You are on page 1of 3

Aku Rindu sampai kapankah hidup sendiri ranting keringnya terbujur kaku

aku adalah pungguk kepada rembulan : turunlah sebentar harapkan hujan menyirami tubuhnya
mengelam dan menghiba sejenak saja, bersanding dibenakku hujan-hujan pergi terbawa angin
rinduku terpuruk sebentar, dengarkan aku bergitar tinggal angin kering menyapa
diabaikan bulan dan cinta tiap syairnya bersyair namamu dan rembulan pun tertawa dingin

tatapan-tatapan kosong Untuk sahabat baikku rumah pohonku


asa yang melompong Angin malam sampaikanlah kini aku kepanasan bila berteduh di
gundah yang tercipta bawahmu
keluar semua dari rasa Sengaja terpilih malam terakhir kapankah dirimu rindang kembali
waktu yang tinggalkan kehidupan lalu datanglah hujan-hujan ke sini lagi
hati dan aku berteriak cerita kesedihan tanpa akhir
apakah aku tak ada arti ketika semua lelap, tiada terbersit malu kembali..
hingga tidurmu bisa nyenyak basahilah rumah pohonku
hilangkan aku dari mimpi hembusan angin malam bercerita biar rimbunnya bisa meneduhiku
sinar bulan tertutup halus awan kita bercengkrama dalam sunyi
aku adalah pungguk hitam memudar cahaya pantulan rasa
hanya bisa menatap namun, tetap bersinar walau kelam
dan selalu berharap
cercahan cahayamu kupeluk terdengar suara jangkrik mengaung
lembut serasa berat melepas kepergiannya
ah.. pelukanku cuma bayangan melingkar di atas dedaunan dan rumput setelah kita berbagi dan bercanda
tak mungkin jadi nyata ingin sampaikan satu kata tersimpan satu persatu pergi meninggalkannya
karena dikau adalah bulan "Selamat Ulang Tahun" kawan mendendangkan lagu sampai jumpa
sedangkan aku pungguk maya dik, akupun akan mendendangkannya
aku tahan kata bahagia itu juga
Kerinduan Bintang aku biarkan resah dan gundahku berlalu supaya syair lagu kita sama
biarkan angin malam yang tahu selamat tinggal sahabat semua
rasa malam mengelam bintang jangkrik masih perhatian dengan mu aku mohon, maafkan atas segala dosa
tanpa bayang yang tersayang
pucuk merindu, hati kukenang Selamat Jalan Kawan
kupeluk rindu yang berdentang hasratnya bersemayam, ingin keabadian
berbagi suka dan duka dalam bayangan
tertari senyum dalam hati menguntai kata-kata persahabatan
Detik Ini Hatiku Menangis
terkenang kisah kasih sejati dalam jalinan kisah kasih persajakan
antara kau, aku, sunyi hatiku menangis menatap ranah ini
cinta menaut penuh misteri kini dia pamit untuk satu keyakinan di ranah yang tersimpan sejuta kenangan
dengan kata dan hati, terasa kehangatan antara aku dan kau selalu berbagi
sama kita rasakan cinta haturkan ijin untuk tinggalkan persajakan mengayuh biduk bahtera kehidupan
dalam cahaya dan kalbu tercermin dihatinya, menjunjung tinggi
walau semua cuma maya persahabatan meski mataku tak tampak tangisan
merindu hati kala bisu hatiku tergenang oleh tetesan air mata
terasa berat mengabulkan dirimu kini telah pergi, aku ditinggalkan
sinari bintang, bulanku sayang permohonannya tingal aku, segunduk gunung sendirian
agar terbongkar rasa rindu seakan kehilangan orang yang tercinta
dan malam kembali terang setelah bersama kita berbagi rasa ada rasa getir, mengiris dalam kalbu
dalam hitam kutunggu selalu baik suka mau pun duka ada rasa penyesalan setelah kau berlalu
mungkin, bila kutahan, kau tak pergi
seperti bunga ditinggalkan kekasihnya tinggalkan aku sendiri, kini aku sunyi
Dengarkan nada gitarku kekasih pergi demi sebuah cita
Gelungan gitar hatiku meski kata masih bisa bersapa adikku, aku tahu kau sedih, kecewa
segar dan layunya bunga tak tampak di telah kutoreh luka dalam hatimu
petikan-petikan gitarku seperti bergelung mata tahukah kau, luka itu juga tertoreh dalam
dentingannya, gulungan bising hatiku hatiku
berirama pilu, dirundung murung ooh.. kalau itu sudah keputusan tapi, nyata itu lebih kuat dari cinta kita
bergulung-gulung, palung kalbu merindu kami, pelangi tak akan dapat menghalang
namun, ayat-ayat cinta kami akan selalu pergilah adikku, demi masa depanmu
di bawah senyuman sinar rembulan terbacakan di ranah ini, sulit untukmu menggapai
lagu kisah resah, kupersembahkan sampai hatimu ingin kembali pulang cita
kunyanyikan untukmu, walau kutahu sulit bagiku, mengangkatmu mencapai
melodi hatimu, tak mengharapkanku asa
Rumah Pohonku, semoga, di ranah itu bahagiamu dapat
kudendangkan lagu untukmu : bertemu
sendiri_lagi kutatap rumah pohonku
kembali, ditemani oleh jangkrik-jangkrik daun-daunnya layu
iramanya menari-nari mencari arti batangnya tak kekar lagi seperti dulu

