You are on page 1of 18

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB.1 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan
banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis. Peranan TI dalam berbagai
aspek kegiatan bisnis dapat dipahami karena sebagai sebuah teknologi yang menitik
beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat
memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan,
dan akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan

peradaban manusia

Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang – bidang
lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga
berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Semakin maju TI

semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi.

Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak

signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak
yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari
sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta
peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan
terpengaruh.

Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam

menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan

proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang
praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya.
Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software audit
memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer.

Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI.


Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan
perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat
dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan
audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak
mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan


yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar

kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri,

dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang

berjudul The Third Wave (Robert, 1992).

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI

adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan
SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu
laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus.

SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi
berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model
akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat
mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses,
mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan,
mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA.

Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut
SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing
akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses
audit. Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit
sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing

through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer).

Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan system informasi
komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam
komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai “black box”
sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan
pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari
seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap
benar.

Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI

adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan
SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu
laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis
komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya
historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada
era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999).

Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi
dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses,
mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan,
mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses
akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik
auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan
keuangan yang dihasilkan oleh SIA.

Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :

• Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)


• Bermanfaat (usefull)
• Menambah produktifitas (Increase productivity)
• Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
• Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

BAB.2 MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM


PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik


Transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan
jaringan internet.

Perdagangan melalui Jaringan Elektronik ada 2 jenis :


1. Business-to-Customer (B2C)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara
sebuah perusahaan dengan pemakai akhir dari produk.
2. Business-to-Business (B2B)
Perdagangan melalui jaringan elektronik yang berkenaan dengan transaksi antara
perusahaan-perusahaan yang tidak melibatkan pemakai akhir

Manfaat dari perdagangan melalui jaringan elektronik :


• Pelayanan pelanggan yang lebih baik
• Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
• Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat

Kendala dari perdagangan melalui jaringan elektronik :


• Biaya Tinggi
• Masalah Keamanan
• Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia

Jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik


• Mengumpulkan intelijen bisnis
• Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)

INTELIJEN BISNIS
Aktifitas mengumpulkan informasi tentang elemen-elemen dalam lingkungan yang
berinteraksi dengan perusahaan
Tugas-tugas intelijen dasar :
• Mengumpulkan Data
Perusahaan mengumpulkan secara langsung data primer, dan data sekunder yang
disediakan pihak lain untuk perusahaan
• Mengevaluasi Data
Data primer dan data sekunder dievaluasi untuk memastikan akurasinya sebelum
digunakan
• Menganalisa Data
Tujuan dari langkah analisa adalah untuk mengubah data menjadi intelijen
• Menyimpan Intelijen
Intelijen yang ada harus disimpan sedemikian rupa sehingga mudah untuk
pengambilan kembali
• Menyebarkan Intelijen
Setelah dalam penyimpanan, intelijen diambil kembali dengan memasukkan
parameter pencarian tertentu

Strategi Perdagangan melalui Jaringan Elektronik


SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS)

Sistem antar organisasi (IOS = Inter organization System) terbentuk jika dua
atau lebih organisasi (perusahaan) bekerja sama dalam pemakaian teknologi
komputer dan telekomunikasi (teknologi informasi). Fenomena yang muncul
belakangan ini tidak lepas dari kemajuan teknologi informasi yang menawarkan
berbagai jenis produk‐produk berbasis elektronik. Secara garis besar, ada tiga
jenis sistem yang ditawarkan bagi perusahaan‐perusahaan yang berniat
mengimplementasikan IOS :

1. Intranet
Jaringan internal perusahaan yang menghubungkan antara kantor pusat
dengan kantor‐kantor cabang yang terpisah secara geografis (lokal
maupun internasional);

2. Internet
Jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung
perusahaan dengan pelanggan (atau calon pelanggan) atau market
3. Ekstranet
Jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antar perusahaan
dengan rekanan bisnisnya, seperti supplier, distributor, dan lain
sebagainya.

