
para Dewa.2.
3. Kronik.
Dalam penulisan ini sudah ada penulisan kesadaran tentang
waktu, Namun demikian juga masih di lingkungan kepercayaan yang
bersifat kosmosmagis
4. Annals.
Sebenarnya bentuk ini merupakan cabang dari kronik hanya
saja bentuk annals ini sudah lebih maju dan lebih jelas, Sudah
berusaha membeberkan kisah dalam uraian waktu.
5.Logis
Kisah yang di ungkapkan mengandung mitos, legenda,
dongeng, asal usul suatu bangsa, kisah disini merupakan
merupakan kisah yang merupakan suatu pembenaran berdasarkan
emosi dan kepercayaan.
6. Supranatural
Dalam hal ini kekuatan kekuatan gaib yang tidak bias diterima
dengan akal sehat sering terdapat di dalamnya.
Historiografi kolonial
Historiografi colonial sering di sebut sebagai Eropa Sentris, yang berasal dari
karya-karya yang ditulis orang-orang Belanda.
Ciri-cirinya adalah:
1. Penulisan sejarahnya biasanya berisi tentang kisah perjalanan atau
petualangan untuk menemukan daerah-daerah baru untuk dijadikan
kolonialnya(jajahannya)
2. Tulisan mereka lebih merupakan sarana propaganda untuk
kepentingan mereka(Belanda) dan sekaligus untuk mengendurka
semangat perlawanan bangsa Indonesia.
3. Bersifat Belanda Sentris, kepentingan kolonial sangat mewarnai
inpretasi mereka terhadap suatu peristiwa sejarah yang terjadi.
Tujuan Historiografi kolonial adalah semata-mata untuk memperkokoh
kekuasaan Belanda
di Indonesia.
Contoh-contoh historiografi kolonial:
Out en Niew Cost-Indie (Hindia Timur Dulu dan Sekarang) karya
Francois Valentijn
Indonesian Trade and Society karangan Y.C Van Leur
Indonesian Sosiological Studies karangan Schrieke
Indonesian Sosiety in Trasition karangan Wertheim
Historiografi Nasional
Setelah Indonesia merdeka, bangsa Indonesia berusaha untuk menulis
sejarah nasionalnya sendiri.
Ciri-ciri Historiografi Nasional antara lain:
1. Memanfaatkan semua sumber sejarah baik yang bersal dari penulisan
sejarah tradisional(karya bansa Indonesia) maupun sumber-sumber
yang berasal dari pemerintah kolonial untuk melakukan rekontruksi
ulang menjadi sejarah nasional yang berorientasi kepada kepentingam
integrasi nasional.
2. Objek penelitian sejarah nasional meliputi berbagai aspek dengan
menggunakan pendekatan multidemensional, baik aspek ekonomi,
politik, ideologi, sosial budaya, sistem kepercayaan, dsb.
3. Lebih mengutamakan kepentingan nasional Indonesia atau bersifat
Indonesia-sentris.
Tujuannya adalah:
1. Untuk memberikan legitimasi pada keberadaan bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang merdeka.
2. Untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa yang sederajat debgab
bangsa-bangsa lain di dunia
3. Untuk memberikan pendidikan nasionalisme kepada generasi muda
sebagai warga negara dan sebagai penerus bangsa.
Contoh Historiografi Nasional:
Sejarah perlawanan-perlawanan terhadap Kolonialisme dan Imperialisme,
karangan
Sartono Kartodirdjo.
Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia
Historiografi baru membuka ruang cakupan yang lebih luas. Untuk itu,
diperlukan penyempurnaan metodologi yaitu penggunaan konsep-konsep
ilmu sosial dalam analisis-analisisnya.
Sehubungan dengan hal ini maka lebih jelas dibedakan antara sejarah
lama (the old history) dan sejarah baru (the new history), seperti dibwah ini:
Sejarah lama (the old History)
a) disebut sejarah konvensional;searah radisional
b) Pemaparan deskriptif-naratif
c) Tema terbatas (sejarah politik lama atau sejarah ekonomi lama)
d) Para pelaku sejarah terbatas pada raja-raja, orang-orang besar, pahlawan
atau jendral
e) Tanpa pendekatan ilmu sosial
Sejarah Baru (the new History)
1). Multi dimensional
2).Para pelaku sejarah luas beragam, segala lapisan masyarakat (vertikal
ataupun horizontal:top down atau bottom up)
3). Ruang cakup luas;segala aspek pengalaman dan kehidupan manusia
masa lampau
4). Tema luas dan beragam, sejarah politik baru, sejarah ekonomi baru dll.