You are on page 1of 10

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)

Latihan 1:
1. Uraikan secara singkat sejarah pendidikan kewarganegaraan sebagai ssuatu disiplin ilmu!
Jawab:
Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan “Civis”, selanjutnya dari kata “Civis” ini dalam
bahasa Inggris timbul kata ”Civic” artinya mengenai warga negara atau kewarganegaraan. Dari kata
“Civic” lahir kata “Civics”, ilmu kewarganegaraan dan Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1790 dalam rangka
“mengamerikakan bangsa Amerika” atau yang terkenal dengan nama “Theory of Americanization”.
Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa yang datang di Amerika Serikat
dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka perlu diajarkan Civics bagi warga negara
Amerika Serikat. Dalam taraf tersebut, pelajaran Civics membicarakan masalah ”government”, hak dan
kewajiban warga negara dan Civics merupakan bagian dari ilmu politik.
Di Indonesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan “Civic Education” itu dijadikan sebagai
salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk
program diploma/politeknik dan program Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.

2. Uraikan kedudukan Pendidikan kewarganegaraan dalam sistem pendidikan Nasional di Indonesia!


Jawab:
Kedudukan Pendidikan kewarganegaraan dalam sistem pendidikan Nasional di Indonesia di dalam
Undang-Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dipakai sebagai dasar
penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39 ayat (2) menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis,
jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat a) Pendidikan Pancasila, b) Pendidikan Agama, dan c)
Pendidikan Kewarganegaraan yang mencakup Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

3. Jelaskan maksud diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan menurut Dirjen DIKTI No.


267/Dikti/Kep/2000!
Jawab:
Diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan menurut Dirjen DIKTI No. 267/Dikti/Kep/2000,
dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warga Negara dengan nengara, serta Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara sebagai bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

4. Jelaskan salah satu syarat pemerintahan yang telah melaksanakan sistem demokrasi menurut kongres
international commission of jurist Bangkok tahun 1965!
Jawab:
Dalam Kongres Internasional Commission of Jurist yang berlangsung di Bangkok pada tahun 1965,
mensyaratkan bahwa pemerintahan suatu negara baru dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang
demokratis manakala ada jaminan secara tegas terhadap hak-hak asasi manusia, yang salah satu di
antaranya adalah Pendidikan Kewarganegaraan atau ”Civic Education”. Hal ini dapat dimaklumi,
karena dengan dimasukkannnya ke dalam sistem pendidikan yang mereka selenggarakan, diharapkan
warga negaranya akan menjadi warga negara yang cerdas dan warga negara yang baik (smart and good
citizen), yang mengetahui dan menyadari sepenuhnya akan hak-haknya sebagai warga negara,
sekaligus tahu dan penuh tanggung jawab akan kewajiban dirinya terhadap keselamatan bangsa dan
negaranya. Dengan demikian diberikannya Pendidikan Kewarganegaraan akan melahirkan warga
negara yang memiliki jiwa dan semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
5. Mata kuliah umum yang termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian (MKPK) adalah
pendidikan agama, pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan. Coba saudara jelaskan apa
tujuan diberikannya mata kuliah pengembangan kepribadian tersebut?
Jawab:
1. Tujuan diberikannya mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) ini agar para sarjana
Indonesia memiliki kualifikasi:
a. Taqwa kepada Allah - Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa, bersikap dan berperilaku sesuai
dengan ajaran agama yang diyakini dan dipeluknya, serta memiliki sikap tenggang rasa/toleransi
terhadap agama/keyakinan orang lain.
b. Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan dan tindakan mencerminkan prinsip-
prinsip Pancasila serta memiliki integritas moral yang tinggi, yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi maupun golongannya.
c. Memiliki wawasan yang untuk/komprehensif dan pendekatan yang integral dalam mensikapi
permasalahan kehidupan, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan
keamanan.

