You are on page 1of 12

LAPORAN AUDIT

• Kasus : Laporan audit yang tepat waktu, tetapi


dengan pengeluaran biaya seberapa
besar ?

Merupakan hal yang esensial dalam penugasan audit


dan assurance, karena laporan audit berfungsi
mengkomunikasikan temuan auditor
Laporan Audit merupakan tahap akhir dari
keseluruhan proses audit
LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU
• Unsur Laporan Audit Bentuk Baku (lihat Gambar 3.1)
1. Judul Laporan
2. Alamat Laporan
3. Paragraf Pendahuluan
4. Paragraf Scope
5. Paragraf Pendapat
6. Nama KAP
7. Tanggal Laporan Audit
• Kategori Laporan Audit (lihat Gambar 3-2)
1. Wajar Tanpa Syarat
2. Wajar Tanpa Syarat dengan Paragraf Penjelasan atau
dengan Modifikasi Kalimat
3. Wajar Dengan Pengecualian
4. Tidak Wajar
5. Menolak Memberikan Pendapat (Disclaimer)
LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU
• Kondisi bagi Laporan Audit Wajar Tanpa Syarat
1. Seluruh Laporan Keuangan, lengkap
2. Semua aspek dari ketiga standar umum
GAAP/PSAK telah dipatuhi dalam penugasan
audit
3. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul
4. Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan
PABU
5. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor
merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf
penjelasan atau modifikasi kalimat
LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU
• Laporan Audit Wajar Tanpa Syarat dengan
Paragraf Penjelasan atau Modifikasi Kalimat,
penyebabnya :
 Tidak adanya konsistensi dalam Penerapan
GAAP/PSAK (lihat Gambar 3.3)
 Kalangsungan hidup perusahaan (lihat Gambar 3.4)
 Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari
PABU
 Penekanan masalah
 Laporan yang melibatkan auditor lainnya (lihat
Gambar 3-5)
PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT BENTUK
BAKU
1. Ruang Lingkup Dibatasi
 Terjadi karena auditor tidak dapat mengumpulkan bukti audit yang
memadai untuk menyimpulkan apakah laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan GAAP/PSAK
2. Penyajian Laporan Keuangan Tidak Sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang Berlaku Umum (Penyimpangan dari
GAAP/PSAK)
3. Auditor Tidak Independen
 Ditentukan berdasarkan Aturan 101 dari Aturan Kode Etik
Profesional
• Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
• Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
• Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)
MATERIALITAS
• Definisi Materialitas
 Kesalahan penyajian laporan keuangan dapat dianggap material
jika kesalahan penyajian tersebut dapat mempengaruhi keputusan
yang diambil oleh pengguna laporan
• Tingkat Materialitas
 digunakan untuk menentukan jenis pendapat
1. Nilainya tidak material
2. Nilainya material tetapi tidak mempengaruhi
keseluruhan penyajian laporan keuangan
3. Nilainya sangat material sehingga kewajaran
seluruh laporan keuangan dipertanyakan
• Hubungan antara Materialitas dan Jenis Opini (lihat
Tabel 3-1)
MATERIALITAS
• Keputusan Materialitas
1. Kondisi Non GAAP
 Klien gagal mengikuti prinsip GAAP
2. Perbandingan Nilai Dollar pada suatu patokan tertentu
 Kesalahan penyajian harus dibandingkan dengan suatu patokan
tertentu sebelum dibuat keputusan tentang tingkat materialitas dari
kegagalan mematuhi prinsip GAAP
3. Terukur
