You are on page 1of 1

Pelestarian nilai-nilai sumpah pemuda melalui pengajaran sejarah sebagai sarana mewujudkan sikap

nasionalisme (studi kasus di SMP negeri kota Yogyakarta)

Emerita Wagiyah

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang kurikulum pengajaran sejarah,
pelaksanaan pengajaran sejarah, nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat mengembangkan sikap nasionalisme dan
tanggapan guru terhadap pelestarian nilai-nilai Sumpah Pemuda. Penelitian ini dilakukan pada tahun
pelajaran 2006/2007 di Sekolah Menengah Pertama Negeri kota Yogyakarta. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif bentuk studi kasus tunggal terpancang. Sumber data diperoleh dari
informan, tempat peristiwa, serta dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara
mendalam dan analisis dokumen. Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, guru sejarah, petugas perpustakaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling atau criterion –based selection. Untuk memperoleh validitas data dilakukan triangulasi
data, triangulasi metode dan review informan serta menyusun data base. Teknik analisis data dengan
menggunakan model analisis interaktif. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan (1) Kurikulum Sekolah
Menengah Pertama 2004 Pengajaran Sejarah terpadu dengan Geografi dan Ekonomi dalam mata pelajaran
Pengetahuan Sosial, tetapi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara terpisah. Materi yang berkaitan
dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan sikap nasionalisme terdapat pada kelas VIII semester 2; (2)
Pelaksanaan pembelajaran sejarah bersifat konvensional, media dan sumber belajar yang dimiliki tidak
dimanfaatkan secara optimal, sehingga pembelajaran monoton, kurang variatif dan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran sangat kurang; (3) Nilai-nilai Sumpah Pemuda sangat mendukung terhadap semangat
nasionalisme, inti pelaksanaan Sumpah Pemuda adalah cinta tanah air, bahasa dan nation yaitu Indonesia.
Pengembangan nilai-nilai Sumpah Pemuda dan semangat nasionalisme dilakukan melalu kegiatan
terstruktur, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Palang Merah Remaja (PMR), Polisi Sekolah, latihan baris
berbaris, kepramukaan dan kerja bakti sosial. Pembelajaran sejarah belum dapat menginternalisasikan
nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam diri siswa. (4) Tanggapan guru terhadap kegiatan yang mangandung
nilai-nilai Sumpah Pemuda dan pengembangan semangat nasionalisme secara umum positif dan mendapat
dukungan dari pihak sekolah.

1/1

You might also like