Professional Documents
Culture Documents
EVALUASI STRATEGI
Tujuan Instruksional:
Setelah membaca bab ini diharapkan :
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai bagaimana melakukan strategi
Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan berbagai aspek yang harus mendapat perhatian dalam
melakukan evaluasi strategi
Mengukur kinerja
Pengukuran yang digunakan untuk menilai kinerja tergantung pada unit organisai
yang akan dinilai dan bagaimana sasaran akan dicapai. Sasaran yang ditetapkan pada
tahap perumusan strategi dalam sebuah proses manajemen strategis (dengan
mernperhatikan protitabilitas, pangsa pasar, dan ,.u biaya. dar i berbagai ukuran lainnya)
harus betul-betul digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan selama masa
implementasi strategi.
Beberapa pengurkuran, seperti return on investment (ROI), adalah ukuran yang
baik untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan atau divisi dalam mencapai sasaran
namun demikian, pengukuran seperti itu memiliki keterbatasan misalnya untuk
mengukur sasaran perusahaan lainnya seperti tanggung jawab sosial perusahaan atau
pengembangan karyawan. Walaupun profitabilitas adalah sasaran utama bagi sebuah
perusahaan, ROI dapat dihitung hanya setelah jumlah laba yang diperoleh ditotal dalam
satu periode. ROI menunjukkan apa yang telah terjadi setelah fakta diperoleh - bukan
apa yang sedang terjadi atau apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengembangkan ukuran-ukuran yang dapat memprediksi kemungkinan profitabilitas.
Upaya tersebut dapat dikatakan sebagai steering atau feed-forward control karena
ukuran-ukuran tersebut akan menilai variabel-variabel yang mempengaruhi profitabilitas
masa yang akan datang. Salah satu contoh jenis pengendalian ini adalah penggunaan
control chart dalam Statitistical Process Control (SPC). Dalam SPC, para pekerja dan
manajer berusaha memperhatikan gambar dan grafik yang merinci kualitas dan
produktivitas setiap harinya.
Para manajer dapat menetapkan berbagai pengendalian untuk tetap memfokuskan diri
mereka baik dalam aktivitas yang menghasilkan kinerja (perilaku) atau dalam hasil
aktual kinerja (output). Pengendalian terhadap perilaku menunjukan bagaimana sesuatu
harus dilakukan melalui serangkaian kebijakan, aturan, prosedur standar operasi, dan
perintah dari atasan. Pengendalian terhadap output menunjukkan apa yang harus
dicapai dengan memfokuskan pada hasil akhir perilaku tertentu melalui penggunaan
sasaran dan kinerja atau tonggak peristiwa penting. Pengendalian terhadap perilaku dan
output adalah hal yang tidak dapat saling menggantikan. Pengendalian terhadap
perilaku (seperti prosedur perusahaan. permintaan penjualan pada pelanggan potensial,
bekerja tepat waktu) adalah metode yang paling tepat pada dimana hasil yang diperoleh
sulit untuk diukur dan ada hubungan sebab antara aktivitas dan hasil yang diperoleh.
Pengendalian terhadap output (seperti kuota penjualan, sasaran khusus dalam upaya
memperoleh laba atau pengurangan biaya, dan survai terhadap kepuasan pelanggan)
merupakan metode yang paling sesuai untuk situasi di mana ada kesepakatan khusus
tentang pengukuran output dan tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara hasil
yang diperoleh dan aktivitas yang dilakukan. Secara umum pengukuran output
memberikan kebutuhan pengendalian terhadap perusahaan secara keseluruhan,
sementara pengukuran terhadap perilaku memberikan informasi pada manajer sebagai
individu.
Keunggulan ROI
ROI merupakan gambaran tunggal keseluruhan yang dipengaruhi oleh segala
sesuatu yang telah terjadi.
ROI mengukur seberapa baik seorang manajer divisi menggunakan aktiva
perusahaan untuk menghasilkan laba. ROI juga mempakan cara yang baik
untuk mengecek akurasi proposal investasi modal yang diajukan.
ROI merupakan satuan umum yang dapat diperbandingkan dengan banyak
entitas bisnis lainnya. ' `
ROI menyediakan sebuah inseritif untuk menggunakan aktiva yang ada dengan
efisien.
ROI memberikan sebuah insentif untuk mernperoleh aktiva baru hanya bila
penggunaan aktiva tersebut akan meningkatkan return yang diinginkan.
Keterbatasan ROI
ROI sangat sensitif terhadap kebijakan penyusutan yang digunakan.
Depresiasi/penyusutan menghilangkan penyimpangan antar divisi yang
mempengaruhi kinerja ROI. Teknik percepatan depresiasi akan meningkatkan
ROI, menimbulkan konflik dengan anggaran modal yang menggunakan
analisis diskonto aliran kas.
ROI sensitif terhadap nilai buku. Pabrik van~y lebih tua dengan penyusutan
vl.tiva yang lebih besar mempunyai basis investasi yang relatif lebih rendah
dibandingkan dengan pabrik yang lebih baru (perhatikan juga dampak inflasi),
yang relatif meningkatkan ROI yang dimilikinya. Perhatikan pula bahwa
dengan menekan investasi modal atau menjual aset, kinerja ROI dapat
ditingkatkan.
Di banyak perusahaan yang menggunakan ROI, satu divisi menjual kepada divisi
lainnya. Sebagai hasilnya, harga perpindahan pasti terjadi. Biaya yang timbul
mempengaruhi laba. Karena itu, di dalam teori, harga perpindahan (Transfer price)
harus didasarkan pada dampak total terhadap laba perusahaan, bila tidak, beberapa
manajer pusat investasi yang terkait akan menderita kerugian. Harga perpindahan yang
pantas sulit ditentukan.
Jika sebuah divisi beroperasi dalam industri yang memiliki kondisi yang
-menguntungkan dan sementara divisi yang lain beroperasi dalam kondisi yang kurang
menguntungkan, divisi yang berada dalam kondisi industri yang menguntungkan
otomatis akan "terlihat" lebih baik dari divisi yang lain.
Rentang waktu penilaian yang tersedia sangat pendek. Kinerja para manajer
divisi haruslah diukur dalam jangka pan.jang. Hal ini merupakan kapasitas rentang
waktu yang hanya dimiliki oleh manajemen puncak. Daur hidup bisnis sangat
mempengaruhi kinerja ROI, seringkali mengabaikan kinerja manajerial yang ada.
Pengukuran laba lainnya yang cukup populer adalah earning per share (EPS) return on
equity (ROE). Earning per share (laba per lembar saham) juga , memiliki beberapa
kekurangan sebagai alat untuk mengukur kinerja masa lalu dan masa yang akan
datang. Karena adanya prinsip-prinsip akuntansi alternatif. EPS dapat berbeda-beda
menurut prinsip akuntansi yang dianut walaupun sama mempunyai nilai yang dapat
diterima, tergantung pilihan prinsip akuntansi digunakan dalam penghitungannya. Lebih
jauh, EPS didasarkan pada pendapatan yang diterima di muka -- baik pendapatan yang
diterima dalam jangka pendek maupun penundaan mengubah pendapatan yang
diterima ke uang tunai, karena itu mengabaikan nilai waktu uang. Return on equity juga
memiliki keterbatasan karena ROE juga diperoleh berdasarkan data keuangan
akuntansi. Sebagai tambahan, ada banyak hukti yang menyatakan, bahwa EPS dan
ROE tidakycnempunyai keterkaitan dengari harga saham perusahaan. Oleh karena
berbagai keterbatasan, EPS dan ROE sendiri tidak cukup baik untuk mengukur kinerja
perusahaan