Professional Documents
Culture Documents
Dari gambaran kasu diatas jelas terlihat bahwa untuk mendapatkan atau menentukan nilai
sebenarnya dari suatu hasil pengukuran adalah tidak mungkin, yang memungkinkan dari hasil
pengukuran dan yang dapat kita laporkan adalah nlai terbaiknya saja yaitu yang diwakili oleh
nilai rata-ratanya.
Jadi pada kasus diatas pasien yang bersangkutan mempunyai suhu badan 39,45 oC, hasil
tersebut sudah sangat mewakili dan sudah mendaptkan hasil yang terbaik untuk menyatakan
suhu sang pasien tresebut. Walaupun suhu sebenarnya dari sang pasien tersebut tidak dapat
diketahui dengan pasti, yang jelas ada si sekitar nilai 39,45 oC dan disekitar kurang / lebih
berapa ?, itulah yang disebut dengan ketidakpastian. Misalnya kurang lebih + X oC, maka
nilai sebenarnya dari paien tersebut akan berada ( jatuh ) pada daerah nilai suhu 39,45 – X)oC
hingga (39,45 + X ) oC. Jika datanya tunggal, hanya data tersebut diatas , maka nilai
ketidakpastiannya dapat diwakili nilai standar deviasinnya. Jadi pada data diatas
ketidakpastiannya adalah:
+ 0.07071 oC
dan diyakini bahwa nilai sebenarnya suhu pasien tersebut berada pada daerah 39,379 oC
hingga 39,521 oC (39,45 + 0.07071 ) oC
selanjutnya seberapa yakin kita terhadap hasil tersebut diatas, yaitu bahwa nilai sebenarnya
betul – betul akan berada pada rentang daerah tersebut, hal inilah yang disebut dengan tingkat
kepercayaan ( Confidence level). Misalnya kita menentukan tingkat kepercayaan 95 %, ini
berarti bahwa kemunkinan nilai sebenarnya akan berada ( jatuh ) pada lingkup daerah
tersebut adalah 95 %. Sedang sisanya mungkin akan jatuh diluar daerah tersebut.
Jadi ketidakpastian adalah : rentang nilai disekitar hasil pengukuran yang didalamnya
diharapkan terletak nilai sebenarnya dari besaran ukur.
UU
Type A Type B
Type A Type B
Untuk mengevalusi masing- masing sumber ketidakpastian tersebut diperlukan analisa
dengan menggunakan metoda Statistik, yang disebut analisa type A, dan menggunakan selain
metode statistik yang disebut dengan Analisa type B. untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagai berikut:
Pada tipe ini biasanya ditandai dengan adanya dat pengukuran, misalnya n kali pengukuran,
maka selanjutnya dari data tersebut, akan ditemukan nilai rata-ratanya, standar deviasinya,
dan atau repeatabilitynya. Bentuk kurva dari tipe ini adalah sebaran Gauss. Rumus umum
ketidakpatian untuk tipe A ini adalah:
Ua = , dimana = Standar Deviasi
Pada contoh sebelumnya dapat dihitung :
Untuk 10 kali pengambilan data ( n = 10)
Rata – rata = 39,45 oC
Sandar Deviasi = 0.07071 oC
Ketidakpastian , Ua = 0.07071 / 10 = 0.0224 oC
Derajat Kebebasan , v = n-1 = 9 ( Rumus v = n-1)
Pada analisa tipe ini akan digunakan selain metode statistik, sehingga dari contoh diatas :
1. Sertifikat kalibrasi dari termometer gelas: misalnya 0,1 oC,
Nilai ini sudah merupakan hsil dari ketidakpastian diperluas U95 , karenanya harus dicari
terlebih dahulu ketidakpastian kombinasinya Uc, ( sebagai ketidakpastian individual ) yaitu
dengan membagi ketidakpastian tersebut dengan faktor cakupan k. jika tidak ada pernyataan
apapun maka dalam setiap laporan kalibrasi dianggap k = 2, untuk tingkat kepercayaan 95 %.
Namun jika kita menginginkan nilai k yang lebih optimis maka harus dicari terlebih dahulu
nilai derajat kebebasannya , v, yang selanjutnya akan ditemukan nilai k. dalam pencarian nilai
v, terlebih dahulu harus ditemukan nilai reliabilitynya ( R) dari laboratorium pembei sertifikat
termometer gelas tersebut, misalnya kita perkirakan dengan nilai R = 10 %
Maka didapat:
V = ½ (100 / 10 )2
= 50 , ( Rumus, v = ½ ( 100 / R) 2 )
pada tabel T-distribution didapat k = 2,01
maka nilai yang tepat untuk ketidakpastian kombinasi termometer gelas tersebut adalah :
UB1 = 0,1 / 2,01 = 0,0498 oC
2.1 Untuk resolusi alat dibedakan atas Alat digital dan Analog.
Jika Alat digital : Ketidakpastian (u)
: u = (1/2 resolusi ) / 3
untuk Alat analog : Ketidakpastian (u)
: u = Readability / 2
Jika pada ilustrasi tersebut alat yang digunakan adalah termometer digital dengan resolusi 0,1
oC, maka:
UB2 = (1/2 .0,1 ) / 3 = 0,0298 oC
Veff = ,
Dimana Ci = koefisien Sensitifita pada Ketidakpastian Ke-I
Uc = Ketidakpastian kombinasi / gabungan
Ui = ketidakpastian individual ke-I
Vi = Derajat Kebebasan pada ketidakpastian individual ke-I
Pada contoh diata , telah didapat ketidakpastian kombinasi,
UC = 0,085 oC
UA = 0,0224 oC, v = 9
UB1 = 0.0498 oC, v = 50
UB2 = 0,0289 oC, v = 50
UB3 = 0,058 oC, v =
Veff = = 316,5
Pada tabel T-Student’sDistribution, didapatkan k = 1,96
Jadi ketidakpastian diperluas , U95= k. Uc
= 1,96 x 0,085 = 0,1666
= + 0,16 oC
Jadi hasil lengkap pengukuran adalah (39,45 + 0,16) oC