You are on page 1of 13

1

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KUMREM 031/WB MELALUI PIRANTI


LUNAK DAN PROSEDUR HUBUNGAN KERJA YANG HANDAL
DENGAN STAF KOREM 031/WB1

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum
a. Untuk mencapai postur Korem 031/WB yang Profesional, Efektif,
Efisien dan Modern maka fungsi-fungsi manajemen antara lain Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengawasan harus diterapkan pada
setiap kegiatan dalam rangka pengelolaan organisasi Korem 031/WB.
Sebagai wujud penerapan fungsi pengorganisasian dan upaya menyesuaikan
dengan tuntutan tugas di masa yang akan datang, maka perlu pembenahan
bidang organisasi.
b. Pembentukan organisasi baru atau pengembangan organisasi tidak
otomatis berimplikasi terhadap penambahan personel untuk memperbesar
kekuatan tetapi lebih dititikberatkan pada efektivitas dan pemanfaatan
teknologi.2 Konsep ini diadopsi untuk menjawab premis di berbagai media
bahwa penggelembungan personel yang terjadi di tingkat teritorial, hanya
menghabiskan anggaran Negara saja. 3 Kekuatan rancang bangun
perampingan organisasi dari padat manusia menjadi padat teknologi. Jumlah
personel yang mengisi kesatuan-kesatuan tersebut tidak perlu besar, tetapi
lebih mengutamakan kualitas.
c. Untuk mengefektifkan kinerja Kumrem 031/WB yang merupakan badan
pelaksana Korem 031/WB, maka bukan saja personelnya yang dikaji, tetapi
juga hubungan kerja dengan staf korem yang perlu diatur. 4 Dalam perspektif
tersebut penulis mencoba mengedepankan suatu pemikiran tentang Upaya

1
Karmil ini ditulis dalam rangka penugasan mata pelajaran Tulisan Militer di Selapa Kum TA 2009.
2
Hal 120, Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008.
3
Gagasan Mengaktifkan Koter Perlu Didukung diakses melalui : http://www.kapanlagi.com/h/
0000085933.html tanggal 13 Nopember 2009
4
Penulis menemukan, bahwa ada semacam over lapping antara organisasi tata tertib yang ada di Staf Personel
Korem 031/WB dengan organisasi Kumrem 031/WB.
2

Meningkatkan Kinerja Kumrem 031/Wb Melalui Piranti Lunak Dan Prosedur


Hubungan Kerja Yang Handal Dengan Staf Korem.

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud. Karangan militer ini disusun dengan maksud melatih
siswa selapa mampu menuangkan gagasan dan ide mengenai pemecahan
persoalan dalam pembinaan satuan.
b. Tujuan. Adapun tujuan penulisan karangan militer adalah siswa
mampu berpikir dan bertindak pada level golongan VI.

3. Ruling dan Tata Urut


BAB I Pendahuluan
BAB II Latar Belakang Pemikiran
BAB III Kondisi Piranti Lunak dan Penataan Hubungan Kerja Korem 031/WB
Saat Ini
BAB IV Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
BAB V Kondisi Piranti Lunak dan Penataan Hubungan Kerja Yang
Diharapkan
BAB VI Upaya Meningkatkan Kinerja Kumrem 031/WB Melalui Peranti Lunak
dan Prosedur Hubungan Kerja yang handal
BAB VII Penutup

4. Metode dan Pendekatan


a. Metode. Dalam penulisan karangan militer ini pengumpulan data
melalui observasi. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni
mengamati kenyataan yang ada, menganalisanya melalui studi
kepustakaan5.

b. Pendekatan. Dalam penulisan karangan militer ini menggunakan


pendekatan yuridis sosiologis, bahwa kondisi sosial di lapangan, keterkaitan
sosial subyek yang diteliti, mempunyai sisi hukum yang menarik untuk
diintegrasikan.

