Professional Documents
Culture Documents
Yogya, KU
- KUM Mapan
- KUM Prima
- KUM Kelompok
- KUM Karya
Additional Info
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh
kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan
pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh :
Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang
berarti pengambilalihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin,
acquisitio, dari kata kerja acquirere.
Kata ini sering digunakan dalam konteks bisnis, misalnya: "BenQ secara
resmi melakukan akuisisi terhadap salah satu bisnis mobile device (MD)
milik perusahaan elektronik raksasa Jerman Siemens AG." (Kompas 13 Juni
2005).
Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus
ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan
waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya
anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar
67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka
terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara
hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)
Labels: Manajemen Investasi, Manajemen Keuangan
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang
berarti pengambilalihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin,
acquisitio, dari kata kerja acquirere.
a. Merger
Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk bergabung dengan
persetujuan para pemegang saham. Pada umumnya, penggabungan ini
disetujui oleh paling sedikit 50% shareholder dari target firm dan bidding
firm. Pada akhirnya target firm akan menghilang (dengan atau tanpa proses
likuidasi) dan menjadi bagian dari bidding firm.
b. Konsolidasi
c. Tender offer
d. Acquisistion of assets
b. Acquisition of stock
c. Acquisition of assets
b. Sinergi
c. Meningkatkan dana
e. Pertimbangan pajak
Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus
ada persetujuan dari para pemegang saham masing-masing
perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan persetujuan tersebut diperlukan
waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Kekurangan Akuisisi
Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut :
a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui
pengambilalihan tersebut, maka akuisisi akan batal. Pada umumnya
anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit dua per tiga (sekitar
67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.
b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka
terjadi merger.
c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara
hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi.
(Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)
Sukses merger dari bank papan atas seperti Bank Mandiri, Bank Danamon
dan Bank Permata telah merangsang bank-bank pada papan menengah
seperti Bank Haga dan Bank Hagakita untuk bergabung dengan pihak bank
asing Rabobank. Dan terakhir ini kita melihat adanya minat dari bank-bank
kecil menengah (Bank Harta, Bank Mitraniaga, Bank Harmoni) untuk
melakukan strategi serupa.
This entry was posted on Friday, June 4th, 2010 at 4:04 am and is filed under
Uncategorized. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You
can leave a response, or trackback from your own site.
Penggabungan Usaha
Untuk mengatasi adanya saling merugikan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain, perlu kiranya diadakan suatu bentuk kerja sama yang saling
menguntungkan. Salah satu bentuk kerjasama yang dapat ditempuh adalah dengan
melalui penggabungan usaha antara dua atau lebih perusahaan dengan perusahaan yang
lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penggabungan usaha merupakan
usaha pengembangan atau perluasan perusahaan dengan cara menyatukan perusahaan
dengan satu atau lebih perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.
Akuisisi
Pengertian Akuisisi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang tujuan dan motivasi perusahaan melakukan
akuisisi, terlebih dahulu akan dibahas pengertian dari akuisisi. Ada beberapa pendapat
dari para ahli tentang definisi akuisisi yang dapat dikemukakan sebagai berikut :
Definisi lainnya menurut P.S Sudarsanan (1999) dalam Christina (2003 : 9);
”Akuisisi dapat didefinisikan sebagai sebuah perjanjian, sebuah perusahaan membeli aset
atau saham perusahaan lain, dan para pemegang dari perusahaan lain menjadi sasaran
akuisisi berhenti menjadi pemilik perusahaan.”
Marcell Go dalam Christina (2003 : 9), dalam bukunya yang berjudul manajemen grup
bisnis menyatakan bahwa :
“Akuisisi sering juga disebut sebagai investasi peranan modal. Akuisisi adalah
penguasaan sebagian saham dari perusahaan subsidiary, melalui pembelian saham hak
suara perusahaan subsidiary, dalam jumlah material (lebih dari 50%)”.
Klasifikasi Akuisisi
a) Berdasarkan bentuk dasar akuisisi, terdapat tiga prosedur dasar yang tepat dilakukan
perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu :
1) Merger atau konsolidasi
Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau
lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sedangkan
consolidation menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari
perusahaan-perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru
dari perusahaan gabungan.
