Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
Hanan Hasbullah
5214970817
Pendidikan Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
1
2
ABSTRAK
Hanan Hasbullah, 2005. Efektivitas Hasil Belajar Pekerjaan Logam Dasar Yang
Menggunakan Lembar Kerja Siswa Pada Pokok Bahasan Pengasahan Alat-aat
Potong Siswa Kelas I SMK Ma’arif Bobotsari 2004-2005. Skripsi Teknik Mesin
FT UNNES.
PENGESAHAN
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik
Motto:
Persembahan :
memberiku semangat.
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah peneliti panjatkan atas rahmat dan karunia Allah
berupa dorongan dan bimbingan penulisan skripsi ini tidak terselesaikan dengan
lancar. Atas tersusunnya skripsi ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
Semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas tersebut mendapat imbalan
dari Allah SWT. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti
Peneliti.
7
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... ii
B. Permasalahan ............................................................................. 5
G. Hipotesis ................................................................................... 35
A. Simpulan .................................................................................... 55
B. Saran ........................................................................................... 55
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 …………………………………………………………………… 57
Lampiran 2 …………………………………………………………………… 74
Lampiran 3 ………………………………………………………………….... 79
Lampiran 4 …………………………………………………………………… 80
Lampiran 5 …………………………………………………………………… 83
Lampiran 6 …………………………………………………………………… 84
Lampiran 7 …………………………………………………………………… 86
Lampiran 8 …………………………………………………………………… 87
Lampiran 9 ………………………………………………………………….... 88
Lampiran 10…………………………………………………………………... 89
Lampiran 11…………………………………………………………………... 90
Lampiran 12…………………………………………………………………... 91
Lampiran 13…………………………………………………………………... 92
Lampiran 14………………………………………………………………….. 93
Lampiran 15…………………………………………………………………… 94
Lampiran 16…………………………………………………………………… 95
Lampiran 17…………………………………………………………………… 96
Lampiran 18…………………………………………………………………… 97
12
BAB I
PENDAHULUAN
dengan pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan Pembangunan Nasional
sains, yang memberikan bekal kepada anak didik sehingga mereka kelak dapat
menyesuaikan dari dalam kehidupan masyarakat yang sudah semakin terikat pada
182).
13
(GBPP) kurikulum SMK dan pedoman pelaksanaan kurikulum SMK edisi 1999
industri.
tuntutan kebutuhan lapangan, terutama SMK dan Institusi formal atau dunia
yang merupakan bagian integral dari kurikulum SMK edisi 1999 mutlak harus
profesional dan memiliki keahlian dalam lingkup teknik mesin perkakas, salah
logam dasar diperlukan untuk membekali siswa kelas I keahlian dasar bidang
14
berikutnya.
mempengaruhi proses itu sendiri atau dengan kata lain dapat diklasifikasikan
sebagai faktor dalam yaitu siswa sebagai peserta didik dan faktor luar yang terdiri
dari metode mengajar, guru sebagai pendidik, lingkungan, tujuan dan bahan atau
oleh guru, tetapi juga peranan siswa dan tersedianya sarana dan prasarana yang
tetapi dituntut untuk dapat memilih dan menerapkan media yang sesuai dengan
memberikan motivasi belajar pekerjaan logam dasar pada siswa adalah dengan
alat bantu yang salah satunya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
menentukan media yang tepat untuk digunkan pada kegiatan belajar mengajar,
15
sehingga acap kali siswa sebagai penerima materi merasa jenuh dengan sajian
materi yang disampaikan, akibatnya hasil belajar siswa tidak dapat optimal.
Lembar kerja siswa merupakan alat bantu aktifitas belajar siswa selama
memberikan kontribusi yang real terhadap hasil belajar siswa yang dicapai.
Hasil belajar siswa sangat penting dan perlu mendapat perhatian baik dari
dari proses pendidikan yang berlangsung, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan
pada pokok bahasan pengasahan alat-alat potong terhadap hasil belajar pekerjaan
logam dasar siswa kelas I SMK Ma’arif Bobotsari tahun pelajaran 2004/2005 ”
3. Lembar kerja siswa merupakan alat bantu pengajaran yang berfungsi sebagai
B. Penegasan Istilah
dalam penulisan ini. Beberapa istilah yang perlu ditegaskan dalam judul penulisan
1. Efektivitas
berupa nilai.
2. Hasil belajar
Hasil adalah bukti yang telah dicapai dari yang dilakukan (Pusat
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap (W.S. Winkel, 1889 : 36).
ditempa, penghantar listrik dan panas, keras, kenyal, liat, dan titik cair tinggi
penelitian ini adalah bagian dari ilmu logam yang khusus mempelajari dasar-dasar
LKS adalah singkatan dari lembar kerja siswa. Lembar kerja siswa adalah
lembaran kertas siswa. Lembar kerja siswa adalah media cetak yang terdiri dari
satu atau beberapa lembar, yang dibagikan kepada setiap siswa disuatu kelas
dengan maksud siswa melakukan kegiatan belajar (satu satuan waktu atau
1983 : 2).
18
Pokok bahasan pengasahan alat-alat potong (pahat bubut, pahat tangan dan
bor) adalah merupakan pokok bahasan dari unit pekerjaan logam dasar yang
C. Permasalahan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut perlu
pengasahan alat-alat potong pada siswa kelas I SMK Ma’arif Bobotsari tahun
pelajaran 2003/2004.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
pada pekerjaan logam dasar pokok bahasan alat-alat potong siswa kelas I
pembelajaran tanpa lembar kerja siswa pada pokok bahasan pengasahan alat-
alat potong pada siwa kelas I SMK Ma’arif Bobotsari Tahun Pelajaran
2004/2005.