1
tercurah lepas semua gundah busykah? hatiku bertanya
Minggu, 20 Juli 2008 maybe busy, don't worry
Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. bisik batinku nelangsa
Berakhir Sudah
Aku sering tergelak-gelak apabila
membaca syair-syair jalanan ini.. Ya sudahlah! itulah terakhir Cinderellaku
Dunia maya telah membuat seorang John kata pamungkas seorang penyair
kaka terkaparr.. rr..rr..rr.. pujangga cinta dalam bersyair negeri di awan tampak kereta-kereta
Akhirnya, aku menewaskan sebuah nama, melukis kata kisah berakhir kencana
seorang nama John Kaka undangan bergegas pulang perjamuan
Karna nama itulah yang pernah biarlah! akan dilukis kembali telah usai
mengganggu tidurku.. lukisan baru cinta sejati di depan taman kusiapkan kereta dua
kisah penyair dalam mencari belas kuda
aku ingat di malam itu malam yang cinta suci kata menanti untuk menjemput cinderella putri pujaan
meminta hati
aku terkapar dalam rumah pohonku lihatlah! bintang di sana
aku menangis dalam kesendiriana setiap malam selalu menjelma awan berarak seperti pasukan perang
kumenjaga suara hatiku tiada bosan terangi maya akan hujan, kasih belum juga kelihatan
aku merenung sendiriana memberi cinta kepada dunia kukuatkan jiwa mesti tersiram bintang
ku membaca kartu selamatmu kutunggu dikau hingga esok menjelang
aku tobat dan menewaskan nama pandanglah! mentari di sana
setiap siang selalu menyapa sehari penantian dingin membeku,
tulus memberi kehangatan jiwa namunkegelapan tak membuat batin
Kepedihan dan Pasrah tersirat makna sebuah asa membatu
Lukisan Cinta kumainkan jari di atas punggung kudaku
kuukir tiga syair untuk menghibur hatiku
debu melekat pada gambarmu Maya Adalah Maya & Selamanya
warna indah jadi kelabu Tetap MAYA penjaga-penjaga taman menjadi saksi
lukisan cinta tersirat pilu kupeluk bayangmu di antara puing pesta
menggantung bimbang dalam kalbu Elegi Chatting sembab menatap kala kau riang hati
menari bernyanyi sampai aku terlupa
tidakkah kau tahu, lukisan! kemarin aku lewat di depan alamat itu
ketika mentari datang menyapaku ada seorang wanita cantik sedang Serasa Tawamu Mencibirku
tatap dirimu dengan harapan membisu
mengapa, tiada kau rasa! "hai", sapaku, "hai juga", jawabnya semburat tawa mencibir lirih
ramah terdengarmembahana riuh di tengah-
tidakkah kau rasa, lukisan! "perkenalkan namaku Kaka" tengah pesta
ketika debu tebal memelukmu mengelus dada menahan hati bergetar
kubersihkan dirimu dengan belaian "cowok Bengkulu", kataku apakah salah telah kuungkapkan rasa
mengapa?.. tiada kau tahu! "kamu?"
"siapa namamu? skul pa da kja? delapan jam lalu terungkap semua
warna gambar telah mengusam "apa?..ooo..siapa?..why?..di mana?.. segala rasa yang terkunci di dada
seiring waktu yang berjalan namun kau tetap diam tak menyapa
kupeluk lukisan menyirat kelam pertanyaan-pertanyaan meluncur begitu terasa mencibir mencabik rasa
meski asa tiada berteman saja
senangnya, ibarat pantun saling berbalas hati suci tak dapat berkata-kata
umpan balik terjadi sampai terungkap di tengah gemerlapnya pesta kita
Teriakan Hati semua cerita Cibiranmu tak mematikan rasa
hal-hal privasi pun semua terlepas sayang... kau berada di mana
hati kecil berteriak keras
seperti suara guntur mengganas Hari ini kembali aku lewat di depan diri ini telah ditaburi cerita cinta
menandingi badai ombak menghempas alamatmu memerah pekat mengeruh di dada
melebihi topan tornado menggilas masih tampak makhluk cantik sehari lalu kalbu ini akan aku ajukan tuntutan
"hai" , tegurku... "hai", kuulangi lagi sucikan hati atau larut dalam khayalan
keras!!!, memecah gendang telinga .......... diam...tak dijawab... sunyi...
mengoyak hati yang luka
mengeluarkan isi hati merana lama menunggu,
Mencari Sang Permaisuri
menumpahkan amarah yang tersisa seharian terbuang waktu
dirimu tetap membisu, Wahai semua makhluk halus,
mengapa? mengapa tolak cintanya! malah membatu kuberi tugas pada kalian semua,
cinta suci sejuta asa Ini perintah khusus!,
asa hilang tinggal kecewa why? temukan permaisuri John Kaka.
tenggelam mati dalam duka i don't understand...
Panghlima kumbang dari Sumatera,
how are you?reply please, jelajahi semua hutan rimba,
tiada lagi tersisa sudah honey... i miss you... jangan ada satu langkah tersisa,
ya sudah! ... katakan biarlah! bila gagal kucabut pangkatmu sebagai
telah tumpah semua amarah nanar kutatap alamat ini panglima.

