Professional Documents
Culture Documents
SOSIAL
3. Mobilitas geografis
4. Efektifitas komunikasi
Bentuk-bentuk integrasi sosial
Integrasi sosial dapat terjadi dalam 3 bentuk:
1. Integrasi Normatif: diartikan sebagai sebuah bentuk integrasi
yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
2. Integrasi fungsional: terbentuk karena adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyarakat.
3. Integrasi koersif: terbentuk berdasarkan kekuasaan yang
dimiliki penguasa.
Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:
1. Asimilasi (assimilation): merupakan suatu proses sosial yang
ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi
perbedaan-perbedaan yang ada diantara individu atau
kelompok dalam masyarakat. (a+b=c) (munculnya
kebudayaan baru)
a. Cara produktif
1. Withdrawal, yaitu dengan menarik diri, menunggu sambil
berusaha memahami situasi. Setelah merasa mampu dan
yakin dapat berhasil, barulah melangkah masuk kembali
untuk mencoba mengatasi konflik.
2. Assertif, yaitu berusaha mengatasi konflik secara tegas,
tetapi berusaha mempertahankan hubungan dengan pihak
lain.
3. Adjusting, yaitu berupaya menyesuaikan diri dengan pihak
lain.
b. Cara tidak produktif
1. Avoidance, yaitu menolak adanya konflik.
2. Force, yaitu menggunakan kekuatan atau kekerasan.
3. Ignorance, yaitu mengabaikan adanya konflik.
4. Blame, yaitu menyalahkan orang lain.
5. Silencers, bersikap tegas berlebihan supaya orang lain diam.
Faktor pendukung dan penghambat Integrasi Sosial
1. Faktor pendukung
a. Sikap dan kesediaan dalam bertenggang rasa.
b. Sikap sabar dan penuh pengertian menghadapi orang asing
beserta kebudayaannya.
c. Kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.
d. Sikap terbuka golongan penguasa sehingga meniadakan
kemungkinan diskriminasi.
e. Adanya kesamaan dalam berbagai unsur kebudayaan.
f. Perkawinan campuran.
g. Adanya musuh bersama dari luar, yang akan memperkuat
rasa persatuan di dalam masyarakat sehingga mampu
mengatasi perbedaan.
2. Faktor penghambat
a. Terisolasinya kebudayaan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
b. Kurangnya pengetahuan suatu golongan tertentu mengenai kebudayaan
yang dimiliki oleh golongan lain dalam masyarakat.
c. Perasaan takut kepada kekuatan kebudayaan kelompok lain yang
dirasakan oleh warga masyarakat suatu kelompok tertentu.
d. Perasaan superior kelompok tertentu.
e. Perbedaan ciri badaniah antarkelompok.
f. Perasaan in-group yang berlebihan sehingga menyebabkan warga
kelompok terlalu terikat pada kelompoknya dan sulit menerima
keberadaan kelompok lain.
g. Tindakan diskriminatif golongan penguasa.
h. Perbedaan kepentingan dan pertentangan pribadi antarwarga kelompok,
yang akhirnya bisa berujung pada pertentangan antarkelompok.
Pilih 4 Dari 5 Pertanyaan Di Bawah Ini Kemudian
Jawab Dengan Jelas Dan Benar!
1. Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya
primordialisme!
2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor penyebab
konflik menurut Soerjono Soekanto!
3. Jelaskan hubungan antara konflik dan
kekerasan!
4. Jelaskan bahwa konflik dapat meningkatkan
solidaritas in-group!
5. Sebutkan dan jelaskan (min. 5) bentuk-bentuk
dari akomodasi!