6. Jelaskan perlunya dikembangkan pendidikan yang berbasis pengembangan kepribadian (MKPK) dan
berbasis pengembangan kemampuan, yaitu dengan cara memberikan mata kuliah Dasar keahlian
(MKDK) dan mata kulaiah keahlian (MKK) dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia
Indonesia? Terangkan pula pendapat Albert Einstein dan Driyarkara tentang perlunya dikembangkan ke
dua aspek tersebut dalam pengembangan sumber daya manusia!
Jawab:
Perlunya dikembangkan pendidikan yang berbasis pengembangan kepribadian (MKPK) dan berbasis
pengembangan kemampuan dimaksudkan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam disiplin
ilmu yang dipilihnya. Dengan kata lain dikuliahkannya MKDK dan MKK adalah dalam rangka untuk
mengembangkan aspek kemampuan (abilitas) mahasiswa yang seluruhnya bermuara pada satu tujuan
agar kelak ia cakap menghadapi kehidupan yang serba menantang dan lebih khusus lagi ia bisa dapat
pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang memadai.
Albert Einstein mengungkapkan bahwa ”Science without religion is blind. Religion without science is
lame”. Suatu pengetahuan tanpa dilandasai oleh moralitas agama adalah buta.Agama tanpa didukung
oleh pengetahuan lumpuh.
Dalam ungkapan yang berbeda namun esensinya sama, Driyarkara menyatakan bahwa dalam suatu
kehidupan terdapat sekian banyak nilai, wert atau values. Namun kalau diklasifikasikan hanya ada dua
nilai saja, yaitu nilai alat (tool) dan nilai tujuan. Driyarkara memasukkan aspek kepribadian ini ke
dalam nilai tujuan, sedang aspek kemampuan (abilitas) dimasukkannya ke dalam nilai alat.Bagi
manusia harus dibedakan antara nilai alat dan nilai tujuan.Nilai tujuan ialah kesempurnaan pribadi
manusia. Nilai-
nilai lainnya, yang hanya memuaskan atau menolong kejasmanian manusia adalah nilai alat dan (sama
sekali) bukan nilai tujuan. Agar supaya perbuatan manusia tidak menjadi kegila-gilaan, maka nilai alat
harus tetap menjadi/sebagai nilai alat, dan tidak boleh dijadikan sebagai nilai tujuan.

7. Globalisasi adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari oleh semua bangsa, termasuk bangsa
Indonesia. Globalisasi disamping mempunyai dampak positif, juga mempunyai dampak negatif.
Jelaskan!
Jawab:
Dampak positif adalah seperti dapat meningkatkan ksejahteraan, memberi peluang-peluang baru,
sedang yang negatif adalah seperti dapat mengganggu keamanan, memperburuk ekonomi,
marginalisasi sosial dan meningkatnya kemiskinan.
8. Menurut saudara bagaimana seharusnya bangsa Indonesia mensikapi dampak negatif dan positif dari
globalisasi tersebut, agar bangsa Indonesia tetap tidak kehilangan identitas nasionalnya!
Jawab:
Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan
perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan ini pun perlu dilandasi
oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia juga, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan serta kesatuan negara
dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia

9. Jelasksan pengertian kompetensi! Kompetensi apa saja yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa
yang telah lulus pendidikan kewarganegaraan! Berikan contoh – contoh seperlunya.
Jawab:
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus
dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dapat dianggap maupun melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang pekerjaan tertentu. Sedang komptensi lulusan Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat
tindakan cerdas, penuh rasa tanggungjawab warga negara dalam hubungan dengan negara dan
memecahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional. Yang dimaksud dengan cerdas adalah tampak pada kemahiran, ketepatan dan keberhasilan
dalam bertindak. Sedang sifat tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran tidakan ditilik dari nilai
ilmu pengetahuan dan teknologi serta etika ajaran agama dan budaya. Oleh karena itu maka Pendidikan
Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang bersifat cerdas dan penuh rasa
tanggung jawab dari mahasiswa dengan beberapa perilaku, yaitu:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa
Indonesia.
b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
c. Bersikap rasional, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
d. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan kemanusiaan,
bangsa dan negara.

10. Jelaskan pengertian pendidikan kewarganegaraan secara terminologis!


Jawab:
Kewarganegaraan berasal dari kata dasar ”warga”, berarti sekelompok orang yang menjadi anggota
suatu negara. Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan negara. Setelah mendapat awalan ke dan akhiran an menjadi Kewarganegaraan
maka dia mempunyai arti kesadaran dan kecintaan serta berani membela bangsa dan negara. Dengan
demikian maka yang dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan dalam rangka mengembangkan
atau menumbuhkan kesadaran, kecintaan, kesetiaan dan keberaniannya untuk berkorban demi membela
bangsa dan negaranya.

11. Jelaskan apa saja landasan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan yang saudara ketahui! Berikan
penjelasan seperlunya!
Jawab:
. 1. Landasan ilmiah
a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk hidup berguna (berkaitan dengan kemampuan kognitif dan
psikomotorik) bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi masa depan mereka yang
senantiasa berubah dan selalu terkait dengan kontkes dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan
internasional. Pendidikan Tinggi tidak dapat mengabaikan realitas global tersebut yang digambarkan
sebagai kehidupan yang penuh paradoks dan ketakterdugaan itu. Untuk itu kepada setiap warga negara
diperlukan adanya pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni (ipteks) yang berlandaskan
nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai budaya bangsa tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan
hidup bagi setiap warga negara. Pokok bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan
antara warga negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, yang semua itu berpijak pada budaya
bangsa. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan
adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara serta membentuk sikap dan perilaku
yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan
nasional dalam diri para mahasiswa yang calon sarjana/ilmuan warga negara kesatuan republik
indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni. Sebab kualitas warga negara
yang baik adalah sangat ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dipelajarinya.
b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu berobjek, mempunyai metode, sistematis dan
bersifat universal.Objek pengetahuan ilmu yang ilmiah itu harus jelas baik material maupun formalnya.
Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu.
Sedang objek formal sudut pandang tertentu yang dipilih atau yang dijadikan ciri untuk membahas
objek material tersebut.
Objek material dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segal ahal yang berkaitan dengan warga
negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang berupa wawasan, sikap dan perilaku warga
negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedang objek formalnya adalah mencakup dua
segi, yaitu:
Segi hubungan antara warga negara dengan negara (termasuk hubungan antara warga negara).
Segi pembelaan negara.
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
No.267/Dikti/Kep/2000, pokok-pokoknya adalah sebagai berikut:
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, mencakup:
-Hak dan kewajiban warga Negara.
- Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
-Demokrasi Indonesia.
-Hak asasi manusia.
-Wawasan nusantara.
-Ketahanan nasional.
-Politik dan strategi nasional.

c. Rumpun Keilmuan
Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) disejajarkan Civics Education yang dikenal di berbagai
Negara. Sebagai bidang studi ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan bersifat interdisipliner bukan
monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan ini diambil
dari berbagai disiplin ilmu. Maka dalam upaya pembahasan dan pengembangannyapun perlu dibantu
oleh disiplin ilmu-ilmu yang lain seperti: ilmu hukum, ilmu politik, sosiologi, administrasi negara, ilmu
ekonomi pembangunan, sejarah perjuangan bangsa dan ilmu filsafat.

12. Landasan hukum


Undang-Undang Dasar 1945
Pembukaan UUD 1945 alenia ke dua tentang cita-cita mengisi kemerdekaan, dan alinea ke empat
khususnya tentang tujuan negara.
Pasal 30 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta alam usaha pembelaan negara.
Pasal 31 ayat (1), Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 1982
Undang-Undang No.20/1982 adalah tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertahanan Kemanan Negara
Republik Indonesia.
Pasal 18 Hak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela
negara diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tidak terpisahkan
dalam sistem pendidikan nasional.
Pasal 19, ayat (2) Pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan
dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
Tahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan dalam gerakan pramuka.
Sikap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat Pendidikan Tinggi.
c. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989
Undang-Undang No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan bahwa:
”Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dan negara serta Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