Pada intinya, IOS mudah sekali diimplementasikan saat ini karena adanya
peranan teknologi informasi yang telah “meniadakan” batas‐batas antar waktu
dan ruang. Demikian pula dengan alam kompetisi yang menuntut perusahaan
untuk semakin memfokuskan diri pada kompetensinya dan bekerja sama dengan
perusahaan lain untuk membantu proses penciptaan produk atau jasa tersebut,
sehingga kualitas produk atau jasa dapat ditingkatkan, sejalan dengan
peningkatan kinerja perusahaan.

Suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai


satu sistem tunggal
Mitra Dagang atau Mitra Bisnis adalah perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS
Manfaat secara langsung IOS :
1. Efisiensi komparatif, dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing
– Efisiensi internal, perbaikan-pebaikan dalam perusahaan
– Efisiensi antar-organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui
kerjasama dengan perusaahaan lain
2. Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan
perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya.
Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar:
– Keistimewaan produk yang unik
– Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
– Peningkatan biaya peralihan

Manfaat secara tidak langsung IOS :


• Mengurangi kesalahan
• Mengurangi biaya
• Meningkatkan efisiensi operasional
• Meningkatkan kemampuan bersaing
• Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
• Meningkatkan pelayanan pelanggan

PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK (Electronic Data Interchange - EDI)


Transmisi data dalam bentuk terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari
komputer ke komputer antara beberapa perusahaan
EDI adalah implementasi yang dominan dari sistem informasi antar organisasi
Ada dua standar utama EDI :
1. The American National Standards Institute standar ASC X 12 digunakan di
Amerika Utara
2. The EDIFACT International Standards digunakan di Eropa
EXTRANET
Alat yang lain yang membentuk Sistem Antar Organisasi.
Extranet memungkinkan membagi informasi berbasis komputer yang sensitif dengan
perusahaan lain dengan menggunakan teknologi yang umumnya diasosiasikan dengan
Internet.

TRANSFER DANA secara ELEKTRONIK (Electronic Fund Transfer – EFT)


Data yang mewakili uang ditransmisikan melalui jaringan komputer
Keuntungan yang diperoleh dengan EFT adalah proses yang lebih cepat dan lebih aman
dibanding dengan mengirimkan uang tunai atau cek antara pihak-pihak yang
berkepentingan.

Alternatif IOS selain EDI, Extranet, dan EFT :


Extensible Markup Language (XML)
Perluasan dari hypertext markup langguage (HTML) yakni kode yang digunakan
di sebagian besar halaman Web saat ini.
XML memungkinkan halaman Web melaksanakan banyak fungsi yang dulunya
hanya dapat dilaksanakan oleh EDI
Dynamic Hypertext Markup Language (DHMTL)
Seperti juga XML, yang merupakan pengembangan dari HTML tetapi berbeda
format.
DHMTL lebih mengutamakan format dan isi yang lebih dinamis dibandingkan
dengan XML
Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
Merupakan kombinasi kemampuan DHTML dalam mendisplai hasil dengan
kekuatan database management system yang dapat memproses seluruh jenis bahasa
program dan sistem operasi

Strategi Business to Customer (B2C) melalui Jaringan Elektronik


Strategi B2C dapat dilakukan dengan :
Produk Digital
Produk dan jasa tertentu dapat dikirim kepada konsumen langsung melalui
internet. Contoh produk digital seperti lagu, film, perangkat lunak. Produk dan jasa dapat
langsung dikonsumsi setelah didownload.
Produk Fisik
Produk dan jasa tertentu yang tidak dapat langsung dikonsumsi melalui internet,
tetapi harus dikirimkan kepada konsumen. Order penjualan dan pembayaran dapat
diterima melaui internet, setelah itu dilakukan pengiriman kepada pembeli.
Virtual kontra Penjualan Hybrid
Penjual Virtual adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak
memiliki toko secara fisik. Penjual Hybrid adalah penjualan yang dilakukan perusahaan
yang memiliki toko secara fisik dan juga memiki halaman Web untuk melakukan
penjualan.
EVOLUSI INTERNET