E. Manfaat Penelitian
guru , siswa dan sekolah. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
siswa dalam belajar pekerjaan logam dasar melalui media pembelajaran yang
variatif.
c. Siswa dapat menguasai konsep dasar pekerjaan logam dasar pada umumnya
lainnya sebagai sumber informasi yang dapat dijadikan bahan evaluasi dalam
dasar.
20
F. Sistematika Skripsi
menjadi tiga bagian, yaitu : bagian pendahuluan, bagian isi dan akhir skripsi.
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
Bagian isi terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I pendahuluan, yang berisi
manfaat penelitian dan sistematika skripsi. BAB II landasan teori dan hipotesis.
BAB III metode penelitian, menjelaskan tentang populasi, sampel, variabel dan
instrumen penelitian, tekhnik pengumpulan data dan metode analisis data. BAB
IV hasil penelitian dan pembahasan masalah, yang berisi tentang hasil yang
dilakukan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V kesimpulan dan saran- saran
A. Landasan Teori
menjadi dua yaitu pengertian belajar secara populer dan pengertian belajar secara
khusus
para ahli pendidikan tentang pengertian belajar secara populer antara lain :
1). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk
2). Belajar merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi
bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian sikap yang terdapat dalam berbagai
adalah aliran behavioristik, aliran kognitif, aliran humanistik dan aliran gestalt.
21
22
merupakan tingkah laku yang diamati. Perubahan tingkah laku ini disebabkan
manusia tidak semata-mata ditentukan oleh stimulus yang berada diluar dirinya,
tetapi faktor yang ada didalam diri manusia juga mempunyai peran yang sangat
penting.
ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, tetapi faktor yang ada di
sehingga orang mempersepsinya sebagai suatu pola atau struktur yang bermakna.
khusus tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan yang
dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku
pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan baru
maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif melalui interaksi dengan
lingkungan.
23
belajar siswa meliputi faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari
a. Faktor dalam
2. Kondisi psikologis
a) Kecerdasan
Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih cepat menguasai pelajaran
b) Bakat
c) Minat
yang lebih baik akan tercapai, sebaliknya kalau orang tidak berminat hasilnya
d) Motivasi
e) Emosi
Keadaan emosi yang labil, seperti mudah marah, mudah tersinggung, merasa
tertekan, merasa tidak aman dapat mengganggu keberhasilan anak dalam belajar.
24
f) Kemampuan kognitif
b. Faktor luar
faktor luar yaitu yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil
1. Faktor lingkungan
a. Lingkungan alami
2. Faktor instrumental
a. Kurikulum
b. Program
suatu kegiatan yang jelas, akan memudahkan siswa dalam merencanakan dan
belajar.
25
belajar siswa.
3. Teori mengajar
a. Pengertian mengajar
ketrampilan dari satu pihak pada pihak yang lain (Suharsimi Arikunto,
1980:34).
komponen pengajaran yang terarah pada tujuan dengan menolong siswa untuk
b. Metode mengajar
1) Metode ceramah
satu arah dari guru kepada siswa, sehingga guru aktif menerangkan sedangkan
melalui pengajuan pertanyaan yang dilakukan oleh guru yang dapat menyebabkan
siswa aktif.
4) Metode diskusi
5) Metode penemuan
menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan guru maupun
mengaplikasikan kedalam pekerjaan praktik atau dengan kata lain siswa memiliki
c. Media pengajaran
pengalaman, dalam hal ini peserta didik dapat melihat, mencoba, berbuat, berfikir
dan berhasil apabila dihubungkan dengan hal tersebut, salah satunya dengan
Media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa
Media pendidikan atau media interaksional adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai sumber belajar yang dapat merangsang pikiran, perhatian dan
keberhasilan (ada efeknya, ada pengaruhnya) dari penggunaan lembar kerja siswa.
Hasil belajar yaitu sesuatu yang telah dicapai secara maksimal dengan
pengalaman dan latihan yang ditunjukkan oleh perubahan pada diri seseorang.
Kemampuan ini diukur dengan nilai evaluasi akhir proses belajar mengajar.
yang menggunakan lembar kerja siswa memberikan dampak positif terhadap hasil
lembar kerja siswa pada mata diklat pekerjaan logam dasar dapat meningkatkan
pemakaian lembar kerja siswa ini, bimbingan guru tetap diperlukan, tetapi
tinggi.
Lembar kerja siswa adalah media cetak yang terdiri darisatu atau beberapa
lembar yang dibagikan kepada setiap siswa dengan maksud supaya siswa belajar
dengan mengerjakan tugas pada lembar kerja tersebut. Kegiatan siswa tersebut
Lembar kerja tak berstruktur yaitu lembaran yang berisi sarana untuk
menunjang materi pelajaran, sebagai alat bantu belajar siswa yang dipakai untuk
menyampaikan pelajaran.
tersusun sistematis sehingga siswa dapat belajar sendiri atau tanpa bantuan guru.
Namun bukan berarti lembar kerja ini mampu menggantikan fungsi guru di kelas,
guru tetap bertindak sebagai pengelola kelas maupun pengarah siswa (Pandoyo,
1983 : 4).
Adapun format lembar kerja siswa pada pokok bahasan pengasahan alat-
Adapun materi terdiri dari mesin gerinda yang meliputi dari pengertian,
c. Latihan
1) Latihan teori
gerinda, cara mengasah pahat tangan, pahat bubut dan memahami cara
mencapai 80%.
30
2) Latihan praktik
No Kegiatan Ya Tidak
3 Cara-cara penggerindaan
siswa dalam hal ini sebatas hanya menggunakan job sheet adalah:
a. Keuntungan
lama.
b. Kekurangan
menurut (Krugmi, 1956) kurikulum merupakan cara yang ditempuh oleh sekolah
isi kurikulum menjadi kaku dan kering dari unsur-unsur pengembangan adaptasi
(terlalu menekankan pada know how dan kurang memperhatikan know why).
