Professional Documents
Culture Documents
MATERI
Bagian pertama
PERILAKU; PERBEDAAN INDIVIDU
1. Pendahuluan:
Memberi gambaran umum tentang materi yang akan dipelajari
selama satu semester:
• Perilaku ndividu
• Perilaku kelompok
• Perilaku organisasi
• Hasil akhir adalah prestasi
Bagian kedua
KELOMPOK DAN PENGARUHNNYA PADA PRIBADI
1. Perilaku kelompok
2. Perilaku dan konflik
3. Kekuasaan dan politik
4. Kepemimpinan
Bagian ketiga
STRUKTUR ORGANISASI
1. Disain pekerjaan
2. Disain organisasi
Bagian keempat
PROSES ORGANISASI
1. Komunikasi
2. Evaluasi Prestasi
1
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
2
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Variabel Individu
1. Kemampuan; sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan
pekerjaan, meliputi:
a. keluwesan dan pertimbangan dan kecepatan
b. kepasihan
c. jalan pikiran induktif dan deduktif
d. ingatan yang luar biasa
e. kecakapan dalam angka
3.Latar belakang
- Keluarga
- Tingkat social
- Pengalaman
3
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
4.Demografis
- Umur; perilaku apa yang dimunculkan pada setiap pase
umur tertentu yang berpengaruh pada prestasi?
- Asal usul; apakah ya benar
- Jenis kelamin; jenis kelamin mana yang berprestasi ?
5.Variabel Psikologis
-Persepsi; proses kognitif yang dipergunakan seseorang
untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitar contoh:
stereotif adalah kemampuan daln menafsirkan secara
sama rata terhadap sesuatu.
-Sikap; dipelajari pada periode tertentu, diorganisir lewat
pengalaman dan menimbulkan pengaruh tertentu
terhadap perilaku tertentu pada individu contoh;
dissonansi kognitif artinya tidak sesuai/tidak
sependapat tapi ada usaha untuk menyesuaikan
diri.
-Kepribadian; pola perilaku dan poses mental yang
unik, yang mencirikan seseorang, mencakup:
a. kepribadian adalah totalitas yang
terorganisir
b. kepribadian dapat diamati dan diukur
c. kepribadian mempunyai dasar biologis
namun perkembangannya banyak
dipengaruhi oleh lingkungan social dan
budaya
4
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
5
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Abbas memberi batasan, motivasi adalah dorongan untuk pemenuhan akan sesuatu
yang dirasa kurang pada preode tertentu. pendapat yang hampir sama dari Gibson
kekuatan yang ada dalam diri individu yang mengarahkan perilaku. titik tolak adalah
kebutuhan dan keinginan
TEORI MOTIVASI
A. ABRAHAM MASLOW(NEED HIERARCHY)
• FISIOLOGIS, KEBERLANGSUNGAN HIDUP
• KESELAMATAN DAN KEAMANAN (SEFETY/SECURITY)
• RASA MEMILIKI/DIHARGAI (BELONGINGNESS)
• HARGA DIRI(ESTEEMS)
• PERWUJUDAN DIRI(SELF ACTUALIZATION) DALAM BENTUK
KEMAMPUAN, KEAKHLIAN, POTENSI
SELANJUTNYA DAPAT DILIHAT PADA TES INDIVIDUAL.
CLOSE UP:
6
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
kebutuhan Maslow. Salah satu penggunaan yang sangat luas dari daftar
pertanyaan tersebut dilakukan oleh Lyman W. Porter. Meskipun sekarang anda
tidak sedang bekerja pada sesuatu organisasi, hal ini akan menarik untuk
diketahui betapa pentingnya berbagai karakteristik kebutuhan bagi anda. Jika
anda sekarang sedang tidak bekerja, anda dapat menggunakan salah satu
jenis pekerjaan (yang anda sukai) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut.
Anda diminta menunjukkan betapa pentingnya setiap karakteristik tersebut
bagi anda. Jawablah menurut perasaan sesuai dengan macam pekerjaan anda
yang terakhir atau pekerjaan yang anda punyai sekarang. Lingkari nomor pada
skala yang sesuai dengan perasaan anda.
1=ASTP, 2=STP, 3=TP, 4=S, 5=P, 6=SP, 7= ASP
1. Perasaan harga diri seseorang yang diperoleh karena memegang
pekerjaan tersebut 1234567
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
orang lain. 1 2 3 4 5 67
123 4 5 6 7
7
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
B. ERG. ALDERFER
• EXISTENCE (ESISTENSI) :PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK
SEBAGAI SYARAT KELANGSUNGAN HIDUP
• (RELAITEDNESS) KETERKAITAN :HUBUNGAN SOSIAL, PRIBADI
• GROWTH (PERTUMBUHAN): MAJU
C. HERZBERG
MENGELOMPOKAN KEBUTUHAN ATAS :
• EKSTRINSIK
=UPAH/GAJI
=JAMINAN PEKERJAAN,
=KONDISI KERJA,
=STATUS,
=PROSEDUR PERUSAHAAN,
=SUPERVISI,
=MUTU HUBUNGAN.