ARPANET
Suatu produk dari Advanced Research Projects Agency yang bertujuan untuk
memungkinkan personil militer dan periset sipil bertukar informasi berkaitan dengan hal-
hal militer
ARPANET bersama dengan CSNET dan NSFNET membentuk yang sekarang dikenal
dengan Internet.
Internet adalah nama yang diberikan pada koleksi jaringan komputer terbesar di dunia,
yang masing-masing terdiri dari jaringan-jaringan yang lebih kecil

World Wide Web


Tahun 1992 dibuat oleh Tim Berners Lee dengan menggunakan hypertext, dokumen-
dokumen dalam bentuk elektronik yang saling dikaitkan dengan cara tertentu.
WWW adalah ruang informasi di internet tempat dokumen-dokumen hypermedia
disimpan dan dapat diambil melalui suatu skema alamat yang unik.

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan,


mengumpulkan/mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi
untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi.

Bab.3 Informasi Pengetahuan

Bidang manajemen pengetahuan


Sistem manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu bidang yang paling cepat
berkembang dalam investasi peranti lunak perusahaan dan pemerintahan. Untuk
mengubah data menjadi informasi, perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang
ada utnuk menyusun data ke dalam kategori-kategori yang mudah digunakan. Untuk
mengubah informasi menjadi pengetahuan, perusahaan harus memanfaatkan lebih banyak
lagi sumber daya untuk menemukan pola, aturan, dan konteks di mana pengetahuan
tersebut berguna. Kebijaksanaan adalah pemikiran perorangan atau kelompok dalam
menerapkan pengetahuan untuk memecahkan suatu masalah. Pengetahuan dapat
tersimpan dalam e-mail, voice mail, gambar dan dokumen tak berstruktur atau terstruktur.
Melalui sekumpulan data kegiatan terencana dengan pengukuran yang teliti, percobaan,
dan masukan dari pelanggan maupun lingkungan sekitar, organisasi mendapatkan
pengalaman. Manajemen pengetahuan adalah seperangkat proses bisnis yang
dikembangkan dalam organisasi untuk menciptakan, menyimpan, memindahkan dan
menerapkan pengetahuan.
Organisasi memperoleh pengetahuan melalui beberapa cara, tergantung pada jenis
pengetahuan yang dicarinya. Mencoba membangun pusat data yang berisi dokumen,
laporan, presentasi, dan praktik-praktik terbaik. Sistem ini kemudian dikembangkan
untuk menyertakan dokumen yang tidak terstruktur, seperti e-mail.
Sistem manajemen pengetahuan perusahaan adalah sistem serba guna yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendistribusikan, dan menerapkan
pengetahuan dan muatan digital.
Sistem kerja pengetahuan adalah sistem yang dikembangkan khusus untuk para teknisi,
ilmuan dan para pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang bertugas memperoses dan
menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan mereka.

