You are on page 1of 13

MODUL 13

ANALISA BREAK EVEN POINT

Analisa Break Event adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan
antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume aktivitas. Masalah Break
Event baru akan muncul dalam perusahaan apabila perusahaan tersebut mempunyai
Biaya Variabel dan Biaya Tetap. Suatu perusahaan dengan volume produksi tertentu
dapat menderita kerugian dikarenakan penghasilan penjualannya hanya mampu menutup
biaya variabel dan hanya bisa menutup sebagian kecil biaya tetap.
Contribution Margi adalah selisih antara penghasilan penjualan dan biaya
variabel, yang merupakan jumlah untuk menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan
akan memperoleh keuntungan dari hasil penjualannya apabila Contribution Marginnya
lebih besar dari Biaya Tetap, yang berarti total penghasilan penjualan lebih besar dari
total biaya.
Break Event Point menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat
sama besarnya dengan total biaya, sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan
dan juga tidak menderita kerugian.
Break Event Point ditinjau dari konsep Contribution Margin menyatakan bahwa
volume penjualan dimana Contribution Margin tepat sama besarnya dengan total Biaya
Tetapnya.
Asumsi dasar dalam analisa breakevent, antara lain :
a. Biaya dapat diklasifikasikan kedalam komponen biaya variabel dan biaya
tetap.
b. Total biaya variabel berubah secara proporsional dengan volume produksi
atau penjualan, sedangkan total biaya variabel per unit tetap konstan.
c. Total biaya tetap tidak mengalami perubahan, meskipun ada perubahan
volume produksi atau penjualan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah
karena adanya perubahan volume kegiatan.
d. Harga jual per unit tidak akan berubah selama periode melakukan analisa.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 1
e. Perusahaan hanya membuat dan menjual satu jenis produk. Jika membuat dan
menjual lebih dari satu jenis produk, maka perbandingan penghasilan
penjualan antara masing-masing produk (disebut sebagai Sales Mix) akan
tetap konstan.
f. Kapasitas produksi pabrik relatif konstan.
g. Harga faktor produksi relatif konstan.
h. Efisiensi produksi tidak berubah.
i. Perubahan pada persediaan awal dan akhir jumlahnya tidak berarti.
j. Volume merupakan faktor satu-satunya yang mempengaruhi biaya.

Breakevent Point dapat ditentukan dengan beberapa cara, yaitu:


a. Pendekatan grafik :
Breakevent Point terjadi pada titik persilangan antara garis penghasilan
penjualan dan garis total biaya.

b. Metode Trial and Error


c. Pendekatan matematis :
Rumus matematika untuk menentukan BEP adalah :

Total Biaya Tetap


BEP (unit) =
Harga jual per unit – Biaya Variabel/unit

Total Biaya Tetap


BEP (Rp) =
1 - Total Biaya Variabel
Total hasil penjualan

Margin ogf Safety adalah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa
jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 2
menderita rugi atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume
penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
Contoh soal :
1. Rencana penjualan tahun 2000 meliputi kedua jenis produk adalah sebagai
berikut:
a. Penjualan : Produk A = 15.000 Unit @ Rp 1.000
Produk B = 10.000 Unit @ Rp 750

b. Biaya : Biaya Variabel untuk :


Produk A = Rp 500 per unit
Produk B = Rp 300 per unit
Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000 setahun

Dengan data tersebut saudara diminta untuk :


1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
2. Menentukan BEP produk A dalam unit
3. Menentukan BEP produk B dalam unit

2. Sebuah perusahaan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga


Rp 20,- per buah. Biaya Variabel per buah barang adalah Rp 14,- (yang Rp
11,- adalah biaya produksi dan sisanya adalah biaya pemasaran)..
Biaya Tetap, terjadinya secara merata berjumlah : Rp 792.000 (yang
Rp 500.000,- biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran).