• INTRINSIK
=PRESTASI (ACHIEVEMENT)
=PENGAKUAN (RECOGNATION)
=TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
=KEMAJUAN (ADVENCEMENT)
=PEKERJAAN ITU SENDIRI
(THE WORK IT SELF)
=KEMUNGKINAN BERKEMBANG
(THE POSSIBILITY OF GROWTH)
D. McCELLAND:
8
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
9
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
PENDAHULUAN
Bagian yang mewarnai organisasi adalah kekuasaan dan
politik, suatu yang merasuk keseluruh sendi kehidupan
organisasi. Untuk itu perlu pemahaman yang jelas akan hal
tersebut. Warren Bennis, ini adalah rahasia terakhir yang kotor
dari organisasi, pada sisi yang lain merupakan mekanisme
yang secara berlanjut untuk mencapai tujuan organisasi,
kelompok dan individu. Kekuasaan dianggap kotor karena
sebagian orang menggunakannya dengan menyakiti orang lain
untuk maksud menguntungkan seseorang. Jika kekuasaan
digunakan dengan cara yang etis dan jujur tidak ada yang kotor
dalam kekusaan.
PENGERTIAN
Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi,
menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu seperti
yang diinginkan, sedang wewenang adalah kekuasan yang
dimiliki seseorang karena menduduki posisi dalam organisasi.
Dengan demikian wewenang melekat pada posisi, wewenang
ada karena posisi bukan karena karakteristik pribadi yang
khusus.
SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan antar pribadi:
• legitimasi (legitimate power)
• imbalan (reward power)
• paksaan (coersive power)
• ahli (expert power)
• refere (reference power)
Kebutuhan akan kekuasaan
McClelland memberikan karakteristik terhadap manajer bahwa
dalam dara seseorang mengalir tiga kebutuhan antara lain:
kebutuhan akan prestasi, afiliasi, kekuasaan; untuk kebutuhan
kekuasaan tergambar seperti:
10
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Kekuasaan sumberdaya:
Kekuasaan mengambil keputusan:
Kekuasaan informasi
Kekuasaan antar organisasi
Menanggulangi ketidak pastian
Kemampuan untuk mengganti
Sebagai titik sentral
KEKUASAAN DAN WEWENANG
11
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
B. Basis Kekuasaan
1. Kekuasaan antarpribadi
a. Kekuasaan legitimasi (legitimate power)
b. Kekuasaan imbalan (reward power)
c. Kekuasaan paksa (coercive power)
d. Kekuasaan akhli (exspert power)
e. Kekuasaan referensi (referent power)
Untuk a,b,c penekanan pada organisasi sedang d dan e lebih
Diwarnai oleh pribadi.
4. Kekuasaan antarorganisasi
a. menanggulangi ketidakpastian,
1) Mengambil keputusan walaupun sulit/berisiko tinggi
2) Menyediakan peramalan
3) Menyerap masalah dari unit
b. keterpusatan
1)Menjadi pusat perhatian dalam posisi yang tidak jelas
2) arus pekerjaan
c. Kemampuan
1)keterampilan
2)bakat
d. Simbol/lambang organisasi
13
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
14
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
PERILAKU KELOMPOK
Bab ini akan menyajikan suatu mode bagi anda untuk me-
mahami sifat kelompok dalam organisasi. Bab ini menggali
berbagai jenis kelompok, alasan terbentuknya, ciri-ciri
kelompok, dan beberapa hasil akhir keanggotaan kelompok.
A. SIFAT KELOMPOK
Tidak ada definisi kelompok yang secara umum dapat
diterima. Sebaliknya, dapat disajikan suatu jajaran pandangan
yang telah ada, dan dari berbagai pandangan tersebut dapat di-
kembangkan suata definisi bandingan tentang kelompok.
15
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
16
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Pemuasan Kebutuhan
Keinginan memuaskan kebutuhan dapat menjadi motivasi
kuat yang menjurus pada pembentukan kelompok.b Kebutuhan
akan rasa aman, sosial, penghargaan, dan perwujudan din dari
sebagian besar karyawan sampai tingkat tertentu dapat
dipenuhi dengan berafiliasi dalarn kelompok.
♣ Kebutuhan Sosial.
17
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Kebutuhan Penghargaan.
Dalam suatu lingkungan kerja khusus, karyawan mungkin
memandang kelompok tertentu mempunyai prestise tinggi
karena berbagai alasan (kemampuan teknis kegiatan di luar,
dan lain sebagainya). Konsekuensinya, keanggotaan dalam
kelompok ini membawa status tertentu yang tidak dapat
dinikmati oleh orang yang bukan anggota. Bagi karyawan yang
sangat membutuhkan penghargaan, keanggotaan dalam
kelompok semacam itu dapat memberikannya banyak
kepuasan yang diperlukan.
♣ Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok, jika dipahami uengan jelas, dapat
menjelaskan mengapa seseorang tertarik pada suatu kelompok.
Sebagai contoh, seseorang mungkin memasuki suatu kelompok
yang berkumpul setelah jam kerja agar mengenal sistem suatu
18
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Alasan Ekonomi
19
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Dukungan Bersama
Pada tahap awal pembentukan kelompok, para anggota
umumnya enggan berkomunik satu sama lainnya. Secara
khasnya, mereka tidak mau menyatakan pendapat, sikap, atau
ke kinan. Hal ini sama dengan situasi yang dihadapi anggota
staf pengajar pada permulaan sem ter baru. Kemungkinan
terjadinya interaksi dan diskusi kelas sangat sedikit, sampai
para a gota kelas saling menerima dan mempercayai satu sama
lain.
memerankan perilaku tertentu. Perangkat perilaku yang
diharapkan, yang dikaitkan dengan suatu posisi dalam struktur,
merupakan peranan dari pemegang posisi tersebut.