Adapun jenis mesin gerinda yang sering digunakan didalam bengkel mesin
antara lain mesin gerinda bangku, mesin gerinda kaki, mesin gerinda datar, mesin
gerinda pembundar. Mesin gerinda kaki bentuknya sama dengan mesin gerinda
Keterangan :
a. Mesin gerinda bangku
b. Mesin gerinda kaki/berdiri
c. Mesin gerinda datar
d. Mesin gerinda pembundar
Mesin gerinda bangku adalah mesin gerinda yang tetap pada bangku/ meja
yaitu sebuah motor listrik dan dua buah batu gerinda yang dipasang langsung pada
dipasang dua batu kekasaran ataupun kekerasannya berbeda, misalnya kasar dan
35
halus atau keras dan lunak serta secara teknis berlaku bahwa batu gerinda yang
lunak digunakan untuk bahan yang keras dan batu gerinda yang keras untuk bahan
yang lunak.
1) Apabila pada mesin gerinda bangku tidak terpasang kaca pelindung maka
3) Apabila batu gerinda sudah tidak rata dan tidak tajam, perlu diratakan dan
Tutup batu
Gerinda
gerinda
1) Badan mesin terbuat dari besi tuang dan pada mesin tersebut terpasang motor
yang berporos. Pada kedua ujung poros itu dipasang batu gerinda.
atau penyokong.
36
2) Penutup batu gerinda dari pelat baja atau besi. Dua pertiga bagian dari batu
gerinda tertutup oleh penutup, sehingga keselamatan kerja pekerja pada mesin
mengenai mata. Apabila mesin gerinda tidak ada kaca pelindungnya, maka
4) Alat penahan atau penyokong berfungsi untuk menahan atau menjadi tempat
peletakkan (posisi) atau kedudukan dan dapat diatur menjauhi atau mendekati
batu gerinda. Alat tersebut harus diatur sedekat mungkin dengan batu gerinda
agar benda yang diasah tidak masuk pada sela-sela batu gerinda dan penahan.
Apabila sela-sela tersebut terlalu lebar, bukan saja benda kerja, tetapi juga jari-
jari kita akan mudah masuk kedalamnya dan terbawa putaran batu gerinda.
2) Batu keping dengan pemotong satu sisi untuk mengasah permukaan yang rata.
3) Batu keping dengan pemotong dua sisi untuk mengasah permukaan yang rata,
5) Batu cincin untuk mengasah rata tegak lurus, misal : mesin frais.
6) Batu temberang asah untuk mengasah tegak lurus, misal : pisau mesin frais.
gerinda. Yakinkan bahwa permukaan batu gerinda rata dan tidak retak.
menggunakan dresser.
2) Untuk menghidupkan mesin gerinda, tekan saklar mesin sehinga batu gerinda
3) Menggerinda dilakukan pada bagian tebal batu gerinda, bukan pada bagian
sisinya.
4) Benda kerja disandarkan pada alat penahan sehingga keadaanya stabil dan
5) Penggerindaan tidak boleh pada satu tempat saja, melainkan harus berpindah-
pindah (digeser-geserkan) pada bagian tebal batu gerinda. Hal tersebut untuk
menjaga agar batu gerinda tetap rata. Apabila permukaan batu gerinda tidak
rata, maka hasil penggerindaan tidak baik, terutama pada bidang asah yang
lebar.
badan kita harus tegak, tidak condong ke muka. Kepala menunduk dan mata
tertuju pada bagian benda yang diasah, kedua kaki harus berdiri sejajar dengan
7) Benda yang diasah jangan sampai menjadi biru atau merah, terutama untuk
alat-alat potong, misalnya bor, pahat dan lain-lain. Hal tersebut dapat
8) Tekanan pada pengasahan benda yang diasah atau gerinda harus ringan.
9) Benda kerja harus sering didinginkan dalam air untuk menjaga agar
kekerasannya tidak berubah. Tempat air harus selalu ada di dekat mesin
gerinda. Pada mesin gerinda berdiri, biasanya tempat airnya terpasang pada
Apabila permukaan batu gerinda tidak rata, maka dapat diratakan dengan
alat penajam batu (dresser). Alat ini yang terlihat pada gambar 4 terdiri dari
beberapa keping baja bergigi yang disatukan kemudian dipasang pada sebuah
Untuk mendapatkan haasil asahan yang baik pada mata bor perlu
diperhatikan tiga hal yaitu besar sudut sisi potong untuk baja mesiu 118º, besar
40
sudut kelonggaran bibir / ruang bebas pada umumnya 12-15º dan titik mati mata
bor yang berada pada tengah-tengah umung mata bor. Apabila tidak terpusat pada
titik tengah, maka hasil pengeboran terjadi pembesaran lubang. Adapun langkah
1) Pada saat akan melakukan pengasahan mata bor, gunakan selalu kaca mata
bor.
5) Apabila sudut mata bor sudah tepat, maka pegang mata bor dan dudukan pada
6) membentuk sudut-sudut bor tersebut putarlah mata bor ½ putaran yakni dari
memeriksa kembali sudut mata bor denga menggunakan mal sudut bor.
7) Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan struktur bahan pada mata bor,
penggerindaan.