Sistem Manajemen Pengetahuan Keseluruhan Perusahaan


Kadangkala manajer memerlukan informasi berbentuk dokumen yang tidak benar-benar
terstruktur, seperti e-mail, voice mail, rekaman percakapan di chat room, video, gambar
digital, brosur atau buletin. Sistem jaringan pengetahuan memiliki fungsi sebagai
penghubung antara pasokan dan permintaan pengetahuan. Sistem jaringan pengetahuan
memberikan direktori online mengenai para pakar bidang-bidang tertentu di perusahaan
menggunakan teknologi komunikasi untuk memudahkan karyawan dalam mencari pakar
yang tepat.
Sistem pengetahuan terstruktur melakukan fungsi implementasi penandaan dokumen,
antarmuka dengan basis data perusahaan di mana dokumen disimpan, dan membuat
portal perusahaan yang dapat digunakan oleh karyawan yang memerlukan pengetahuan
perusahaan. Informasi yang semiterstruktur adalah seluruh informasi digital dalam suatu
perusahaan yang tidak terdapat dalam dokumen atau laporan formal.
Taksonomi adalah skema untuk mengklasifikasikan informasi dan pengetahuan
sedemikian rupa hingga informasi dan pengetahuan tersebut mudah diakses. Sebuah
perusahaan bisnis dapat mengakses informasi lebih mudah jika perusahaan tersebut
merancang taksonominya sendiri untuk mengklasifikasikan informasi menjadi kategori-
kategori. Sistem jaringan pengetahuan menyediakan suatu direktori online mengenai
keberadaan pakar dalam bidang pengetahuan tertentu dan menggunakan teknologi
komunikasi untuk memudahkan karyawan menemukan pakar yang tepat.
Vendor sistem manajemen pengetahuan komersial besar telah mengintegrasikan isi dan
kemampuan manajemen dokumennya dengan portal dan teknologi kolaborasi yang
canggih. Portal pengetahuan perusahaan dapat memberikan akses pada informasi sumber
daya eksternal, seperti umpanan berita dan riset, chat/pesan instan, diskusi kelompok, dan
konferensi video.
Sistem Kerja Pengetahuan
Pekerja pengetahuan melakukan tiga peran kunci yang sangat penting bagi organisasi dan
untuk manajer yang bekerja dalam organisasi. :
Menjaga aliran pengetahuan dalam perusahaan seiring dengan perkembangan perusahaan
dalam teknologi, sains, pemikiran sosial dan seni.
Bertugas melayani sebagai konsultan internal mengenai pengetahuan khusus mereka,
berbagai perubahan yang terjadi dan kesempatan yang muncul.
Bertindak sebagai agen perubahan, mengevaluasi, merintis dan mendukung proyek,
proyek perubahan.
Kebanyakan pekerja pengetahuan mengandalkan sistem perkantoran, seperti
pengolah kata, voice mail, e-mail, konferensi video, dan sistem penjadwalan yang
dirancang untuk meningkatkan produktivitas di kantor.
Teknik Cerdas
Kecerdasan buatan dan teknologi basis data memberikan sejumlah teknik cerdas
yang dapat digunakan oleh berbagai organisasi untuk ”menangkap” pengetahuan
perorangan dan pengetahuan kolektif, serta mengembangkan pengetahuan tersebut.
Sistem-sistem ahli, penalaran berbasis kasus, dan logika fuzzy digunakan untuk
menangkap pengetahuan yang tersembunyi.
Logika fuzzy adalah teknologi berbasis aturan yang dapat merepresentasikan
ketidakpresisian seperti yang telah disebutkan, dengan menciptkan aturan yang
menggunakan nilai subjektif atau nilai yang mendekati. Organisasi dapat menggunakan
fuzzy untuk menciptakan sistem peranti lunak yang menangkap pengetahuan tersirat yang
mengandung ambiguitas linguistik. Jaringan saraf tiruan digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang kompleks dan sulit dipahami, di mana sejumlah besar data
mengenai masalah tersebut telah dikumpulkan. Jaringan saraf tiruan mencari pola dan
hubungan dalam data yang sangat besar yang terlalu rumit dan sulit untuk dianalisis
manusia.
Algoritme genetik berguna untuk mendapatkan solusi optimal untuk masalah
spesifik dengan memeriksa sejumlah besar kemungkinan solusi untuk masalah tersebut.
Teknik pemecahan masalah dengan algoritme ini secara konsep berbasis pada metode
bagaimana organisme hidup beradaptasi dengan lingkungannya.
Teknologi agen inteligen dapat membantu para pebisnis menjelajahi data yang
besar untuk menemukan dan mengambil tindakan informasi yang dianggap penting.
Agen inteligen adalah program peranti lunak yang bekerja di latar belakang tanpa
intervensi manusia secara langsung untuk menjalankan tugas-tugas yang spesifik,
berulang dan dapat diprediksi.