♣ Hirarki Status
20
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Peranan
Setiap posisi dalam struktur kelompok mempunyai suatu
peranan terkait yang terdiri dar~ berbagai perilaku yang
diharapkan dari pemegang posisi tersebut. Direktur jasa
perawatatan sebuah rumah sakit diharapkan mengorganisasi
dan mengendalikan departemen perawatan. Direktur itu juga
diharapkan membantu mempersiapkan dan mengelola anggaran
departemen tersebut. Di lain pihak, seorang penyelia
(supervisor) perawat diharapkan menyelia kegia karyawan
perawat yang bertugas pada jasa perawatan khusus, seperti
kebidanan, kesehat anak, dan pembedahan. Perilaku yang
diharapkan tersebut umumnya bukan hanya disetu~ oleh
pemegang pekerjaan, direktur perawatan, dan penyelia
perawat, tetapi juga oleh anggota lain dalam kelompok dan
personalia lain dari rumah sakit tersebut.
"Peranan yang diharapkan" merupakan salah satu jenis
peranan. Ada juga "peranan ya dipersepsikan" (perceived role)
dan "peranan yang dimainkan" (enacted role). Peranan yang
dipersepsikan ialah perangkat perilaku seseorang dalam suatu
posisi di mana ia berpendapat bahwa ia harus memainkan
peranan tersebut. Dalam beberapa hal, peranan yang dipersepsi
tersebut mungk;n sama dengan peranan yang diharapkan.
Seperti telah dibahas dalam Bab dalam beberapa hal, persepsi
dapat terganggu atau tidak tepat. Di lain pihak, peranan
dimainkan adalah perilaku yang benar-benar dilaksanakan
seseorang. Jadi, dapat timbul kemungkinan perilaku peranan.
Konffik dan.frustrasi dapat timbul dari perbedaan k jenis
peranan tersebut. Dalam kelompok yang benar-benar stabil atau
permanen, terdapat setujuan khas yang baik antara peranan
21
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Norma
Norma adalah standar yang dimiliki bersama oleh anggota
suatu kelompok. Norma mempunyai ciri-ciri tertentu yang
penting bagi anggota kelompok. Pertama, norma hanya diben-
tuk berkenaan dengan hal-hal yang penting bagi kelompok.
Norma tersebut mungkin tertulis, tetapi febih sering dikomuni-
kasikan secara lisan kepada para anggotanya. Dalam banyak
hal, norma mungkin tidak pernah ditetapkan, tetapi diketahui
anggota kelompok. Jika produksi adalah penting, selanjutnya
akan berkembang suatu norma. Jika membantu anggota
kelompok lainnya dalam menyelesaikan suatu tugas adalah
penting, maka akan berkembang suatu norma. Kedua, norma
diterima dengan berbagai tingkatan oleh anggota kelompok.
Beberapa norma sepenuhnya diterima oleh semua anggota,
sedangkan norma lain hanya diterima sebagian. Dan ketiga,
norma dapat diterapkan kepada setiap anggota kelompok, atau
hanya dapat diterapkan kepada beberapa anggota kelompok.
Sebagai contoh, setiap anggota mungkin diharapkan mematuhi
norma produksi, sedangkan hanya kepala kelompok yang
mungkin diizinkan untuk tidak setuju secara lisan atas suatu
petunjuk pimpinan.
Norma kelompok umumnya disepakati atas dasar standar
perilaku individual dan kelompok yang berkembang sebagai
hasil dari interaksi anggota sepanjang waktu.
Kesesuaian Norma (Norm Conformity). Salah satu masalah
yang menjadi perhatian para "manajer ialah mengapa
karyawan mematuhi norma kelompokl3. Hal ini sangat penting
22
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
23
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Kepemimpinan
Peranan kepemimpinan dalam kelompok merupakan salah
satu ciri kelompok y sangat menentukan. Pemimpin suatu
kelompok menanamkan pengaruh terhadap angg kelompok
yang bersangkutan. Dalam kelompok formal, pemimpin dapat
melaksanai kekuasaan sanksi yang sah. Artinya, pemimpin
dapat memberi penghargaan atau mE hukum anggota yang
tidak mematuhi petunjuk, perintah, atau peraturan.
Peranan kepemimpinan juga merupakan faktor yang penting
dalam kelompok in mal. Orang yang menjadi pemimpin
kelompok informal umumnya dipandang sebagai angc yang
dihormati dan berstatus tinggi, yang :
1. Membantu kelompok mencapai tujuannya.
2. Memungkinkan anggota memenuhi kebutuhan.
24
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
♣ Kepaduan
Kelompok formal dan informal nampaknya mempunyai suatu
kedekatan atau kesamaan dalam sikap, perilaku, dan prestasi.
Kedekatan ini telah diacu sebagai kepaduan (chohesiveness).
Kepaduan (cohesiveness): Kekuatan keinginan anggota untuk tetap
dalam klompok dan keikatan (komitment) mereka terhadap kelompok
menentukan kepaduan kelompok tersebut
25
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
KESIMPULAN
A. Suatu kelompok dapat dipandang menurut ukuran persepsi,
organisasi, motivasi, atau interaksi. Anda harus
mempertimbangkan kelompok sebagai karyawan yang
berinteraksi sedemikian rupa di mana perilaku atau prestasi
anggota kelompok dipengaruhi oleh perilaku atau prestasi
anggota kelompok lainnya.
