You are on page 1of 4

TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan,


disadari dan dijadikan sasaran oleh setiap pendidik yang melaksanakan
kegiatan pendidikan.
Oleh karena itu setiap kegiatan atau tindakan pendidikan yang
dilakukakn pendidik harus sengaja diarahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dan tujuan-tujuan pendidikan yang dicapai tersebut
jangkauan jauhnya dimaksudkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan.
A. Hakikat Tujuan Pendidikan
Dalam setiap usaha atau kegiatan tentu ada tujuan yang akan
dicapai. Demikian pula kegiatan/usaha pendidikan. Target sasaran
yang akan dicapai dalam setiap kegiatan pendidikan adalah bentuk
manusia yang diharapkan terjadi pada diri peserta didik dalam rangka
pembentukan pribadinya.
Dengan demikian tujuan pendidikan itu tidak lain adalah target
sasaran yang akan dicapai dalam setiap kegiatan pendidikan atau
rumusan bentuk manusia yang akan dicapai oleh kegiatan/usaha
pendidikan yang dilakukan oleh seorang pendidik.
B. Macam-macam Tujuan Pendidikan
Macam-macam tujuan pendidikan menurut Langeveld sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ini sering disebut tujuan akhir, atau tujuan total
atau tujuan lengkap.
Tujuan umum berarti tujuan total atau tujuan yang lengkap yaitu
tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap
anak didik yaitu terwujudnya kedewasaan jasmani dan rohani.
(Barnadib, 1989)
Menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan akhir pendidikan itu
ialah membentuk insan kamil atau manusia sempurna. (Amir Daien,
1973)
Dengan demikian tujuan umum/akhir pendidikan ialah
membentuk insan kamil yaitu manusia yang dewasa jasmani dan
rohaninya baik secara moral, intelektual, sosial, estesis, agama dan
lain sebagainya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan ini merupakan pengkhususan dari pada tujuan umum,
karena untuk menuju kepada tujuan umum itu perlu adanya
pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
tertentu, misalnya disesuaikan dengan:
a. Cita-cita pembangunan suatu masyarakat/bangsa.
b. Tugas suatu badan atau lembaga pendidikan.
c. Bakat dan kemampuan anak didik.
d. Kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik.

1|Tujuan Pendidikan
e. Tingkat pendidikan, dan sebagainya. (Umar Tirtaraharja, dkk,
2005:38-39)
3. Tujuan Insidental/Seketika
Tujuan ini disebut tujuan seketika/insidental karena tujuan ini
timbul secara kebetulan, secara mendadak dan hanya bersifat
sesaat.
Tujuan seketika ini meskipun hanya sesaat dapat memberikan
andil dalam pencapaian tujuan selanjutnya, karena melalui tujuan-
tujuan seperti ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
langsung yang erat hubungannya dengan kehidupannya nanti di
masa yang akan datang.
4. Tujuan Sementara
Tujuan sementara adalah tujuan pendidikan yang dicapai si anak
pada tiap fase perkembangan. Agar tujuan sementara ini dapat
tercapai dengan sebaik-baiknya maka pendidik harus mengetahui
masa peka yaitu masa dimana anak masanya/matang untuk
mempelajari sesuatu yang akan dicapai dengan tujuan tersebut.
5. Tujuan Tidak Lengkap
Tujuan ini erat hubungannya dengan aspek-aspek pendidikan
yang akan membentuk aspek-aspek kepribadian manusia, seperti
misalnya aspek-aspek pendidikan yaitu kecerdasan, moral, sosial,
keagamaan, estetika, dan sebagainya.
6. Tujuan Perantara/Intermedier
Tujuan perantara ini merupakan alat atau sarana untuk
mencapai tujuan-tujuan yang lain.
Keenam tujuan tersebut menurut Langeveld intinya dapat
disederhanakan menjadi satu macam saja, yaitu “tujuan umum”
dimana semua tujuan-tujuan (kelima tujuan yang lainnya) diarahkan
untuk pencapaian tujuan umum pendidikan yaitu terbentuknya
kehidupan sebagai insan kamil, sutu kehidupan dimana ketiga inti
hakikat manusia baik sebagai makhluk individu, makhluk sosial dan
makhluk susila/religious dapat terwujud secara harmonis.
C. Tujuan Pendidikan di Indonesia
Tujuan pendidikan di Indonesia dalam arti rumusan tentang bentuk
manusia Indonesia yang akan dicapai oleh semua kegiatan pendidikan
di Indonesia sejak tahun 1950 hingga sekarang mengalami beberapa
perubahan. Rumusannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Menurut UU Pendidikan dan Pengajaran nomor 4 tahun 1950 yang
kemudian diubah menjadi UU nomor 12 tahun 1954, pada Bab II
Pasal 3 berbunyi, “Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah
membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air”.
2. Menurut ketetapan MPRS nomor II tahun 1960 yang berbunyi,
“Tujuan pendidikan ialah mendidik anak kearah terbentuknya

2|Tujuan Pendidikan
manusia yang berjiwa Pancasila dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya masyarakat sosial Indonesia yang adil dan
makmur materiil dan spirituil”.
3. Rumusan Induk Sistem Pendidikan Nasional dilahirkan tahun 1965
(disaat adanya pergolakan politik di Indonesia), yang berisi lima
dharma bakti pendidikan dalam segala jenis dan tingkatannya,
yaitu:
a. Membina manusia Indonesia baru yang berakhlak tinggi (moral
Pancasila).
b. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam segenap bidang dan
tingkatannya (manpower).
c. Memajukan dan mengembangkan kebudayaan nasional.
d. Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
e. Menggerakkan dan menyadarkan seluruh kekuatan rakyat untuk
membangun masyarakat dan manusia indonesia baru.
4. Menurut ketetapan MPRS nomor XXVII tahun 1966, berbunyi:
“Tujuan Pendidikan ialah membentuk manusia Pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945”.
5. Menurut ketetapan MPR nomor IV tahun 1978, berbunyi:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat
kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat
menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab
atas pembangunan bangsa”.
6. Menurut UU SPN nomor 2 tahun 1989 pada Bab II pasal 4, berbunyi:
“Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
7. Menurut ketetapan MPR nomor II tahun 1993, yang berbunyi:
“Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil,
berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan
produktif serta sehat rohani dan jasmani. Pendidikan nasional juga
harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan
kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan
sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa
depan”.

3|Tujuan Pendidikan
Dari sekian banyak rumusan tujuan pendidikan tersebut, yang
dibakukan sebagai acuan rumusan tujuan umum pendidikan di
Indonesia adalah rumusan tujuan pendidikan nasional yang tercantum
dalam Bab II pasal 3 UU SPN nomor 20 tahun 2003, yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan umum pendidikan di Indonesia (tujuan pendidikan nasional)
tersebut dalam pelaksaannya akan dicapai oleh semua lembaga
pendidikan dari semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang secara
hierarkis akan dicapai melalui tujuan institusional, tujuan kurikuler dan
tujuan instruksional. (Umar Tirtaraharja dkk, 2005:39-40)
Tujuan institusional adalah tujuan yang akan dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan atau sekolah. Tujuan kurikuler berarti tujuan yang
akan dicapai oleh setiap bidang studi/mata pelajaran. Sedangkan
tujuan instruksional adalah tujuan yang akan dicapai oleh guru dan
siswa dalam mempelajari setiap pokok bahasan/materi standar yang
ditetapkan.

4|Tujuan Pendidikan

You might also like