3 Landasan ideal
Landasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi jiwa dikembangkannya
Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila. Pancasila sebagai sistem filsafat menjiwai semua
konsep ajaran Kewarganegaraan, yang dalam sistematikanya dibedakan atas tiga hal, yaitu: Pancasila
sebagai dasar negara, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila sebagai ideologi negara.
Ketiga hal ini hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan sebagai kesatuan.
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara dan menjadi sumber dari
segala sumber hukum negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara pola pelaksanaanya terpancar
dalam empat pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, dan selanjutnya dijabarkan
dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai strategi pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara.
Pokok pikiran pertama yaitu pokok pikiran persatuan yang berfungsi sebagai dasar negara (dalam
kesatuan organis) merupakan landasan dirumuskannya wawasan nusantara, dan pokok pikiran kedua,
yaitu pokok pikiran keadilan sosial yang berfungsi sebagai tujuan negara (dalam kesatuan organis)
merupakan tujuan wawasan nusantara.
Tujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan UUD 1945 alenia IV, yaitu tujuan berhubungan
dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan dan tujuan berhubungan dengan segi ketertiban dunia.
Berdasarkan landasan itu maka wawasan nusantara pada dasarnya adalah sebagai perwujudan nilai sila-
sila Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai lihur yang diyakini kebenarannya.
Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga dalam wawasan nusantara, demi terwujudnya
ketahanan nasional. Dengan demikian ketahanan nasional itu disusun dan dikembangkan juga tidak
boleh lepas dari wawasan nusantara.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan nasional, yaitu bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan landasan, yang disingkat dengan (poleksosbud Han-Kam), yang
menjadi dasar pemerintahan ketahanan nasional. Dari lima bidang kehidupan nasional itu bidang
ideologilah yang menjadi landasan dasar, berupa Pancasila sebagai pandangan hidup yang menjiwai
empat bidang yang lainnya.
Dasar pemikiran ketahanan nasional di samping lima bidang kehidupan nasional tersebut yang
merupakan aspek sosial pancagatra didukung pula adanya dasar pemikiran aspek alamiah triagatra.
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan kesatuan konsep-konsep dasar yang memberikan arah
dan tujuan menuju pencapaian cita-cita bangsa dan negara. Cita-cita bangsa dan negara yang
berdasarkan Pancasila itu terpancar melalui alinea ke dua Pembukaan UUD 1945, merupakan cita-cita
untuk mengisi kemerdekaan, yaitu: bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Bersatu merupakan bekal untuk mencapai tujuan masyarakat adil dan makmur, dengan sistem
berdaulat.
Cita-cita mengisi kemerdekaan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur harus diisi dengan
pembangunan nasional, tanpa pembangunan nasional cita-cita bangsa untuk mengisi kemerdekaan
tidak akan terwujud.
Sebagai perbandingan, di beberapa negara juga dikembangkan materi Pendidikan Umum/General
Education/Humanities) sebagai pembekalan nilai yang mendasari sikap dan perilaku warga negaranya.
-Amerika Serikat: History, Humanity, dan Philosophy.
-Jepang: Japanese History, Ethics, dan Philosophy.
-Filipina: Philipino, Family Planning, Taxation and Land Reform, the Philiphine New -Constitution,
dan studi of Human Rights.

Latihan 2
1. Jelaskan pengertian identitas nasional!
Jawab:
Identitas nasional ialah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar dan terikat
oleh kebersamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama dan bahasa, maupun non-fisik seperti
keinginan, cita-cita dan tujuan yang kemudian pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (collective
action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut
nasional.

