Professional Documents
Culture Documents
SMAN 5 BANDUNG
KELOMPOK 2
Sistem Hukum dan Peradilan Nasional
Sistem Hukum
Hukum Sistem
Pengertian Pengertian
Pengertian Tujuan Penggolongan
Sistem Sistem Hukum
1. HUKUM
A. Pengertian Hukum
Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang
yang akan dikaji. Prof. Van Apeldoorn mengatakan bahwa ” definisi hukum
sangat sulit dibuat karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai
dengan kenyataan”. Karena itu, sebaiknya kita lihat dulu pengertian hukum
menurut para ahli hukum terkemuka berikut ini :
- Prof. Mr. E.M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan,
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi
pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.
- Leon Duguit
Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya
penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan
menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.
B. Tujuan Hukum
Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Adapun tujuan dibuatnya
hukum dapat dilihat pada mariks di bawah ini:
No Tokoh Teori
1 Prof. Subekti, Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yaitu
SH. mendatangkan atau ingin mencapai kemakmuran dan
kebahagiaan pada rakyatnya.
2 Van Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melindungi
Apeeldoorn kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu.,
(kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda) dari
pihak yang merugikan.
3 Teori Etis Hukum itu semaa-mata menghendaki “keadilan”. Isi
hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran
etis kita mengenai “apa yang adil dan apa yang tidak
adil”.
4 Oeny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai
keadilan, sedangkan unsur-unsur keadilan ialah :
“Kepentingan dayaguna dan kemanfaaannya”.
5 Bentham (Teori Tujuan hukum adalah semata-mata untuk mewujukan
Utilitarianisme apa yang berfaedah bagi banyak orang. Dengan kata
) lain, “Menjamin kebahagiaan sebesar-besarnya bagi
sebanyak mungkin orang”.
6 Prof. Y. Van Tujuan hukum ialah untuk menjaga agar kepentingan
Kant tiap-tiap manusia tidak diganggu.
7 Geny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai
keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepentingan daya
guna dan kemanfaatan.
8 Tujuan Hukum Ingin mengatur secara pasti hak-hak dan kewajiban
Nasional lembaga tertinggi negara, lembaga-lembaga tinggi
Indonesia negara, semua pejabat negara, setiap warga Indonesia
agar semuanya dapat melaksanakan kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan tindakan-tindakan demi
terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu
terciptanya masyarakat yang terlindungi oleh hukum,
cerdas, terampil, cinta dan bangga bertanah air
Indonesia dalam suasana hidup makmur dan adil
berdasarkan falsafah Pancasila.
C. Penggolongan Hukum
1. Berdasarkan Bentuknya :
a. Hukum tertulis
Hukum yang dicantumkan di dalam berbagai peraturan negara.
Hukum tertulis terdiri atas :
- Hukum tertulis yang dikodifikasi (dibukukan) contohnya Undang-Undang
Dasar 1945.
- Hukum tertulis yang tidak dikodifikasi seperti hak merek dan peraturan
tentang kepailitan.
b. Hukum tidak tertulis
Hukum yang masih hidup di masyarakat namun tidak tertulis , seperti
hukum adat atau hukum kebiasaan.
3. Berdasarkan Fungsinya
Hukum Material
Hukum yang memuat perintah-perintah dan larangan-larangan.
Contohnya ; Kitab Undang – Undang Hukum Perdata.
Hukum Formal
Peraturan yang berisi tata cara untuk meyelesaikan suatu perbuatan
yang melanggar Hukum Material. Contohnya ; Hukum acara perdata
6. Berdasarkan Sumbernya
7. Berdasarkan Sifatnya
Hukum yang memaksa
Hukum yang dalam keadaan apapun juga harus dan memiliki paksaan
mutlak.
Hukum yang mengatur
Hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang
bersangkutan telah mebuat sendiri dalam satu perjanjian.
Peradilan Nasional
Mahkamah
Agung
Peradilan
Peradilan Umum Peradilan Agama Peradilan Militer
Administrasi
Pengadilan Tinggi
Pengadilan Tinggi Mahkamah
Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Agama Militer Tinggi
Negara
Lembaga Peradilan
Nasional
Sikap yang sesuai dengan ketentuan hukum adalah sikap yang mentaatii semua
hukum dan Norma yang berlaku.
Contoh Perilaku yang sesuai dengan ketentuan hukum:
Di Keluarga
b. Di Sekolah
- Menghormati Guru
Pengertian KKN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “KKN”, KKN adalah
singkatan dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Korupsi adalah merupakan salah
satu perbuatan yang melanggar hukum. Yaitu penyalahgunaan sesuatu yang
berharga yang bisa merugikan orang lain, korupsi tidak hanya berupa materi, tetapi
juga bisa berupa korupsi waktu, dan intelektual.
Upaya pemberantasn Korupsi diatur dalam TAP MPR No. 8 tahun 2001 mengenai
pemberantasan dan pencegahan korupsi. Tetapi, meskipun begitu, tingkat korupsi
di Indonesia masih tetap tinggi, hal ini disebabkan karena kurangnya moral yang
dimiliki para pejabat kita.
Sebagai bukti tekad dan maksud yang sangat kuat dari pembentuk undang-
Peran serta ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa (1) dengan diberikannya
sebagai hal positif dalam upaya pencegahan dan pengungkapan kasus-kasus korupsi
yang terjadi dan (2) persoalan penanggulangan korupsi dipandang bukan semata-
persoalan semua rakyat dan urusan bangsa. Setiap orang harus berparsitipasi dan
berperan aktif dalam usaha mennaggulangi kejahatan yang menggerogoti negara ini.
[1]
ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001
Bentuk peran serta tersebut, dalam Pasal 41 ayat (2) telah ditentukan wujudnya,
1. hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah
3. hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada
4. hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari;
2) diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang
pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli, sesuai dengan
Adapun yang dimaksud dengan hak memberikan informasi ialah hak untuk
pidana korupsi yang salah satu bentuknya ialah “pelaporan” yang disampaikan
kepada penegak hukum atau komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Penegak
hukum yang dimaksud disini ialah kepolisian dan kejaksaan. Pelapor yang dimaksud
dalam pengertian Undang-undang ini tidak sama dengan pengertian pelapor yang
dimaksud oleh Pasal 1 butir 24 KUHAP. Pelapor dalam hal ini khusus pada adanya
adalah orang yang memberikan informasi untuk semua jenis tindak pidana.
Adapun mengenai tata cara peslaksanaan peran serta masyarakat dalam bentuk
pelaporan dalam mencegah dan pemberantasan tindak pidana korupsi diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000. Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa
mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaa telah terjadi tindak
pidana korupsi serta menyampaikan saran serta pendapat kepada penegak hukum
masyarakat, atau lembaga swadaya masyarakat yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(1) berhak mendapatkan perlindungan hukum, baik mengenai status maupun rasa
malalui lembaga-lembaga yang bertanggung jawab untuk hal itu. Adapun bentuk
perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada pelapor tindak pidana korupsi
yang dimaksud, dapat berupa (1) perlindungan hukum mengenai status hukum dan
Mengenai status hukum diterangkan dalam penjelasan Pasal 5 ayat (1) yang
penegak hukum atau Komisi dijamin tetap, misalnya status sebagai pelapor tidak
tombak yang keberadaannya saling melengkapi satu sama lain. Masyarakat yang
berdaya atau berperan dapat mengontrol, bahkan jika proses penegakan hukum
lemah dam tidak dapat menghadapi kejahatan ini (korupsi), maka masyarakat dapat
hukum, syaratnya masyarakat harus diberi ruang dan kesempatan luas untuk
Semua pilar-pilar yang terkait dengan upaya dan proses penegakan hukum
harus menopang dan memperkuat sehingga korupsi dapat ditekan ketitik yang
rangkaian panjang dan saling terkait antar aspek yang saling mempengaruhi dalam
pemerintah tidak boleh mengulur waktu untuk memberantas tindak pidana korupsi
kelas kakap. Apabila pemerintah takut berhadapan dengan koruptor kelas kakap
dan hanya mengadili atau memproses koruptor kelas teri, maka resikonya adalah
Untuk melakukan sesuatu kita harus mengetahui terlebih dahulu apa sebab
dan jenisnya. Begitu juga untuk memberantas tindak pidana korupsi, kita harus
memahami dan mengerti apa saja jenis-jenis korupsi dan penyebabnya. Korupsi
dapat berakibat sangat besar baik secara ekonomi, politik, maupun sosial budaya
berakibat sangat buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi masyarakat
oleh perbuatan korupsi adalah keuangan dan perekonomian negara, pada hal secara
Di bawah ini ada beberapa contoh dampak dari akibat yang ditimbulkan dari
permasalahan korupsi, yaitu ditinjau dari dampak ekonomi, dampak politik, dampak
1. Dampak Ekonomi
Dampak dari sektor ekonomi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
a. Bantuan pendanaan untuk petani, usaha kecil, maupun koperasi tidak pernah
ekonomi rakyat;
c. Sebagian besar uang hanya berputar pada segelintir orang elit ekonomi dan elit
politik saja;
modalnya di Indonesia.
2. Dampak Politik
rakyat dan sebagai sarana untuk memberantas tindak pidana korupsi, malah dibuat
mempertahankan kekuasaan;
b. Hampir sebagian besar posisi elit politik dipegang oleh orang-orang yang tidak
mestinya jika dipegang oleh orang-orang yang korup dan tidak bertanggungjawab;
dan
pada pelayanan publik yang kurang memihak pada masyarakat kecil. Dalam hal ini
masyarakat kecil;
b. Semangat profesionalisme pegawai yang bersih dan jujur makin luntur; dan
4. Dampak Hukum
korupsi, malah dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan uang yang
banyak atau dengan kata lain hukum dijadikan sebagai salah satu sarang dari
yaitu :
a. Banyak para aparat penegak hukum yang tidak bersih dikarenakan pada awalnya
c. Menjadikan rakyat tidak percaya lagi pada mekanisme hukum yang dikarenakan
masyarakat internasional, yang dulunya Bangsa Indonesia adalah bangsa yang jujur
dan ternyata sekarang semua itu berubah menjadi salah satu bangsa yang terkorup
yang lebih baik.m Kemiskinan sebagai produk korupsi yang menimbulkan depresi
Peran serta masyarakat jelas sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan dan
memberikan data atau informasi tentang tindak pidana korupsi dan hak
Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang memberikan
hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
maka dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai hak dan tanggung jawab
Oleh karena itu, kebebasan menggunakan hak tersebut haruslah disertai dengan
menaati dan menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum serta hukum dan
Masyarakat berhak menyampaikan keluhan, saran, atau kritik tentang upaya
tersebut sering tidak ditanggapi dengan baik dan benar oleh pejabat yang berwenang.
memberikan jawaban atau keterangan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-
masing. Kewajiban tersebut diimbangi pula dengan kesempatan pejabat yang
jawab berupa bantahan terhadap informasi yang tidak benar dari masyarakat.