Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang dapat di ambil oleh penulis adalah untuk mengetahui
Unsur-unsur kebudayaan dan manfaat dalam masyarakat yang di dalamnya
terkandung bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup
dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahasa
Bahasa merupakan sistem perlambangan manusia yang lisan maupun
tertulis untuk berkomunikasi satu dengan yang lain, dalam suatu karangan
etnografi, memberi ciri-ciri terpenting dari bahasa yang diucapkan oleh suku
bangsa yang bersangkutan, seperti susunan sistem fonetik, fonologi, sintaksis, dan
semantik. Sesuatu bahasa akan menghasilkan susunan suatu buku khusus, yaitu
suatu buku tata bahasa tentang bahasa yang bersangkutan, sedangkan deskripsi
akan menghasilkan suatu daftar leksikografi (vocabulary) atau disebut juga kamus
besar maupun kecil.
Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsanya dapat diuraikan dengan cara
tepat menempatkanya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun,
subrumpun, keluarga, dan sekeluarga bahasanya yang wajar, dengan beberapa
contoh fonetik, fonologi, sintaksis, dan semantik, yang diambil dari bahasa ucapan
sehari-hari. Ada baiknya bila peneliti dapat melengkapi bab mengenai bahasa
dalam etnografinya dengan sebuah lampiran yang berisi daftar kata-kata dasar dari
suku bangsanya. Daftar kata-katanya terdiri dari 200 kata mengenai anggota
badan (kepala, mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya) gejala dari
badan-badan alam (angin, hujan, panas, dingin, matahari, bulan, awan, langit dan
sebagainya), warna, bilangan, kata kerja pokok (makan, tidur, jalan, duduk,
berdiri dan sebagainya)
Menentukan luas batas penyebaran suatu bahasa memang tadak mudah, dan
hal ini disebabkan karena didaerah perbatasan antara daerah tempat tinggal dua
suku bangsa, hubungan antara individu warga masing-masing suku bangsa tadi
sering kali sangat intensif sehingga ada proses saling pengaruh-mempengaruhi
antara unsure-unsur bahasa dari kedua belah pihak. Perhatikan saja betapa
sukarnya untuk menentukan daerah batas antara bahasa jawa dan sunda.
Kecuali itu bahasa dari suatu suku bangsa, terutama suatu suku bangsa yang besar,
yang terdiri dari berjuta-juta penduduk selalu menunjukan suatu variasi yang
3
ditentukan oleh perbedaan daerah secara geografi maupun oleh lapisan serta
lingkungan social dalam masyarakat suku bangsa tadi. Perbedaan bahsa khusus
seperti itu oleh para ahli bahasa disebut perbedaan logat atau dialek (dialect).
Perbedaan bahasa jawa yang ditentukan oleh lapisan-lapisan social dalam
masyarakat jawa juga mencolok sekali.
4
3) Pengetahuan tentan alam fauna berhubungan denga:jenis
binatang,cara memilihara binatang,dan sifat-sifat binatang,
4) Pengetahuan banhan menta berhubungan debgan berbagai sumber
/potensi yang tersedia dandapat di manfaatkan untuk kehidupan
manusia,
5) Pengetahuan tubuh manusia berhububgan cara penyebuhan penyakit
manusia yang belum terjmah oleh ilmu kedokteran,
6) Pengetahuan sifat dan itgkah laku manusia berhubungan dengan:adat
istiadat,sistim norma,dan hokum adat,
7) Pengetahuanruang dan waktu berhubungan dengan:mengukur
luas,dalamya laut,dan meghitung jumblah besar.
5
sungai Kongo Afrika Tengah, seperti juga mengenai pengolahan obat-obatan asli
dari suku bangsa penduduk Sumatra Barat, atau pengetahuan dan teknologi suku
bangsa penduduk Polinesia dan Mikronesia mengenai pembangunan perahu dan
kepandaian berlayar dengan Navigasinya
.