Sistem Informasi Eksekutif

Model Sistem Informasi Eksekutif


Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen
informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan
untuk bertemu gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan
sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).

Penekanan dari EIS berada di atas peraga grafis dan mudah untuk pergunakan
interface pemakaian. Mereka menawarkan laporan kuat dan dril bawah
kemampuan. Pada umumnya, EIS adalah perusahaan lebar DSS untuk menolong
eksekutif tertinggi teliti, bandingkan, dan soroti kecenderungan pada penting
variable sehingga bahwa mereka dapat memonitor kinerja dan mengidentifikasi
kesempatan dan masalah. EIS dan penggudangan data teknologi sedang
memusat pada pasar.

Pada tahun terbaru, masa EIS yang telah kehilangan ketenaran di sokong dari
intelegen bisnis (dengan area sub dari laporan, analitik, dan papan peralatan
digital).

Sejarah

Secara umum, sistem informasi eksekutif dikembangkan seperti mainframe


program berbasis komputer. Tujuannya adalah untuk melindungi sekumpulan
data dan untuk menyediakan kinerja penjualan atau statistik riset pemasaran
untuk membuat keputusan, seperti halnya petugas keuangan, direktur
pemasaran, dan petugas eksekutif pemimpin. Obyektif adalah untuk
mengembangkan aplikasi komputer itu akan menyoroti keterangan untuk
memuaskan eksekutif senior kebutuhan. Secara khas, sebuah EIS menyediakan
data hanya perlu untuk mendukung keputusan level eksekutif dari pada data bagi
seluruh perusahaan.

Hari ini, aplikasi dari EIS tidak hanya pada hirarki perusahaan, tetapi juga di
komputer pribadi pada satu daerah jaringan lokal. EIS sekarang seberangi
platform perangkat keras komputer dan mengintegrasikan keterangan
menyimpan pada mainframe, mesin komputer pribadi, dan minicomputers.
Sebagai beberapa perusahaan jasa klien mengadopsi sistem informasi
perusahaan yang terakhir, karyawan dapat mempergunakan komputer pribadi
mereka untuk memperoleh akses ke datan perusahaan dan memutuskan data
yang adalah relevan untuk pembuatan keputusan mereka. Perbuatan pengaturan
ini semua, pengguna mampu untuk menyesuaikan akses mereka ke perusahaan
sesuai data dan menyediakan keterangan relevan terhadap keduanya bagian atas
dan tingkat yang lebih rendah di perusahaan.

Komponen

Komponen dari sebuah EIS dapat tergolong seperti:


Perangkat keras (Hardware)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita
harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan
eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus
didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer
dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen: (1 ) Input data –
masukkan alat. Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan
perbaharui data dengan seketika; (2 ) unit pusat proses(CPU), yaitu daging buah
karena ini mengontrol komponen mesin komputer yang lain; (3 ) file
penyimpanan Data. Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah untuk
menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif
mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; (4 ) output device,
sediakan yang satu rekaman visual atau permanen untuk eksekutif menyimpan
atau membaca. Alat ini meyerahkan ke visual output device atau printer. Sebagai
tambahan, dengan kedatangan dari daerah jaringan lokal(LAN), beberapa
produk EIS untuk terhubung jaringan stasiun-kerja jadi siap. Sistem ini
memerlukan dukungan dan hardware komputer tidak begitu mahal. Mereka juga
meningkat akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan
suatu perusahaan.

Perangkat lunak (Software)

Memilih sesuai perangkat lunak penting untuk mendisain satu `EIS` yang
efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka
mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat
lunak dasar diperlukan untuk sutau `EIS` meliputi empat komponen:

1. Teks mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks mungkin
mendokumentasikan;

2. Database. Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor


dan platform komputer buka akses eksekutif pertolongan keduanya internal dan
eksternal data;

3. Dasar grafis. Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke
dalam keterangan visuil untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan
gugus berkala, sebar diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan
perbandingan mengorientasi graf (yaitu., bagan balok);

4. Dasar model. `EIS` memodelkan mengandung data statistik rutin dan khusus,
keuangan, dan analisa kuantitatif lain.

Barangkali masalah lain untuk eksekutif adalah `chosing` dari satu jangkauan
dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan dari penggunaan,
kemampuan reaksi ke eksekutif permintaan, dan harga adalah semua bahan
pertimbangan layak. Selanjutnya, ini harus dipertimbangkan apakah paket dapat
berlari pada perangkat keras yang sudah ada.

