Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
apa yang akan terjadi). Hal ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia
(SDM) yang lebih baik. Perubahan itu sendiri didorong oleh tiga faktor, yaitu:
Pertama, tahap masyarakat ganda, yakni ketika terpaksa ada pemilahan antara
masyarakat madani (civil society) dengan masyarakat politik (political society) atau
antara masyarakat dengan Negara. Karena adanya pemilahan ini, maka dapat terjadi
Negara tidak memberikan layanan dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan
sudah berhasil dibangun. Ketiga, tahap masyarakat etis (ethical society) yang
masyarakat yang dibentuk oleh kesadaran etis, bukan oleh kepentingan bendawi.
Kesadaran etis ini pun mengimplikasikan keragaman nilai etis yang perlu dicari
H.J. Suyuthi Pulungan mengutip pendapat Alvin Toffler (buku future shock
tahun 1970) bahwa garis perkembangan peradaban manusia terangkum ke dalam tiga
gelombang (third wave). Gelombang pertama (first wave) disebut fase pertanian, yang
1 Muis Sad Iman. 2004. Pendidikan Partisipatif. Yogyakarta: Safiria Insania Press., hal. 2
2 Ibid., hal. 1
3 Faisal Jalal dan Dedi Supriadi (ed.).2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi Daerah.
Yogyakarta: Adicita Karya Nusa., hal. 42.
4 Ibid.,hal. 43
1
menggambarkan betapa bidang pertanian telah menjadi basis peradaban manusia.
Pada fase ini, keberhasilan dan kekuasaan ditentukan oleh tanah dan pertanian.
Gelombang kedua (second wave) disebut sebagai fase industri, lantaran industri
menjadi poros dan sumber pengaruh dan kekuasaan. Peradaban manusia pun
didominasi oleh para penguasa industri yang umumnya terdiri kaum konglomerat dan
pemilik modal. Gelombang ketiga (third wave) disebut fase informasi. Menempatkan
informasi sebagai primadona dan penentu kesuksesan. Toffler pun membuat semacam
kehidupan.5
diramalkan oleh Toffler sejak 1970, sekarang kita berada pada fase ketiga, yaitu fase
teknologi di Dunia, sebagai salah satu faktor pendorong perubahan sosial dan
peradaban manusia.
Dalam fase ini, siapa yang menguasai informasi, baik ilmu pengetahuan dan
teknologi, ia akan dapat mengusai Dunia. Bangsa Indonesia yang kaya akan Sumber
Daya Alam (SDA) karena mayoritas pendudukannya buta akan informasi dan sulit
mengakses pendidikan yang modern (maju), maka bangsa kita jauh ketinggalan
5 Abdullah Idi dan Toto Suharto. 2006. Revitalisasi Pendidikan Islam. Kata Pengantar: Prof. Dr.H.J.
Suyuthi Pulungan, M.A. Yogyakarta: Tiara Wacana., hal. Vii-viii.
2
B. Pembahasan
sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti
dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan,
prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan
studi mengenai perubahan sosial (sosial changes). Dari berbagai studi tersebut
3
a. Apakah sebenarnya yang berubah? Pertanyaan ini tertuju kepada
yang ada di dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebut ada yang lambat
perubahan terjadi.
c. Apa tujuan perubahan itu? Sudah tentu perubahan sosial yang terjadi
secara bertahap pun berjenis-jenis, ada yang cepat ada yang lambat.
7 H.A.R. Tilaar. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia., hal. 3-4.
4
Dari sini nampak bahwa manusialah faktor utama terjadinya sebuah
mesin ketik manual. Dalam hal ini terjadi perubahan seseorang setelah dia
keyakinan, dsb.
Indus (India), Sungai Yang Tse (Cina), Lembah Sungai Nil (Mesir),
5
dan politik mapan.
pendidikan.
pendidikan sebagai salah satu dari struktur sosial dan kebudayaan dalam
8 Ki Supriyoko. Materi kuliah Politik Pendidikan Nasional sessi ke-9 tema: Pendidikan Nasional
Sebagai Pendorong Perubahan Sosial.
9 Dalam Pendekatan perencanaan pendidikan, kita mengenal 4 pendekatan, yaitu: pertama, Sosial
Demand Approach (pendekatan kebutuhan sosial), kedua, man Power Approach (pendekatan
ketenaga kerjaan), ketiga, Cost And Benefit (pendekatan untung-rugi), keempat, cost effectiveness
(efektivitas). (Husaini Usman. 2006.)
Keempat pendekatan ini mencoba memberikan alternatif pendekatan perencanaan pendidikan agar
sesuai dengan perubahan sosial di lingkungan sekitarnya. Misalnya di suatu daerah lebih banyak
dibutuhkan tenaga kerja dalam bidang tehnik, maka dapat mendirikan sekolah dengan pendekatan
perencanaan man power Approach. Contohnya STM, SMK.
10 H.A.R. Tilaar. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan., op.cit., hal 5.
6
sekolah haruslah disesuaikan pula dengan fungsi dan peranan lembaga
mempunyainya.11
transformatif)
diisolasikan dari dunia sosial budaya di mana di mana dia hidup. Hal ini
berarti adanya suatu pengakuan peran aktif partisipatif dari individu yang
yang melihat individu sebagai suatu makhluk yang pasif reaktif, yang
11 Ibid., hal. 5
12 Ibid., hal 6
7
suatu entity yang telah jadi, tetapi yang sedang menjadi. Individu
individu bukan hanya sebagai obyek dari perubahan sosial, tetapi sekaligus
pula berperan sebagai faktor dari pengubah dan pengarah dari perubahan
pendorong dan motivator. Dalam hal ini, kita ingat filosofi Ki Hadjar
memberikan dorongan dan arahan. Hal ini mempunyai makna yang kuat
tentang peran dan fungi guru. Para guru perlu berperan sebagai pendorong
8
peran pendidikan nasional sebagai pendorong perubahan sosial?
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
b. pembentukan watak
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
nasional, dapat kita tarik kesimpulan bahwa pendidikan nasional memiliki muatan
kompetensi peserta didik sebagai salah satu bagian dari masyarakat (sosial).
15 UU Guru & Dosen dan UU Sisdiknas. 2006. Wipress., hal.58
9
Sebagaimana pandangan pendidikan transformatif terhadap individu bukanlah
sebagai suatu entity yang telah jadi, tetapi yang sedang menjadi. Individu mempunyai
yang emansipatif tersebut maka individu bukan hanya sebagai obyek dari perubahan
sosial, tetapi sekaligus pula berperan sebagai faktor dari pengubah dan pengarah dari
perubahan sosial.
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
perubahan sosial yang lebih baik, maju dan berperadaban dengan nilai-nilai
D. Daftar Pustaka
Iman, Muis Sad. 2004. Pendidikan Partisipatif. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
Jalal, Faisal dan Supriadi, Dedi (ed.).2001. Reformasi Pendidikan Dalam Konteks
10
Idi, Abdullah dan Suharto, Toto. 2006. Revitalisasi Pendidikan Islam. Kata Pengantar:
Widiasarana Indonesia.
Supriyoko. Ki. Materi kuliah Politik Pendidikan Nasional sessi ke-9 tema: Pendidikan
Ella Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Filosofi, Teori, dan Aplikasi.
www. id.wikipedia.org
11