2) Akuisisi saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan
tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham
atau obligasi). Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih antara akuisisi
saham atau merger :
- Dalam akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum pemegang saham (RUPS) dan
pemungutan suara
- Dalam akuisisi saham, perusahaan yang akan mengakuisisi dapat berhubungan langsung
dengan pemegang saham target lewat tender offer.
- Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat untuk menghindari
manajemen perusahaan target yang seringkali menolak akuisisi tersebut.
- Seringkali sejumlah minoritas pemegang saham dari perusahaan target tetap tidak mau
menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalam tender offer, sehingga perusahaan target
tetap tidak sepenuhnya terserap ke perusahaan yang mengakuisisi.
3) Akuisisi Assets
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva
perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan
memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham.
Akuisisi assets dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang
dibeli.
Motivasi Akuisisi
Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain
atau melakukan akuisisi adalah karena dengan akuisisi, perusahaan mampu mencapai
pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor
yang paling mendasari perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat
keuntungan).
Manfaat Akuisisi
Menurut Shapiro (1991 : 933) dalam Christina (2003 : 12), keuntungan atau manfaat
akuisisi adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang daripada
melakukan pertumbuhan secara internal.
2) Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna
menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.
3) Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat ditembus
4) Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial mengelola aset-aset
badan usaha.
Proses Akuisisi
Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu unit
bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar dan
membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih,
sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan
berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan dicapai.
Proses akuisisi menurut P.S Sudarsaman (1999 : 50) dalam Christina (2003 : 15) terdiri
dari tiga tahap, yaitu :
1) Tahap persiapan, meliputi :
- Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai dan kriteria akuisisi
- Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan target.
- Evaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi
2) Tahap negosiasi, meliputi :
- Pengembangan strategi pengarahan
- Mengevaluasi keuangan dan perhitungan harga perusahaan target
- Negosiasi dan transaksi pembiayaan
3) Tahap integrasi (penggabungan), meliputi :
- Mengevaluasi kesehatan organisasi dan budaya perusahaan
- Mengembangkan pendekatan integrasi
- Menyesuaikan strategi, organisasi dan budaya antara perusahaan pengakuisisi dan
perusahaan yang diakusisi.
- Hasil-hasil
Sedangkan menurut Alfred Rappaport (1979) dalam Christina (2003: 16) proses analisis
akuisisi melalui tiga tahap yaitu :
1) Planning
Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate objectives
and product market strategics. Analisis ini ditujukan untuk memahami kekuatan dan
kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, teknologi dan
sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-paratemeter industri
seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan pemerintah dan faktor sumber daya
manusia dengan menggunakan berbagai kriteria seperti kualitas manajemen,
profitabilitas, struktur modal dan kriteria lainnya.
2) Search and Screen
Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk
menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap menguntungkan.
Proses pencarian lebih menfokuskan pada “bagaimana” dan “dimana” mencari calon
perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap menunjukkan calon terbaik sesuai
dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan dalam tahap proses perencanaan.
3) Financial evaluation
Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen atas beberapa
pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar oleh perusahaan pengambil alih
serta apa yang menjadi resiko utama.
bagi UMK dan koperasi yang disebut dengan Kredit Usaha Rakyat
(KUR ). KUR ini merupakan alternatif bagi Usaha Kecil, Mikro dan
Karena itulah Bank BRI melalui Kredit Usaha Rakyat ini bermaksud
yang sangat besar, harapan lebih jauh dengan modal usaha melalui
adalah 70 persen dari alokasi total kredit yang disedikan oleh bank
hasil pertanian.
Ada tiga Skim yang dapat dilayani oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR)
ini yaitu :
Pertama,KUR Ritel
Untuk KUR Ritel, Modal usaha dengan plafond Rp. 5 Juta s/d Rp.
500 juta dapat di layani Kantor cabang BRI dan Kantor Cabang
Pembantu.
Kedua,KUR MIKRO
Untuk KUR Mikro , Modal Usaha dengan plafond dibawah Rp. 5 juta,
Plafond kredit Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta. Pinjaman LKM ke end user
Keterangan Persyaratan
Individu (Perorarangan/badan hukum),
Calon
Kelompok, Koperasi yang melakukan usaha
Debitur
produktif yang layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 500 juta
Bentuk KMK Menurun – maksimal 3 tahun
Perijinan Desa
Keterangan Persyaratan
Calon Individu yang melakukan usaha produktif yang
Debitur layak
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK atau KI Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 1,125 % flate rate per bulan
Prov & adm Tidak dipungut
Legalitas KTP & KK
Pokok : Dapat hanya berupa agunan
Pokok apabila sesuai keyakinan Bank Proyek
yang dibiayai cashflownya mampu memenuhi
Agunan seluruh kewajiban kepada bank (layak)
Tambahan : Al Seperti
tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib
dipenuhi)
Keterangan Persyaratan
Calon BKD, KSP/USP, BMT & LKM Lainnya & tidak
Debitur mempunyai tunggakan
Lama Usaha Minimal 6 bulan
Maksimal Rp. 500 juta
Besar Kredit Pinjaman BKD, KSP/USP, BMT, LKM ke end
user maks Rp. 5 juta
Jenis Kredit KMK Menurun maksimal 3 tahun
Suku Bunga Efektif maksimal 16 % pa.
Prov & adm Tidak dipungut
AD/ART
Legalitas Memiliki Ijin usaha dari yang berwenang
Pengurus aktif
Pokok : Piutang kepada nasabah
Tambahan : Al Seperti
Agunan
tanah/bangunan/Kendaraan (tidak wajib
dipenuhi)
29 05 2010
Jika anda berminat untuk mengajukan KUR, maka anda bisa lakukan
langkah dibawah ini:
Plafond Kredit:
1. KTP dan KK
2. Surat Nikah, bila telah nikah
3. Perizinan usaha (surat izin dari Dinas Pasar bila usaha di pasar,
surat keterangan minimal Ketua RT/RW untuk lokasi dilingkungan
pemukiman dan sejenisnya).
4. Legalitas tempat usaha, bila ada, misalnya bukti hak atas tanah,
perjanjian sewa, atau lainnya.
5. Rincian peruntukkan kredit
6. Agunan, jika ada disyaratkan bank.
Untuk Usaha Kecil dan Menengah (Badan Usaha) mengajukan surat
permohonan yang dilampiri dokumen pendukung sebagai berikut:
Portofolio mempunyai arti yang luas dan berbeda dalam masing-masing bidang. Istilah
ini adalah bentuk latinisasi dari portefeuille.
Dalam dunia politik dan pemerintahan, portofolio adalah merupakan pilar pemerintahan
serta kewajiban dari para menteri kabinet serta para pejabat pimpinan departemen dalam
pemerintahan.
Portofolio dalam dunia pendidikan adalah merupakan sekumpulan informasi pribadi yang
merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam
pendidikannya. Ada beraneka portofolio mulai dari rapor / ijasah hingga dokumen-
dokumen lainnya seperti sertifikat, piagam penghargaan, dan lain-lain sebagai bukti
pencapaian hasil atas suatu pendidikan atau kursus. Portofolio ini sangat berguna untuk
akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja, melanjutkan pendidikan, pengajuan
sertifikat kompetensi, dan lain-lain. Portofolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA
dipandang sebagai kumpulan seluruh hasil dan prestasi belajar siswa. Dokumen setelah
terkumpul lalu diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi. Penilaian ini dianggap
sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih
reliable dan valid daripada penilaian baku.
Bagi seorang artis, arsitek, atau seorang model yang mencari kerja, mereka senantiasa
menyertakan “portofolio” dari hasil kerja terdahulunya bersama dengan rekomendasi
kliennya. Hasil kerja tersebut adalah berupa karya foto, kliping majalah / koran, rancang
bangun atau bukti-bukti lainnya. berbagai sumber dan buku
Dalam berita ekonomi kita seringsekali mendengar istilah saham. Lantas apakah anda
tahu persis pengertian saham dan jenis-jenisnnya? Simaklah artikel saham berikut ini
yang dilansir dari sebuah blog wordpress
Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau
sekuritas, salah satunya yaitu saham.
Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5).