Pengguna Interface

`EIS` membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan kembali data relevan untuk


pembuat keputusan, sehingga interface pemakai adalah sangat penting. Beberapa
jenis pertemuan dapat tersedia di struktur `EIS`, seperti laporan terjadwal, soal
atau jawab, pandu menu, bahasa perintah, bahasa alami, dan input atau output.
Kalau eksekutif tidak nyaman dengan keterangan bertanya atau menjawab corak
mode, `EIS` sepenuhnya dimanfaatkan. Alat penghubung ideal untuk satu `EIS`
akan sederhana untuk mempergunakan dan sangat tinggi lentur, menyediakan
kinerja konsisten, mencerminkan eksekutif dunia, dan mengandung keterangan
pertolongan.

Telekomunikasi

Sebagai desentralisas sedang menjadi kecenderungan saat ini di perusahaan,


telekomunikasi akan bermain satu peran sangat penting di dalam terhubung
jaringan sistem informasi. Mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain.
Sebagai tambahan, telekomunikasi di daklam suatu EIS dapat mempercepat
kebutuhan akan akses ke distribusi data.

Aplikasi

`EIS` perbolehkan eksekutif untuk menemukan suatu data sesuai dengan


kriteria didefinisikan pengguna dan meningkatkan keterangan mendasari
pengertian yang mendalam dan pemahaman. Tidak sama dengan satu presentasi
management information sistem tradisional, `EIS` dapat mencirikan di antara
penting dan jarang data terpakai, dan jejaki aktivitas berbeda kritis kunci untuk
eksekutif, keduanya yang sangat menolong di dalam mengevaluasi kalau
perusahaan sedang menjumpai obyektif perusahaannya. Setelah menyadari
keuntungannya, orang-orang telah menerapkan `EIS` pada beberapa area,
terutama, di pabrikasi, pemasaran, dan biayai area.

Pabrikasi

Pada dasarnya, memproduksi menjadi perubahan bentuk bahan baku ke dalam


barang jadi yang akan dijual, atau proses intermediate menyertakan produksi
atau penyelesaian semi-manufactures. Ini adalah satu Branch besar dari industri
dan dengan penghasilan sekunder. Membuat kontrol operasional fokuskan pada
operasi sehari-hari, dan ide pusat dari proses ini adalah efektivitas dan efisiensi.
Untuk menghasilkan managerial yang penuh arti dan keterangan operasional
untuk mengontrol operasi pabrikasi, eksekutif harus membuat perubahan pada
keputusan berjalan. EIS menyediakan evaluasi dari Vendor dan pembeli, evaluasi
dari membeli materi dan bagian, dan analisa dengan area pembelian kritis. Oleh
sebab itu, eksekutif dapat mengatur dan menelaah operasi pembelian secara
efektif dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan kontrol
menyesuaikan dengan berat pada datanya pabrik berlandaskan dan
komunikasinya dengan sepenuh membuat pekerjaan pusat, EIS juga
menyediakan satu pendekatan untuk meningkatkan perencanaan produksi dan
kontrol.

