Professional Documents
Culture Documents
Mesin Bor
- Fungsinya untuk:
a. membuat lubang dengan menggunakan perkakas bantu yang disebut
mata bor.
b. Memperluas lubang.
c. menghaluskan permukaan lubang.
d. pembuatan ulir dengan memasang tap pada chucknya.
c. Mata bor
mata bor adalah perkakas potong yang digunakan untuk menghasilkan lubang pada
benda kerja.
Pada mata bor terdapat 2 buah alur helix sepanjang badannya. Fungsi alur adalah:
1) membentuk sisi potong.
2) Menggulung beram hasil pemotongan.
3) Sebagai jalan keluar beram hasil pemotongan.
4) Sebagai jalan masuk cairan pendingin.
Mata bor dibuat dari bahan HCS (high carbon steel/baja karbon tinggi) dan HSS (high
speed steel). Mata bor dari bahan HCS harganya lebih murah, tapi mudah patah dan
tumpul. Mata bor dari bahan HSS lebih banyak digunakan di bengkel mesin, karena
ketajaman sisi potongnya cukup tahan lama. Mata bor HSS dapat memotong bahan 2
kali lipat dibandingkan mata bor HCS. Untuk keperluan khusus, seperti pengeboran
secara massal dan bahan benda kerja keras, maka digunakan mata bor dengan sisi
potong dari bahan karbid (cemented carbide). Mata bor karbid, kecepatan potongnya
3 kali lebih cepat dibandingkan menggunakan mata bor HSS.
3 Bagian utama mata bor:
1) Pemegang
Umumnya mata bor dengan diameter sampai 13 mm mempunyai pemegang
berbentuk lurus/silinder, sedangkan mata bor dengan diameter di atas 13 mm
mempunyai pemegang berbentuk tirus sesuai dengan ketirusan pada sarung
pemegangnya dan ketirusan bagian dalam poros utama mesin bor. Pada
pemegang berbentuk tirus, pada ujungnya dibuat bentuk pipih agar mata bor tidak
slip waktu pengeboran dan untuk memudahkan dalam melepas mata bor dari
poros utama.
2) badan mata bor
badan mata bor adalah bagian antara pemegang dan mata potongnya. Badan mata
bor terdiri dari beberapa bagian penting yang berhubungan dengan efisiensi
pemotongan:
alur helix : alur mata bor biasanya ada 2 buah, tetapi sering juga terdapat 3 alur
atau lebih.
batas pinggir : batas pinggir mata bor yang sempit sepanjang alur mata bor
merupakan mata potong memperhalus lubang yang dibuat oleh sisi potong dan
merupakan batas ukuran diameter mata bor.
Web : web adalah sekat tipis yang terdapat pada senter mata bor. Fungsinya
sebagai pengarah saat pemotongan permulaan. Web mengarahkan mata bor pada
tempat yang akan dibor dan telah ditandai dengan penitik senter.
Body clearance : body clearance adalah bagian utama antara batas tepi dan alur
pada mata bor. Fungsinya untuk mereduksi gesekan antara bagian luar mata bor
dengan dinding lubang hasil pengeboran.
3) mata potong
mata potong adalah bagian yang berbentuk kerucut pada ujung badan mata bor.
Umumnya membentuk sudut 118o, masing-masing sisi potongnya diasah untuk
membentuk sudut 59o dari titik senternya. Sisi potong mata bor (lip) dibentuk
oleh titik perpotongan antara alur dan ujung bentuk kerucut dari mata bor. Sisi-
sisi potong harus sama panjang dan mempunyai sudut yang sama besar, agar
mata bor dapat berputar dengan lurus/senter dan membuat lubang yang lebih
besar dari diameter mata bornya sendiri.