B. Dengan tetap waspada akan karakteristik dan perilaku
kelompok, para manajer dapat dipersiapkan terhadap akibat
hasil positif dan negatif yang potensial dari kegiatan kelom-
pok bersangkutan. Dalam artian yang proaktif, seorang
manajer dapat mencampuri perubahan persepsi, sikap, dan
motivasi yang mendahului hasil.
C. Orang tertarik pada kelompok karena potensinya untuk
memenuhi kebutuhan, kedekatan fisik, dan daya tariknya,
serta pertimbangan tujuan dan kegiatan kelompok. Pokok-
nya, orang tertarik satu sama lain; dan ini merupakan proses
alamiah.
D. Kelompok berkembang dengan tingkatan yang berbeda dan
dengan pola yang unik yang tergantung pada tugas,
lingkungan, karakteristik anggota, pola perilaku secara
individual, dan gaya pengelolaan manajer.
E. Beberapa karakteristik kelompok adalah:
1. Struktur.
2.Hirarki status.
3. Peranan.
26
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
4. Norma.
5. Kepemimpinan.
6. Kepaduan.
7.Konflik Antarkelompok.
Karakteristik tersebut berlaku bagi semua kelompok. Dalam
kelompok informal karakteristik tersebut muncul dari dalam
unit yang bersangkutan, sedangkan dalam kelompok formal
karakteristik dibentuk oleh proses manajerial. Karakteristik
tersebut menyediakan suatu tingkat prediktabilitas bagi para
anggota yang penting bagi kelompok dan orang di luar
kelompok (misalnya pimpinan, kelompok lain). Kelompok
yang tidak stabil dan tidak dapat diduga merupakan masalah
bagi para anggotanya dan pihak lain yang berinteraksi
dengan kelompok itu.
F. Masing-masing kelompok memilih tingkat kepaduan. Daya
tarik kelompok dapat menjadi kekuatan yang besar untuk
mempengaruhi perilaku dan prestasi individu.
G. Studi riset menunjukkan bahwa kelompok yang padu dapat
merupakan tujuan dan norma-norma yang mungkin sesuai
atau tidak sesuai dengan tujuan dan norma pimpinan. Jika
tujuan dan norma ini tidak sesuai, maka diperlukan beberapa
benzuk intervensi manajerial.
H. Konsep peranan adalah penting untuk memahami perilaku
kelompok. Peranan adalah pola perilaku yang diharapkan,
yang diberikan kepada suatu posisi tertentu. Kebanyakara
individu menampilkan peranan ganda, masing-masing
dengan perangkat peranannya sendiri (harapan orang-orang
lain terhadap peranan tersebut). Seseorang yang terlibat;
dalam banyak peranan yang berbeda, yang masing-masing
mempunyai perangkat perananj yang rumit, dihadapkan
pada perilaku individu yang paling rumit.
I. Dalam organisasi, terdapat tiga persepsi terhadap peranan
yang sama: persepsi organisasi, persepsi kelompok, dan
persepsi individu. Jika seseorang menghadapi kejadian yang
bersamaan dari dua tuntutan peranan atau lebih di mana
prestasi yang satu merintangi,
prestasi yang lainnya, ia mengalami konflik peranan. Ada
tiga jenis konflik peranan - konflik peranan orang, konflik di
dalam peranan, dan konflik antarperanan - yang da terjadi
dalam lingkungan organisasi. Riset telah menunjukkan
bahwa konsekuensi konfliic peranan terhadap individu
27
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
28
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
SEBUAH PENDEKATAN
KREATIVITAS DALAM KEPEMIMPINAN
Beberapa tahun yang lalu di kolom "Believe It or Not, "-nya Ripley's pada sebuah
surat kabar muncul tulisan: Sebatang besi berharga 5 dolar. Jika Anda menempa
besi itu menjadi sepatu kuda, nilainya meningkat menjadi 10,5 dolar. Jika besi itu
dibuat jarum, nilainya meningkat menjadi 3.285 dolar. Dan jika Anda membuat
per jam dari besi tersebut maka nilainya menjadi 250.000 dolar. Perbedaan
antara 5 dolar dan 250.000 dolar itulah yang dimaksud dengan kreativitas.
Creativity in Organization
SECARA AKADEMIK,
TERNYATA SAYA BUKAN
ORANG HEBAT
31
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
__1. Apakah Anda seorang yang selalu ingin tahu? Apakah Anda tertarik
dengan pendapat orang lain, masalah departemen lain, atau umpan balik
dari pelanggan?
__2. Apakah Anda seorang "oportunis yang kreatif?" Apakah Anda mempunyai
kesempatan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan keinginan,
memenuhi kebutuhan?
__ 3. Apakah Anda seorang ahli strategi? Apakah Anda meluangkan waktu untuk
menetapkan kembali tujuan hidup Anda, memperbaiki rencana agar dapat
mencapainya, atau menggunakan perubahan organisasi untuk
memperbaiki langkah Anda?
__4. Apakah Anda seorang yang suka tantangan? Apakah Anda memeriksa
asumsi, penyimpangan-penyimpangan, atau keyakinan yang sudah
dipegang untuk mengetahui mana titik lemah dan mana kesempatan?
__5. Apakah Anda seorang pencari kesempatan? Apakah Anda secara aktif
memantau perubahan yang terjadi di lingkungan Anda, seperti teknologi,
aturan pemerintah, atau strategi manajemen baru agar dapat mendeteksi
peluang secara dini?