5
Slide Metode Pemecahan Masalah.
3

5. Pengertian-pengertian
a. Piranti Lunak adalah suatu himpunan penulisan yang mengatur dan
memberikan pedoman sebagai perangkat untuk menyelesaikan suatu tugas
agar dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna dalam menuju suatu
tujuan.6
b. Penataan prosedur kerja memiliki rincian aktivitas yang jelas, singkat,
padat dan tertulis tentang penetapan prosedur kerja, metode, penataan tugas,
tanggung jawab serta wewenang sehingga mudah dipedomani dalam
mengoperasionalkan organisasi tersebut.
c. Organisasi adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang
sama.7
d. Korem 031/WB merupakan badan pelaksana Kodam I/BB sbg sub
kompartemen strategis matra darat yg bersifat kewilayahan & berkedudukan
langsung di bawah pangdam.8

BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

6. Umum
Istilah piranti lunak atau software sebenarnya berkaitan dengan perangkat
computer, dimana diartikan sebagai program 9, sistim operasi, fitur, sementara kata
lawannya adalah piranti keras atau hardware yang berarti CPU, monitor, keyboard.
Komputer tanpa piranti lunak tidak bermanfaat, tidak bisa menghasilkan produk. Hal
ini juga berlaku bagi Satuan Korem yang tanpa dilengkapi dengan prosedur
prosedur tetap akan nir produk. Misal tanpa protap pengamanan, maka tugas-tugas
Korem akan rancu tidak tercipta keseimbangan. Sama dengan computer yang
berkinerja tinggi bila terlengkapi piranti lunaknya, maka Korem juga akan terlihat

6
hal 47, Naskah sementara buku petunjuk pembinaan tentang pengorganisasian disahkan dengan skep
Dankodiklat TNI AD Nomor Skep/238/IX/2004 tanggal 9 September 2004.
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online
8
Bujuk Induk Binter
9
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Diakses melalui http://id.wikipedia.org/wiki/
Perangkat_lunak tanggal 10 Nopember 2009.
4

kinerjanya bila piranti lunaknya lengkap. Dengan demikian piranti lunak sangat
mempengaruhi pelaksanaan tugas pokok Korem 031/WB.

7. Landasan Pemikiran
Dengan terjadinya perubahan organisasi dan tugas Korem berdasarkan
Perkasad Nomor Perkasad/17/IV/2008 tanggal 8 April 2008 tentang Organisasi dan
Tugas Korem, tentu tidak menutup kemungkinan, bahwa kinerja tiap sub organisasi
korem tidak seperti yang diharapkan. Melalui pendekatan faktuil dan teoritis, maka
terlihat perlunya koreksi dalam hal penataan hubungan kerja tiap sub organisasi
korem. Misal hubungan antara Pakum dengan staf pers, staf intel, dan kapenrem.
Pembinaan piranti lunak sudah diatur dalam bujuk in dan bin hukum yang
bertujuan tercapainya kesamaan persepsi dan keterpaduan dalam pelaksanaan
tugas.10 Sejalan dengan itu, penataan piranti lunak di Korem dimaksudkan untuk
menyelaraskan persepsi dan keterpaduan pelaksanaan tugas antar staf Korem,
sehingga dapat mendukung tugas pokok Korem secara optimal.

8. Landasan Konsepsional
Tataran Doktrin TNIAD dimulai dari tataran strategis, tataran teknis, tataran
administrasi dan tataran operasional.11 Peranti lunak dijabarkan dalam bentuk dan
stratifikasi sesuai pola pembinaan peranti lunak di lingkungan TNI AD. Peranti lunak
dikembangkan sebagai jabaran fungsi dalam Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.
Dalam lingkup tataran operasional, maka diperlukan uji materiil yang cukup untuk
menghasilkan suatu piranti lunak dan juga suatu hubungan kerja organisasi.
Pemaduan antara Bujuk Induk dan bujuk pembinaan hukum TNI AD menjadi
landasan pemikiran memperbaiki peranti lunak yang ada di Korem 031/WB,
sehingga dapat mendukung tugas pokok Korem 031/WB secara optimal.

10
Hal 6, Bujuk Induk dan Pembinaan Hukum TNI AD
11
Catatan kuliah Brigjen TNI Heru Cahyono, tanggal Oktober 2009, di kelas selapa kum.
5

BAB III
KONDISI KINERJA KUMREM 031/WB SAAT INI

9. Umum

Tugas Perwira Hukum adalah memberikan pendapat dan saran hukum


kepada para Komandan pada tingkatan yang tepat mengenai penerapan hukum,
dan ketentuan implementatif lainnya.12

