You are on page 1of 18

MEMPERSIAPKAN, MERENCANAKAN, DAN

MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN PKN DI SD DENGAN


SEBAIK- BAIKNYA

Disusun oleh:

Monica Sandra Gitawati 081134056

Fitri Ari Murti 081134086

Yohanes Babtista Ibnu P. 081134102

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARATA

2010
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mata pelajaran Pkn berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga


negara cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara
Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Maka dari itu, mata pelajaran Pkn ini
mencakup materi tentang moral dan nilai khusunya pembelajaran di Sekolah Dasar
yang menjadi pondasi dasar pembentukan karakter siswa.

Pembelajaran PKn SD akan berhasil jika dalam mempersiapkan,


merencanakan dan dalam pelaksanaan pembelajarannya telah di susun dengan sebaik-
baiknya. Sebagai calon guru SD kita hendaknya dapat mempersiapkan, merencanakan
dan melaksanakannya dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Mempersiapkan, Merencanakan, dan Melaksanakan Pembelajaran Pkn di


SD dengan sebaik- baiknya?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Mengetahui Persiapan, Perencanaan, dan Pelaksanaan Pembelajaran Pkn di SD yang


sebaik- baiknya.

D. Manfaat Penulisan Makalah

Sebagai inspirasi guru/ calon guru dalam Mempersiapkan, Merencanakan, dan


Melaksanakan Pembelajaran Pkn di SD dengan sebaik- baiknya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persiapan

Persiapan mengajar pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek


untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang dilakukan. Dengan
demikian, persiapan mengajar merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang
akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, terutama berkaitan dengan
pembentukan kompetensi. Dalam mengembangan persiapan mengajar, terlebih dahulu
harus menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat dalam persiapan
mengajar. Kemampuan membuat persiapan mengajar merupakan langkah awal yang
harus dimiliki guru dan sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan
dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi
pembelajaran.

Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai
peserta didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana
mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah
menguasai kompetensi tertentu. Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang
secara minimal harus ada dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman guru
dalam melaksanakan pembelajaran dan membentuk kompetensi peserta didik.

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan


persiapan mengajar, diantaranya :

1. Kompetensi yang dirumuskan dalam persiapan mengajar harus jelas, makin


konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan- kegiatan
yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2. Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat dilaksanakan
dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
3. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar
harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
4. Persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas
pencapaiannya.
5. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di sekolah, terutama
apabila pembelajaran dilaksakan secara tim (team teaching) atau moving class.

Ada 7 aspek persiapan untuk mencapai tugas yang di sebutkan tadi:

1. Persiapan terhadap situasi

Persiapan terhadap situasi harus dimiliki sebelum mengajar di dalam kelas.


Pengetahuan itu dapat membantu dalam membuat persiapan terhadap variabel
faktor masalah dalam menghadapi situasi kelas. Misalnya: tempat, suasana
ruangan kelas, dan lain-lain.

2. Persiapan terhadap siswa yang akan dihadapi

Sebelum guru mengajar ia harus mengetahui keadaan siswa tersebut atau


dengan kata lain guru harus membuat gambaran yang jelas mengenai keadaan
siswa yang akan dihadapi selain dari pada faktor intern siswa tersebut ( laki-
laki dan Perempuan). Seorang guru harus mengetahui taraf kematangan dan
pengetahuan khusus dari pada siswa tersebut.

3. Persiapan dalam tujuan umum pembelajaran

Menyangkut tujuan instruksional yang akan dicapai oleh para siswa, maka
yang harus dimiliki seorang guru mencakup antara lain: Pengetahuan,
kecakapan, keterampilan atau sikap tertentu yang konkrit yang bisa di ukur
dengan alat- alat evaluasi.

4. Persiapan tentang bahan pelajaran yang akan diajarkan

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan


pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam
silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa
uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari
indikator.

5. Persiapan tentang metode- mengajar yang hendak di pakai


a. Metode Ceramah

Ceramah merupakan satu-satunya metode yang konversional dan masih


tetap digunakan dalam strategi belajar mengajar dan metode pengajaran
yang sangat sederhana. Pada dasarnya ceramah murni cenderung pada
bentuk komunikasi satu arah.

b. Metode Bertanya

Bertanya merupakan sarana untuk mengembangkan rasa keingintahuan


peserta didik dan tidak jarang digunakan oleh guru untuk mengetahui
dan menilai kemampuan siswanya dalam menerima materi yang telah
disampaikan. Bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting
dalam melaksanakan pembelajaran yaitu menggapai informasi,
mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan mengarahkan
perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

c. Metode Diskusi

Dengan metode diskusi kelompok sebagai salah satu metode


pengajaran, siswa belajar bagaimana belajar dari orang lain, bagaimana
menanggapi pendapat orang lain, bagaimana memelihara kesatuan
kelompok, dan belajar tentang teknik- teknik pengambilan keputusan
yang amat berguna bagi mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengalaman belajar yang demikian tidak akan terjadi jika guru
menyajikan pelajaran dengan metode ceramah.