2
Nyai blorong laut selatan,
segera kerahkan semua pasukan,
selami seluruh isi samudra,
kukikis sisikmu bila tak jumpa.

Mak lampir gunung lawu,


bersama gerandong si buruk rupa,
segera cari jejak tuanmu
kuambil kepalamu bila tak mau.

wahai semua para dewa-dewi,


api, air, angin, bumi...
beri tahu semua peri-peri,
berhenti dulu bermain pelangi.

kami utusan John Kaka,


menyampaikan amanat tugas rahasia,
barang siapa menemukan permaisurinya,
sepuluh 'juta' coin emas hadiahnya.

Permaisuriku selingkuh

Saat tugas terkirim ke bintang,


hati berderai melebur luruh,
infotaiment dari negeri seberang,
permaisuri John Kaka selingkuh.

(terbata-bata Mr. Gizmo berkata...)

Wahai para kelana halus,


segera hentikan pencarian,
kucabut tugas khusus,
kembalilah ke alam kalian.

Wahai pujangga dewa-dewi,


sampaikan salam pada peri-peri,
kembalilah turun naik pelangi,
jangan lupa sertakan bidadari.

Perhatian, sebelum semua pulang,


bantu John Kaka menata puing,
harapannya tinggal kenangan,
impiannya jauh dari kenyataan.

You might also like