10. Kondisi
Memang sebagai organisasi baru, merupakan hal yang wajar, bila masih ada
tumpang tindih antara satu fungsi dengan fungsi lain, khususnya staf pers dan staf
intel, yang membawahi juga masalah tata tertib. Setiap pelanggaran yang timbul,
maka akan diproses di staf pers dan dicatat atau diawasi pelaksanaannya oleh staf
intel. Dalam hal yang demikian, maka seharusnya itu menjadi bagian kumrem.
Seluruh pelaksanaan proses penyelesaian pelanggaran disiplin atau pidana selama
ini langsung ditangani staf pers, dan staf intel sebagai katalisatornya. Misal ketika
berkas perkara dari Penyidik dilimpahkan ke Papera, maka yang menerima adalah
staf pers, termasuk masalah surat penahanan atau perpanjangan penahanan, yang
mengerjakan saat ini adalah staf pers, bukan pakum. Ini dikarenakan kebiasaan
sebelum ada kumrem, karena jauh dari Kumdam, maka sentral pemrosesan perkara
ada di staf pers.

11. Permasalahan
Dari perkembangan organisasi korem yang ada maka dapat digambarkan
beberapa permasalahan hubungan kerja dan peranti lunak organisasi di Korem.
Pertama Dalam hal terjadi pelanggaran pidana siapa pembela prajurit di Korem.
Jika Pakum menjadi pembela, maka bagaimana dengan kedudukannya sebagai staf
Komandan Korem yang notabene menginginkan prajurit tersebut dipidanakan.
Bagaimana pembuatan SPH untuk Danrem sebagai Papera, cukup lisan ataukah
tertulis. Jika tertulis bagaimana dengan stempel kumrem, apakah perlu ada

12
Hal 13, Naskah Departemen tentang Aspek Hukum dalam Prosedur Hubungan Komandan dan Staf untuk
Selapa Kecabangan Hukum.
6

stempel, karena badan pelaksana korem yang lain, seperti kajasrem dan kainfolahta
mereka mempunyai stempel. Berkaitan dengan hal tersebut, apakah perlu dibuat
bujuknik prosedur bankum atau dukkum di Korem? Secara singkat dikatakan, terjadi
tumpang tindih baik dengan staf pers maupun dengan staf intel. Kedua, fungsi Staf
Intel memungkinkan untuk menginterogasi suatu pelanggaran, sementara istilah
yang dikenal oleh Pakum adalah memeriksa, sebagaimana Polisi menyidik seorang
tersangka dalam ranah peradilan umum. Maka perlu dibuat batasan kapan staf intel
sudah melanggar batas wilayah pakum, demikian juga sebaliknya.

BAB IV
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

12. Umum
Pengorganisasian merupakan bagian dari fungsi organik militer Angkatan
Darat yang dalam pelaksanaan kegiatannya memerlukan pembagian tugas yang
jelas, serta tetap harus mengacu kepada kebijaksanaan,petunjuk dan ketentuan
ketentuan yang ditetapkan oleh pimpinan Angkatan Darat, sehingga fungsi
pengorganisasian tersebut dapat dilaksanakan secara optimal dalam rangka
pencapaian tugas Angkatan Darat.

13. Faktor Internal


a. Kekuatan
Prosedur Hubungan Komandan dan Staf
Aplikasi prosedur hubungan Komandan dan Staf merupakan kekuatan
dalam mendorong adanya peranti lunak dan prosedur hubungan kerja
antar staf yang handal di Korem 031/WB. Dengan mengutamakan PO
seorang Komandan, semua staf harus berpadu mendukung PO
tersebut, satu komando. Kepentingan masing masing staf
dikesampingkan untuk keinginan Komandan.
b. Kelemahan
1) Eksistensi Corp Hukum
Dengan munculnya orgas baru Korem, maka lambat namun pasti
eksistensi corps chk diakui. Tapi pengakuan kualitas adalah proses
7

panjang, yang menuntut keberhasilan seorang pakum dalam


menggerakkan kumrem untuk mendukung Komandan. Berarti harus
dimulai dari seorang pakum yang berkemampuan. Ketidaktahuan
banyak pihak terhadap keberadaan pakum sering menjadi kelemahan
dalam berkoordinasi, sehingga prosedur hubungan kerja menjadi
lemah.
2) Sarana dan Prasarana
Untuk membuat suatu piranti lunak seperti misalnya buku petunjuk
lapangan tentang pelaksanaan Bantuan hukum di Korem tentu
memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Atau merubah fungsi-fungsi
staf pers, misalnya, mengenai tatib untuk dilimpahkan ke kumrem, juga
bukan tanpa biaya. Sarana dan prasarana merupakan kelemahan
dalam menata hubungan kerja antara satu staf dengan staf lain.