6. Persiapan dalam penggunaan media pembelajaran

Konsep media pembelajaran lebih luas daripada pengertian alat peraga, sebab
alat peraga hanya merupakan sebagian dari media pembelajaran. Secara umum
yang dapat dijadikan media pembelajaran, antara lain slide, proyektor, peta,
globe, grafik, diagram, gambar, film, bagan, diorama, tape recorder, dan radio.

7. Persiapan dalam jenis teknik evaluasi


Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/ simpulan. Guru
memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes
lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah
disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa
sebagai sampelnya.

B. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran di wujudkan dengan menyusun rencana


pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk setiap KD yang
dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan
RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan.

1. Komponen RPP adalah :

a. Identitas mata pelajaran

Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester,


program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.

b. Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik


yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.

c. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator pencapaian kompetensi

Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi


untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi
acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang


diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.

g. Alokasi waktu

Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan


beban belajar.

h. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar


dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari
setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran

1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
2) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.


Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.

3) Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri


aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman
atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

j. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan
indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

k. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi


dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.

2. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP


a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan


awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk


mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar.

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca,


pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,


pengayaan, dan remedi.

e. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK,


KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik,
keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan


komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi.
Dalam membuat Perencanaan Pembelajaran selain harus mempertimbangkan
beberapa prinsip yang telah dikemukakan diatas, karena Perencanaan Pembelajaran
sifatnya adalah pedoman oprasional bagi guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Maka Perencanaan Pembelajaran tersebut hendaknya dibuat dengan
memperhatikan prinsip sebagai berikut;

a. Spesifik;
b. Oprasional;
c. Sistematis;
d. Jangka Pendek.

Manfaat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.


b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur
yang terlibat dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun siswanya.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat dapat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerjanya.
e. Sebagai bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Perencanaan pembelajaran dibuat untuk menghemat waktu, tenaga, alat dan
biaya.
C. Pelaksanaan

1. Kegiatan Pendahuluan

Fungsi pendahuluan ini akan tercermin dalam ketiga langkah yang akan
dijelaskan dibawah ini:

a. Penjelaskan singkat tentang isi pelajaran pada babak permulaan pelajaran,


siswa ingin segera mengetahui apa yang akan dipelajarinya pada pertemuan
saat itu. Keingintahuan ini akan terpenuhi bila guru menjelaskannya secara
singkat. Dengan demikian, pada permulaan kegiatan belajarnya, siswa telah
mendapat gambaran secara global tentang isi pelajaran atau kompetensi
yang akan dicapai.
b. Penjelasan relevansi isi pelajaran baru siswa akan lebih cepat mempelajari
sesuatu yang baru bila sesuatu yang akan dipelajarinya itu dikaitkan dengan
sesuatu yang telah diketahuinya atau dengan sesuatu yang biasa dilakukannnya
sehari-hari. Karena itu, pada tahap permulaan kegiatan pembelajaran
diperlukan penjelasan relevansi atau kaitannya antara kegiatan isi pelajaran
yang akan dipelajarinya dengan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang
telah dikuasainya atau relevansinya dengan pengalamannya.
c. Penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai siswa, terutama bagi
siswa yang telah matang, akan belajar dengan lebih cepat bila ia mendapatkan
tanda-tanda yang mengarahkan proses belajarnya. Tanda-tanda tersebut
antara lain berupa penjelasan tentang kompetensi.