Pertanyaan :
a. Tentukan BEP dalam rupiah dan unit
b. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan
untung Rp 90.000,-

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 3
ANGGARAN PENANAMAN MODAL
( CAPITAL BUDGETING)

I. PENGERTIAN
Anggaran modal berhubungan dengan keseluruhan proses perencanaan dan
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang jangka waktu
pengembalian dananya lebih dari satu tahun.
Anggaran barang modal sering disebut juga dengan penganggaran barang
modal atau anggaran untuk pengadaan aktiva tetap. Istilah barang modal mengacu
pada aktiva tetap yang digunakan dalam produksi dan anggaran, berarti suatu
rencana yang merinci arus kas masuk dan arus kas keluar untuk jangka waktu
tertentu di masa akan datang.
Jadi, anggaran modal menekankan pada rencana pengeluaran untuk
memperoleh aktiva tetap. Dan penganggaran barang modal adalah seluruh proses
untuk menganalisis proyek serta untuk memutuskan apakah proyek bersangkutan
akan dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Anggaran modal meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang
yang hasil pengembaliannya diharapkan lebih dari satu tahun. Contoh, pengeluaran
investasi dalam bentuk tanah, bangunan atau mesin, pengembangan sumber daya
manusia, departemen pengembangan dan peneltian (R&D).

II. PENTINGNYA ANGGARAN MODAL


Beberapa alasan mengapa anggaran modal mempunyai arti yang sangat penting
bagi perusahaan, antara lain adalah:
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di
masa yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut, biasanya meliputi jumlah yang
besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang telah dipakai.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal
tersebut akan mengakibatkan kerugian besar, dengan dampak antara lain: biaya
depresiasi yang berat, beban bunga modal pinjaman, biaya per unit yang
meningkat bilamana kapasitas mesin terlalu besar tetapi tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 4
Oleh karena itu keputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang
paling penting diantara berbagai jenis keputusan yang harus diambil oleh seorang
manajer keuangan. Keputusan tersebut tidak saja menentukan tingkat risiko yang
harus ditanggung melainkan juga menentukan tingkat keuntungan perusahaan untuk
masa mendatang.

III. KLASIFIKASI PROYEK (INVESTASI)


Perusahaan pada umumnya mengklasifikasikan proyek atau investasi sebagai
berikut:
1. Penggantian (replacement)
2. Penggantian dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Penggantian untuk kelangsungan usaha
Meliputi pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang rusak dimana
peralatan tersebut digunakan untuk berproduksi. Hal-hal yang penting
diperhatikan dalam penggantian ini, adalah:
- Apakah produk dan jasa yang dihasilkan akan diteruskan?
- Apakah pabrik yang ada saat ini akan tetap digunakan?
Bila jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, keputusan untuk
mempertahankan kelangsungan usaha akan dilakukan tanpa melalui proses
yang rumit.

b. Penggantian untuk menurunkan biaya


Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang masih bisa
diperbaiki, tapi peralatan tersebut dinilai telah usang. Tujuannya untuk
menurunkan biaya tenaga kerja, biaya bahan dan biaya-biaya lainnya seperti
gas, listrik dan air.

3. Perluasan (expansion)
Perluasan juga dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. Ekspansi atas produk yang sudah ada saat ini
Mencakup pengeluaran untuk meningkatkan kuantitas produk yang ada saat
ini atau untuk menambah outlet penjualan serta fasilitas distribusi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 5
b. Ekspansi produk atau pasar baru
Meliputi pengeluaran untuk memproduksi produk baru atau untuk meluaskan
pasar ke wilayah yang belum disentuh oleh perusahaan. Proyek ini
menyangkut keputusan strategis yang bisa mengubah sifat usaha
perusahaan dengan pengeluaran yang biasanya besar dan bersifat jangka
panjang.

4. Lainnya, seperti bangunan kantor, fasilitas bagi eksekutif, lapangan parkir.

IV. MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL


A. Di Bidang Perencanaan :
 merencanakan penanaman modal yang sehat.

B. Di Bidang Koordinasi :
 mengkoordinir penanaman modal dalam kaitannya dengan :
- Kebutuhan pembelanjaan, yakni kebutuhan kas
- Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional
- Potensi penjualan
- Potensi keuntungan
- Potensi Return on investment

C. Di Bidang Pengendalian :
 Mengendalikan perubahan modal.

V. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MENILAI


ALTERNATIF PENANAMAN MODAL :
a. Jumlah neto pengeluaran investasi
b. Pengembalian yang diharapkan dari investasi
c. Batasan terendah pengembalian investasi yang diharapkan.

VI. TEKNIK DAN KONSEP ANGGARAN MODAL


Anggaran modal membantu dalam mengambil keputusan untuk menolak ataupun
menerima sebuah usulan investasi. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 6
untuk menentukan penilaian suatu investasi beserta teknik-teknik perhitungan
pendukungnya.

