You are on page 1of 7

YOSUA bin NUN

CERMINAN PRIA TELADAN

Disusun oleh:

HENDRIK

Sebagai tugas akhir materi BIBLIOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA BERKAT

GBIS BUKIT KARMEL, JAKARTA 2010


YOSUA bin NUN

CERMINAN PRIA TELADAN

LATAR BELAKANG

Yosua bin Nun adalah cucu Elisama kepala suku Efraim (1 Tawarikh 7:27; Bilangan 1:10),
disebut oleh sanak saudaranya Hosea, artinya 'keselamatan' (Bilangan 13:8). Nama Hosea
berulang-ulang dipakai dalam suku Efraim (lihat 1 Taw 27: 20; bandingkan 2 Raja 17:1;
Hosea 1:1). Musa menambahkan nama ilahi dan menyebutnya YEHOSYUA', yang dalam
bahasa Indonesia menjadi YOSUA. Nama Yunani IÊSOUS (Yesus) mencerminkan
penyusutan kata yang sama dalam bahasa Aram: YESYUA'.

Sekelumit penjelasan tentang nama Yosua/ Yehosyua/ Yesyua/ Iêsous :

Yosua (Ibrani, ‫ יהושע‬- YEHOSYUA'), berasal dari dua kata Ibrani yaitu ‫ – יהוה‬YHVH
(TUHAN) dan ‫ ישע‬- YASYA' (menyelamatkan). Jadi, nama Yosua/ Yehosyua/ Yesyua/ Iêsous
berarti "YHVH (TUHAN) adalah keselamatan" atau "YHVH (TUHAN) menyelamatkan".

Nama asli Yosua bin Nun adalah Hosea (Ibrani, ‫ הושע‬- HOSYEA', keselamatan). Alkitab
versi King James menyebutnya "Oshea"), Kemudian nama "Hosea" ini diganti oleh Musa
menjadi "Yosua" ( ‫ יהושוע‬- YEHOSYUA') (Bilangan 13:16; 1 Tawarikh 7:27).

* Bilangan 13:8,16

LAI TB 13:8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun;

KJV, Of the tribe of Ephraim, Oshea the son of Nun.

Hebrew

‫לְמַ טֵּ ה אֶ פ ְָרי ִם ה ֹושֵׁ עַ בִּן־נּון׃‬

Translit, LEMATEH EFRAYIM HOSYEA BIN-NUN


LAI TB, 13:16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu;
dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua.

KJV, These are the names of the men which Moses sent to spy out the land. And Moses
called Oshea the son of Nun Jehoshua.

Hebrew

‫ָארץ וַיִּקְ ָרא מ ֹשֶׁ ה לְה ֹושֵׁ עַ בִּן־נּון י ְה ֹושֻׁ עַ ׃‬


ֶ ָ‫אֵ לֶּה שְׁ מֹות הָ אֲ נָשִׁ ים אֲ שֶׁ ר־שָׁ לַח מ ֹשֶׁ ה לָתּור אֶ ת־ה‬

Translit, 'ELEH SYEMOT HA'ANASYIM 'ASYERO-SYALAKH MOSYEH LATUR 'ET-HA'ARETS


VAYIQRA MOSYEH LEHOSYEA BIN-NUN YEHOSYUA

Yosua bin Nun, pada saat Keluaran, ia masih muda (Dan Tuhan berbicara kepada Musa
dengan berhadapan muka seperti seseorang berbicara kepada temannya;kemudian
kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda,
tidaklah meninggalkan kemah itu. Keluaran 33:11). Musa memilih dia menjadi pembantu
pribadinya, dan memberinya perintah membentuk pasukan terdiri dari suku-suku Israel
yg belum terorganisir, untuk memukul mundur tentara Amalek yang datang menyerang
(Keluaran 17). Sebagai wakil suku Efraim dalam tim penyelidik Kanaan yang berangkat
dari Kadesy (Bilangan 13-14), Yosua mendukung anjuran Kaleb untuk maju memasuki
Kanaan. (Kaleb yang tertua dan menjadi pemimpin, kadang-kadang disebut sendirian
dalam hubungan penyelidikan ini).