2. Salah satu jenis identitas nasional bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
dapat dilihat dari unsur-unsur pembentuk identitas, yaitu suku, bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa.
Jelaskan!
Jawab:
Suku bangsa adalah kesatuan social yang dapat dibedakan dari kesatuan social lain berdasarkan
kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Dengan demikian pembahasan
tentang suku bangsa tidak lepas dari kebudayan dan bahasanya sebagai unsur-unur pembentuk identitas
nasional.
Indonesia merupakan Negara multiagama, maka Indonesia dapat dikatakan sebagai Negara yang rawan
terhadap disintegrasi bangsa.Semua agam di Indonesia harus menganjurkan para umatnya untuk
bersatu dan saling menghormati dalam beragama. Negara Indonesia adalah Negara “Theis Demokratis”
yaitu : Negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi semua agama, sikap agama
melindungi dan menjamin agama-agama yang diberi kesempayan yang sama. Sikap saling
menghormati dan menghargai perbedaan memungkinkan penganut agama-agama yang berbeda
bersama-sama berjuang demi pembangunan yang sesuai dengan martabat yang diterima manusia dari
Tuhan.
Konsep kebudayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dapat dikatakan bahwa kebudayaan
daerah merupakan kerangka dasar yang saling berintegrasi menuju ke kesatuan kebudayaan bangsa
atau kebudayaan nsaional tidak akan terlepas dari perkembangan kebudayaan. Integrasi kebudayaan
merupakan kerangka dasr untuk mewujudkan integrasi bangsa yang kukuh dan kukuh. Integrasi
nasional yang dimaksudkan ialah proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya kedalam kesatuan
wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional.
Untuk konteks bahasa, di Nusantara banyak terdapat pelbagai ragam bahasa daerah sebagai sarana
interaksi antarmanusia yang mewakili banyaknya suku bangsa.Negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.Diantara banyaknya bahasa, bahasa melayu yang
paling banyak digunakan sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami Nusantara.Bahaa
melayu inilah bahasa yang dapat mempersatukan sluryh warga Negara/suku bangsa di Nusantara.

3. Jelaskan pengertian nasionalisme dari suatu bangsa!Apa yang melatar belakangi terbentuknya
sebuah nasionalisme?Dan bagaimana kaitannya dengan terbentuknya sebuah organisasi politik yang
disebut dengan Negara!
Jawab:
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
(dalam bahasa Inggris “nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok
manusia.
Latar belakang terbentuknya nasionalisme ialah rasa cinta tanah air sebagai suatu konsekuensi atas
persamaan ras dan budaya yang melahirkan organisasi politik yang disebut Negara.Rasa cinta tanah air
ini menimbulkan suatu sikap kejiwaan yang menimbulkan rasa hormat dan menghargai tanah air.
Lahirnya negara-bangsa merupakan akibat langsung dari gerakan nasionalisme yang sekaligus telah
melahirkan konsep kewarganegaraan.Secara hukum, peraturan tentang kewarganegaraan merupakan
konsekuensi langsung dari perkembangan paham nasionalisme.Proses pembentukan bangsa-bangsa itu
sangat umum. Proses ini sendiri mencakup serangkaian proses yang lebih khusus dan acapkali
membentuk objek nasionalisme dalam pengertian lain yang lebih sempit.

4. Jelaskan pula latar belakang terbentuknya nasionalisme Indonesia!Secara garis besar terdapat tiga
pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia sebelum kemerdekaan. Apa saja!
Jawab:
Keseluruhan rajutan nasionalisme Indonesia dibangun di atas dasar ikatan politik yang melahirkan
nasionalisme negara (state-nationalism), ikatan umat beragama yang berkembang menjadi wujud
nasionalisme relijius (religious-nationalism) dan keberagaman bahasa yang kental dengan corak ke-
indonesia-an sebagai unsur budaya yang erat kaitannya dengan etnis, yang kemudian berkembang
menjadi nasionalisme etnis (ethno-nationalism).Nasionalisme Indonesia berakar secara "alami" pada
budaya lokal tidak memiliki landasan historis yang cukup kuat.Dari sini kita bisa mengambil satu
kesimpulan, yang tentunya masih dapat diperdebatkan, bahwa Indonesia baik sebagai konsep bangsa
maupun ideologi nasionalisme yang menopangnya adalah produk kolonialisme yang sepenuhnya
diilhami oleh semangat modernitas di mana budaya Barat menjadi sumber inspirasi utama.
Dalam masa perjuangan, secara garis besar terdapat tiga pemikiran besar tentang watak nasionalisme
Indonesia :
Paham ke-Islaman : SI, SDI
Paham Marxisme : NIP, ISDV, PKI
Paham Kebangsaan (Nasionalisme) : PNI

5. Jelaskan pendapat George MC Turnan Kahin dan Fred R. Von der Mehden tentang peran Islam
sebagai pembentuk nasionalisme Indonesia!
Jawab :
Menurut George Mc. Turnan Kahin Islam bukan saja merupakan mata rantai yang mengikat tali
persatuan melainkan juga simbol persamaan menentang penjajahan asing yang beragama lain.
Dan pendapat tentang Islam sebagai pembentuk nasionalisme Indonesia menurut Fred R Von der
Mehden Islam merupakan sarana paling jelas untuk membangun rasa persatuan maupun untuk
membedakan masyarakat Indonesia dengan penjajah.Beliau juga berpendapat satu-satunya ikatan
universal yang tersedia diluar kekuasaan colonial adalah Islam.

