Professional Documents
Culture Documents
ISI
1. Pengertian
• Bimbingan Anticipatory merupakan salah satu tipe intervensi yang paling sentral,
namun, kaum tenaga kesehatan perlu mengingat bahwa pengetahuan dalam dan
tentang dirinya tidak harus mengubah perilakunya.
• Bimbingan Anticipatory adalah bantuan perawat terhadap orang tua dalam
memepertahankan dan meningkatkan kesehatan melalui upaya pertahanan nutrisi
yang adekuat, pencegahan kecelakaan, dan supervisi kesehatan (Marlow 1988).
1. 6 bulan pertama
a. Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal dalam memenuhi kebutuhan bayi.
b. Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadap stimulasi dari
lingkungan.
f. Menyiapkan orang tua untuk mulai memberi makanan padat pada bayi.
1
2. 6 bulan kedua
b. Menganjurkan orang tua agar anak dekat kepadanya hindari perpisahan yang lama.
d. Menganjurkan orang tua menggunakan “Kontak Mata” dari pada hukuman badan
sebagai suatu disiplin.
Kesiapan anak :
1. Fisik
a. usia 18 - 24 bulan.◊Pengontrolan saraf volunter spinkterani dan uretra
b. Mampu untuk tetap kering (menahan BAK) selama 2 jam.
c. Perkembangan ketrampilan motorik kasar : duduk, jongkok, berjalan.
d. Perkembangan ketrampilan motorik halus : mampu membuka celana dan
berpakaian.
2. Psikologis
a. Mengenai adanya dorongan untuk miksi dan defikasi.
b. Kemampuan berkomunikasi : verbal dan non verbal mengindikasikan dorongan
untuk miksi atau defikasi.
c. Kemampuan kognitif : meniru dengan tepat tingkahlaku dan mengikuti pengarahan.
d. Mengekspresikan keinginan untuk menyenangkan orang tua.
e. Mampu duduk atau jongkok diatas toilet 5 - 10 menit tanpa cerewet atau turun.
f. Mengikuti tingkat kesiapan anak.
g. Keinginan untuk meluangkan waktu : perlu kesabaran dan pengertian.
h. Tidak ada stress keluarga atau perubahan seperti : perceraian, pindah rumah,
mendapat adik baru atau akan berlibur.
i. Memberi pujian jika anak berhasil.
3. Sibling Rivalry
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi toddler. Toddler tidak
membenci atau marah pada bayi, tetapi karena :
a. Perubahan merasa ada saingan.
b. Perhatian ibu terbagi.
c. Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak bertingkahlaku invantil
Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran saudara kandungnya mulai sejak
bayi dalam kandungan.
2
4. Anticipatory Guidance
1. Usia 12 - 18 bulan
a. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi adanya perubahan tingkah laku dari
toddler.
b. Penyapihan secara bertahap.
c. Adanya jadwal waktu makan yang rutin.
d. Pencegahan bahaya kecelakaan yang potensial terjadi.
e. Perlunya ketentuan-ketentuan/peraturan/aturan disiplin dengan lembut dan cara-
cara untuk mengatasi negatifistik dan tempertantrum.
f. Perlunya mainan baru untuk mengembangkan motorik, bahasa, pengetahuan dan
ketrampilan social.
2. Usia 18 - 24 bulan
a. Menekankan pentingnya persahabatan sebaya dalam bermain.
b. Menekankan pentingnya persiapan anak untuk kehadiran bayi baru.
c. Mendiskusikan kesiapan fisik dan psikologis anak untuk toilet training.
d. Mendiskusikan berkembangnya rasa takut seperti pada kegelapan atau suara keras.
e. Menyiapkan orang tua akan adanya tanda-tanda regresi pada waktu anak
mengalami stress.
3. Usia 24 - 36 bulan
a. Mendiskusikan kebutuhan anak untuk dilibatkan dalam kegiatan dengan cara
meniru.
b. Mendiskusikan pendekatan yang dilakukan dalam toilet training dan sikap
menghadapi keadaan-keadaan seperti mengompol atau BAB dicelana.
c. Menekankan keunikan dari proses berfikir toddler mis : melalui bahasa yang
digunakan ketidakmampuan melihat kejadian dari perspektif yang lain.
d. Menekankan disiplin harus tetap berstruktur dengan benar dan nyata, ajukan alas
an yang rasional, hindari kebingungan dan salah pengertian.
5. Prasekolah
Bimbingan terhadap orang tua selama usia prasekolah :
1. Usia 3 tahun
a. Menganjurkan orang tua untuk meningkatkan minat anak dalam hubungan yang
luas.
b. Menekankan pentingnya batas-batas/peraturan-peraturan.
c. Mengantisipasi perubahan perilaku yang agresif (menurunkan ketegangan/
tension).
d. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan kepada anaknya alternative-alternatif
pilihan pada saat anak bimbang.
e. Perlunya perhatian ekstra.
2. Usia 4 tahun
a. Perilaku lebih agresif termasuk aktivitas motorik dan bahasa.
b. Menyiapkan meningkatnya rasa ingin tahu tentang seksual.
c. Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah lakunya.
3. Usia 5 tahun
a. Menyiapkan anak memasuki lingkungan sekolah.
b. Meyakinkan bahwa usia tersebut merupakan periode tenang pada anak.
3
6. Usia Sekolah
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah.
1. Usia 6 tahun
a. Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong anak berinteraksi dengan
temannya.
b. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik sepeda.
c. Siapkan orang tua akan peningkatan inters keluar rumah.
d. Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan
menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
2. Usia 7 - 10 tahun
a. Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
b. Interes beraktivitas di luar rumah.
c. Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki prapubertas.
3. Usia 11 - 12 tahun
a. Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan tubuh saat pubertas.
b. Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat.
c. Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
8. Anticipatory Guidance
4
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas,
benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil
bola/layangan, menyeberang jalan.
1. Mengontrol lingkungan.
5
c. Mendidik anak :
4. Usia Sekolah
5. Remaja
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.
Kecelakaan karena olah raga.
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Internet : http://nursecerdas.wordpress.com/2009/02/17/anticipatory-guidance.html
2. Supartini, Yupi, S.Kp, Msc. Konsep Dasar Keperwatan Anak. Jakarta : EGC, 2004.