Professional Documents
Culture Documents
LOMPAT JAUH
Diajukan untuk Menuntaskan Remedial Penjas
Disusun oleh
Kelas : XI IPA-2
No.Absen : 01
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang membahas lompat jauh ini .
Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu Tugas Bidang Studi
Penjas pada Semester I Tahun Pelajaran 2010-2011 .
Makalah ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini .
Penyusun
I. Pengertian Lompat Jauh
Lompat jauh atau long jump adalah suatu akivitas gerakan yg dilakukan
di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran
lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45 m,
balok tumpuan tebal 10 cm, panjang 1.72 m, lebar 30 cm, bak lompatan panjang
9 m, lebar 2.75 m, kedalaman bak lompat ± 1 meter .
Lompat jauh termasuk dalam salah satu cabang atletik untuk nomor
lompat. Lompat jauh ini adalah olahraga yang menggabungkan kecepatan
(speed), kekuatan (strength), kelenturan (flexibility), daya tahan (endurance),
dan ketepatan (accuration) dalam upaya untuk memperoleh jarak lompatan
sejauh-jauhnya. Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi atletik lompat
jauh bergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. Oleh
karena itu, di samping memiliki kemampuan sprint yang baik juga harus
didukung dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan .
II. Sejarah Lompat Jauh
Ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang
setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak
ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi
atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan
ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan
menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang
pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan
seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan
yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya
melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif
keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit
di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki,
dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu
menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.
Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan
diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua
tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat
beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan
cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan
disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di
bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung
cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung
lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut
ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan
direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap
tepelihara hingga mendarat .
Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu
diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak
cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu
sendiri.
Peraturan Perlombaan :
1.Bila jumlah peserta lebih dari delapan pelompat dan kemudian delapan
pelompat diberikan 3x kesempatan melompat terbaik diberi kesempatan
tambahan lagi. Kepada pelompat yang memiliki hasil itu diberikan kesempatan
melompat 3x lagi. Bila jumlah peserta lompat jauh ini hanya 8 orang / kurang.
Setiap peserta diberi kesempatan melompat 6x.
3.Semua lompatan harus diukur dari tempat bekas pendaratan di bak lompat ke
balok tumpuan yang dekat dengan bak lompat.
VI. Jalur Lari Awalan
Panjang jalur awalan minimal 40 m. Bila mungkin panjang jalur lari awalan ini
45 m. Lebar jalur lari awalan 1,22 m dan maximal 1,25 m. Jalur lari awalan ini
dibatasi oleh garis putih selebar 5 cm. Disebelah kanan dan kirinya.
1.Balok tumpuan harus ditanam ditanah, bagian atasnya rata dengan permukaan
tanah. Jalur Lari awalan maupun zona / tempat pendekatan . Dibelakang garis
tumpuan di pasang papanpalstikan atau bahan lain yang sesua. Yang berfungsi
sebagai pencatat injakan kali pelompat yang salah dan membekas dipapan
plastisin dimaksud.
2.Tanah antara balok tumpuan dengan sisi terjauh dari tempat pendekatan
minimal 10 m.
3. Balok tumpuan ditanah tidak kurang dari satu meter dari tepi dekat tempat
pendekatan.
4.Balok tumpuan berbentuk segi empat tersebut dari kayu atau bahan lain yang
sesuai dengan ukuran sebagai berikut : Panjang 1,21 - 1,22 m Lebar 1,98 - 2,02
dm Tebal 1.00 dm.
VIII. Cara Pengukuran Hasil Lompatan
Semua lompatan harus diukur dari sisi bekas jejak pelompat yang lebih
dekat dengan bak pasir. Pita pengukur harus tegak lurus dengan balok
tumpuan sehingga membentuk sudut 90 derajat antara tumpuan dan pita
pengukur .
Nol pita ukur dipasang dipasir, bak lompat dan hasil lompatan dibaca
pada pita yang ditarik tegak lurus dengan balok tumpuan, tepat disis
balok tumpuan yang dekat dengan bak pasir .
Rol meter .
Cangkul .
Bendera kecil . (merah dan putih)
X. Hal Yang Perlu Diperhatikan Agar Hasil
Lompatan Maksimal
Awalan:
Tolakan: