Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
DEPARTEMEN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI KEBIDANAN METRO
2008
POST PARTUM BLUES
A. Pendahuluan
Masa nifas merupakan masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam
minggu berikutnya. Waktu yang tepat dalam rangka post partum adalah 2-6 jam, 2 –
6 hari, 2 jam – 6 minggu (atau boleh juga disebut 6 jam, 6 hari dan 6 minggu)
(www.google.com)
Pengawasan dan asuhan post partum masa nifas sangat diperlukan yang
tujuannya adalah menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis,
melaksanakan sekrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian
immunisasi pada saat bayi sehat, memberikan pelayanan KB.
Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada masa nifas berupa gangguan
psikologis, seperti post partum blues, depresi post partum, depresi berat dan lain-lain.
B. Definisi
Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan,
biasanya hanya muncul sementara waktu yakni sekitar dua hari hingga 10 hari sejak
kelahiran bayinya.
Gejala-gejala post partum blues, sebagai berikut :
1. Cemas tanpa sebab
2. Menangis tanpa sebab
3. Tidak percaya diri
4. Tidak sabar
5. Sensitif, mudah tersinggung
6. Merasa kurang menyangi bayinya
7. Tidak memperhatikan penampilan dirinya
8. Kurang menjaga kebersihan dirinya
9. Gejala fisiknya seperti : kesulitan bernafas, ataupun perasaan yang
berdebar-debar.
10. Ibu merasakan kesedihan, kecemasan yang berlebihan
11. Ibu merasa kurang diperhatikan oleh suami ataupun keluarga.
C. Etiologi
Ada beberapa hal yang menyebabkan post partum blues, diantaranya :
1. Lingkungan melahirkan yang dirasakan kurang nyaman oleh si
ibu.
2. Kurangnya dukungan dari keluarga maupun suami.
3. Sejarah keluarga atau pribadi yang mengalami gangguan
psikologis.
4. Hubungan sex yang kurang menyenangkan setelah melahirkan
5. Tidak ada perhatian dari suami maupun keluarga
6. Tidak mempunyai pengalaman menjadi orang tua dimasa kanak-
kanak atau remaja. Misalnya tidak mempunyai saudara kandung
untuk dirawat.
Dengan kata lain para wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post
partum jika mereka terisolasi secara sosial dan emosional serta baru saja mengalami
peristiwa kehidupan yang menakan.
Post partum blues tidak berhubungan dengan perubahan hormonal, bikimia
atau kekurangan gizi. Antara 8% sampai 12% wanita tidak dapat menyesuaikan peran
sebagai orang tua dan menjadi sangat tertekan sehingga mencari bantuan dokter.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disini adalah cara mengatasi gangguan psikologis pada nifas
dengan post partum blues. Ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini yaitu :
1. Dengan cara pendekatan komunikasi teraupetik
Tujuan dari komunikasi teraupetik adalah menciptakan hubungan baik antara
bidan dengan pasien dalam rangka kesembuhannya dengan cara :
a. Mendorong pasien mampu meredakan segala ketegangan
emosi.
b. Dapat memahami dirinya
c. Dapat mendukung tindakan konstruksi
E. Pencegahan
Post partum blues dapat dicegah dengan cara :
1. Aanjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pada suami atau
keluarga untuk selalu memperhatikan si ibu
2. Menu makanan yang seimbang
3. Olah raga secara teratur
4. Mintalah bantuan pada keluarga atau suami untuk merawat ibu dan
bayinya.
5. Rencanakan acara keluar bersama bayi berdua dengan suami
6. Rekreasi
B. Anamnesa
Anamnesa tanggal 11 Agustus 2007
1. Keluhan utama
Ibu dengan P2A0 post partum 4 hari yang lalu mengatakan sulit tidur,
cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang melihat
bayinya, tidak perduli dengan bayinya dan tidak perduli dengan
penampilan dan kebersihan dirinya.
2. Riwayat Persalinan saat ini
Anak lahir spontan pada hari senin tanggal 07 Agustus 2007 pukul 18.30
WIB
a. Kala I : Lamanya 4 jam 15 menit,
jumlah perdarahan blood slym dan
berlangsung normal.
b. Kala II : Pukul 15.30,
persalinan spontan pervaginam, jenis
kelamin perempuan, BB 3000
gram, PB 48 cm, Agar score
8/10, rupture perineum tidak ada,
perdarahan 50 cc, lamanya 15 menit.
c. Kala III : Placenta lahir pada
pukul 15.45. WIB dengan melakukan
manajemen aktif kala III, berat placenta 500
gr, panjang tali pusat 30 cm,
dengan jumlah perdarahan 250 cc,
lamanya 15 menit.
d. Kala IV : Berlangsung normal,
keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, kontraksi uterus baik,
tidak ada nyeri tekan.
TD : 110/70 mmHg, RR : 20 x/mnt, Suhu 36,70C, Pols
80 x/mnt, Perdarahan 100 cc lamanya 2 jam.