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham (Darmadji dan Fakhruddin,
2001: 6) :
• · Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa,
karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga
bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
• · Serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa
tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar
deviden.
• · Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva
sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak
tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
• · Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana
cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
• · Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai
leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar dividen.
b. Income Stocks
• · Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih
tinggi dari rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
• · Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi
dan secara teratur membagikan dividen tunai.
• · Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
c. Growth Stocks
• · Saham – saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
• · Saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki
ciri growth stock.
• · Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan
emiten.
d. Speculative Stock
• · Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi
bisnis secara umum.
• · Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya
mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten
dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange Trade
Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti
halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI)
1. ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan portofolio efek yang
terdapat pada satu indeks tertentu dengan proporsi yang sama.
Close and ETFs : Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang berbentuk perusahaan
investasi tertutup dan dikelola secara aktif.
EKSI4203
TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI
Roni Indarto
3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm / Edisi 1
ISBN : 9790112092
DDC : 332.6
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
Mata kuliah ini membahas kerangka konsep dasar manajemen investasi, pengertian
pasar, instrumen yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangan, teori risiko dan
return, pemilihan portofolio, obligasi, saham, sekuritas derivatif, dan teori investasi
modern. Prasyarat: EKMA4213 (Manajemen Keuangan).
Mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi merupakan salah satu mata kuliah
lanjutan yang memberikan syarat bagi yang menempuh untuk menempuh lebih dahulu
mata kuliah Manajemen Keuangan di Program Studi Akuntansi. BMP Teori Portofolio
dan Analisis Investasi bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
bagaimana seseorang berinvestasi pada aset finansial dengan menggunakan beberapa
metode dan konsep.
Perkembangan dunia investasi tidak saja ditunjukkan oleh semakin meningkatnya jumlah
yang diinvestasikan ataupun oleh semakin banyaknya jumlah investor yang berinvestasi,
tetapi juga ditunjukkan oleh semakin banyaknya alternatif-alternatif instrumen investasi
yang bisa dijadikan pilihan investor dalam berinvestasi. Selain berinvestasi dengan cara
memiliki secara langsung sekuritas yang diperdagangkan di pasar, investor juga dapat
berinvestasi dengan cara membeli derivasi/turunan dari sekuritas tersebut. Sekuritas
derivatif adalah sekuritas yang mempunyai hak kepada pemegang sekuritas untuk
membeli suatu sekuritas dengan harga tertentu pada waktu tertentu. Beberapa sekuritas
yang termasuk dalam sekuritas derivatif dapat memberikan suatu hak (artinya dapat
dilakukan, dapat pula tidak) atau dapat pula dalam bentuk keharusan (artinya, harus
dilakukan apapun yang terjadi). Sekuritas yang memberikan hak adalah (1) opti (option),
(2) bukti (right), (3) waran (warrant) dan (4) obligasi konversi (convertible bonds).
Sedangkan yang memberikan keharusan di antaranya adalah futures.
Dalam mata kuliah ini akan dibahas kerangka konsep dasar manajemen investasi,
pengertian pasar, instrumen yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangan, teori
risiko dan return. Setelah mempelajari mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis
Investasi, Anda diharapkan mampu mengelola dana yang dimiliki perusahaan ke dalam
bentuk investasi surat-surat berharga.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai serta bobot 3 SKS, mata kuliah Teori Portofolio
dan Analisis Investasi terdiri dari 9 modul yang pengorganisasiannya sebagai berikut.
Pengertian dan Instrumen Pasar Modal. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda
mampu menjelaskan tentang pasar modal dan instrumennya.
Return yang Diharapkan dan Risiko Portofolio. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar
Anda dapat menjelaskan besarnya return dan risiko yang diharapkan dalam suatu
investasi yang rasional.
Model-model Keseimbangan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu
menentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan model Capital Aset Pricing
Model dan model Arbitrage Pricing Theory.
Penilaian Saham. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai
saham baik secara fundamental maupun secara teknikal.
Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menghitung nilai obligasi.
Penilaian Obligasi. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan
harga obligasi dengan berbagai tingkat bunga dengan menggunakan berbagai strategi
investasi obligasi.
Sekuritas Derivatif. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menentukan
harga opsi..