Pemasaran

Pada satu organisasi, eksekutif pemasaran peran adalah untuk menciptakan


masa depan. Bea utama mereka sedang mengatur sumber daya pemasaran
tersedia untuk menciptakan satu lebih perdagangan berjangka efektif. Untuk ini,
mereka memerlukan pertimbangan perbuatan sekitar risiko dan ketidak-pastian
dari satu proyek dan dampaknya pada perusahaan pada jangka pendek dan
jangka panjang. Untuk membantu eksekutif pemasaran di keputusan pemasaran
efektif pembuatan, satu EIS dapat teraplikasi. EIS menyediakan satu pendekatan
ke peramalan penjualan, yang yang dapat mengijinkan eksekutif pasar untuk
membandingkan penjualan ramalan dengan penjualan masa lalu. EIS juga
menawarkan satu pendekatan ke harga produk, yaitu ditemukan di analisa
proyek. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi harga sebagai terkait ke kompetisi
seiring dengan hubungan dari mutu produk dengan harga tertagih. Secara
ringkas, Paket software EIS memperbolehkan eksekutif pemasaran untuk
memanipulasi data dengan mencari kecenderungan, melaksanakan audit dari
data penjualan, dan penjumlahan penghitung, rata-rata, perubahan, perbedaan,
atau rasio. Semua fungsi analisa penjualan ini eksekutif pemasaran pertolongan
untuk membuat keputusan terakhir.

Keuangan

Satu analisa keuangan adalah salah satu paling penting tahapan ke perusahaan
hari ini. Eksekutif (Eddie Bingkaian) perlu mempergunakan rasio keuangan dan
analisa arus kas untuk menaksir kecenderungan dan mengambil keuntungan
keputusan investasi. Satu EIS adalah satu tanggungjawab mengorientasi
pendekatan yang perencanaan terintegrasi atau penganggaran dengan kontrol
dari laporan kinerja, dan ini dapat sangat sangat menolong ke eksekutif
pendanaan. Pada dasarnya, EIS fokuskan pada tanggung-jawab dengan kinerja
keuangan dan ini mengenali kepentingan dari standar biaya dan penganggaran
lentur pada berkembang mutu dari keterangan menyediakan bagi seluruh level
eksekutif. EIS perbolehkan eksekutif untuk memfokuskan lebih pada basis
jangka panjang dari tahun arus dan berada di luar, yang berarti yang eksekutif
bukan saja dapat mengatur satu aliran cukup untuk memelihara operasi arus
kecuali juga dapat membayangkan bagaimana caranya memperluas operasi yang
direnungkan berlalu tahun datang. Juga, kombinasi dari EIS dan EDI lingkungan
dapat menolong manajer kas untuk menelaah struktur keuangannya perusahaan
sangat itu cara terbaik dari pembiayaan untuk satu proyek ibukota diterima
dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, EIS adalah satu alat baik untuk menolong
eksekutif ke rasio keuangan ulasan, soroti kecenderungan keuangan dan meneliti
sekawanan kinerja dan kompetitornya.
BAB.4 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Sistem informasi adalah sekumpulan fungsi yang bekerja secara bersama-


sama dalam mengelola (pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan
pendistribusian).
Tipologi Sistem Informasi
Tipologi Sistem Informasi Berdasar Tingkatan Manajemen Secara klasik dalam
suatu organisasi dikenal ada tiga tingkatan manajemen yaitu Tingkatan Strategi,
Taktik dan Operasional (Shro 1974). Tingkat Strategis berkaitan dengan
kebijakan jangka panjang serta penempatan organisasi pada lingkungan. Tingkat
Manajemen Taktis bertugas untuk menterjemahkan kebijakan strategis menjadi
bagianbagian yang harus dikerjakanserta mengatur korodinasi internal
organisasi. Sedangkan Tingkat manajemen Operasional bertugas untuk
menjalankan roda organisasi sesuai dengan rencana jangka panjang dan
pedoman yang telah disusun oleh manajemen tingkat taktis.
Berdasar pembagian tingkatan manajemen secara klasik itu,
system informasi dapat dibagi menjadi 6 kategori (Szymanski
1995).
1. Sistem Informasi operasional
2. Sistem Informasi Manajemen
3. Sistem Informasi Pendukung Keputusan
4. Sistem Informasi Eksekutif
5. Sistem Pakar
6. Sistem Informasi Perkantoran

Teknologi Informasi yang Personal


Pengertian sistem informasi
Sistem informasi merupakan satu kesatuan unsure (manusia dan peralatan)
yang bekerja secara bersama untuk melaksanakan pengolahan informasi dari
mulai pengumpulan,pengolahan, penyimpanan dan pendistribusiannya.