 Nilai uang dari sejumlah kesalahan penyajian tidak dapat diukur secara
akurat
4. Karakteristik item itu sendiri
 Jenis kesalahan penyajian karena dipengaruhi oleh keputusan
pengguna laporan
5. Kondisi Pembatasan Lingkup Audit
 Lebih sulit dilakukan dibanding akibat adanya ketidakpatuhan pada
prinsip GAAP
 Harus diukur secara subjektif atas potensi terjadinya kesalahan
penyajian
DISKUSI ATAS KONDISI YANG
MEMBUTUHKAN PENYIMPANGAN
1. Lingkup Audit Auditor telah Dibatasi
 disebabkan oleh klien dan kondisi diluar kendali klien
maupun auditor
• Wajar Dengan Pengecualian Akibat Adanya
Pembatasan Lingkup Audit (lihat Gambar 3-6)
• Penolakan Pemberian Pendapat Audit Akibat Adanya
Pembatasan Lingkup Audit (lihat Gambar 3-7)
• Pemberian Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Akibat Tidak Dipatuhinya Prinsip dalam GAAP (lihat
Gambar 3-8)
• Pemberian Pendapat Tidak Wajar akibat Tidak
Dipatuhinya Prinsip dalam GAAP (lihat Gambar 3-9)
2. Penyajian Laporan Keuangan Tidak Sesuai dengan
GAAP
Auditor harus menerbitkan Pendapat Wajar Dengan
Pengecualian (lihat Gambar 3-8) atau Pendapat Tidak
Wajar, tergantung dari tingkat materialitas item tersebut
Saat nilainya sangat material atau sangat pervasive
sehingga diperlukan Pendapat Tidak Wajar, maka paragraf
scope-nya sama dengan bentuk baku, paragraf ketiga
(qualifying paragraph) dapat sama, tapi paragraf pendapat
dibuat seperti dalam Gambar 3-9
3. Auditor Tidak Independen (lihat Gambar 3-11)
Penolakan pemberian pendapat harus dilakukan, walaupun
seluruh prosedur audit yang dilaksanakan dianggap telah
sesuai dengan kondisi yang ada
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN AUDITOR UNTUK PENERBITAN
LAPORAN AUDIT
1. Menentukan Apakah Terdapat Kondisi yang Memerlukan Penyimpangan
dari Laporan Audit Bentuk Baku (lihal Tabel 3-3)
 Jika ada kondisi terebut diidentifikasi dan dimasukkan dalam kertas kerja sebagai bahan
diskusi untuk menentukan laporan audit yang tepat untuk diterbitkan, jika tidak ada auditor
akan menerbitkan laporan audit bentuk baku
2. Memutuskan Tingkat Materialitas Tiap Kondisi (lihat Tabel 3-2)
 Ketika terdapat penyimpangan dari GAAP atau pembatasan ruang lingkup audit,
diputuskan apakah tidak material, material atau sangat material
 Semua kondisi, kecuali bila terjadi ketiadaan independensi bagi auditor, hanya
membedakan apakah tidak material atau material
 Merupakan hal yang sulit dan membutuhkan pertimbangan yang matang
3. Memutuskan Jenis Laporan Audit yang Tepat bagi Kondisi Tertentu
 Memutuskan jenis pendapat yang akan diberikan dengan bantuan suatu alat
pembantu pembuat keputusan (lihat Tabel 3-2)
4. Menuliskan Laporan Audit
 KAP memiliki suatu file komputer yang telah berisi kalimat yang tepat untuk
masing-masing kondisi yang berbeda
• Terdapat Lebih dari Satu Kondisi yang
Membutuhkan Penyimpangan atau Modifikasi
 Contoh situasi dimana auditor harus memodifikasi
pendapatnya
• Dampak E-Commerce pada Laporan Audit
 Standar audit menekankan bahwa situs elektronik
adalah sebuah cara mendistribusikan informasi dan
tidak dianggap “dokumen” seperti istilah yang
digunakan dalam GAAS
• Jumlah Paragraf dalam Laporan
 Tabel 3-3 menunjukkan Jenis Laporan yang
diterbitkan atas audit pada laporan keuangan,
Jumlah Paragraf serta Letak dari Paragraf
Tambahan

You might also like