Sekuritas Derivatif Lanjutan. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu
menghitung berapa besarnya bukti (right), waran (warrant) dan obligasi konversi
(convertible bonds).
Futures. Tujuan pokok bahasan ini adalah agar Anda mampu menjelaskan mengenai
indeks futures dan penggunaan indeks tersebut untuk manajer investasi.
Agar lebih memudahkan dalam memahami mata kuliah ini, berikut disampaikan desain
instruksional yang menggambarkan tujuan instruksional dari tiap topik bahasan dan
kompetensi-kompetensi pendukung yang harus Anda kuasai untuk mencapai kompetensi
utama mata kuliah ini.
Dengan mempelajari setiap modul dengan cermat sesuai petunjuk yang ada serta
mengerjakan semua latihan dan tes yang diberikan secara sungguh-sungguh, Anda akan
berhasil dalam menguasai tujuan yang telah ditetapkan.
MODUL 1
PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL
Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya dapat memperoleh dananya melalui dua
cara, yaitu diperoleh dari intern perusahaan dan dari ekstern perusahaan. Kebutuhan dana
yang diperoleh dari intern perusahaan berasal dari dana yang dihasilkan oleh usaha
perusahaan , misalnya :sebagian laba ditahan dan penyusutan, sedangkan kebutuhan dana
yang diperoleh dari ekstern adalah dana yang diperoleh bukan dari usaha perusahaan,
misalnya dengan meminjam di bank atau lembaga keuangan lain atau dapat juga menjual
saham di pasar modal. Pasar modal dari fungsi dan ruang lingkupnya dapat dibedakan
dalam beberapa jenis, yaitu; pasar sekunder, pasar perdana, pasar lelang dan pasar
negosiasi.
Pelaku pasar modal terdiri dari lembaga-lembaga yang kegiatannya berhubungan dengan
pasar modal. Para pelaku ini dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Pertama, badan yang bertugas mengawasi jalannya pasar modal, di Indonesia tanggung
jawab ini dipegang oleh Bapepam. Kedua, pihak-pihak yang secara langsung terlibat
dalam perdagangan sekuritas: emiten, investor, badan pengelola bursa dan
perantara/pedagang sekuritas. Ketiga, pihak yang mendukung kepastian, kelancaran, dan
ketertiban pasar modal (Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Kliring Penjamin Efek
Indonesia), Penanggung (Guarantor) dan Wali Amanat (Trustee).
Kegiatan Belajar 2: Instrumen Pasar Modal
Rangkuman
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal biasanya disebut instrumen pasar modal.
Instrumen pasar modal ini terdiri dari: saham biasa, obligasi dan reksadana. Adapun
instrumen derivatif di pasar modal ada dua jenis yaitu opsi dan futures, dari kedua
instrumen derivatif tersebut masih ada instrumen pecahan dari keduanya
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 2
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
Dalam dunia usaha, setiap kita melakukan investasi maka investasi tersebut akan selalu
mengandung keuntungan atau pengembalian (return) dan risiko. Pengembalian (return)
merupakan kompensasi atau imbalan yang diharapkan di masa datang oleh investor atas
waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Pengembalian (return) ini
dapat berupa pengembalian yang telah terjadi (actual return) dan pengembalian yang
diharapkan (expected return). Sedangkan Risiko merupakan besarnya penyimpangan atas
keuntungan yang diharapkan karena adanya investasi terhadap keuntungan faktual.
Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Keputusan
apakah investasi akan dilaksanakan atau tidak sangat tergantung dari perbandingan antara
return dan risiko.
Tinggi rendahnya sikap investor terhadap risiko bergantung kepada preferensi investor
tersebut terhadap risiko. Berdasarkan tingkat preferensi investor terhadap risiko, maka
risiko dibedakan menjadi tiga, yaitu: (1) investor yang menyukai risiko atau pencari
risiko (risk seeker); (2) investor yang netral terhadap risiko (risk neutral); (3) investor
yang tidak menyukai risiko (risk averter)
Selain mempertimbangkan return dalam mengambil keputusan investasi, investor juga
perlu mempertimbangkan risiko, ada beberapa jenis risiko yang perlu dipertimbangkan
antara lain: (1) risiko suku bunga; (2) risiko pasar; (3) risiko inflasi; (4) risiko bisnis; (5)
risiko finansial; (6) risiko likuiditas dan (7) risiko nilai tukar mata uang.
Sesuai pengertian risiko, risiko diartikan sebagai penyimpangan dari apa yang
diharapkan. Karena yang diharapkan dari investasi adalah return (pengembalian), maka
biasanya risiko diukur dari variabilitas dari return-nya.
Dalam kaitan antara return dan risiko maka terdapat hubungan langsung antara harga dan
tingkat pengembalian. Harga, P0, untuk setiap aset adalah sama dengan jumlah dari
pembayaran kas yang diharapkan akan diterima investor yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian, r, yang diminta investor.
Investor dapat menginvestasikan dananya kepada investasi riil atau investasi finansial.
Investasi finansial biasanya diujudkan dalam pembelian sekuritas. Sekuritas dapat
diartikan sebuah dokumen yang mengidentifikasi hak atau klaim atas aset dan setiap
aliran kas mendatang yang diperoleh perusahaan. Sedang portofolio merupakan
sekumpulan dari sekuritas. Istilah sekuritas mempunyai pengertian yang luas. Tidak saja
terbatas pada saham atau obligasi saja, surat pembelian mobil atau sertifikat tanah bisa
masuk dalam pengertian sekuritas. Untuk itu dalam perhitungan tingkat pengembalian
yang diharapkan dari saham individual dan tingkat pengembalian yang diharapkan dari
portofolio akan berbeda hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 3
MODEL-MODEL KESEIMBANGAN
Arbitrage Pricing Theory (APT) mendasarkan diri atas prinsip hukum satu harga, yang
menyatakan bahwa sekuritas yang mempunyai karakteristik yang sama, tidak akan bisa
dihargai dengan harga yang berbeda. Tidak seperti Capital Asset Pricing Model (CAPM)
yang menggunakan asumsi bahwa portofolio pasar merupakan portofolio yang efisien,
APT tidak menggunakan asumsi apapun tentang portofolio pasar. APT hanya
mengatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu, yang jumlahnya bisa lebih dari satu.
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 4
PENILAIAN SAHAM
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di-present value-kan dalam
menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model
penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER.
Di dalam penentuan harga saham perlu mendasarkan atas estimasi arus kas yang akan
diterima oleh pemilik saham tersebut. Arus kas tersebut terdiri dari dividen dan penjualan
kembali saham tersebut. Apabila kita tidak mampu untuk menaksir arus kas tersebut
dengan tepat, maka kemungkinan analisis kita salah, sehingga oleh karena itu kita akan
selalu menanggung risiko. Karena sesungguhnya sangat sulit bagi seorang investor untuk
dapat dengan tepat menaksir arus kas perusahaan tersebut.
Karena adanya kesulitan untuk menggunakan arus kas yang di- present value-kan dalam
menentukan harga saham, maka muncul beberapa model penyederhanaan, adapun model
penyederhanaan tersebut adalah sebagai berikut:
model diskonto dividen; model pertumbuhan nol;
model pertumbuhan konstan;
model pertumbuhan tidak konstan atau ganda;
model pendekatan PER; dan
model pendekatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Obligasi dapat diterbitkan dengan beraneka ragam sifat atau karakter. Faktor yang
terpenting dalam penentuan harga obligasi adalah tingkat bunga. Besarnya bunga atau
interes yang diberikan, selain jangka waktu obligasi, akan mempengaruhi tingkat
keuntungan (yield) yang diperoleh para investor. Bila tingkat bunga yang berlaku umum
meningkat, maka tingkat harga obligasi akan menurun, bila hal-hal lain ceteris paribus
(dianggap tidak terjadi perubahan).
Beberapa lembaga mungkin melakukan rating obligasi. Seperti halnya dilakukan oleh
Standard & Poor (S & P) dan Moody’s di Amerika Serikat. Lembaga yang melakukan
rating obligasi di Indonesia adalah PT. Pemerintah Efek Indonesia (Pefindo).
