Professional Documents
Culture Documents
Amerika Serikat merupakan negara demokrasi konstitusional dengan sistem three-tier dan
institusi kehakiman yang bebas. Terdapat tiga peringkat yaitu nasional, negara bagian dan
pemerintahan lokal yang mempunyai badan legislatif serta eksekutif dengan bidang kuasa
masing-masing. Negara ini menggunakan sistem persekutuan atau federalisme di mana di negara
pusat dan negara bagian berbagi kuasa. Negara pusat berkuasa terhadap beberapa perkara seperti
pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan pertahanan. Namun, negara-negara bagian
berkuasa menentukan hak dan undang-undang masing-masing seperti hak pengguguran bayi dan
hukuman maksimal dalam hal undang-undang.
Satu elemen yang kentara di Amerika ialah doktrin pembagian kuasa. Pasal 1 hingga 3
Konstitusi Amerika, telah menggariskan secara terperinci mengenai kuasa-kuasa Negara yang
utama yaitu eksekutif, legislatif dan kehakiman. Checks and Balances atau pemeriksaan dan
keseimbangan merupakan satu ciri yang utama dalam negara Amerika dan hal ini begitu
komprehensif sehingga tidak ada satu cabang negara yang mempunyai kuasa mutlak untuk
mengawal cabang yang lain.
Di negara ini semua rakyat yang berusia 18 tahun ke atas berhak memilih. Pemilu untuk
pemilihan presiden diadakan setiap empat tahun sekali dan yang terakhir ialah pada bulan
November 2004.
Di samping Pemilu untuk pemilihan presiden, ada pula Pemilu paruh waktu, yang diadakan pada
pertengahan masa jabatan presiden. Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlah presiden melainkan
seluruh anggota Dewan Perwakilan dan sepertiga dari semua senator dari tiap negara bagian.
Pemilu ini terakhir diadakan pada 7 November 2006.
Perbandingan:
1. Tentang Kemerdekaan
Pembukaan UUD 1945:
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan
peri-keadilan.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Sedang Declaration of Independence:
We hold these truths to be self-evident, that all men are created equal, that they are endowed by
their Creator with certain unalienable Rights, that among these are Life, Liberty and the pursuit
of Happiness.
Dari 2 kutipan di atas kita melihat bahwa Indonesia mengutamakan kemerdekaan bangsa,
kemerdekaan rakyat sedangkan AS kemerdekaan individu.
Tujuan pemerintah menurut UUD 1945 adalah empat hal: melindungi warganegara,
mensejahterakan rakyat, memberi pendidikan dan aktif di dunia Internasional, sedangkan
menurut DoI: sangat sederhana, memastikan terpenuhinya pemenuhan hak-hak asasi warganya.
Di sini terlihat bahwa AS memberikan porsi yang besar untuk kebebasan individu sehingga
memberi ruang bagi individu untuk menggulingkan pemerintahan jika dirasa mengekang
kebebasan mereka. Sementara untuk Indonesia, negara punya legitimasi sebagai perwujudan
kedaulatan rakyat. Jika bagi AS pemerintah bukan negara sedang Indonesia pemerintah adalah
negara.
Di Indonesia :
1. partai ada banyak (alesanya agar demokratis tapi lebih ke menghambur-hamburkan uang dana
kampanye).
2. calon presiden ada banyak(g pada malu,g punya kemampuan asal punya uang dan pendukung
lalu siap maju ke pilpres............MEMALUKAN).
3. setiap partai berlomba-lomba mengajukan calon presiden (biar dikira tetep eksis kali).
4. pemilu ada 2 kali yaitu untuk memilih partai dan calon presiden,pemilu yang lalu pilpres ada 2
tahap.
5. g jelas partai yang menang ma partai yang jadi oposisi coz yang di kabinet juga udah punya
jatah jumlah yang duduk di kabinet.
6. DPR juga kaya mengelimpok sendiri-sendiri sesuai partai,jadi kalo ada kasus bukan g
mungkin semua yng terlibat orang-orangnya juga 1 golongan(inget kasus agus cokro????)
kalo baik yang mana susah juga,yang jelas letak perbedaanya adalah pendidikan politik dan
kesadaran berpolitik...............dan sayangnya bangsa kita masih berpendidikan politik rendah.
"Dewan Perwakilan bersama Senat Amerika Serikat, merupakan bagian lembaga konstitusional
pada Kongres Amerika Serikat. Sistem politik Amerika menganut Sistem Bikameral (dua
Kamar), yaitu DPR dan Senat. DPR mewakili suatu wilayah yang ditetapkan (distrik). Sistim
distrik kalau sistim Pemilu Indonesia saat ini Daeral Pemilihan (Dapil). Sementara Senat (kalau
di Indonesia DPD), berasal dari tiap negara bagian masing-masing diwakili 2 orang, kalau
jumlah negara bagian USA ada 50 maka jumlah Senatnya 100. DPR Amerika jumlah lebih
banyak dari Senat.
Senat setara kedudukannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Tugas Senat beri rekomendasi
kepada pemerintah terkait suatu hal, persetujuan pengangkatan pejabat eksekutif/yudikatif
tingkat tinggi oleh presiden serta mengesahkan perjanjian. Sementara DPR mengajukan
persetujuan RUU Keuangan (termasuk bail-out).
Kedudukan Kongres (di Indonesia MPR), di dalam Konstitusi Amerika Serikat (UUD 1945
mereka) memberikan kekuasaan legislatif dari pemerintah federal (negara bagian), namun tetap
terbatas. Kekuasaan Kongres misalnya otoritas mengatur perdagangan luar negeri dan antar
negara bagian, memungut pajak, mendirikan pengadilan federal di bawah Mahkamah Agung,
mengatur angkatan bersenjata, menyatakan perang termasuk kekuasaan untuk "membuat seluruh
hukum yang diperlukan dan layak dijalankan dalam kekuasaan sekarang. Diluar itu diberikan
kepada negara bagian dan masyarakat.
Dalam kaitannya Bail-Out, Pemerintah mengajukan rancangan ke Senat dan dilanjutkan ke DPR.
Sepakat berlanjut ke Kongres lalu Ketok Palu. Setuju deh pembenahan ekonomi US$ 700 M."
Demikian semoga bermanfaat.