Waktu Musa sendirian menghadap Allah di G Sinai, Yosua siaga menanti; di Kemah
Pertemuan (Keluaran 39:40; 40:2, 6, 7) ia belajar menantikan YHVH, dan dalam tahun-
tahun berikutnya pasti panjang sabar dan kelembutan Musa turut membina kepribadian
Yosua (Keluaran 24: 13; 32:17; 33:11 ; Bilangan 11 :28). Di dataran dekat Sungai Yordan
dia ditahbiskan secara resmi sebagai pengganti Musa menjadi panglima tentara, setingkat
dengan keimaman Eleazar (Bilangan 27: 18 dab; 34:17; bandingkan Ulangan 3 dan 31,
dimana secara wajar ditekankan kepemimpinan Yosua). Waktu itu mungkin dia sudah
berumur 70 tahun. Kaleb, temannya yang lebih tua, lebih menonjol dan tegap, sudah
berumur 85 thn waktu mereka mulai menduduki pegunungan Yudea (Yosua 15:13-15).
HAL-HAL PENTING YANG DILAKUKAN OLEH YOSUA.

Ada tiga hal yang sangat penting yang dilakukan oleh Yosua :

1. Hal tentang penaklukan tanah Kanaan.

Tanah Kanaan mencakup daerah yang sangat luas yang terdiri dari beberapa kota. Diawali
dengan Yosua (yosua pasal2) mengutus dua mata-mata dari Sitim untuk menyelidiki kota
Yerikho. Mereka diselamatkan oleh Rahab dengan taktiknya yang brilyan sehingga tidak
jatuh ke tangan raja Yerikho. Sebagai ganjarannya, mereka berjanji untuk tidak
menyerang Rahab kelak ketika mereka menyerbu kota itu.

(Yosua ps. 1, dan 3-4). Setelah mengulangi kewajiban untuk mengikuti mitzvah, Yosua
memerintahkan bangsa Israel untuk maju, dan mereka meninggalkan Sitim. Ketika tiba di
Sungai Yordan, Yosua meramalkan bahwa Tabut perjanjian akan menyeberangi Yordan
secara ajaib. Begitu tabut itu tiba di sungai, sebuah mujizat pun terjadi, dan sungai itu
berhenti mengalir dan segera mengering, karena itu para imam yang memikulnya
berhenti untuk membiarkan seluruh bangsa Israel menyeberang. Untuk memperingati
peristiwa ini, Yosua memerintahkan pembangunan dua tugu peringatan: satu di dasar
sungai itu sendiri, dan satu lagi di tepi barat sungai itu, di Gilgal (yang saat itu belum
diberi nama ini), tempat bangsa Israel berkemah.

(Yosua ps. 6) - Setelah mengepung Yerikho, bangsa Israel mengelilinginya sekali selama
enam hari berturut-turut, dan pada hari yang ketujuh mereka mengitarinya tujuh kali, dan
setiap kali sambil meniupkan terompet mereka dengan keras dan berteriak. Pada putaran
yang terakhir tembok kota itu runtuh, dan penghuninya, kecuali Rahab dan keluarganya,
dibantai. Lalu diumumkan kutukan agar kota itu tidak dibangun kembali.

Kemudian Yosua memimpin beberapa pertempuran lainnya misalnya :

1. Pertempuran pertama di Ai(Yosua ps. 7)


2. Pertempuran kedua di Ai (Yosua 8:1-29)
3. Pertempuran dengan Hazor (Yosua11:1-20, 23).
4. Orang Enak (Yosua 11:21-22). Suku Enak diusir dari gunung-gunung dan Hebron
oleh Yosua.
2. Hal mengenai pembagian tanah Kanaan.

Mula-mula diberikan gambaran tentang wilayah di timur Sungai Yordan yang ditaklukkan
dan diberikan kepada Ruben, Gad, dan Makhir (setengah dari Manasye). Setelah Allah
memberikan Yosua gambaran mengenai daerah yang belum ditaklukkan, Yosua
diingatkan tentang Ruben, Gad, dan Makhir (setengah dari Manasye), yang sudah
dijanjikan tanah oleh Musa, dan tentang suku Lewi yang tidak diberikan wilayah,
melainkan hanya kota-kota. Wilayah itu dibagi melalui undian, Yehuda mendapatkan
undian yang pertama, meskipun mereka gagal mengusir bangsa Kanaan yang hidup di
Yerusalem. Lalu keluarga Yusuf mendapatkan wilayahnya, Efraim yang gagal mengusir
bangsa Kanaan dari Gezer, dan dikatakan pula bahwa anak-anak perempuan Zelofehad,
bagian dari suku Manasye, juga diberikan wilayahnya sendiri. Keluarga Yusuf
mendapatkian daerah gunung, termasuk hutan, dan diberitahukan bahwa mereka akan
mampu mengusir keluar bangsa Kanaan yang hidup di sana, meskipun bangsa itu
mempunyai kereta-kereta besi. Lalu bangsa Israel berkumpul di Silo, dan Yosua mengirim
sebuah tim peninjau. Ketika peninjauan itu selesai, sisa tanahna dibagi-bagi di antara
suku-suku yang lebih kecil. Akhirnya, suku-suku yang tanahnya di sebelah timur Sungai
Yordan diizinkan pergi ke tanah mereka.

