You are on page 1of 2

Wujud Husnuzan kepada Allah SWT :

1. Tidak berkeluh kesah apalagi berputus asa bila mendapat musibah atau gagal dalam
suatu usaha.
2. Optimis dalam melakukan sesuatu. Mengerahkan segala kemampuan untuk melakukan
usaha positif dan kemudian bertawakal kepada Allah dan berkeyakinan akan memperoleh
pertolongan Allah sehingga berhasil.
3. Seseorang muslim yang berbuat kesalahan, segera berdoa memohon kepada Allah
pengampunan kesalahan dan dosa-dosanya. Kita harus yakin Allah akan mengampuni
dosa-dosa yang kita perbuat dan selalu beristigfar dan bertobat kepada-Nya.

Hikmah Husnuzan kepada Allah SWT :


a. Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT
b. Menumbuhkan rasa optimis
c. Jiwanya ikhlas dan hatinya bersih
d. Hidupnya tenteram dan damai
e. Tidak menimbulkan perselisihan

Penghayatan husnuzan kepada Allah diwujudkan dengan sikap berhati-hati dalam


bertindak, terbiasa berpikir positif, optimis bahwa Allah SWT sela

Manusia wajib husnuzan (berpikiran positif) sehingga dapat mengambil hikmah dan
pelajaran di balik kejadian yang ada di sekitar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
Q.S. Ali Imran:191

Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau mencip

Husnuzan Kepada Diri Sendiri


Perilaku husnuzan kepada diri sendiri :
1. Berinisiatif
Berinisiatif adalah berpikir dan bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu
perintah inisiatif yang selalu menggunakan nalar dalam bertindak di berbagai situasi dan
mampu melakukan kegiatan positif juga selalu berusaha sekuat tenaga.

Artinya : Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur
untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha (Q.S. Al Furqan : 47)

Hal yang mampu menumbuhkan jiwa berinisiatif agar mampu bersikap mandiri :
a. Senantiasa menggunakan akal dalam bertindak (Q.S. Yunus : 100)
b. Bekerja keras secara sungguh-sungguh (Q.S. An-Nisa : 100)
c. Tidak ikut-ikutan tanpa dasar tanpa ilmu pengetahuan (Q.S. Al Isra' : 36)
d. Bekerja sesuai keadaan dan bakat (Q.S. Al Isra' : 84)
e. Mencari ide atau cara-cara baru yang lebih baik.
2. Gigih
Gigih adalah usaha sekuat tenaga dan tidak putus asa untuk menghadapi rintangan.
Berusaha dengan semangat tinggi dan kesungguhan hati adalah bentuk kegigihan. Gigih
wajib dimiliki setiap muslim. Gigih dalam beribadah, mencari rezeki, dan pelajar harus
gigih mencapai prestasi optimal. Firman Allah SWT. :

Artinya : Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain). (Q.S. Al Insyirah : 7)

3. Rela Berkorban
Dalam kehidupan di masyarakat kita saling membutuhkan dan terganting pada orang lain.
Manusia tidak mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam hal ini diperlukan sikap
rela berkorban.
  Berkorban harus ikhlas dan semata-mata hanya ingin mendapat ridho Allah SWT.
Contoh rela berkorban dalam kehidupan :
a. Orang tua memelihara, mengasuh, dan membiayai pendidikan anak di keluarga.
b. Guru memberikan ilmu kepada siswa di sekolah.
c. Warga masyarakat bergotong royong, kerja bakti membersihkan lingkungan.
d. Warga negara dengan kesadaran membayar pajak sesuai ketentuan.

Penghayatan sikap inisiatif, gigih dan rela berkorban diwujudkan,dengan perilaku ulet,
kreatif, murah hati, terbiasa bersikap gigih, berinisiatif dan rela berkorban dalam
kehidupan

You might also like