__ 6. Apakah Anda seorang penghubung? Apakah Anda mencermati berbagai
konsep yang dapat Anda pergunakan dari satu bidang ke bidang yang
lain?
__7. Apakah Anda seorang yang berani mengambil risiko?,Apakah Anda mau
mengembangkan dan melakukan eksperimen dengan ide Anda sendiri?
__8. Bagaimana dengan intuisi Anda? Apakah Anda mengandalkan firasat
Anda?
__9. Apakah Anda seorang yang suka menyederhanakan sesuatu? Dapatkah
Anda menyederhanakan keputusan yang rumit dengan membuat
32
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
__ 10. Apakah Anda seorang "penjual ide"? Dapatkah Anda mempromosikan dan
mengumpulkan dukungan bagi ide-ide Anda?
__11. Apakah Anda seorang visioner? Apakah Anda berpikir lebih jauh ke depan
dibandingkan dengan rekan-rekan Anda? Apakah Anda berpikir jangka
panjang? Apakah Anda menyampaikan visi Anda kepada orang lain?
__12. Apakah Anda seseorang yang banyak akal? Apakah Anda melakukan riset
dan menggali informasi untuk mendukung ide Anda?
__13. Apakah Anda bersikap mendukung terhadap ide kreatif dari rekan sekerja
dan
bawahan? Apakah Anda menerima dengan senang hati "ide cemerlang"
dari orang lain?
__14. Apakah Anda seorang pembangun jaringan yang inovatif? Apakah Anda
mempunyai kolega sebagai tempat untuk mendiskusikan ide kreatif dan
memperoleh umpan balik dan dukungan?
__15. Apakah Anda menghadiri kuliah atau membaca buku tentang "meraih
posisi puncak" dalam bidang Anda? Apakah Anda terobsesi akan masa
depan?
__16. Apakah Anda percaya bahwa Anda seorang yang kreatif? Apakah Anda
memiliki keyakinan dengan ide-ide baik Anda?
33
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN-PENGERTIAN.
a. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan
kelompok kearah penentuan tujuan. Stogdill, dikutip
sastrodiningrat (2002:16).
b. Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang
menggunakan pengaruh kemasyarakatannya terhadap para
anggota suatu kelompok. Jadi pemimpin adalah seseorang yang
dengan kekuatan/wewenangnya untuk tujuan mempengaruhi
tata laku mereka. Hilley and J House (2002:16).
c. Pemimpin adalah pengaruh antar personal yang
dilaksanakan dalam suatu keadaan yang ditujukan untuk
mencapai suatu tujuan khusus, melalui proses komunikasi.
Tannebeum and Massarik (129:1980)
34
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
35
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
36
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
37
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
38
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
TEORI SIFAT
39
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Kecerdasan (Intelligence)
Kepribadian (Personality)
Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa sifat kepribadian
seperti keuletan, orisinaiitas integritas pribadi, dan kepercayaan
diri berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif. Ghiselli
melaporkan beberapa sifat kepribadian yang cenderung
dikaitkan dengan keefektifan pemimpin.
40
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
41
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Kemampuan Supervisi
Dengan menggunakan pengharkatan prestasi pemimpin,
Ghiselli menemukan adanya hubungan positif antara
kemampuan supervisi seseorang dengan tingkat dalam hirarki
organisasi. Kemampuan supervisi didefinisikan sebagai
"pendayagunaan segala bentuk praktek supervisi secara efektif
ditunjukkan oleh persyaratan situasi tertentu. Sekali lagi,
diperlukan ukuran konsep, dan ini adalah masalah yang sulit
dipecahkan.
Ringkasan dari sifat-sifat pemimpin yang paling banyak
diteliti disajikan dalam tabel. Ringkasan tersebut merangkum
semua ciri yang telah ditemukan paling besar kemungkinannya
menjadi ciri pemimpin yang sukses. Beberapa penelitian
melaporkan bahwa ciri-ciri tersebut menyumbang bagi
keberhasilan kepemimpinan.
Dikutip dari Bernard M. Bass, Stogdill's Handbook of Leadership (New York: Free Press, 1992), hal. 75-76.
42
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud
apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi
kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi
masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap
pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu.
Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian di
43
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
49
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
51
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
52
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
53
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
54
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
55
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
56
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
57
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
59
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Variabel Situasi
Pentingnya mempelajari situasi lebih dalam oleh mereka yang
berminat tentang kepemimpinan, hanya berarti jika hasil yang
tersusun tidak meyakinkan dan berlawanan dengan
kebanyakan riset awal tentang ciri-ciri dan keprilakuan pribadi.
Akhirnya diketahui bahwa jenis perilaku kepemimpinan yang
diperlukan untuk meningkatkan prestasi sebagian besar
tergantung pada situasi. Kepemimpinan yang efektif dalam satu
situasi mungkin tidak kompeten dalam situasi yang lain. Tema
kepemimpinan situasional memang menarik, tetapi hal
15
Fieishman, Harris, clan Burtt, Leadership and Supervision.
16 Abraham K. Korman, "Consideration, Initiating Structure, and
Organizational Criteria - A Review," Personnel Psychology, Musim Dingin
1966, hal. 349-61.
17 Steven Kerr dan Chester Schriescheim,
"Consideration, Initiating Structure, and
Organizational Chriteria - An Update of Korman's 1966 Review,"
Personnel Psychology, Musim Dingin 1974, hal. 555-68.