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 6
PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat berharga (biasanya berjangka panjang atau lebih dari satu tahun)
yang diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Pemilik obligasi akan menerima
pembayaran sejumlah uang tertentu yang dibayarkan secara berkala (misalnya setiap
tahun atau setiap 6 bulan), hal ini disebut coupon interest payment atau pembayaran
bunga kupon.
Untuk obligasi dengan jumlah bunga tetap, jumlah pembayaran bunga adalah tetap dan
ditentukan pada saat obligasi diterbitkan. Tingkat bunga kupon pada obligasi adalah
jumlah pembayaran bunga kupon dibagi nilai nominal.
Sedangkan untuk obligasi yang bersifat floating atau mengambang, bunga obligasi tidak
tetap tetapi berfluktuasi menyesuaikan dengan perubahan suku bunga pasar.
Penilaian obligasi dilakukan dengan pendekatan discounted cash flow mengatakan bahwa
nilai obligasi adalah present value dari semua penerimaan akibat membeli obligasi.
Obligasi memiliki nilai nominal yang sering disebut sebagai par value. Par value ini
merupakan nilai yang akan dibayar oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi pada
tanggal yang telah ditentukan di masa yang akan datang.
Seperti telah dijelaskan di modul sebelumnya bahwa obligasi merupakan aset finansial
yang mempunyai beban tetap yang berupa biaya bunga bagi perusahaan yang
mengeluarkan obligasi. Penerimaan bunga yang dibayarkan setiap tengah tahun akan
berbeda apabila bunga dibayarkan setiap tahun.
Harga obligasi juga akan ditentukan oleh nilai intrinsik obligasi tersebut. Seperti telah
dijelaskan di sebelumnya bahwa nilai intrinsik obligasi sangat terkait besarnya nilai r,
yaitu tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yield obligasi.
Hubungan antara yield dan harga obligasi menunjukkan adanya hubungan yang terbalik.
Dari keempat keadaan yang menggambarkan hubungan antara yield dan harga obligasi
kita dapat menyimpulkan bahwa harga obligasi akan berubah jika ada perubahan pada
tingkat bunga pasar dan yield yang disyaratkan oleh investor dengan arah yang
berlawanan.
Pengaruh perubahan tingkat bunga pasar terhadap harga obligasi, juga akan terkait
dengan maturitas dari obligasi tersebut. Bila terjadi kenaikan (penurunan) tingkat bunga
maka harga obligasi yang mempunyai maturitas lebih lama akan mengalami penurunan
(kenaikan) harga yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi yang mempunyai
maturitas yang lebih pendek, ceteris paribus
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 7
SEKURITAS DERIVATIF
Opsi, sebagaimana instrumen sekuritas yang lain diatur oleh pemerintah melalui lembaga
yang berwenang untuk mengaturnya (dalam hal ini oleh BAPEPAM). Untuk di
Indonesia, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) mewakili pemerintah dalam
mengawasi perkembangan pasar modal termasuk di dalamnya adalah opsi. Aktivitas opsi
di pasar modal ada keterkaitan dengan aktivitas lain di pasar modal. Hal ini investor opsi
mempengaruhi keputusan investasi investor. Strategi yang berbeda dapat dikembangkan
dalam memperbesar keuntungan atau memperkecil risiko. Oleh karena itu biasanya
investor (baik institusional maupun individual) memakai beberapa model untuk mencapai
alternatif yang optimal. Biasanya investor di dalam strategi akan mempergunakan model
yang dikembangkan oleh Blacks dan scholes. Namun demikian investor harus
mengetahui keterbatasan dan kelemahan opsi. Dengan demikian investor akan dapat
menentukan waktu yang tepat untuk memanfaatkan opsi dan strategi apa yang paling baik
dan tepat agar dapat memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagai jenis sekuritas yang diterbitkan di pasar modal dan diperdagangkan di bursa
efek dapat dibagi menjadi berbagai kelompok, yaitu (1) saham, (2) sekuritas yang
memberikan penghasilan tetap, dan (3) sekuritas yang bersifat derivatif. Pada bab ini
dibicarakan konsep valuasi dan analisis sekuritas-sekuritas tersebut, yang meliputi saham,
obligasi, sertifikat bukti right, opsi, waran, dan obligasi konversi..
