Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
2
Akan tetapi ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai
presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini (Undang-
Undang Dasar memungkinkan seorang presiden untuk dipilih kembali) yang ditentukan
Undang-Undang Dasar. Selain itu, banyak lagi tindakan yang menyimpang dari
ketentuan-ketentuan Undang-Undang Dasar, misalnya tahun 1960 Ir. Soekarno sebagai
presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil pemilihan umum, padahal dalam
penjelasan Undang-Undanga Dasar 1945 secara eksplisit ditentukan bahwa presiden tidak
mempunyai wewenag untuk berbuat demikan.
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong yang mengganti Dewan Perwakilan
Rakyat hasil pemilhan umum ditonjolkan perananya sebagai pembantu pemerintah
sedangkan fungsi control ditiadakan. Lagi pula pimpinan DPR dijadikan menteri dan
dengan demikian ditekankan fungsi mereka sebagi pembantu presiden disamping fungsi
sebagai wakil rakyat.
3
1). Dominannya peranan ABRI.
2). Birokrasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik.
3). Pengebirian peran dan fungsi partai politik.
4). Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public .
5). Masa mengambang.
6). Inkorporasi lembaga non pemerintah.
Tujuh ciri tersebut menjadikan hubungan Negara versus masyarakat secara berhadap-
hadapan dan subordinate, dimana Negara dan pemerintah sangat endominasi. Dengan
demikan nilai-nilai demnokrasi juga belum ditegakan dalam demokrasi pancasila
soeharto
4
C. Pentingya kehidupan demokrasi dalam masyarakat
5
Dalam uraian tersebut, kehidupan demokrasi dalam masyarakat penting artinya
karena dapat menumbuhkan hal-hal positif sebagai berikut:
a. tumbuhnya semangat warga masyarakat untuk bersilahturahmi.
b. Memperat tali persaudaraan dan persahabatan di antara warga masyarakat.
c. Tumbuhnya semangat untuk beraktifitas dan berkreasi.
d. Warga mayarakat semakin peka terhadap lingkungannya dan semakin cepat
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
e. Tumbuhnya sikap saling menghargai hak masing-masing warga masyarakat dan
bersemangat dalam menjalankan kewajiban sebagai anggota masyarakat,
membiasakan diri berkerja sama, bergotong-royong, dan sebagainya.
f. Menekan terjadinya sikap dan perubahan negative seperti intimidasi, menakut-
nakuti, sewenag-wenang, monopoli dan sebagianya.
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kita sebagai warga Negara Indonesia memang seharusnya patut memahami
pentingnya kehidupan berdemokrasi dalam bermasyarakat dan bernegara, karena dengan
berdemokrasi diharapkan mampu menjadikan Negara kita kuat dan solid. Namun
demikian kita sebagai masyarakat pun harus mengerti akan hak-hak dan kewajiban-
kewajibanya dalam berdemokrasi, agar tidak terjadi ketimpangan-ketimpangan seperti
yang telah terjadi dalam perkembangan dan perjalanan demokrasi di indonesia itu sendiri.
Walaupun demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat
baru yang memiliki kebebasan pendapat, berserikat, berkumpul, berpolitik dimana
masyarakat mengharap adanya iklim ekonomi yang kondusif, tetapi tetap untuk
menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan memerlukan
kerjasama antar segenap masyarakat atau bangsa Indonesia agar demokrasi dapat
berkembang kearah yang lebih baik. Itulah tujuan utama pentingnya kehidupan
demokratis dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7
DAFTAR PUSTAKA