2.3 Organisasi Sosial
1. Unsur-unsur khusu dalam organisasi sosial
Setiap kehidupan masyarakat diorganisasi atau diatur oleh adat-istiadat dan
aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan didalam lingkuangan tempat
individu hidup dan bergaul dari hari kehari. Kesatuan social yang paling dekat dan
mesra adalah kesatuan kekerabatanya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kaum
kerabat lain.
2. Sistem Kekerabatan
Dalam masyarakat dimana pengaruh industrialisasi sudah masuk mendalam,
tampak bahwa fungsi kesatuan kekerabatan yang sebelumnya penting dalam
banyak sector kehidupan sesorang, biasanya mulai berkurang dan bersamaan
dengan itu adat-istiadat yang mengatur kehidupan kekerabatan sebagai kesatuan
mulai mengendor.
L.H. Morgan menemukan suatu penelitian system kekerabatan yang sangat
penting, bahwa beragam system kekerabatan itu erat sangkut-pautnya dengan
sistem istilah kekerabatan. Sistem kekerabatan tertentu dengan struktur tertentu,
sehingga untuk membuat deskripsi mengenai sistem kekerabatan suku bangsa
yang bersangkutan, pertama-tama seorang ahli harus mencatat istilah kekerabatan
dalam bahasa suku bangsa tadi.
6
Sedangkan menurut para ahli dalam etnografi dari zaman akhir abad ke-19
atau permulaan abad ke-20 adanya perhatian besar terhadap system teknologi dan
system peralatan dari suku bangsa yang menjadi pokok deskripsi. Hal itu mudah
kita mengerti, karena pada waktu itu menganalisis dan mendekripsikan suatu
kebudayaan sangat terbatas atau belum begitu maju. Untuk para ahli antropologi
mencatat unsure-unsur yang paling penting dan menonjol, yakni kebudayaan fisik
Dalam teknologi tradisional dikenal 8 (delapan) macam sistem peralatan dan
unsur kebudayaan fisik yang dipakai oleh ,manusia yang hidup dalam masyarakat
kecil berpindah-pindah atau mmasyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian,
yaitu:
1. Alat-alat peroduksi
2. Alat membuat api
3. Senjata
4. Wadah
5. Makanan
6. Pakaian
7. Tempat berlindung dan perumahan
8. Alat-alat transportasi
2.4 Sistem Mata pencaharian hidup
1. Sistem mata pencaharian tradisional
Para ahli antropologi sangat terbatas memberikan pengertian terhadap
sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi hanya terbatas pada sistem-sistem
yang bersifat tradisional, terutama perhatian kepada kebudayaan suatu suku
bangsa secara holistic.
2. memburu dan meramu
Mata pencaharian berburu (bunting) dan meramu (gathering) merupakan
suatu mata pencarian manusia yang paling tua, tetapi pada masa sekarang
sebagian besar umat manusia telah beralih ke mata pencarian lain, sehingga hanya
kurang lebih setengah juta dari 3.000 juta penduduk dunia sekarang, atau kira-kira
0,01% saja hidup berburu dan meramu.
3. Beternak
7
Beternak secara tradisional (pastoralism) sebagai suatu mata pencarian
pokok yang dikerjakan dengan cara besar-besaran, pada masa sekarang dilakukan
oleh kurang lebih tujuh juta manusi, yaitu kira-kira 0,02% dari ke-3000 juta
penduduk Dunia. Penduduk beternak tempat tinggal/hidup biasanya di daerah-
daerah gurun, sabana, atau stepa. Kira-kira lima juta orang peternak dari berbagai
suku bangsa yang hidup didaerah Stepa dan sebagian didaerah Asia Tengah.
Mereka memelihara Domba, kambing, unta, dan kuda. Kurang dari satu juta lagi
hidup di daerah-daerah gurun, Setepa dan Sabana di Asia Barat Daya, dan
memelihara domba, kambing, unta, atau kuda. Hanya beberapa ratus ribu peternak
saja hidup didaerah Stepa di Siberia dan memelihara domba dan kuda.