41
Keterangan:
a. Posisi pemegang
b. Sudut bor
c. Mal sudut bor untuk berbagai macam bahan.
b. Memegang badan pahat dengan dua tangan, posisi mata potong pahat berada
di atas.
c. Menempelkan sisi potong pahat pada sisi depan batu gerinda sedikit agak
d. Memeriksa besar sudut potong pahat, sesuaikan dengan bahan yang akan
e. Menekan ujung pahat secukupnya pada gerinda, dan jangan sampai ujung
Keterangan :
a. Posisi sudut pahat
b. Di tekan sambil diayun
c. Peralatan kepala pahat yang mengembang.
c. Mengasah sisi pahat yang menyudut antara 12º-15º (gambar 7-a). Dengan
terasahnya sisi pahat ini maka terasah pula sudut bebas sisi (side cutting
f. Mengasah ujung mata pemotong pahat kurang lebih 0,5 mm (gambar 7-d)
pada batu asah yang halus untuk menghilangkan tatal atau beram-beram bekas
Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai (yang dilakukan, dikerjakan
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah kemampuan kognitif yang dimiliki
oleh siswa setelah melakukan proses mengajar melalui pengukuhan dan tes (Nana
Sudjana, 1990:20).
44
Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah
yang relatif permanen. Hasil yang dicapai berupa angka atau nilai yang diperoleh
dari tes hasil belajar. Tes hasil belajar dibuat untuk menentukan tingkat
Adapun hasil belajar yang dimaksudkan adalah hasil belajar yang telah
dicapai oleh siswa kelas I setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan program
potong.
F. Kerangka Berfikir
yang dapat berakibat isi kurikulum menjadi kaku dan kering dari unsur-unsur
keberhasilan pengajaran.
Proses belajar dapat mencapai hasil yang lebih baik apabila siswa
mempunyai motifasi yang tinggi untuk melakukan kegiatan belajar. Salah satu
upaya yang dilakukan umtuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan
menggunakan media atau alat bantu berupa lembar kerja siswa (LKS) dalam
penyampaian materi.
memberikan efek yang baik terhadap hasil belajar pekerjaan logam dasar yaitu
penelitian lebih lanjut terhadap efektivitas hasil belajar pekerjaan logam dasar
yang menggunakan lembar kerja siswa pada pokok bahasan pengasahan alat-alat
G. Hipotesis
Hipotesis kerja ( Ha )
Penggunaan lembar kerja siswa lebih efektif dari pada pembelajaran tanpa
menggunakan lembar kerja siswa pada pekerjaan logam dasar pokok bahasan
Pelajaran 2003/2004.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
115). Dalam Penelitian ini yang dimaksud populasi adalah seluruh siswa kelas 1
2. Sampel Penelitian
random sampling, populasi yang terbagi dalam empat kelas masing-masing 50%,
diambil sampel sebanyak 72 siswa yang terbagi dalam dua kelompok. Kelas yang
pembelajaran LKS dan kelompok kedua yaitu kelompok kontrol yaitu kelompok
47
48
Melakukan tes awal terhadap kelas 1 TM1, 1 TM2, 1 TM3, 1 TM4 untuk
1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
a. Variabel bebas
mempengaruhi (Sugiyono, 1997 :3). Variabel bebas adalah metode mengajar yang
b. Variabel terikat
akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 1997). Variabel terikat dalam
2. Metode Penelitian
a. Rancangan eksperimen
random terhadap subyek yang dapat dijabarkan dalam diagram sebagai berikut:
E x T
R
K T
Keterangan :
E = Kelompok eksperimen
K = kelompok kontrol
R = Kelompok subjek diambil secara random
T = tes atau post tes kelompok kontrol dan eksperimen
(Suharsimi Arikunto, 1993 : 79)
b. Pelaksanaan eksperimen
2) Penjelasan singkat mengenai lembar kerja siswa yang dilakukan, materi yang
4) Pemberian nilai
kontrol. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik yang diberi
1. Metode Observasi
2. Metode dokumentasi
3. Metode tes
perlakuan.
2) Bentuk tes berupa pilihan ganda dengan 4 pilihan dan hanya satu jawaban
yang benar. Hal tersebut dikarenakan tes objektif dapat digunakan untuk
menilai bahan yang lingkup luas, dapat dinilai secara objektif dan bagi
Keterangan :
C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
1. Menentukan Validitas
a. Validitas isi
Validitas isi digunakan untuk mengukur isi tes dengan tujuan tertentu pada
materi yang diberikan. Perangkat tes dikatakan telah memenuhi validitas apabila
materinya telah disesuaikan dengan GBPP untuk program keahlian teknik mesin
perkakas, bidang produktif pekerjaan logam dasar siswa kelas I semester II pada
diupayakan pada saat penyusunan tes, terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal.
validitas tes digunakan rumus Point Biseral Correlation yaitu sebagai berikut :
M p − Mt p
rpbis =
St q
Keterangan :
Rpbis : Koefisien korelasi point biserial.
Mp : Mean skor dari subyek yang menjawab benar pada item.
Mt : Mean skor total.
St : Standard deviasi skor total.
(Suharsini Arikunto, 1993:234)
53
signifikan dan berarti butir tersebut valid. Apabila rpbis > r (tabel) maka
dikatakan item tersebut tidak valid. Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata
5%.
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil
yag tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah subjek yang sama
pada lain waktu maka hasilnya akan relatif sama. Reliabel tes dalam penelitian ini
n s Σpq
2−
r11 =
n − 1 s
2
Keterangan :
r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan.
p : Proporsi subjek yang menjawab dengan benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p).
Σpq : Jumlah hasil kali antara p dan q
s : Standard deviasi dari tes.
n : Jumlah item.
(Suharsimi Arikunto, 1996:96)
taraf nyata 5%, dengan ketentuan jika r 11 > r tabel maka soal dikatakan reliable.
Hasil perhitungan pada lampiran 11 halaman 106 didapatkan r11 sebesar 0.8403
dan dari tabel diperoleh harga tabel sebesar 0,329 karena r11 > r (tabel) maka soal
reliable.