Pengertian eksekutif
merupakan pelaksana/yg bertindak untuk melaksanakan suatu system
informasi.contoh: direktur,kepala – kepala bagian,presiden atau gubernur bagian.

Pengertian Sistem Informasi Eksekutif (EIS)

Suatu bagian yang menyediakan informasi bagi eksekuif mengnai kinerja


keseluruhan perusahaan.
Disingkat dengan EIS. Mengirimkan, menganalisis, dan menyajikan informasi
pada station kerja para pengambil keputusan yang memberikan gambaran jelas
kepadanya mengenai standar penting serta kejadian-kejadian, sebelum
terlambat menanganinya. Data khususnya gambaran pasar, informasi keuangan,
dan statistik industri, dikumpulkan dari sistem pemrosesan bisnis on-line milik
perusahaan dan organisasi pihak ketiga.
Dalam membangun EIS para eksekutif menggunakan beberapa knsep dasar
yang bertujuan memungkinkan para eksekutif dapat memantau seberapa
baiknya knerja perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Karasteritik dari system informasi eksekutif

a. Top level management


b. Designed to the individual
c. Ties CEO to all levels
d. Very expensive to keep up
e. Extensive support staff

Top level (strategic level)-Executive Support System (ESS):


• Inputs: Aggregate data. Internal and external (data dari
luar/lingkungan dan dari dalam)
• Processing: Interactive and graphical simulations
• Outputs: Projections
• Users: Senior managers
Example:
5-year operating plan. Answer question like “what are long-term industry cost trends and
how are we doing relative to them?”(5 tahun rencana pengoperasian.menjawab
pertanyaan seperti “berapa banyak kecenderungan waktu/masa industri yg
beristirahat/tidak beroperasi dan bagaimana kita melakukan pengembalian seperti
semula?”
• Gets data from all internal IS plus external industry data Bases (dapatkan data dari
semua sistem informasi internal dan eksternal(luar) industri database)
Konsep dasar tersebut terbagi atas 3 hal, yaitu :
a. Faktor penentu keberhasilan (critcal success factor)
Adalah hal-hal (factor) yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
segala jenis kegiatan organisasi. Factor-faktor ini dalam setiap
perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang dilakukan.
b. Management By Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual.
Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk
menyelesaikan setiap permasalahan.
c. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sari dari data dan informasi yang
volumenya besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari
ini disebut penempatan informasi (information compression). Dimana
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi
perusahaan.
Model tersebut memungkinkan seseorang membuat penilaian dan
perkiraaan untuk memahami, memutuskan tindakan yang perlu diambil
dan untuk mengembalikan pelaksanaannya.
Keputusan Penerapan EIS
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak
perusahaaan perlu membuat tiga keputusan :

a. Perlu mengembangkan EIS ?


Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada
Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam
pengembangan dari system yang ada ( ini tergantung pada masing masing
perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi )
b. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap
pakai
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut
Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan
apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
c. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lnak dibeli
Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat
lunak EIS sendiri .
Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS
a. sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak
(CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong
penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan
spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
c. staf jasa informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi informasi,
tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknologi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan
eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh
mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah
yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk
mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif tersebut
untuk penerapannya.
h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system
jika manajer tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer
tingkat bawah menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin
mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali
KESIMPULAN
Eksekutif merupakan manajer tingkat atas yang berpengaruh
kuat pada kegiatan dan arah organisasi. Eksekutif lebih peduli
dengan cara membuat jaringanya bekerja mencapai agenda itu
daripada dengan keputusan spesifik. Eksekutif menggunakan
instuisi maupun analis rasional dalam memecahkan masalah,
menerapkan instuisi pada tiap langkah dengan urutan yang
sama.

You might also like