18
R.C. Cummins, "Leader-Member Relation as a Moderator of the
Effects of Leader Behavior and Attitude," Personnel Psychology, Musim
Dingin 1972, hal. 655-60; clan James G. Hunt clan V.K.C. Liebscher,
"Leadersip Preference, Leadership Behavior, and Employee Satisfaction,"
60
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
CLOSE-UP: ORGANISASI
61
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Gaya Pemimpin
Fiedler menaruh perhatian tentang pengukuran orientasi kepemimpinan
seseorang. la mengembangkan Skala Rekan Kerja yang Kurang Disukai. Ini
merupakan upaya pengukuran yang ditakukan Fridler untuk menentukan
seberapa positif atau negatifnya seseorang terhadap rekan kerja yang
kurang disukai (Least Preferred Co-Worker Scale-LPC) untuk mengukur
dua gaya kepemimpinan : (1) berorientasi tugas, atau kepemimpinan yang
mengendalikan, menstruktur; dan (2) berorientasi hubungan, atau
kepemimpinan pasif, penuh perhatian. Luangkan waktu beberapa menit
sebelum terus membaca dan istilah skala LPC yang ada pada Gambar 11-
3.
62
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
TEORI SITUASIONAL
Pencarian perangkat ciri atau perilaku "terbaik" telah gagal
menemukan campuran dan gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua
situasi. Yang kemudian berkembang adalah teori kepemimpinan
situasional yang mengemukakan bahwa keefektifan kepemimpinan
tegantung pada kecocokan antara kepribad ian, tugas, kekuasaan, sikap,
dan persepsi.l9 Terdapat tiga pendekatan kepemimpinan yang
berorientasikan situasi yang telah dipublikasikan dan diteliti: model
kontingensi Fiedler, model normatif Vroom-Yetton, clan teori jalan tujuan
(the path goal theory).
Variabel Situasi
63
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
64
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
SEBUAH PENDEKATAN
KREATIVITAS DALAM KEPEMIMPINAN
Beberapa tahun yang lalu di kolom "Believe It or Not, "-nya Ripley's pada sebuah
surat kabar muncul tulisan: Sebatang besi berharga 5 dolar. Jika Anda menempa
besi itu menjadi sepatu kuda, nilainya meningkat menjadi 10,5 dolar. Jika besi itu
dibuat jarum, nilainya meningkat menjadi 3.285 dolar. Dan jika Anda membuat
per jam dari besi tersebut maka nilainya menjadi 250.000 dolar. Perbedaan
antara 5 dolar dan 250.000 dolar itulah yang dimaksud dengan kreativitas.
Creativity in Organization
SECARA AKADEMIK,
TERNYATA SAYA BUKAN
ORANG HEBAT
65
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
__1. Apakah Anda seorang yang selalu ingin tahu? Apakah Anda tertarik
dengan pendapat orang lain, masalah departemen lain, atau umpan balik
dari pelanggan?
__2. Apakah Anda seorang "oportunis yang kreatif?" Apakah Anda mempunyai
kesempatan untuk menyelesaikan masalah, menciptakan keinginan,
memenuhi kebutuhan?
__ 3. Apakah Anda seorang ahli strategi? Apakah Anda meluangkan waktu untuk
menetapkan kembali tujuan hidup Anda, memperbaiki rencana agar dapat
mencapainya, atau menggunakan perubahan organisasi untuk
memperbaiki langkah Anda?
__4. Apakah Anda seorang yang suka tantangan? Apakah Anda memeriksa
asumsi, penyimpangan-penyimpangan, atau keyakinan yang sudah
dipegang untuk mengetahui mana titik lemah dan mana kesempatan?
__5. Apakah Anda seorang pencari kesempatan? Apakah Anda secara aktif
memantau perubahan yang terjadi di lingkungan Anda, seperti teknologi,
aturan pemerintah, atau strategi manajemen baru agar dapat mendeteksi
peluang secara dini?
__ 6. Apakah Anda seorang penghubung? Apakah Anda mencermati berbagai
konsep yang dapat Anda pergunakan dari satu bidang ke bidang yang
lain?
__7. Apakah Anda seorang yang berani mengambil risiko?,Apakah Anda mau
mengembangkan dan melakukan eksperimen dengan ide Anda sendiri?
__8. Bagaimana dengan intuisi Anda? Apakah Anda mengandalkan firasat
Anda?
__9. Apakah Anda seorang yang suka menyederhanakan sesuatu? Dapatkah
Anda menyederhanakan keputusan yang rumit dengan membuat
beberapa pertanyaan sederhana yang tetap mengacu pada kondisi secara
keseluruhan?
__ 10. Apakah Anda seorang "penjual ide"? Dapatkah Anda mempromosikan dan
mengumpulkan dukungan bagi ide-ide Anda?
__11. Apakah Anda seorang visioner? Apakah Anda berpikir lebih jauh ke depan
dibandingkan dengan rekan-rekan Anda? Apakah Anda berpikir jangka
panjang? Apakah Anda menyampaikan visi Anda kepada orang lain?
__12. Apakah Anda seseorang yang banyak akal? Apakah Anda melakukan riset
dan menggali informasi untuk mendukung ide Anda?
66
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
__13. Apakah Anda bersikap mendukung terhadap ide kreatif dari rekan sekerja
dan
bawahan? Apakah Anda menerima dengan senang hati "ide cemerlang"
dari orang lain?
__14. Apakah Anda seorang pembangun jaringan yang inovatif? Apakah Anda
mempunyai kolega sebagai tempat untuk mendiskusikan ide kreatif dan
memperoleh umpan balik dan dukungan?