54
Indeks kesukaran soal adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa mudah atau seberapa sukarnya suatu butir soal bagi sekelompok
B
P=
JS
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B =Banyaknya siswa yang menjawab item soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh peserta
(Suharsimi Arikunto,1996:214)
Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan
Arikunto, 1996:215). Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda adalah
sebagai berikut :
Ba Bb
Dp = −
Ja Jb
55
Keterangan :
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang
2
X =Σ
k
(Oi − Ei )2
i =l Ei
Keterangan :
X2 = Chi kuadrat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuensi harapan
(Sudjana, 1996:273)
56
Uji kesamaan varians digunakan untuk mengetahui apakah data dari hasil
Vb
F=
Vk
dengan
Vb = varians terbesar
Vk = varians terkecil
Kriteria pengujian, jika Fh<F tabel dengan dK = (nb-1) dan (Nk-1) dan
taraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan kedua kelompok memiliki kesamaan
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil akhir dari
Ha = µe > µk = Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata
kelompok kontrol.
1). Jika pada uji kesamaan dua varians σe = σk, maka rumus t-tes yang digunakan
adalah :
57
Xe − Xk
t=
1 1
S +
ne nk
dengan :
peluang (1-α), α = taraf signifikansi α = 5%. Kriteria pengujian , jika thitung > ttabel
2). Jika pada uji kesamaan dua varians σ1 ≠ σ2, maka rumus t-tes yang digunakan
Xe − Xk
t=
2 2
Se S
+ k
ne nk
2 2
w t + wk t k S S
a). Jika t ≤ e e dengan we = e dan wk = k
we + wk ne nk
t e = t (1 − α ), (ne − 1)
t k = t (1 − α ), (nk − 1)
58
maka ho diterima, artinya hasil belajar pekerjaan logam dasar pada siswa yang
menggunakan lembar kerja siswa kurang dari atau sama dengan siswa yang
we t e + wk t k
b). Jika t t ≥ , maka Ho ditolak ini berarti hasil belajar pekerjaan
we + wk
A. Hasil penelitian
Pada tahap analisis data awal menunjukan bahwa kemampuan awal antara
berbeda pada kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan LKS dan
kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak menggunakan LKS. Hasil dari
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 81 1 K-01 78
2 E-02 83 2 K-02 76
3 E-03 80 3 K-03 77
4 E-04 85 4 K-04 73
5 E-05 85 5 K-05 75
6 E-06 83 6 K-06 73
7 E-07 79 7 K-07 76
8 E-08 80 8 K-08 76
9 E-09 80 9 K-09 77
10 E-10 82 10 K-10 75
11 E-11 78 11 K-11 80
59
60
12 E-12 80 12 K-12 73
13 E-13 78 13 K-13 76
14 E-14 79 14 K-14 77
15 E-15 81 15 K-15 72
16 E16 80 16 K-16 76
17 E-17 84 17 K-17 74
18 E-18 78 18 K-18 79
19 E-19 79 19 K-19 70
20 E-20 79 20 K-20 75
21 E-21 81 21 K-21 78
22 E-22 76 22 K-22 84
23 E-23 81 23 K-23 76
24 E-24 79 24 K-24 80
25 E-25 81 25 K-25 84
26 E-26 70 26 K-26 85
27 E-27 79 27 K-27 72
28 E-28 78 28 K-28 78
29 E-29 81 29 K-29 76
30 E-30 84 30 K-30 80
31 E-31 81 31 K-31 76
32 E-32 79 32 K-32 76
33 E-33 80 33 K-33 77
34 E-34 75 34 K-34 76
35 E-35 78 35 K-35 72
36 E-36 75 36 K-36 79
Jumlah 2871 Jumlah 2757
Rata-rata 79,74 Rata-rata 76,58
2 2
S 8,6212 S 11,3357
S 2,94 S 3,37
N 36 n 36
61
kelompok kontrol.
Dari hasil analisis data uji normalitas hasil belajar kelompok eksperimen
pada lampiran 15 halaman 94, didapatkan x2 hitung sebesar 7,46 dan x2 tabel sebesar
7,81 dan berdasarkan uji normalitas hasil belajar kelompok kontrol didapatkan x2
hitung sebesar 4,95 dan x2 tabel sebesar 7,81. Karena x2 hitung < x2 tabel maka dapat
disimpulkan bahwa data hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil analisis data uji kesamaan dua varians pada lampiran 17
halaman 96, diperoleh F (hitung) = 1,3149. Pada taraf signifikansi 5% dan derajat
1,961. Kriteria terima Ho jika F (hitung),Karena F hitung < F tabel maka Ho diterima
Dari uji kesamaan dua varians nilai test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diperoleh kesimpulan bahwa varians kedua kelompok sama. Uji
hipotesis menggunakan rumus t dengan kriteria terima Ho jika thitung < ttabel.
α = 5 % diperoleh t (tabel) = 1,994. Jadi t (hitung) > t (tabel) sehingga hipotesis nol
ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut berarti bahwa hasil belajar siswa jurusan
teknik mesin program produktif pekerjaan logam dasar siswa yang menggunakan
LKS lebih tinggi daripada siswa yang tanpa menggunakan LKS pada pokok
mempengaruhi belajar meliputi faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
program, sarana dan fasilitas serta tenaga pengajar ). Faktor-faktor tersebut mutlak
berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini yang
kontrol dan kelompok eksperimen tidak ada perbedaan yang signifikan atau sama.
berangkat pada keadaan yang sama. Berdasarkan hal tersebut apakah ada
perbedaan hasil belajar dari dua kelompok setelah mendapat perlakuan yang
berbeda.