4. Bercocok tanam diladang
Bercocok tanam diladang merupakan suatu bentuk mata pencaharian
manusia yang lambat laun juga akan hilang, diganti dengan bercocok tanam
menetap. Seperti bercocok tanam di lading sebagian besar dilakukan didaerah-
daerah rimba tropis, yaitu di Asia Tenggara dan Kepulauan Asia Tenggara, daerah
Sungai Kongo di Afrika, dan di daerah Sungai Amazone di Amerika Selatan. Cara
bercocok tanam diladang seperti:
a) membuka sebidang tanah dengan memotong belukar, dan menebang
pohon-pohon, dahan, dan batang, dan kemudian batang yang jatuh atau
dahan dibakar.
b) Lading-ladang yang dibuka dengan cara itu kemudian ditanami dengan
pengolahan yang minimum dan tanpa irigasi.
c) Sesudah dua tau tiga kali memungut hasilnya, tanah yang sudah
kehilangan kesuburanya itu ditinggalkan.
d) Sebuah ladang baru dibuka dengan cara yang sama, yaitu dengan cara
menebang dan membakar pohon-pohonya.
5. Menangkap Ikan
Disamping berburu dan meramu, menangkap ikan juga merupakan mata
pencarian yang sangat tua. Manusia zaman purba yang kebetulan hidup didekat
sungai, danau, atau laut, telah memanfaatkan sumber alam yang penting untuk
keperluan hidupnya. Ketika manusia mengenal bercocok tanam, aktifitas
8
menangkap ikan sering dilakukan sebagai mata pencarian tambahan. Sebaliknya
masyarakat nelayan yang menangkap ikan sebagai mata pencarian yang utama,
juaga bertani dan berkebun.
6. Bercocok tanam menetap dengan irigasi
Bercocok tanam menetap pertama-tama timbul didaerah yang terletak
didaerah perairan sungai-sungai besar (karena daerah itu sangat subur tanahnya).
Daerah itu misalnya daerah perairan sungai Nil atau daerah Sungai Tigris dan
Eufrat didaerah yang sekarang menjadi Irak.
2.6 Kesenian
1. Kesenian dalam etnografi
9
Perhatian terhadap kesenian atau segala ekspresi hasrat manusia akan
keindahan, dala,m kebudayaan suku bangsa diluar Eropa, mula-mula bersifat
deskriptif. Seperti hasil-hasil seni, seni rupa, terutama seni patung, seni ukir, atau
seni hias, pada benda-benda alat sehari-hari.
2. Lapangan-lapangan Khusus dalam kesenian
Apa bila seorang ahli antropologi ingin mengisi bab tentang kesenian dalam
buku etnografinya, maka ia harus berpedoman pada suatu kerangka.
Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan
keindahan itu dinikmati, maka ada dua lapangan besar, yaitu: (seni rupa) atau
kesenian yang dinikmati dengan keindahan mata, dan (seni suara) atau kesenian
yang di nikmati oleh manusia oleh telinga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
kebudayaan atau tindakan manusia sangat menonjol dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti didalamnya terdapat berbagai macam sistem mata pencarian untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, hal itu meliputi: bahasa, sistem
pengetahuan, organisasi social, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata
pencarian hidup, sistem religi, dan kesinian.
3.2 Saran
Dengan berdasarkan uraian di atas, yang seperti dijelaskan, maka penulis
dapat memberikan beberapa saran agar makalah ini kedepan dapat bermanfaat
bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai literatur.
10
DAFTAR ISI
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya hantarkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan, kekuatan lahir dan batin, serta kemudahan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN tepat pada waktunya.
Dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu saya memohon masukan baik itu berupa kritikan maupun
saran demi perbaikan makalah berikutnya.
Akhirnya, harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
referensi bagi kita semua dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua,
Amin,,,.
12
Gorontalo, November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Bahasa........................................................................................................3
2.2 Sistem Pengetahuan...................................................................................4
2.3 Organisasi Sosial.......................................................................................4
2.4 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi.....................................................5
2.5 Sistem Mata Pencaharian Hidup...............................................................6
2.6 Sistem Religi.............................................................................................7
13
2.7 Kesenian....................................................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iii
Makalah
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Di susun
Nama :
Nim :
Kelas :
14
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2010
15