__15. Apakah Anda menghadiri kuliah atau membaca buku tentang "meraih
posisi puncak" dalam bidang Anda? Apakah Anda terobsesi akan masa
depan?
__16. Apakah Anda percaya bahwa Anda seorang yang kreatif? Apakah Anda
memiliki keyakinan dengan ide-ide baik Anda?
67
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN-PENGERTIAN.
a. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan
kelompok kearah penentuan tujuan. Stogdill, dikutip
sastrodiningrat (2002:16).
b. Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang
menggunakan pengaruh kemasyarakatannya terhadap para
anggota suatu kelompok. Jadi pemimpin adalah seseorang yang
dengan kekuatan/wewenangnya untuk tujuan mempengaruhi
tata laku mereka. Hilley and J House (2002:16).
c. Pemimpin adalah pengaruh antar personal yang
dilaksanakan dalam suatu keadaan yang ditujukan untuk
mencapai suatu tujuan khusus, melalui proses komunikasi.
Tannebeum and Massarik (129:1980)
d. Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang pelaksana
memberi petunjuk, pengaruh, pembinaan atau mempengaruhi
pekerjaan orang lain agar memilih atau mencapai maksud dan
tujuan tertentu. Brassor (2002:17).
Jadi esensi kepemimpinan adalah :
68
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
69
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
70
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
71
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
72
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
TEORI SIFAT
73
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Kecerdasan (Intelligence)
Kepribadian (Personality)
Beberapa hasil riset menunjukkan bahwa sifat kepribadian
seperti keuletan, orisinaiitas integritas pribadi, dan kepercayaan
diri berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif. Ghiselli
melaporkan beberapa sifat kepribadian yang cenderung
dikaitkan dengan keefektifan pemimpin.
Misalnya, ia menemukan bahwa inisiatif dan kemampuan
untuk bertindak dan memprakarsai tindakan secara mandiri
berkaitan dengan tingkat dalam organisasi responden. Semakin
tinggi, posisi seseorang dalam organisasi, semakin matang
74
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Kemampuan Supervisi
Dengan menggunakan pengharkatan prestasi pemimpin,
Ghiselli menemukan adanya hubungan positif antara
kemampuan supervisi seseorang dengan tingkat dalam hirarki
75
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Dikutip dari Bernard M. Bass, Stogdill's Handbook of Leadership (New York: Free Press, 1992), hal. 75-76.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud
apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya. Fungsi
kepemimpinan itu berhubungan langsung dengan
situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi
masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap
pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu.
Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian di
dalam situasi sosial kelampok/organisasinya. Pemimpin
yang membuat keputusan dengan memperhatikan
situasi sosial kelompk/organisasinya akan dirasakan
sebagai keputusan bersama yang menjadi tanggung
jawab bersama pula dalam melaksanakannya. Dengan
77
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
79
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
82
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
85
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
86
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Biaya
Barang sisa yang terbuang.
Motivasi karyawan dan pimpinan.
87
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
88
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
89
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
90
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
91
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Variabel Situasi
Pentingnya mempelajari situasi lebih dalam oleh mereka yang
berminat tentang kepemimpinan, hanya berarti jika hasil yang
tersusun tidak meyakinkan dan berlawanan dengan
kebanyakan riset awal tentang ciri-ciri dan keprilakuan pribadi.
Akhirnya diketahui bahwa jenis perilaku kepemimpinan yang
diperlukan untuk meningkatkan prestasi sebagian besar
tergantung pada situasi. Kepemimpinan yang efektif dalam satu
situasi mungkin tidak kompeten dalam situasi yang lain. Tema
kepemimpinan situasional memang menarik, tetapi hal
16 Abraham K. Korman, "Consideration, Initiating Structure, and Organizational Criteria - A Review," Personnel
Psychology, Musim Dingin 1966, hal. 349-61.
17 Steven Kerr dan Chester Schriescheim, "Consideration,
Initiating Structure, and Organizational Chriteria - An Update of Korman's 1966 Review," Personnel
Psychology, Musim Dingin 1974, hal. 555-68.
18
R.C. Cummins, "Leader-Member Relation as a Moderator of the Effects of Leader Behavior and Attitude," Personnel
Psychology, Musim Dingin 1972, hal. 655-60; clan James G. Hunt clan V.K.C. Liebscher, "Leadersip Preference, Leadership
Behavior, and Employee Satisfaction," Organizational Behavior and Human Performance, February 1973, hal. 59-7?.
94
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Jadi, para manajer yang berhasil terutama dicirikan bukan sebagai pemimpin yang kuat dan juga bukan sebagai
orang yang serba membo%hkan. Melainkan, ia seseorang yang mengutamakan suatu pukulan rata-rata yang
tinggi yang secara tepat menilai semua kekuatan yang menentukan perilaku yang paling tepat diterapkan pada
suatu situasi tertentu dan karenanya berperflaku sesuai dengan situasi itu.21
Mengingat telah diakui pentingnya faktor situasi dan penilaian kekuatan
pemimpin, riset tentang kepemimpinan telah menjadi semakin sistematis dan
model kontingensi kepemimpinan mulai muncul dalam kepustakaan perilaku
keorganisasian dan manajemen. Setiap model mempunyai kebaikannya, dan
masing-masing mencoba mengidentifikasi perilaku pemimpin yang paling tepat
untuk serangkaian situasi kepemimpinan. Di samping itu, setiap model
mencoba mengidentifikasi pola situasi pemimpin yang penting bagi
kepemimpinan yang efektif.