63
Pada analisis tahap akhir ( data hasil penelitian ), yaitu analisis terhadap
hasil belajar pekerjaan logam dasar dari siswa kelompok eksperimen dan
dengan t tabel = 1,994. Harga t yang diperoleh berada pada daerah penolakan
hipotesis nol yaitu pada daerah t > 1,994. Dengan demikian hipotesis alternatif
(ha) yaitu pembelajaran yang menggunakan lembar kerja siswa lebih efektif
pokok bahasan pengasahan alat-alat potong pekerjaan logam dasar siswa kelas 1
kelompok eksperimen = 79,94 dan nilai rata-rata kelompok kontrol = 76,58. Hal
tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari
nilai rata-rata kelompok kontrol yang berarti hasil belajar bidang studi pekerjaan
belajar mengajar berlangsung, siswa dari kelompok eksperimen terlihat lebih aktif
dan lebih termotivasi dalam mengikuti dan mengolah pelajaran yang diberikan
oleh guru dibandingkan dengan siswa dari kelompok kontrol, meskipun waktu
lama.
eksperimen yang memperoleh nilai lebih rendah dari nilai rata-rata kelompok
kontrol yang dalam kegiatan belajar mengajar tanpa menggunakan LKS. Hal
2. Kondisi fisiologis siswa pada saat proses belajar mengajar atau pada saat
3. Faktor bakat, minat, dan motivasi, Tidak semua siswa dalam kelompok
mempunyai minat dan motivasi yang besar dalam belajar pekerjaan logam
dasar.
4. Faktor instrumental yaitu tenaga pengajar atau guru yang memberikan materi
Sebaliknya, ada beberapa siswa dari kelompok kontrol yang dalam proses
belajar mengajarnya tidak meggunakan LKS mempunyai nilai yang lebih tinggi
dari nilai rata-rata kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
65
dasar, mempunyai minat dan motivasi yang tinggi serta sungguh-sungguh dalam
Berdasarkan analisis data tes hasil belajar pekerjaan logam dasar pokok
bahasan pengasahan alat-alat potong yang ada secara umum dapat dikatakan
hasil belajar kelompok eksperimen sebelum perlakuan dan secara eksplisit rata-
rata hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak
A. Simpulan
Pada taraf signifikan 5% hasil belajar pekerjaan logam dasar siswa yang
lembar kerja siswa. Hal tersebut berarti bahwa lembar kerja siswa efektif
Pelajaran 2004/2005.
B. Saran
yang menggunakan lembar kerja siswa lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
lxvi
lxvii
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press,
lxvii
lxviii
Lampiran 1
LEMBAR KERJA I
Petunjuk Umum
1. Tulislah nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
2. Kerjakan semua soal pada lembar jawaban.
3. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban anda yang dianggap salah dan ingin dibenarkan coretlah
dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anda anggap salah tersebut,
kemudian berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh : Pilihan semula A B C D
Pembetulan A B C D
I. PILIHAN GANDA
1. Untuk keperluan praktis dibengkel, biasanya pada mesin gerinda bangku
dipasang dua batu yang kekasarannya atau kekerasannya berbeda, misalnya
keras dan lunak. Secara teknis berlaku bahwa batu gerinda yang lunak
digunakan untuk bahan
a. Keras c. Keras dan lunak
b. Lunak d. Semua benar
2. Alat yang digunakan sebagai pedoman peletakan (posisi) atau kedudukan dan
dapat diatur menjauhi atau mendekati batu gerinda disebut :
a. Penutup batu gerinda c. Penahan
b. Kaca pelindung d. Dresser
lxviii
lxix
lxix
lxx
LEMBAR KERJA II
Petunjuk Umum
1. Tulislah nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
2. Kerjakan semua soal pada lembar jawaban.
3. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban anda yang dianggap salah dan ingin dibenarkan coretlah
dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anda anggap salah tersebut,
kemudian berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh : Pilihan semula A B C D
Pembetulan A B C D
I. PILIHAN GANDA
1. Jenis mata bor yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja atau
memperluas lubang adalah
a. Bor pin c. Bor spiral
b. Bor perseng d. Counter sink
2. Sedangkan jenis mata bor yang digunakan untuk pembuatan lubang bentuk
konis adalah
a. Bor perseng c. Senter bor
b. Core drills d. Counter sink
3. Hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil asahan yang baik pada
mata bor adalah kecuali....
lxx
lxxi
lxxi
lxxii
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa terampil mengasah mata bor pada mesin
pengasah (gerinda).
PERLENGKAPAN/ALAT/BAHAN
1. Mesin gerinda alat dan perlengkapan pengasah bor spiral.
2. Mal sudut bor.
3. Kaca mata pelindung dan masker.
4. Bahan : Bor spiral.
TINDAKAN KEAMANAN
1. Pakailah kaca mata dan masker sewaktu menggerinda .
2. Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang memutar.
LANGKAH KERJA
1. Jepit mata bor dengan alat penjepit pada meja mesin gerinda.
2. Putar meja sehingga sejajar dengan permukaan batu gerinda yang akan dipakai
mengasah.
3. Putar dudukan alat penjepit bor dari permukaan batu gerinda .
4. Setel bibir pemotong bor setinggi center batu gerinda dan sejajar dengan muka
meja mesin.
5. Gerakkan mata bor berulang-ulang menurut gerakan yang dikehendaki.
6. Gunakan nonius mein dalam memberikan pemakanan.
7. Putar penjepit bor 1800 untuk mengasah bibir bor yang kedua.
8. Periksa dengan teliti sudut 2 bor.
9. Ratakan permukaan batu oleh alat perata (diamond lip) bila permukaan itu
sudah tidak rata lagi.