Disini bias kita lihat betapa besar iman seorang Yosua. Dia sudah bias menggambarkan
tentang tempat-tempat yang akan menjadi kediaman setiap suku dari suku-suku bangsa
Israel.

3. Hal mengenai pesan-pesan terakhir Yosua .

(Yosua23-24). Yosua, yang kini sudah tua, meminta bangsa Israel berkumpul, lalu ia
memperingatkan rakyat agar tetap setia kepada Torah Musa. Yosua lalu mengumpulkan
semua suku di Sikhem, lalu memperingatkan mereka agar setia kepada Torah Musa,
sambil mengisahkan kembali kejadian-kejadian di masa lampau. Lalu Yosua
menempatkan sebuah batu besar di bawah sebuah pohon, di tempat kudus di Sikhem,
sebagai saksi bagi janji rakyat Israel untuk setia. Lalu Yosua meninggal dunia, dan tak lama
kemudian juga Eleazar. Tulang-tulang Yusuf juga dikuburkan di sana di dekat pohon dan
tiang batu , di sebidang tanah yang telah dibeli Yakub seharga 100 mata uang.
Yosua meninggal pada usia 110 thn, dikebumikan dekat Timnat-Serah.

CERMINAN

Bagi saya, seorang pria dapat disebut menjadi teladan, bukan karena faktor lahiriahnya,
seperti cerdas, tampan, kaya, kuat fisiknya dan faktor lahiriah lainnya, karena yang
demikian akan lekang oleh waktu: kecerdasan akan berakhir, ketampanan akan pudar,
kekayaan akan hilang, kekuatan akan habis. Ada banyak orang terjebak atau tertipu
dengan penampilan lahiriah bukan?

Alkitab kita kaya dengan berbagai ketentuan bagaimana seorang pria dapat menjadi
teladan baik dalam kapasitas pribadi, keluarga, gereja, maupun masyarakat di mana ia
berada.

Dengan mengangkat kehidupan salah satu tokoh Alkitab bernama YOSUA, ia disebut
berasal dari suku Efraim yang dikenal dengan nama HOSEA bin Nun yang kemudian oleh
Musa diganti menjadi YOSUA (Bil. 13:16).

Ada hal-hal yang mengagumkan dari seorang Yosua adalah :

1. Bahwa ia dapat dipercaya

Yosua 1:1-2 “ Sesudah Musa, hamba Tuhan itu mati, berfirmanlah Tuhan kepada
Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “ Hambaku-Musa telah mati; sebab itu
bersiaplah sekarang, seberngilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa
ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.”

2. Bahwa ia seorang yang beriman.


Bilangan 14:6-9 “Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, …… dan berkata
kepada segenap umat Israel: “Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar
biasa baiknya. Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita
masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya. Hanya, janganlah memberontak kepada
Tuhan dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu…….. “
3. Bahwa ia seorang yang berkomitmen tinggi terhadap Allah
Yosua 24:15 “ Tetapi jika kamu anggap tidak baik beribadah kepada Tuhan,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya
nenek moyangmu beribadah diseberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang
negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah
kepada Tuhan!”

Jadi bagi saya seorang Pria dapat menjadi teladan dalam segenap aspek kehidupannya
sangatlah bergantung kepada minimal 3 syarat di atas yaitu: Dapat dipercaya oleh orang-
orang sekitarnya; Membuktikan imannya secara berkualitas; dan Berkomitmen tinggi
terhadap Allah.

KEPUSTAKAAN

YOSUA bin NUN (URL: http://www.sarapanpagi.org/yosua-vt2990.html)

KITAB YOSUA (URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Kitab_Yosua)

TOKOH ALKITAB (Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, Vol 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1995,
hlm 627-629.)

You might also like