Dengan selesainya ketiga kegiatan pendahuluan tersebut, siswa telah


mempunyai gambaran global tentang isi pelajaran yang akan dipelajarinya,
kaitannya dengan pengalamannya sehari-hari, bermotivasi tinggi untuk belajar sebaik-
baiknya. Waktu yang dibutuhkan untuk ketiga kegiatan dalam komponen
pendahuluan tersebut tidak banyak, yaitu:

a. Deskripsi singkat adalah penjelasan secara global tentang isi pelajaran;


b. Relevansi adalah kaitan isi pelajaran yang sedang dipelajari dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa atau dengan pekerjaan yang
dilakukannya sehari-hari atau pengalamannya;
c. Kompetensi berisi pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang diharapkan
dicapai siswa pada akhir pelajaran.
2. Kegiatan Inti

Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi, perlu


ditentukan setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar
ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan materi pembelajaran
(instructional materials). Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu
komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan pentingdalam membantu
siswa mencapai kompetensi dasar dan standar kompetensi. Secara garis besar, materi
pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus
diamalkan.
Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin
membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-
masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut
jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran
tersebut. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi dengan tepat karena setiap
jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi yang
berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman materi pembelajaran
perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak lebih. Urutan (sequence) perlu
diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Perlakuan perlu dipilih setepat-
tepatnya agar tidak salah mengajarkannya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu
materi harus dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan).

Penyajian adalah subkomponen yang sering ditafsirkan secara awam sebagai


pembelajaran karena memang merupakan inti kegiatan pembelajaran. Didalamnya
terkandung 3 pengertian pokok sebagai berikut:

a. Uraian adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep, prinsip, dan
prosedur yang akan dipelajari siswa.
b. Contoh meliputi benda atau kegiatan yang bersifat positif atau negatif baik
yang konsisten maupun yang bertentangan dengan uraian. Uraian dan contoh
ini merupakan tanda-tanda dan kondisi belajar yang merangsang siswa untuk
memberikan respon terhadap isi pelajaran yang sedang dipelajarinya.
c. Kegiatan pengajar dalam menguraikan isi pelajaran dan memberikan contoh
yang relevan dapat bervbentuk uraian lisan, tulisan atau buku, media
audiovisual, poster, benda sebenarnya. Pada saat memberikan uraian pengajar
dapat menggunakan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, dan sumbang
saran.

Latihan adalah kegiatan siswa dalam rangka menerapkan konsep, prinsip, atau
prosedur yang sedang dipelajarinya kedalam praktik yang relevan dengan pekerjaan
atau kehidupannya sehari-hari. Latihan ini merupakan bagian dari proses siswa bukan
tes. Dengan latihan, berarti siswa belajar dengan aktif tidak hanya duduk dan
mendengarkan. Belajar secara aktif akan mempercepat penguasaan siswa terhadap
materi yang sedang dipelajarinya.
3. Kegiatan Penutup
a. Tes formatif

Adalah satu set pertanyaan untuk dijawab atau seperangkat tugas untuk
dilakukan dalam mengukur kemampuan belajar siswa didik setelah
menyelesaikan suatu tahap pengalaman belajar. Tes ini dapat diajukan secara
tertulis atau lisan. Di samping itu untuk mengukur kemajun siswa didik, tes
merupakan bagian dari kegiatan belajar yang secara aktif membuat respon.
Belajar secara aktif tersebut akan lebih efektif bagi siswa didik untuk menguasai
apa yang dipelajarinya. Hasil tes formatif harus diberitahukan kepada siswa.
Kegiatan memberitahukan hasil tes tersebut dinamakan umpan balik. Hal ini
penting artinya bagi siswa agar proses belajar menjadi efektif, efisien, dan
menyenangkan.

b. Tindak lanjut

Kegiatan yang dilakukan siswa didik setelah melakukan tes formatif


dan mendapatkan umpan balik. Siswa didik yang telah mencapai hasil baik
dalam tes formatif dapat meneruskan ke bagian pelajaran selanjutnya atau
mempelajari bahan penambahan untuk memperdalam pengetahuan yang telah
dipelajarinya. Siswa yang mendapatkan hasil kurang dalam tes formatif harus
mengulang isi pelajaran tersebut dengan menggunakan bahan pembelajaran
yang sama atau berbeda.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta
didik, apa yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari, bagaimana
mempelajarinya, serta bagaimana guru mengetahui bahwa peserta didik telah
menguasai kompetensi tertentu.

2. Perencanaan pembelajaran di wujudkan dengan menyusun rencana pelaksanaan


pembelajaran (RPP). Komponen RPP adalah Identitas mata pelajaran, Standar
Kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator pencapaian kompetensi, Tujuan
pembelajaran, Materi ajar, Alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan
pembelajaran, Penilaian hasil belajar,Sumber belajar.

3. Pelaksanaan pembelajaran harus selalu berpedoman pada RPP, baik itu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dengan berpedoman pada RPP,
pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan,
ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang
seharusnya.

4. Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat


menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran
sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan
belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien.