10. Serahkan mata bor kepada instruktur/guru pembimbing.
lxxii
lxxiii
1
Nama No.Bagian Bahan Ukuran Keterangan
Jumlah
Bagian
II 1 Perubahan Pengganti dari
Diganti dengan
Skala Digambar
LATIHAN 1:1 Diperiksa
Dilihat
MENGASAH BOR
Diperiksa
I GR
lxxiii
lxxiv
Kesimetrisan sudut 10
Kerapihan 10
WAKTU Tepat 10
Lebih 10
Lambat 0
100
INTRUKTUR / GURU PEMBIMBING
lxxiv
lxxv
Petunjuk Umum
1. Tulislah nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
2. Kerjakan semua soal pada lembar jawaban.
3. Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban anda yang dianggap salah dan ingin dibenarkan coretlah
dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anda anggap salah tersebut,
kemudian berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh : Pilihan semula A B C D
Pembetulan A B C D
I. PILIHAN GANDA
1. Besar sudut bebas sisi (side cutting edge) pada pahat bubut rata adalah..
a. 8 – 10o c. 12 – 20o
b. 12 – 15o d. 5 – 7o
2. Sedangkan besar sudut puncak pahat rata adalah sebesar...
a. 100o c. 80o
b. 60o d. 120o
3. Besar sudut bebas muka (front clearance) adalah sebesar...
a. 12 – 15o c. 5 – 7o
b. 8 – 10o d. 12 – 20o
lxxv
lxxvi
4. Sebuah kaca mata asah yang menutup dengan rapi digunakan untuk ...
a. Hanya ketika mengasah pekerjaan.
b. Ketika mengasah rata suatu benda kerja.
c. Hanya mengasah perkakas dan benda kerja.
d. Pada semua pekerjaan asah.
5. Besar sudut sisi potong pada pahat tangan adalah...
a. 45o c. 55o
b. 30o d. 60o
6. Untuk mengasah pahat sebaiknya digunakan batu gerinda...
a. Batu gerinda keras c. Batu gerinda lunak
b. Batu gerinda kasar d. Batu gerinda halus.
7. Hal yang perlu diperhatikan pada saat mengasah pahat agar mendapatkan hasil
asahan yang baik adalah...
a. Bentuk dan besar sudut mata pemotong
b. Panjang bagian ujunbg pahat
c. Pembentukan sudut potong
d. Putaran batu gerinda
8. Hal yang dilakukan agar pahat yang diasah tidak mengalami perubahan sifat
kekerasannya maka dilakukan...
a. Mencelupkan pahat yang dicelupkan kedalam air secara teratur
b. Menyetel bantalan pahat
c. Putaran gerinda
d. Mengatur sudut potong pahat
9. Gambar dibawah ini memperlihatkan jenis pahat bubut rata kanan...
a. c.
b. d.
lxxvi
lxxvii
Pada gambar diatas memperlihatkan kepala pahat yang melebar, hal tersebut
disebabkan oleh...
a. Permukaan batu gerinda yang tidak rata
b. Permukaan batu gerinda halus
c. Batu gerinda yang rata dan halus
d. Pada waktu menggerinda pahat tidak menggunakan air pendingin
lxxvii
lxxviii
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa terampil mengasah pahat bubut rata
pada mesin pengasah (gerinda).
PERLENGKAPAN/ALAT BAHAN
1. Mesin gerinda.
2. Protactor (busur baja) dan mistar ingsut.
3. Kaca mata pelindung dan masker.
4. Bahan baja segi empat (bujur sangkar).
5. Pendingin.
TINDAKAN KEAMANAN
1. Pakailah kaca mata dan masker sewaktu menggerinda.
2. Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
3. Gunakanlah air pendingin pada waktu mengasah alat.
LANGKAH KERJA
1. Pelajari gambar kerja.
2. Gambar/goreslah sudut-sudut pahat rata sebelum digerinda.
3. Mulailah menggerinda sudut-sudut pahat rata :
- Sudut bebas sisi 8o, dan periksa dengan busur baja sampai mencapai
ukuran tertentu.
- Sudut bebas muka (10 – 13o), dan periksa dengan busur baja sampai
mencapai ukuran tertentu.
- Sudut bebas mata pendorong (8 - 10) dan berikan dengan busur baja
sampai mencapai ukuran tertentu.
- Sudut total (12 – 20o) dan periksa dengan busur baja sampai mencapai
ukuran tertentu.
4. Serahkan bila pekerjaan itu sudah selesai kepada instruktor/guru pembimbing.
lxxviii
lxxix
1
Nama No.Bagian Bahan Ukuran Keterangan
Jumlah
Bagian
II 1 Perubahan Pengganti dari
Diganti dengan
Skala Digambar
1:1 Diperiksa
PAHAT BUBUT RATA Dilihat
Diperiksa
I GR
lxxix
lxxx
Panjang 75 10
Panjang 11 10
Sudut bebas 15
Sisi 8° muka (10° - 13°) 15
Sudut bebas mata potong 15
(8° - 10°)
Sudut total (12° - 20°) 15
WAKTU Tepat 10
Lebih cepat 10
Lambat 0
100
INSTRUKTUR / GURU PEMBIMBING
lxxx
lxxxi
MENGASAH
PENITIK, PAHAT TANGAN DAN PENGGORES
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini siswa terampil mengasah penitik, pahat tangan dan
penggores pada mesin pengasah (gerinda)
TINDAKAN KEAMANAN
1. Pakailah kaca mata pelindung dan masker
2. Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar
3. Gunakanlah air pendingin pada waktu pengasahan alat
LANGKAH KERJA
1. Pelajarilah gambar kerja
2. Gerindalah / asahlah penitik dan periksa sudutnya dengan mistar ingsut
3. Gerindalah / asahlah pahat tangan dan periksa sudutnya dengan busur baja
sampai mencapai ukuran tertentu. Periksa pula kesamaan bibir pahat tangan
dengan mistar ingsut.
