You are on page 1of 9

Anuitas

Pendahuluan
Ketika sejumlah uang tertentu yang cukup besar diperlukan pada suatu saat di masadatang,
adalah suatu kebiasaan yang baik dan bijak untuk menyiapkannya sejak awal atau
mengumpulkannya secara terencana dalam jumlah yang sama setiap periode. Pengumpulan dana
seperti inilah yang menjadi salah satu tujuan utama perencanaan keuangan. Disini sengaja
digunakan kata menyiapkan dan mengumpulkan, dan bukan menabung, karena penempatan dana
tidak selalu harus dalam tabungan. Dana yang terkumpul dapat saja ditaruh di bank, ORI,reksa
dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham atau reksa danacampuran.

Pengumpulan dana secara periodik ini pada praktiknya juga dilakukan banyak perusahaan untuk
keperluan dana pelunasan utang atau obligasi saat jatuh tempo, yang lazim disebut dana
pelunasan atau sinking fund. Meskipun demikian, ada juga perusahaan yang melakukannya untuk
tujuan lain seperti untuk dana pensiun para karyawan, penggantian mesin yang usang,
penggantian karpet dan sofa sebuah hotel, dan lainnya.

Untuk individu dan keluarga, prinsip mengumpulkan uang ini tentunya bisa diterapkan untuk
macam-macam tujuan. Ada yang untuk berwisata ke manca negara, membeli mobil atau
apartemen. Bisa juga untuk tujuan lainnya seperti menunaikan ibadah haji, menyekolahkan anak
di luar negeri, melanjutkan kuliah ke program pascasarjana, dan lainnya. Semua tujuan di atas
masuk akal dan sah-sah saja.

Persamaan Dasar
Perencanaan keuangan paling sederhana untuk mencapai sejumlah nilai tertentu di masa yang
akan datang melibatkan satu setoran tunggal saat ini dalam produk perbankan yang sudah sangat
terbiasa (familiar) di masyarakat Indonesia yang deposito-minded yaitu deposito atau tabungan.
Persamaan yang digunakan untuk tujuan ini adalah persamaan dasar untuk nilai sekarang atau
present value (PV) yang sekaligus persamaan dasar untuk nilai akan datang atau future value
(FV) yaitu:
Dengan, FV = future value atau nilai akan dating
PV = present value atau nilai sekarang
i = tingkat bunga per periode
n = jumlah periode

Definisi Anuitas.
Anuitas (annuity) adalah rangkaian pembayaran/penerimaan sejumlah uang, umumnya sama
besar, dengan periode waktu yang sama untuk setiap pembayaran. Angsuran kredit pemilikan
rumah (KPR) dan bunga obligasi adalah beberapa contoh anuitas.

Jenis-jenis anuitas
Pembayaran/penerimaan pertama sebuah anuitas bisa hari ini, satu periode lagi, atau setelah
beberapa periode.
 Anuitas ditunda (deferred annuity) adalah pembayaran dimulai setelah beberapa periode
tertentu.
 Anuitas biasa (ordinary annuity atau annuity in arrears) adalah pembayaran dilakukan
setiap akhir periode atau satu periode lagi.
 Anuitas di muka (annuity due atau annuity in advance) adalah pembayaran dilakukan
setiap awal periode atau mulai hari ini.

Anuitas Biasa (ordinary annuity atau annuity in arrears)

…………………………………….. (1)
Dengan A = besar pembayaran/penerimaan setiap periode
n = jumlah periode
i = tingkat bunga per periode
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari aliran uang sebesar Rp 18.000.000 setiap tahun selama 10 kali
mulaitahun depan jika tingkat bunga adalah 10% p.a.?

Jawab :

Dengan menggunakan kalkulator ilmiah (scientific calculator) 10 digit, kita akanmendapatkan:


PV = Rp 110.602.207,9

Anuitas di muka (annuity due atau annuity in advance)

…………………………………….. (2)
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari aliran uang sebesar Rp 16.000.000 setiap tahun selama 10kali mulai
hari ini jika tingkat bunga adalah 10% p.a.?

Jawab :

Anuitas ditunda (deferred annuity)


…………………………………….. (3)

Pertama, kita mencari nilai sekarang pada periode (m-1) atau PVm-1 dari aliran kasmulai mperiode
lagi dengan menggunakan persamaan anuitas biasa. Kemudian kitakembali mendiskontokan nilai
ini untuk mendapatkan nilai sekarang pada periode 0atau nilai hari ini dengan menggunakan
faktor diskonto 1/((1 + i) m-1).