4) sistem imperial
D .π .n
Cs=
12
Cs = kecepatan potong (feet/menit)
n = kecepatan putaran (rpm)
D = diameter mata bor (inch)
π = 3.1416
Menurut V.E. Reep dan V.J. Mc Carthy (1984), hubungan diameter mata bor, kecepatan
potong, dan kecepatan putaran ditunjukan pada tabel di bawah ini:
Meter s per 15. 18. 21. 24. 27. 30. 33. 36. 39. 42. 45. 61 94.1
minute 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7
Feet per 50’ 60’ 7’ 80’ 90’ 100 110 120 130 14’ 150 200’ 300’
minute ’ ’ ’ ’ ’
Diameter Revolutions per minute
m Inche
m s
1.6 1/16 305 366 427 488 550 611 672 733 794 855 916 1222 1834
6 7 8 9 0 1 2 4 5 6 7 9 4
3.2 1/8 152 183 213 244 275 305 336 366 397 427 458 6115 9172
8 3 9 5 0 6 1 7 3 8 4
4.8 3/16 101 122 142 163 183 203 224 244 264 285 305 4076 6115
9 2 6 0 3 7 1 5 8 2 6
6.4 ¼ 764 917 107 122 137 152 168 183 198 213 229 3057 4586
0 2 5 8 1 3 6 9 2
7.9 5/16 611 733 856 978 110 122 134 146 158 171 183 2446 3669
0 2 5 7 9 1 3
9.5 3/8 509 611 713 815 917 101 112 122 132 142 152 2038 3057
9 0 2 4 6 8
11. 7/16 437 524 611 698 786 873 960 104 113 122 131 1747 2621
1 8 5 2 0
12. ½ 382 458 535 611 688 764 840 917 993 107 114 1529 2293
7 0 6
15. 5/8 306 367 428 489 550 611 672 733 794 856 917 1223 1834
9
19. ¾ 255 306 357 407 458 509 560 611 662 713 764 1019 1529
1
22. 7/8 218 262 306 349 393 436 480 524 568 611 655 874 1310
2
25. 1 191 229 267 306 344 382 420 458 497 535 573 764 1146
4
28. 1 1/8 170 204 238 272 306 340 373 407 441 475 509 679 1019
6
31. 1¼ 153 183 214 244 275 306 336 367 397 428 458 612 918
8
34. 1 3/8 139 167 194 222 250 278 306 333 361 389 417 556 834
9
38. 1½ 127 153 178 204 229 255 280 306 331 357 382 510 765
1
41. 1 5/8 117 141 165 188 212 235 259 282 306 329 353 470 705
3
44. 1¾ 109 131 153 175 196 218 240 262 284 306 327 436 654
5
47. 1 7/8 102 122 143 163 183 204 224 244 265 285 306 408 612
6
50. 2 95 115 134 153 172 191 210 229 248 267 287 382 573
8
57. 2¼ 85 102 119 136 153 170 187 204 221 238 255 340 510
2
63. 2½ 76 92 107 122 137 153 168 183 199 214 229 306 459
5
69. 2 3/4 69 83 97 111 125 139 153 167 181 194 208 278 417
9
76. 3 64 76 89 102 115 127 140 153 166 178 191 254 381
2
- Pemakanan
pemakanan mata bor adalah gerak maju mata bor untuk setiap kali putaran mata bor.
Dalamnya pemakanan mata bor adalah setiap kali putaran mata bor.
Dalamnya pemakanan mata bor dipengaruhi oleh:
a. diameter mata bor.
b. Jenis bahan benda kerja yang akan dipotong.
c. Kondisi/keadaan mesin yang digunakan untuk
pengeboran.
Semakin besar diameter mata bor, maka semakin dalam pemakanan mata bor.
Menurut Krar S.F, dkk (1983), hubungan antara diameter mata bor dengan dalamnya
pemakanan ditunjukan pada tabel di bawah ini:
Diameter mata bor Dalamnya pemakanan
Milimete Inchi Milimeter Feet
r
Sampai 3 1/8 0.02 – 0.05 0.001 – 0.002
3–6 1/8 – ¼ 0.05 – 0.10 0.002 – 0.004
6 – 13 ¼-½ 0.10 – 0.18 0.004 – 0.007
13 – 25 ½-1 0.18 – 0.38 0.007 – 0.015
25 - 38 1–1½ 0.38 – 0.63 0.015 – 0.025
- Langkah pengeboran
Hal yang harus diperhatikan:
1) kecepatan potong yang digunakan
2) pengikatan benda kerja
3) dalamnya pemakanan
4) kecepatan putaran mata bor
5) dll
Pengeboran benda kerja dengan permukaan rata:
1) tentukan titik senter lubang yang akan dibuat pada benda kerja.
2) Tandai menggunakan penitik pusat.
3) Catatan: jika lubang yang akan dibuat adalah lubang presisi/teliti, maka buatlah
besarnya lubang menggunakan jangka tusuk.
4) Atur kecepatan putaran mata bor, sesuaikan dengan jenis bahan benda kerja.
(gunakan tabel/perhitungan).
5) Jepit benda kerja pada ragum, dengan didukung oleh kayu paralel strip, untuk
menjaga agar mata bor tidak mengenai ragum. Atur posisi benda kerja sehingga titik
senter lubang yang akan dibuat segars dengan titik senter mata bor. Yakinkan dengan
jalan menurunkan mata bor tepat berada pada titik senter lubang yang akan dibuat.
6) Hidupkan mesin dan perlahan-lahan turunkan mata bor dengan memakai tuas
pemakanan, sehingga mata bor melakukan pemakanan terhadap benda kerja. Selama
proses pemakanan, berikan cairan pendingin.
7) Setelah selesai pengeboran, matikan mesin dan lepaskan mata bor, bemda kerja dan
alat bantunya. Simpan mata bor dan peralatan lainnya pada tempat yang telah
disediakan.