CLOSE-UP: ORGANISASI
Beberapa Pemikiran Fiedler tentang
Kepemimpinan
Fred Fiedter diakui oleh para manajer sebagai seorang ahli kepemimpinan, la telah menerbitkan
lebih dari 150 artikel dan kertas kerja serta lima buku dengan topik kepemimpinan dan perilaku
organisasi. Berikut ini disajikan beberapa buah pikiran Fiedler sendiri.
, Apa yang membuat seorang pemimpin efektif? Anda benar-benar tidak dapat berbicara tentang
kepemimpinan seperti itu. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang anda miliki seperti dalam hal
anda menyukai sebuah kandungan empedu atau 'hati. la merupakan . hubungan antara
seseorang dengan orang lainnya. Jenderal George Patton adalah seorang komandan serang tank
yang efektif, tetapi saya ragu apakah ia akan menjadi seorang yang sebaik ketua PTA (Parent-
Teacher Association) atau Persatuan Orang Tua Murid dan Guru.
Jadi, seorang ketua panitia tidak berarti dapat menjadi seorang pejabat kepala ierpi/ih yang efektif dari suatu
perhimpunan? Anda benar-benar tidak dapat menyamaratakan seperti itu. Kepemimpinan
merupakan isyu yang sangat rumit yang telah dipikirkan orang sejak zaman Plato. Dalam setiap
hubungan kepemimpinan, yang perlu kita perhatikan adalah berapa banyak pengendalian dan
pengaruh'yang dimiliki seorang pemimpin dalam suatu kelompok atau organisasi. Sebagian orang
dapat mengendalikan dengan baik, dan yang lainnya tidak.
Dapatkah anda memberi kami sebuah contoh pekerjaan kerekayasaan (job engineering)? Sebenarnya orang
melakukan hal ini sepanjang waktu. Jika anda senang melakukan hal-hal yang anda sukai, anda
menghalangi orang lain untuk memberikan pekerjaan yang tidak anda sukai. Dan jika anda
menyukai pekerjaan itu, anda berpeluang besar untuk mengerjakannya dengan baik. Anda telah
merekayasa situasi pekerjaan anda. Motto kami dalam merekayasa pekerjaan ialah : Jika anda
belajar menghindarkan situasi di mana ada kemungkinan bagi anda untuk gagal; anda akan
menjadi seorang yang berhasil.
SUM BER: "How to Be a Successful Leader," Toastmaster, Oktober 1980, hat. 11-14.
95
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
Gaya Pemimpin
Fiedler menaruh perhatian tentang pengukuran orientasi kepemimpinan
seseorang. la mengembangkan Skala Rekan Kerja yang Kurang Disukai. Ini
merupakan upaya pengukuran yang ditakukan Fridler untuk menentukan
seberapa positif atau negatifnya seseorang terhadap rekan kerja yang
kurang disukai (Least Preferred Co-Worker Scale-LPC) untuk mengukur
dua gaya kepemimpinan : (1) berorientasi tugas, atau kepemimpinan yang
mengendalikan, menstruktur; dan (2) berorientasi hubungan, atau
kepemimpinan pasif, penuh perhatian. Luangkan waktu beberapa menit
sebelum terus membaca dan istilah skala LPC yang ada pada Gambar 11-
3.
96
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
TEORI SITUASIONAL
Pencarian perangkat ciri atau perilaku "terbaik" telah gagal
menemukan campuran dan gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua
situasi. Yang kemudian berkembang adalah teori kepemimpinan
situasional yang mengemukakan bahwa keefektifan kepemimpinan
tegantung pada kecocokan antara kepribad ian, tugas, kekuasaan, sikap,
dan persepsi.l9 Terdapat tiga pendekatan kepemimpinan yang
berorientasikan situasi yang telah dipublikasikan dan diteliti: model
kontingensi Fiedler, model normatif Vroom-Yetton, clan teori jalan tujuan
(the path goal theory).
Variabel Situasi
Pentingnya mempelajari situasi lebih dalam oleh mereka yang berminat
tentang kepemimpinan, hanya berarti jika hasil yang tersusun tidak
meyakinkan dan berlawanan dengan kebanyakan riset awal tentang ciri-
ciri dan keprilakuan pribadi. Akhirnya diketahui bahwa jenis perilaku
kepemimpinan yang diperlukan untuk meningkatkan prestasi sebagian
besar tergantung pada situasi. Kepemimpinan yang efektif dalam satu
situasi mungkin tidak kompeten dalam situasi yang lain. Tema
kepemimpinan situasional memang menarik, tetapi hal
Stogdill, Handbook of Leadership, bab. 11. Juga lihat Edwin
A. Fleishman, "The Measurement of Leadership Attitudes in
Industry," Journal of Applied Psychology, June 1953, hal. 153-
58; C.L. Shartle, Executive Performance and Leadership
(Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1956); Edwin A.
Fliesman, E.F. Harris, clan E. Burtt, Leadership and
Supervision in Industry (Columbus: Bureau of Educational
Research, Ohio State University, 1955); clan Fleishman,
"Twenty Years of Consideration and Structure."
10 Edwin E. Ghiselli, Exploration in Managerial Talent (Santa
Monica, Calif.: Goodyear Publishing, 1971).
97
By : Rudi Hermaone
PERILAKU ORGANISASI
98
By : Rudi Hermaone