Contoh :
Berapa nilai sekarang dari aliran uang sebesar Rp 40.000.000 setiap tahun selama 4kali mulai 5
tahun lagi jika tingkat bunga adalah 10% p.a.?
Jawab :
m=5
i = 10% = 0,1
n=4
A = Rp 40.000.000

Persamaan (2) dan (3), selain digunakan untuk menghitung nilai sekarang, jugasangat sering
digunakan untuk menghitung besar angsuran bulanan untuk kreditpemilikan rumah (KPR), kredit
kendaraan bermotor, dan kredit pembelian baranglainnya seperti mebel, komputer dan alat-alat
elektronik. Untuk mendapatkan besarangsuran atau cicilan bulanan atau A, kita hanya perlu
memanipulasi persamaan (2)dan (3) sedemikian sehingga A menjadi variabel yang ingin dicari
nilainya.

Mencari Besar Angsuran dalam Anuitas Biasa


Contoh permasalahan :
Sepasang pengantin baru membeli sebuah rumah berharga Rp 400.000.000 dengan membayar
uang muka Rp 100.000.000 (25%) dan sisanya dengan KPR. Jika tingkatbunga efektif adalah
18% p.a. atau 1,5% per bulan dan pengantin itu ingin melunasipinjamannya dalam 10 tahun,
berapa angsuran bulanan yang harus dibayarkan mulaisatu bulan lagi?

Jawab :

Untuk kredit kendaraan bermotor dan alat-alat elektronik, sangat sering pembayaranpertama
harus dilakukan pada hari transaksi bersamaan dengan uang muka. Jikademikian, maka kita akan
mencari besar angsuran dengan memanipulasi persamaan(3).
Mencari Besar Angsuran dalam Anuitas Di Muka
Contoh permasalahan :
Sebuah mobil minibus berharga tunai Rp 80.000.000. Untuk pembelian kredit, pembeli harus
menyiapkan uang muka sebesar 20% dan melunasi sisanya dalam 36 angsuran bulanan dengan
bunga efektif 21% p.a. Jika angsuran pertama harus dibayarkan bersamaan dengan uang muka,
berapa angsuran per bulan?

Jawab :
Besar kredit = 80% x Rp 80.000.000 = Rp 64.000.000
i = 1,75% per bulan
n = 36

Anuitas Bertumbuh
Sampai saat ini, besar pembayaran untuk setiap periode adalah sama yaitu sebesar A. Periode
pertama pembayaran dapat terjadi di awal, di akhir, atau setelah m periode. Yang ingin kita
ketahui sekarang adalah bagaimana jika besar pembayaran atau penerimaan setiap periode tidak
sama tetapi tumbuh atau berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang sama yaitu g.
Maksudnya jika tahun ini besarnya penerimaan adalah A maka tahun depan A 1 = A(1+g) dan
tahun berikutnya A2 = A1(1+g) = A0(1+g)(1+g) = A0(1+g)2 dan demikian seterusnya. Adakah
persamaan untuk menghitung nilai sekarang dari rangkaian pembayaran seperti ini?

Literatur manajemen keuangan mengakui anuitas seperti ini sebagai anuitas bertumbuh (growing
annuity) dan ternyata kita juga tidak perlu melakukan perhitungan nilai sekarang satu per satu
karena ada persamaan matematika khusus untuk itu yaitu :

Dengan g = tingkat pertumbuhan per periode


A1 = besar pembayaran periode 1

Anuitas Bertumbuh Biasa


Contoh Persoalan :
Hitunglah nilai sekarang dari uang sebesar Rp 15.000.000 tahun depan, kemudian menjadi
Rp15.900.000 tahun berikutnya dan terus naik sebesar 6% setiap tahun dan menerimanya selama
10 kali saja jika tingkat bunga adalah 10% p.a.

Jawab :
Anuitas Bertumbuh Di Muka
Contoh Persoalan :
Hitunglah nilai sekarang dari aliran uang sebesar Rp 13.000.000 hari ini, kemudian
Rp14.040.000 tahun depan dan terus naik sebesar 8% setiap tahun jika menerimanya selama 10
kali saja dan tingkat bunga adalah 10% p.a.

Jawab :
Anuitas Bertumbuh Ditunda
Contoh Persoalah :
Hitunglah nilai sekarang uang sebesar Rp 30.000.000 mulai 4 tahun lagi, menjadi Rp32.400.000
setahun kemudian dan terus naik sebesar 8% setiap tahun dan menerimanya 5 kali saja dengan
tingkat bunga adalah 10% p.a.

Jawab :

You might also like