4. Gerindalah/asahlah penggores dan periksa sudutnya dengan busur baja sampai
mencapai ukuran tertentu. Periksa pula kesamaan bibir penggores dengan
mistar ingsut. Serahkan bila pekerjaan itu selesai kepada instruktor / guru
pembimbing.
lxxxi
lxxxii
1 Penggores 3
1 Pahat Pelat 2
1 Penitik 1
Nama No.Bagian Bahan Ukuran Keterangan
Jumlah
Bagian
II 1 Perubahan Pengganti dari
Diganti dengan
Skala Digambar
1:1 Diperiksa
LATIHAN MENGASAH Dilihat
Diperiksa
I GR
lxxxii
lxxxiii
Panjang 75 10
Panjang 11 10
Sudut bebas 15
Sisi 8° muka (10° - 13°) 15
Sudut bebas mata potongh 15
(8° - 10°)
Sudut total (12° - 20°) 15
WAKTU Tepat 10
Lebih cepat 10
Lambat 0
100
INSTRUKTUR / GURU PEMBIMBING
lxxxiii
lxxxiv
INSTRUMEN PENGUKURAN
NO KEGIATAN YA TIDAK
1 Persiapan alat perkakas
2 Sikap kerja pada mesin gerinda
3 Posisi benda kerja pada batu gerinda
4 Penggunaan air pendingin
5 Penggunaan alat pemeriksa
6 Mengikuti langkah-langkah kerja
lxxxiv
lxxxv
Lampiran 2
SOAL-SOAL TES
Petunjuk Umum
1. Tulislah nama, nomor urut dan kelas pada lembar jawaban yang telah
disediakan
2. Kerjakan semua soal pada lembah jawaban dengan mengunakan bolpoint
3. Berikanlah tanda silang (X) pada huruf jawaban yang anda anggap benar.
4. Apabila ada jawaban anda yang dianggap salah dan ingin dibenarkan corelah
dengan dua garis mendatar pada jawaban yang anda anggap salah tersebut
kemudian berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda anggap benar.
lxxxv
lxxxvi
a. c.
b. d.
lxxxvi
lxxxvii
lxxxvii
lxxxviii
14. Yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil asahan yang baik pada mata
bor adalah, kecuali ....
a. Bahan bor c. Kelonggaran bibir
b. Sisi potong d. Titik mati bor
15. Di bawah ini adalah perlengkapan mesin bor, kecuali..
a. Alat pengukur mata bor c. Core Drills
b. Penjepit mata bor d. Penjepit benda kerja
16. Sarung bor ada dua macam, yaitu sarung bor pengurang dan sarung bor
penambah yang berfungsi ....
a. Membantu memasang bor ke dalam poros mesin bor (porosnya berlubang
mempunyai bentuk ketirusan)
b. Pada saat pengeboran benda kerja bergetar atau bergerak
c. Mencegah pengaruh yang tinggi pada saat pengeboran
d. Pembuatan lubang senter pada benda kerja
17. Besar sudut sisi potong mata bor untuk bahan tembaga adalah ....
a. 118° c. 130°
b. 130° d. 80°
18. Besar sudut puncak bor untuk bahan baja adalah ....
a. 118° c. 130°
b. 130° d. 80°
19. Alat yang digunakan untuk memeriksa dan mengukur besarnya sudut mata bor
disebut ...
a. Dresser c. Mal sudut bor
b. Mikrometer d. Protactor
20. Alat yang digunakan untuk memeriksa ukuran diameter mata bor adalah ...
a. Mikrometer c. Penggaris
b. Feller gauge d. Counter stink
21. Besar sudut bebas sisi (side cutting edge) pada pahat bubut rata adalah ....
a. 8 - 110° c. 12-20°
b. 12 – 15° d. 5 - 7°
lxxxviii
lxxxix
22. Sedangkan besar sudut puncak pahat rata adalah sebesar ...
a. 100° c. 80°
b. 60° d. 120°
23. Sebuah kaca mata asah yang menutup dengan rapi digunakan untuk ....
a. Hanya ketika mengasah pekerjaan
b. Ketika mengasah rata suatu benda kerja
c. Hanya mengasah perkakas dan benda kerja
d. Pada semua pekerjaan asah.
24. Pakaian kerja yang baik adalah ....
a. Memiliki kantong celana yang besar yang dijahitkan dengan muka
b. Memiliki lengan baju yang longgar
c. Sesuai dengan tubuh dan dapat memberikan perlindungan pada pekerja
d. Hanya untuk mencegah pengotoran pakaian
25. Yang dimaksud keselamatan kerja pada bengkel adalah keselamatan pada ....
a. Alat-alat kerja dan mesin produksi
b. Alat, mesin, lingkungan dan karyawan
c. Karyawan dan mesin
d. Alat, karyawan dan mesin
lxxxix
xc
LEMBAR JAWABAN
SOAL TES
Nama : .........................................
No. Abs : .........................................
Kelas : .........................................
Sekolah : SMK Ma’arif Bobotsari
1. A B C D 14. A B C D
2. A B C D 15. A B C D
3. A B C D 16. A B C D
4. A B C D 17. A B C D
5. A B C D 18. A B C D
6. A B C D 19. A B C D
7. A B C D 20. A B C D
8. A B C D 21. A B C D
9. A B C D 22. A B C D
10. A B C D 23. A B C D
11. A B C D 24. A B C D
12. A B C D 25. A B C D
13. A B C D
xc
xci
xci