Tahap I:
Menentukan nilai investasi awal (initial outlays) dari investasi yang akan dilakukan,
misalnya harga beli mesin fotocopy Xerox.

Tahap 2:
Menentukan modal atau sumber dana yang akan digunakan. Dlam hal ini ada tiga
alternative pilihan, yaitu:
a. Modal sendiri seluruhnya
b. Modal dari pihak lain (Bank dan lembaga keuangan lainnya) seluruhnya.
c. Sebagian modal sendiri dan sebagian dari pihak lain.

Tahap 3:
Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan.
Setiap arus pengeluaran modal atau dikenal dengan capital expenditure mempunyai
2 macam arus kas, yaitu:
1. Arus kas masuk (cash in flow)
Merupakan sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi,
dalam hal ini semua penerimaan uang dan penerimaan lain yang mempunyai
nilai uang tertentu.
a. Yang termasuk dalam penerimaan uang adalah penerimaan dari penjualan,
pembayarn piutang dagang dan sebagainya.
b. Yang termasuk dalam penerimaan lain yang mengundang nilai uang adalah
seperti penerimaan melalui tambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank,
lembaga keuangan lainnya (perusahaan anjak piutang), tambahan modal
pribadi dari pemilik investasi, penjualan asset (aktiva tetap) dan sebagainya.

2. Arus kas keluar (cash out flow)


Merupakan pengeluaran uang ataupun bentuk-bentuk pengorbanan lain yang
mempunyai nilai yang tertentu. Dalam arus kas keluar dikenal dua istilah
pengeluaran berdasarkan waktu, yaitu:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 7
a. Pengeluaran modal (capital expenditure atau outlays)
Yaitu setiap pengeluaran tunai yang memberikan manfaat jangka panjang
seperti halnya pembelian gedung untuk usaha menjalankan investasi
ataupun pembelian asset (aktiva) lainnya yang mengandung manfaat jangka
panjang.

b. Biaya (revenue expenditure)


Yaitu setiap pengeluaran tunai yang diperhitungkan sebagai pengorbanan
dalam memperoleh penghasilan pada periode yang sedang berjalan,
misalnya biaya bahan produksi, biaya pemasaran, dan sebagainya.

Data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan arus kas masuk adalah:

Salesxxx
Operating cost per cashxxx
----- -
Earning before deprec.,interest and taxxxx
Depreciationxxx
----- -
Earning before interest and tax (EBIT)xxx
Interestxxx
----- -
Earning before tax (EBT)xxx
Taxxxx
----- -
Earning after tax (EAT)xxx

Tahap 4:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 8
Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash inflow), yang disingkat CF dalam
penulisan forlmula di bawah ini. Dalam hal ini tersedia dua metode yang
mendukungnya, yaitu:
a. Pendekatan Bottom Up (Bottom Up Approach)
Rumusnya:
CF = EAT + Depreciation + Interest (1 – Tax)
b. Pendekatan Top Down (Top Down Approach)
Rumusnya:
CF = EBIT (1-Tax) + Depreciation
Atau
CF = EBDIT (1 –Tax) + (Tax x Depreciation)

Tahap 5:
Melakukan penilaian kelayakan investasi dengan menggunakan metode-metode
penilaian investasi adalah:

1. Payback Period Method/Payout Method


Adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan Proceed.
Kriteria Penilaiannya adalah: Suatu investasi diterima jika laba tunai rata-rata
per tahun atau penghematan tunai per tahun yang diperoleh dari investasi
cukup dapat menutup modal yang ditanamkan dalam jangka waktu yang
telah dikehendaki manajemen.
Rumus perhitungan Payback Period adalah:

Modal Yang Ditanamkan


------------------------------------------------------
Laba Tunai Setelah Pajak Per Tahun

Kebaikan Payback Period Method:


 Bagi investasi yang besar resikonya dan sulit untuk diperkirakan, maka test
dengan metode Payback ini dapat mengetahui kembalinya modal yang
ditanamkan secepatnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 9
 Payback Method ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi
yang mempunyai Rate Of Return dan resiko yang sama, sehingga dapat
dipilih investasi mana yang paling cepat kembali.
 Merupakan alat yang sederhana untuk memilih usul-usul investasi sebelum
meningkat ke penilaian lebih lanjut.

Keburukan Payback Period Method :


 Tidak memperhatikan nilai waktu uang
 Tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok
kembali.