Analisis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan
harga pasar saat ini, atau dapat juga dilakukan secara cross sectional. Analisis cross
sectional berarti menilai kewajaran harga suatu saham relatif terhadap saham-saham lain
yang dipilih dalam analisis. Kedua cara tersebut disebut analisis dengan memperhatikan
faktor-faktor fundamental.
Meskipun demikian, terdapat pula analisis dengan mengandalkan pada pengamatan alas
perubahan harga di waktu yang lalu. Cara semacam ini disebut analisis teknikal.
Untuk obligasi, faktor yang sangat menentukan adalah tingkat bunga. Kepekaan suatu
obligasi terhadap perubahan tingkat bunga ditunjukkan oleh duration obligasi tersebut.
Semakin besar duration-nya, semakin peka obligasi tersebut terhadap perubahan suku
bunga.
Sertifikat bukti right menunjukkan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu.
Apabila dana yang diperoleh dari penerbitan right sewaktu dipergunakan hanya
memberikan NPV = 0, maka pemodal tidak akan menderita kerugian ataupun
memperoleh manfaat dari penerbitan bukti right. Pemodal akan bertambah
kemakmurannya kalau dana yang dihimpun dengan right issue dapat digunakan dengan
menghasilkan NPV positif.
Teori penentuan harga opsi menjelaskan bagaimana melakukan valuasi opsi. Teori ini
juga berguna untuk membahas dan menaksir nilai warrant dan convertible bond. Warrant
adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga tertentu. Biasanya
warrant dijual bersama-sama obligasi, meskipun mungkin saja kedua instrumen keuangan
diperjualbelikan secara terpisah. Convertible bonds merupakan obligasi yang bisa ditukar
menjadi saham biasa. pemodal akan mengonversikan CB menjadi saham biasa kalau pada
saat jatuh tempo harga saham lebih tinggi dan nilai normal CB.
Dengan memahami teori pembentukan harga opsi, jelaslah bahwa penawaran sekuritas-
sekuritas yang berkarakteristik opsi bukanlah dilakukan dengan maksud merugikan
pemodal. Memang benar bahwa pembeli opsi akan menanggung risiko yang lebih besar
dari pembeli saham biasa. Meskipun demikian, risiko yang tinggi ini berarti bahwa
kemungkinan menderita rugi atau memperoleh laba juga besar.
DAFTAR PUSTAKA
MODUL 9
FUTURES
Futures menunjukkan kewajiban untuk melakukan sesuatu, dan bukan hak seperti dalam
opsi. Meskipun futures mempunyai risiko yang sangat tinggi, sebenarnya sekuritas
tersebut dapat dipergunakan untuk melakukan hedging, yang berarti justru memperkecil
risiko. Hanya saja, selain untuk hedging, pemodal juga dapat berspekulasi dengan
futures. Karena risiko sangat tinggi, maka spekulasi dengan futures akan mengakibatkan
pemodal menanggung risiko yang sangat tinggi.
Penetapan harga kontrak futures dipengaruhi oleh beberapa faktor, untuk itu untuk
menghitung harga futures perlu menggunakan asumsi, yaitu dijual pada pasar tunai,
tingkat pengembalian pasti, jangka pengantaran pasti dan suku bunga pasti diketahui.
Dalam penentuan harga kontrak futures bisa saja harga futures tersebut dengan strategi
apapun tidak mendatangkan laba arbitrase, Oleh karena itu, harga tersebut merupakan
harga keseimbangan, karena harga futures di atas maupun di bawah nilai tersebut
memungkinkan timbulnya laba arbitrase.
Harga teoritis futures dapat lebih tinggi daripada harga pasar tunai (pada premi) atau
lebih rendah dari harga pasar tunai (pada diskonto), tergantung dari (r – y). Suku r – y,
yang merupakan selisih antara biaya pendanaan dan hasil atas aktiva, disebut biaya
pendanaan bersih. Biaya pendanaan bersih ini umumnya disebut juga biaya penyimpanan
(cost of carry). Biaya penyimpanan positif berarti hasil yang diperoleh lebih besar dari
biaya pendanaan; sedangkan biaya penyimpanan negatif menunjukkan adanya biaya
pendanaan yang lebih besar daripada hasil yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA