You are on page 1of 16

BIOETANOL

OLEH:
WAHYU ADI PUTRA (05081006010)
SUCI MAHARANI (05081006015)
RATNA HARTATI (05081006029)
DIAN WAHYUNI (05081006031)
YESI OKTAVIANI (05081006045)
Pengertian Bioetanol

 Berasal dari kata Bio dan Etanol (alkohol)


 Merupakan Etanol yang dibuat berasal dari tumbuhan
seperti Tebu dan Umbi Kayu (atau tumbuhan yang
memiliki kadar Karbohidrat Tinggi) dengan cara di
Fermentasi
 Etanol sendiri merupakan rantai hidrokarbon gugus
senyawa Etil (C2H5-)yang berikatan dengan gugus
Hidroksil (-OH). Etanol lebih sering dikenal Alkohol
Pengertian Bioetanol

 Sifat Fisik dari Bioetanol


 Berbentuk cair, Tidak berwarna, Mudah terbakar, Dapat Larut
dalam Air

 Sifat Kimia dari Bioetanol


 Memiliki titik didih 78.4oC dan titik leleh -114.3oC, densitasnya
0.789 g/cm3 dan tingkat keasaman 15.9

Sumber: Wikipedia
Sejarah Bioetanol

 Sudah dikenal dari zaman dahulu tentang Bioetanol


(Alkohol) dengan minuman dan makanan yang
difermentasi
 Selain dengan hasil fermentasi, Alkohol atau Etanol
sudah dapat dibuat secara sintesis pada tahun 1829
oleh Henry Hennel di Inggris dan S. G. Serullas di
Perancis
Manfaat Penggunaan Bioetanol

 Mengurangi penggunaan BBM, khususnya Premium


 Mengurangi emisi gas efek rumah kaca
 Bebas zat berbahaya seperti CO, NOx dan UHC
 Diversifikasi Energi
 Menciptakan Teknologi berwawasan Lingkungan
 Diversifikasi Industri, yang berujung pada penciptaan
lapangan kerja.
Pembuatan Bioetanol

 Bahan berpati, singkong, atau ubi kayu, ubi jalar, tepung


sagu, biji jagung, biji sorgum, gandum kentang, ganyong,
garut, umbi dahlia, dan lain-lain.
 Bahan bergula, berbentuk molasess (tetes tebu), nira tebu,
nila kelapa, nila batang sorgum manis, nira aren (enau), nira
nipah, gewang, nira lontar dan lain-lain.
 Bahan berselulosa, berupa limbah logging, limbah pertanian
seperti jerami padi, ampas tebu, jenggel (tongkol) jagung,
onggok (limbah tapioka), batang pisang, serbuk gergaji
(grajen) dan lain-lain.
Proses Pembuatan Bioetanol

1. Persiapan Bahan Baku


 Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak
gula
 Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk
memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi
dengan air secara baik
 Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses
pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan
sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air,
enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim
sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan
pengontrolan proses pemasakan.
Proses Pembuatan Bioetanol

2. Fermentasi
o Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah
menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa)
dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang
diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu
optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan
CO2. Suhu saat fermentasi adalah 27 – 32oC dan menghasilkan
sekitar 8-12% kadar etanolnya.
Pemurnian atau Destilasi
3. Pemurnian atau Destilasi
 Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari air. Dengan
memanaskan larutan pada suhu rentang 78-100oC akan
mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit
kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 %
volume.
 Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam
bensin. Agar larut, diperlukan etanol berkadar 99%.
 Dengan destilasi absorbent, Etanol 95% itu dipanaskan 100 oC. Uap
kemudian dilewatkan ke dalam pipa yang dindingnya berlapis zeolit
atau pati.
 Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga diperoleh etanol 99%
yang siap dieampur dengan bensin. Sepuluh liter etanol 99%,
membutuhkan 120— 130 liter dari hasil destilasi pertama.
Proses Pembuatan Bioetanol 99%
Konversi bahan baku tanaman yang
mengandung Pati atau Karbohidrat dan Tetes
menjadi Bioetanol
Kegunaan dari Bioetanol

• Sebagai bahan bakar kendaraan


• Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
• Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC)
• Sebagai bahan bakar roket
• Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik
• Sebagai antiseptik
• Sebagai antidote beberapa racun
• Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat
• Digunakan untuk pe,buatan beberapa deodoran
• Digunakan untuk pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius
Penggunaan Bioetanol di Indonesia

 Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementrian Negara Riset


dan Teknologi telah mentargetkan pembuatan minimal satu
pabrik biodiesel dan gasohol/bioetanol (campuran gasolin dan
alkohol) pada tahun 2005-2006.

 Selain itu, ditargetkan juga bahwa penggunaan bioenergi


tersebut akan mencapai 30% dari pasokan energi nasional pada
tahun 2025 (Kompas, 26 Mei 2005).
Penggunaan Bioetanol di Dunia

 Penggunaan alkohol sebagai bahan bakar mulai diteliti dan


diimplementasikan di USA dan Brazil sejak 1970.
 Brazil tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki
keseriusan tinggi dalam implementasi bahan bakar alkohol
untuk keperluan kendaraan bermotor.
 Dengan tingkat penggunaan bahan bakar ethanol saat ini
mencapai 40% nasional (Nature, 1 July 2005).
 Di USA, bahan bakar relatif murah, E85, yang mengandung
ethanol 85% semakin populer di masyarakat (Nature, 1 July
2005).
Perbandingan Emisi Gas Pencemar dari
Campuran Bioetanol dan Premium

E10=Etanol 10%
E85=Etanol 85%
TERIMA
KASIH

You might also like