14. Faktor Eksternal


a. Peluang
1). Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi computer telah mempercepat arus penyampaian
informasi, bahkan di Korem 031/WB sudah menggunakan komunikasi
data untuk berhubungan dengan Kodam I/BB. Ini sangat
menguntungkan mengingat jarak tempuh darat dari Pekan baru ke
Medan sekitar 16 jam. Nilai peluangnya adalah cepatnya koordinasi
antar staf, pengiriman data digital dan komando pengendalian,
memungkinkan penataan prosedur hubungan kerja yang baik antar staf
Korem 031/WB. Korem 031/WB juga dilengkapi dengan hotspot 100
Mb/s yang juga memungkinkan prajurit mengakses informasi di dunia
maya. Prajurit dimudahkan membuat perbandingan kinerja organisasi
militer dan sipil.
2) Budaya Reformasi
Reformasi telah merubah paradigma kelambanan bekerja menjadi
etos kerja yang dinamis di satuan. Keterbukaan menjadi kunci dalam
era yang demikian. Termasuk keterbukaan terhadap perubahan dalam
tataran teknis maupun operasional. Ini adalah peluang bagi
diperbaharuinya piranti lunak organisasi Korem 031/WB sehingga
8

dicapai struktur organisasi dan pembagian tugas antar staf yang lebih
baik, transparan dan bertanggung jawab.
b. Kendala
Rumitnya birokrasi strata teknis.
Untuk memunculkan inovasi kerja operasional Kumrem tentu sampai
pada tataran teknis di Direktorat Hukum, untuk kemudian nanti
diadakan uji materi.

BAB V
KONDISI KINERJA KUMREM 031/WB YANG DIHARAPKAN

15. Umum
Pembinaan komponen peranti lunak harus sesederhana mungkin untuk
menjamin pemahaman langsung sehingga tidak menyulitkan dalam aplikasi serta
dapat diterima, dipahami dan dilaksanakan oleh personel dan satuan jajaran
Angkatan Darat.

16. Kondisi
Adanya peranti lunak yang tepat dan lengkap, misal kapan Pakum sebagai
staf khusus Komandan dan kapan Pakum sebagai staf umum Korem. Bagaimana
job description yang tegas antara pakum, staf personel, dan staf intel tentu akan
melancarkan tugas-tugas Korem 031/WB. Termasuk stempel cap sebagaimana
dimiliki balak korem yang lain.

BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KUMREM 031/WB MELALUI PERANTI
LUNAK DAN PROSEDUR HUBUNGAN KERJA YANG HANDAL

17. Umum
Pembinaan pengorganisasian merupakan bagian terpenting dari sistem
pembinaan angkatan Darat secara keseluruhan, dalam pelaksanannya meliputi
9

pembinaan penyusunan/pembentukan, penataan gelar, penataan personel, materiil,


peranti lunak, penataan prosedur kerja dan perubahan Orgas satuan.

18. Tujuan
Pembinaan pengorganisasian melalui peranti lunak dan prosedur hubungan
yang handal, bertujuan untuk menata organisasi Korem 031/WB agar memiliki
produktifitas yang tinggi, rasional, realistis secara berdaya guna dan berhasil guna
secara berkesinambungan sehingga dapat terwujud organisasi jajaran Kodam, yang
memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Itu dicapai dengan
menata pembagian tugas yang tegas antara staf kumrem, staf intel, staf personel,
dan staf penrem, sehingga tidak tumpang tindih dan timbul kesan hanya staf tertentu
saja yang menonjol.

19. Sasaran
Terbentuknya organisasi kumrem, yang efektif dan efisien sesuai peran dan
tugasnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan Tertatanya gelar satuan sesuai
dengan gelar fungsi hukum di jajaran Korem 031/WB. 13 Maksudnya, adalah tergelar
fungsi perundang-undangan ketika komandan menanyakan legalitas suatu peristiwa
hukum, tergelar fungsi bantuan hukum, ketika komandan menginginkan
pengamanan aset Korem 031/WB, dan tergelar fungsi dukungan hukum, ketika
Komandan menggerakkan pasukan untuk, misalnya, pam perbatasan.

20. Subyek
Dalam hal ini, Ditkumad selaku Pembina kecabangan menjadi subyek
pembaharuan peranti lunak hukum yang belum terwadahi oleh bujuk bujuk yang ada
sekarang ini. Komandan Korem 031/WB selaku komandan menjadi subyek dalam
penataan hubungan kerja antar staf Korem 031/WB.