B. Masalah
1. Gangguan pemenuhan nutrisi
Dasar :
a. Ibu post partum tanggal 07 Agustus 2007
pukul 18.30 WIB
b. Ibu tidak nafsu makan
c. Ibu makan 2 x sehari dengan porsi ½ piring
nasi, ¼ mangkuk sayur bening, 2 potong
tempe, ibu tidak suka minum susu, dan
nafsu makannya berkurang.
5. Keadaan psikologis
a. Ibu cemas dengan kelainan bayinya karena
ibu ingin memiliki bayi/anak laki-laki.
b. Ibu cemas dan takut bila suami dan keluarga
tidak memperhatikannya
c. Ibu khawatir bila suami dan keluarga tidak
menyukainya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Ibu tampak cemas dan gelisah
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg Temp : 36,70C
RR : 20 x/mnt Pols : 80 x/mnt
3. Pemeriksaan inspeksi, paplasi, auskultasi dan perkusi
a. Rambut : Hitam, pendek, kusam,
terlihat kering dan kotor
b. Wajah : Tidak ada oedema, terlihat agak
kusam dan tidak ada cloasma gravidarum.
c. Mata : Konjungtiva agak pucat, sclera
putih, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata
dan pengelihatan normal.
d. Hidung : Fungsi penciuman baik,
kebersihan baik, tidak ada polip, tidak ada
peradangan dan mukosa berwarna merah muda.
e. Mulut : Fungsi pengecapan baik, tidak ada
stomatis, tidak ada caries, bibir pecah-pecah dan
terlihat kering.
f. Telinga : Simetris kanan dan kiri,
fungsi pendengaran baik, kebersihannya kurang,
tidak ada pengeluaran serum, daun telinga ada.
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid dan vena jugularis, terlihat agak kotor.
h. Dada : Buah dada simetris kanan dan kiri,
putting susu menonjol, terjadi pembesaran, tidak
ada benjolan pada payudara, konstitensi keras,
keadaannya kurang bersih, hyperpigmentasi areola
mammae.
i. Abdomen : TFU sudah tidak teraba,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema dan
varises pada restal, tidak ada haemoroid.
j. Ekstermitas :
Ekstermitas atas : Simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas
digerakkan, lengkap dan keadaannya kurang bersih
Ekstermitas bawah: Simetris kanan dan kiri, tidak ada cacat, bebas
digerakkan, lengkap dan keadaannya kurang
bersih
IV. Kebutuhan
Kolaborasi dengan dokter/psikiater untuk mendapat therapy
V. Rencana Asuhan
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
a. Memberitahu pada ibu dan keluarga, sehingga
ibu dan keluarga mengetahui bagaimana
kesehatan ibu saat ini.
b. Menganjurkan kepada ibu dan keluarga untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi.
c. Memberitahu pada ibu dan keluarga tentang
pada istirahat yang baik untuk ibu post partum.
d. Memberitahu ibu untuk merawat dirinya dan
bayinya.
e. Observsi keadaan umum ibu dan tanda-tanda
vital.
2. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
a. Memberitahu ibu bahwa ibu post partum perlu
mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap
harinya, makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang
cukup, minum sedikitnya 8 liter air setiap hari.
b. Gizi untuk ibu harus terpenuhi dengan baik, ibu
memerlukannya 2 x lebih banyak dari wanita
lain, karena ibu membutuhkan apabila gizinya
tidak terpenuhi ibu bisa menderita anemia.
3. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya personal hygiene
a. Anjurkan kepada ibu dan keluarga untuk
mendukung dan merawat bayinya.
b. Anjurkan kepada untuk selalu merawat dirinya
dan juga bayinya
c. Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan
dirinya juga bayinya
4. Anjurkan ibu untuk beristirahat
a. Anjurkan pada ibu tentang istirahat yang baik
untuk ibu post partum.
b. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup.
5. Jelaskan pada ibu tentang faktor-faktor yang
memperberat depresi.
6. Kolaborasi dengan dokter/psikiater.
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2. Keadaan umur ibu cemas, kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 100/80 mmHg Nadi : 90 x/mnt
RR : 24 x/mnt Suhu : 36,90C
4. Ibu mengerti hal-hal yang dijelaskan dan mau
melakukan anjuran
5. Ibu sudah mau mandi sore, tapi belum mau cuci rambut.
6. Ibu masih belum mau makan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari Ke-4 tanggal 11 Agustus 2007
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke-9 tanggal 16 Agustus 2007
P : a. Lanjutkan intervensi
b. Anjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya
c. Jelaskan pada ibu bahwa ASI eksklusif itu penting
d. Jelaskan pada ibu dan suami tentang jenis-jensi perkembangan
e. Jelaskan keuntungan dan kerugian serta efek samping
f. Anjurkan ibu untuk mendiskusikan dengan suami alat kontrasepsi yang
akan dipakai
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari ke-13 tanggal 20 Agustus 2007
Adele Pilliters, Perawatan Kesehatan Ibu dan Anak, EGC : Jakarta, 2002
www.google.com