B. Pesan

Sebaiknya guru dalam mengajar khususnya materi pkn di sd memperhatikan 3


komponen dasar yaitu: persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan agar dapat kegiatan
belajar mengajar dapat berlangsung dengan sebaik- baiknya. Serta dalam
pembelajaran seorang guru harus memperhatikan setiap komponen dalam RPP yang
dibuatnya dan berpatokan pada PAIKEM agar pembelajarannya menarik dan tidak
melenceng dari tujuan yang seharusnya di capai.
DAFTAR REFERENSI

Barokah, fitri. 2009. Perencanaan Mengajar. Diakses dari


http://fitribarokah01.tripod.com/karya.htm tanggal 11 maret 2010.

Dasim Budimansyah.2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran PKn. Jakarta:


Universitas Terbuka

Prawoto, nasu. 2009. Standar Perencanaan Proses Pembelajaran. Di akses dari


http://nasuprawoto.wordpress.com/2009/12/16/standar-perencanaan-proses-
pembelajaran/ tanggal 12 maret 2010

Sudrajat, akhmad. 2008. Persiapan Mengajar. Diakses dari


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/02/persiapan-mengajar/ tanggal 12
maret 2010

Tim PEKERTI-AA PPSP LPP . 2007. Panduan Penyusunan Silabus dan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Tim Penyusun Panduan RPP - PSG Rayon 2 UNIMED.2010. Panduan Penyusunan RPP.
Diakses dari http://www.unimed.ac.id/sertifikasi/panduan_penyusunan_rpp.doc
tanggal 11 maret 2010

Wahidin. 2008. Perencanaan Pembelajaran dan Aplikasinya dalam Pembelajaran Mikro.


Diakses dari http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/27/perencanaan-
pembelajaran-dan-aplikasinya-dalam-pembelajaran-mikro/ tanggal 10 maret 2010
Lampiran:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : Sekolah Dasar (SD)

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : VI (Enam)

Semester : II (Dua)

Standar Kompetensi

Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi.

Kompetensi Dasar

Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.

Indikator

1. Menyebutkan arti kebijakan bebas-aktif.


2. Menyebutkan tujuan politik luar negeri.
3. Menyebutkan faktor yang menentukan perumusan politik luar negeri.
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 pertemuan).

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan arti kebijakan bebas-aktif.
2. Siswa mampu menyebutkan tujuan politik luar negeri.
3. Siswa mampu menyebutkan faktor yang menentukan perumusan politik luar negeri.
B. Materi Ajar
1. Corak politik luar negeri RI yang bebas dan aktif.
2. Tujuan politik luar negeri.
3. Factor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan rumusan politik luar negeri.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi kelas.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
D. Langkah-langkah Kegiatan.
Pertemuan pertama

1. Kegiatan Awal
a. Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing, untuk mengawali pelajaran.
b. Membagikan hasil ulangan harian.
c. Dilanjutkan dengan membahas sekilas mengenai soal-
soal ulangan harian pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
a. Semua siswa diminta menyimak teks yang dibaca oleh
siswa yang ditunjuk secara bergiliran mengenai politik luar negeri bebas aktif.
b. Berdiskusi mengenai apa yang dimaksud dengan perang
dingin.
c. Guru bertanya mengenai defenisi netral.
d. Guru menjelaskan alasan mengapa Indonesia
mengambil sikap netral.
e. Berdiskusi mengenai definisi politik.
f. Guru melanjutkan dengan menjelaskan tujuan politik
luar negeri.
g. Siswa menyebutkan kepanjangan GBHN.
h. Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam menentukan rumusan politik luar negeri.
i. Guru meminta semua siswa untuk mengamati posisi
geografis Indonesia yang strategis dalam percaturan politik dunia.
3. Kegiatan Penutup
a. Bersama-sama dengan seluruh siswa membuat
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
b. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
selama pertemuan itu untuk mengetahui pencapaian indikator dan kompetensi dasar.
c. Mengakhiri pelajaran dengan mengajak semua siswa
berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
E. Sumber/Bahan Belajar
1. Peta dunia.
2. Buku paket (Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Kelas 1,
terbitan ESIS, karangan Dra. Dyah Sriwilujeng M.Pd.) hal. 4-7, 7-11.
3. Buku referensi lain.
4. Surat Kabar, dst.
F. Penilaian
Teknik : Tugas individu.

Bentuk instrumen : Penilaian lisan, penilaian unjuk kerja (keberanian anak


bercerita).

Contoh instrumen : Menjelaskan mengapa negara Indonesia melaksanakan politik


luar negeri bebas aktif.

Mengetahui, __________, ___________________

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PKn

____________________ ____________________

NIP. NIP.

You might also like