You are on page 1of 8

TUGAS AKHIR

MODUL KE-1

RESISTOR DAN HUKUM OHM

Nama : Nuryanti Pratiwi

NIM : 10809031

Kelompok / Hari : F / Kamis 14 Oktober 2010

Waktu : 16.00-18.15 WIB

Dosen : Agus Mulyana, M. T

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010
I. Tujuan
Tujuan pada praktikum pada bab Resistor ini di harapkan kita dapat
mengenal jenis-jenis resistor dan bentuknya, kemudian kita dapat menghitung
nilai resistansi resistor melalui beberapa jenis warna-warna cincin yang terdapat
pada resistor. Pada percobaan bab ini kita juga di harapkan dapat belajar
merangkai rangkaian resistor secara seri maupun pararel, kemudian kita
menghitung nilai arus dan tegangan pada setiap resistor pada rangkaian yang
kita rangkai.

II. ALAT YANG DI GUNAKAN


1. Projectboard
2. Resistor
a. 1K2
b. 3K3
c. 4K7
d. 5K6
e. 6K8
f. 8K2
g. 10K
h. 2K2
i. 1K
3. Multimeter Analog dan Digital
4. Catu Daya / Power Suply

III. TEORI DAN TABEL PRAKTIKUM


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suaru rangkaian. Resistor bersifat
resitif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu
resistor di sebut Ohm atau di lambangkan dengan symbol Ω.
Berikut perbedaan antara rangkaian Seri dan Pararel pada pemakaian
resistor :
Rangkaian Seri Rangkaian Pararel
1. Rangkaian seri mengakibatkan nilai 1. Rangkaian pararel
Resistansi total semakin besar. mengakibatkan nilai resistansi
pengganti semakin kecil.
2. 3.

2. 4. Rumusnya Rt = + +

Berikut adalah tabel hasil praktikum :

a. Data untuk rangkaian seri.


R1 R2 R3 RTotal VR1 VR2 VR3 I
No
OHM (Ω) Volt (V) Ampere (A)
1 1K2 3K3 4K7 9,11 kΩ 1,3 V 3,5 V 5,1 V 0,04 A
2 5K6 6K8 8K2 20,29 kΩ 2,7 V 3,9 V 3,2 V 0,35 A
3 10K 2K2 1K 13,3 kΩ 7,4 V 1,6 V 0,9 V 0,7 A

b. Data Rangkaian Pararel


R1 R2 R3 RTotal IR1 IR2 IR3 V
No
OHM (Ω) Ampere (A) Volt (V)
1 1K2 3K3 4K7 0,93 kΩ 7,5 A 2,89 A 2,5 A 9,8 V
2 5K6 6K8 8K2 2,2 kΩ 1,8 A 1,2 A 1,2 A 9,9 V
3 10K 2K2 1K 0,64 kΩ 0,8 A 4,5 A 9,98 A 9,9 V
IV. ANALISA
a. Perhitungan pada rangkain seri.
1) Percobaan 1: VR1 = IR1 . R1

R1=1,2 R2=3,3 R3=4,7


= 0,48 . 5,6
= 2,68 V

v = 10 v VR2 = IR2 . R2

Rs = R1 + R2 + R3 = 0,48 . 6,8

= 1,2 + 3,3 + 4,7 = 3,26 V

= 9,2 kΩ. VR3 = IR3 . R3


= 0,48 . 8,2
I =
= 3,93 V
=

= 1,08 A 3) Percobaan 3 :
VR1 = IR1 . R1 R1=10 R2=2,2 R3=1

= 1,08 . 1,2
= 1,2 V Rs = R1 + R2 + R3
VR2 = IR2 . R2 = 10 + 2,2 + 1
= 1,08 . 3,3 = 13,2 kΩ.
= 3,5 V
I =
VR3 = IR3 . R3
=
= 1,08 . 4,7
= 5,07 V = 0,75 A
VR1 = IR1 . R1
2) Percobaan 2 = 0,75 + 10

R1=5,6 R2=6,8 R3=8,2 = 7,5 V


VR2 = IR2 . R2
v = 10 v = 0,75 . 2,2

Rs = R1 + R2 + R3 = 1,65 V

= 5,6 + 6,8 + 8,2 VR3 = IR3 . R3

= 20,6 kΩ. = 0,75 . 1


= 0,75 V
I =

= 0,48 A
c. Perhitungan pada rangkain pararel .
1) Percobaan 1 : 2) Percobaan 2 :

R1=1,2 R1=5,6

R2=3,3 R2=6,8

R3=4,7 R3=8,2

= + + = + +

= + + = + +

= =

= kΩ = 0,73 kΩ = kΩ = 2,2 kΩ

V = V1 = V2 =V3 =10 V V = V1 = V2 =V3 =10 V

IR1 = IR1 =

= = 8,3 A = = 1,8 A

IR2 = IR2 =

= = 3,03 A = = 1,4 A

IR3 = IR3 =

= = 2,12 A = = 1,2 A
3) Percobaan 3 :

R1=10

R2=2,2

R3=1

= + +

= + +

= Ω = 0,64 kΩ

V = V1 = V2 =V3 =10 V

IR1 =

= = 1A

IR2 =

= = 4,5 A

IR3 =

= = 10 A
V. KESIMPULAN
Ketika dua atau lebih resistor di susun seri, setiap resistor di lalui oleh kuat arus yang
sama, sedangkan tegangannya pada tiap resistor tidak sama. Dan resistor yang di susun
secara pararel tegangan tiap- tiap resistor adalah sama, sedangkan kuat arus yang melalui
tiap resistor tiap resistor tidak sama.
Pada percobaan rangkaian seri dari hasil percobaan di labolatorium dengan hasil
analisa perbedaan tidak terlalu signinifikan, hanya saja pada percobaan pertama pada
perhitungan analisa hasil perhitungan Arus ( I ) perbedaannya lumayan jauh, tetapi untuk
percobaan yang lainnya tidak terlihat perbedaan nilai yang jauh.
Sedangkan pada percobaan rangkaian pararel dari hasil percobaan di labolatorium
dengan hasil analisa perbedaan yang signifikan hanya terjadi pada pehitungan arus ( I ) dan
pada perhitungan hasil analisa pada daya terjadi penurunan.
Sehingga dapat di definisikan prinsip dari rangkaian seri adalah kuat arus melalui tiap
resistor adalah sama, yaitu sama dengan kuat arus melalui resistor pengganti serinya.
sedangkan prinsip pada rangkaian pararel adalah tegangan pada tiap resistor adalah sama,
yaitu sama dengan tegangan pada resistor pengganti pararelnya.

You might also like