2. Net Present Value Method


Adalah apabila jumlah Present Value dari keseluruhan Proceeds yang
diharapkan lebih besar dari Present Value investasinya, maka usul investasi
tersebut dapat diterima, dan apabila sebaliknya akan ditolak.

Kebaikan Net Present Value Method :


 Sudah memperhitungkan nilai waktu uang
 Sudah memperhitungkan seluruh aliran kas selama umur investasi

Kelemahan Net Present Value Method:


 Membutuhkan perhitungan yang baik dalam menentukan tingkat bunganya.
 Dalam membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama modal yang
ditanamkan di dalamnya, nilai tunai neto dalam rupiah tidak dapat digunakan
sebagai pedoman.

3. Internal Rate of Return Method


Adalah tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah present value proceed
yang diharapkan akan diterima sama dengan jumlah present value
pengeluaran modal.

Contoh soal :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 10
1. Akademi sedang mempertimbangkan untuk mengganti sebuah mesin Gestetnernya
yang lama yang dijalankan dengan tenaga tangan dan sering rusak, dengan mesin
Gestetner baru yang dijalankan dengan tenaga listrik.

Data investasi yang diketahui sebagai berikut:


1. Mesin lama mempunyai nilai buku Rp 400.000,- masih dapat dipakai kalau perlu
selama 4 tahun lagi. Kalau dijual sekarang kira-kira akan laku sesuai dengan
nilai bukunya.
2. Mesin baru harga belinya Rp 1.100.000,- akan bisa bertahan 5 tahun dan
masih akan laku dijual dengan harga Rp 100.000,-
3. Penghematan yang diperoleh dengan menggantinya dengan mesin stensil baru:
a. Biaya tenaga kerja Rp 5.000 per bulan
b. Biaya pemeliharaan dan reparasi Rp 10.000 sebulan.
Tingkat pajak keuntungan 40%

Dengan data tersebut Tentukan :


a. Capital Outlay dan Proceed mesin stensil yang baru selama usia ekonomisnya.
b. Payback Period mesin stensil baru.

2. Seorang pengusaha angkutan bus antar kota bermaksud akan menambah armada
kendaraannya dengan sebuah bus lagi mulai awal tahun 2003. Berikut ini adalah
beberapa informasi yang berhubungan dengan rencana penambahan sebuah bus
tersebut.
a. Harga sebuah bus lengkap (siap pakai) Rp 20.000.000
b. Umur ekonomis diperkirakan tiga tahun, dan pada akhir tahun ketiga,
diperkirakan masih dapat dijual dengan harga Rp 2.000.000-
c. Tahun pertama dan kedua, bus tersebut diperkirakan setiap tahunnya dapat
menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp 3.500.000,-. Pada tahun
ketiga diperkirakan dapat menghasilkan laba neto sesudah pajak sebesar Rp
1.500.000,-
d. Metode penyusutan yang dipergunakan adalah garis lurus.
e. Discount rate ditetapkan sebesar 20%.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 11
Dari data dan informasi tersebut saudara diminta menilai apakah usul atau rencana
penambahan sebuah bus tersebut dapat dibenarkan atau tidak jikalau
mempergunakan metode Net Present Value.

3. Perusahaan BAHAGIA menghadapi 2 alternatif investasi yang hanya dapat dipilih


salah satunya. Proyek A membutuhkan aktiva tetap sebesar Rp 500.000 yang usia
penggunaannya 4 tahun tanpa nilai sisa, sedang proyek B membutuhkan aktiva
tetap Rp 400.000 dengan umur penggunaan 5 tahun tanpa nilai sisa.
Keuntungan Neto Sesudah Pajak untuk kedua alternatif adalah sebagai berikut:
Tahun Proyek A Proyek B
1 Rp 40.000 Rp 80.000
2 Rp 50.000 Rp 70.000
3 Rp 60.000 Rp 60.000
4 Rp 70.000 Rp 50.000
5 - Rp 40.000

Dengan data di atas, tentukanlah:


- Rate of Return rata-rata atas dasar Investasi rata-rata
- Payback Period masing-masing proyek
- Net Present Value masing-masing proyek dengan discount rate 10%
- Atas dasar ketiga ukuran diatas, buatlah pilihan investasi yang tepat.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN


dayat Wiweko, SE. MSi. 12
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB PENGANGGARAN PERUSAHAAN
dayat Wiweko, SE. MSi. 13

You might also like