21. Obyek
Obyek dalam hal ini adalah pakum, staf personel, staf intel, dan kapenrem.

22. Metode
13
Hal 4, Buku Petunjuk Pembinaan Tentang Hukum
10

Penataan hubungan kerja antar staf dapat mengadopsi dari prosedur


hubungan Komandan dan Staf. Sementara piranti lunak diperbaiki, maka dapat
diberlakukan intern hal-hal yang sifatnya tumpang tindih.

23. Sarana dan Prasarana


Sarana dalam penyusunan peranti lunak adalah unit komputer lengkap, buku
buku manajemen dan organisasi, seminar-seminar dengan berbagai pihak jika
diperlukan.

24. Upaya
Kumrem memberikan saran kepada Komandan Korem 031/WB berupa draf,
melalui suatu rapat staf mengusulkan ke Kodam I/BB dalam berbagai kesempatan.
Tentunya akan lebih baik bila terlebih dahulu diuji melalui suatu seminar terbuka,
dengan maksud menerima masukan secara akademis. Komandan lebih menggali
lagi untuk menerapkan prosedur hubungan komandan dan staf untuk jajarannya,
supaya diperoleh penataan hubungan kerja yang handal dalam organisasi
Korem 031/WB.

BAB VII
PENUTUP

25. Kesimpulan
Dari hal yang diuraikan di atas, kendala yang harus diatasi adalah adanya
tumpang tindih tugas beberapa staf dan prosedur hubungan kerja, maka perlu
ditingkatkan efektifitas kinerja Kumrem dalam mendukung tugas pokok Korem,
sebagai berikut:
a. membuat draft piranti lunak yang diperlukan, dalam hal ini untuk
mensinergikan staf intel, pers, pakum, dan kapenrem, kemudian mengajukan
ke satuan atas.
b. mengaplikasikan prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam
melaksanakan tugas tugas Korem.

26. Saran
11

a. Dengan memanfaatkan jaringan komunikasi data dan hotspot yang


ada di Korem, maka perlu dibuat website korem sehingga dapat menerima
masukan dari semua pihak.
b. Perlu diadakan seminar dalam rangka menguji draft yang telah
dihasilkan oleh staf intel, pers, pakum dan kapenrem.

DAFTAR PUSTAKA
12

1. Buku Putih Pertahanan Indonesia 2008 disahkan dengan Peraturan Menteri


Pertahanan Nomor Per/03/M/II/2008 tanggal 18 Pebruari 2008.
2. Buku Petunjuk Induk Teritorial
3. Buku Petunjuk Pembinaan Tentang Hukum
4. Bujuk Induk Tni Ad Dan Pembinaan Hukum Tni Ad
5. Gagasan Mengaktifkan Koter Perlu Didukung Diakses Melalui Http:
//Www.Kapanlagi.Com/H/ 0000085933.Html Tanggal 13 Nopember 2009
6. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online
7. Naskah Departemen Tentang Aspek Hukum Dalam Prosedur Hubungan
Komandan Dan Staf Untuk Selapa Kecabangan Hukum.
8. Naskah Sementara Buku Petunjuk Pembinaan Tentang Pengorganisasian
Disahkan Dengan Skep Dankodiklat Tni Ad Nomor Skep/238/Ix/2004 Tanggal
9 September 2004.
9. Organisasi dan Tugas Komando Resort Militer disahkan dengan Peraturan
Kepala Staf Angkatan Darat Nomor Perkasad/17/IV/2008 tanggal 8 April 2008.
10. Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Diakses Melalui
Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/ Perangkat_Lunak Tanggal 10 Nopember 2009
13

BIODATA

1. Nama : Y. Catur S, SSi, SH


2. Jabatan : - Paurnik Mathub Sipernika Hubdam XVI/Ptm
- Kaurlog Situud Hubdam XVI/Ptm
- Paur undang/lahkara Korem 031/WB
- Gumil Gol 6 Pusdikkum
3. Pendidikan Umum : S-1 MIPA UNS
S-1 STHM
4. Pendidikan Militer : Semapa PK Th. 1999
Sesarcab Hub Th. 2000
Suspasilog I Th. 2003
Selapa Kum Th. 2009
Susgumil Abit Selapa Th. 2010

You might also like