6. Apa yang saudara ketahui dengan integrasi kebudayaan, pembauran kebudayaan dan pluralism
kebudayaan?
Jawab:
Integrasi kebudayaan ialah penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pluralisme Kebudayaan adalah ke Bhinekhaan kebudayaan yg berbeda, dengan kebudayaan suku –
suku bangsa dan kelompok minoritas yang hidup dan berkembang di suatu Negara.
Asimilasi/pembauran kebudayaan adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-
usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi
meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan
kepentingan serta tujuan bersama.

7. Apa yang saudara ketahui dengan integrasi Nasional?


Jawab:
Integrasi Nasional ialah penyatupaduan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarkat menjadi
suatu keseluruhan yangg lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil menjadi bangsa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Integritas Nasional ialah proses penyatupaduan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masyarkat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil menjadi
bangsa.

Latihan 3
1. Jelaskan pengertian Negara dari sudut formil dan materiil?
Jawab:
Pengertian negara:
a. Secara formil = negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan bersifat memaksa dan harus ditaati oleh rakyatnya.
b. Secara materiil = negara kumpulan berbagai macam bangsa yang ada didalamnya.

2. Menurut konvensi Montevido (Uruguay) tahun 1933, konvensi hokum Internasional, Negara harus
mempunyai 4 (empat) unsur konstitutif. Uraikan!
Jawab:
Unsur konstitutif negara menurut konvensi Montevideo:
a. Penduduk, rasanya sangat tidak mungkin suatu negara akan terbentuk tanpa adanya penduduk
sebagai unsu didalamnya sebagai pelaku yang akan menjalankan negara tersebut.
b. Wilayah, adanya sekumpulan manusia yang akan membentuk suatu negara tidak akan bisa berhasil
membentuk suatu negara tanpa adanya wilayah atau tempat untuk mereka tinggali ,berinteraksi , dan
menjalankan negara tersebut.
c. Pemerintahan, pemerintahlah yang merupakan representasi serta unsur pimpinan yang bertanggung-
jawab dari suatu negara. Dalam kenyataannya, pembentukan suatu negara baru selalu diawali dengan
pembentukan suatu pemerintahan baru.
d. Kapasitas untuk melakukan hubungan dengan negara lain, sebagai manusia kita membutuhkan
bantuan orang lain dalam menjlani hidup, demikian juga suatu negara perlu juga bantuan atau
kerjasama dengan negara lain dalam menjalankan pemerintahaannya.

3. Didalam wilayah yang telah ditentukan Negara menjalankan yurisdiksi teritorialnya atas orang dan
benda-benda yang berada di wilayah itu, kecuali beberapa golongan orang dan benda yang dibebaskan
dari yurisdiksi tersebut. Jelaskan!
Jawab:
Pembebasan yurisdiksi teritorial: Negara asing & kepala negara asing; Wakil-wakil diplomatik; Kapal-
kapal (public ships) negara asing.
4. Apa yang saudara ketahui dengan Res Nullius, Res Communis dan Mare Liberum? Uraikan!
Jawab:
a. Res nullius: menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memiliki.
b. Res cimmunis: menyatakan bahwa laut itu milik masyarakat dunia, karena itu tidak dapat dimiliki
oleh masing-masing negara.
c. Mare liberum: menyatakan bahwa laut itu adalah bebas untuk semua bangsa.

5. Berdasarkan konferensi hokum Internasional (UNCLOS) tanggal 10 Desember 1982, wilayah batas
laut memperoleh dasar hokum dalam bentuk traktar multilateral, yaitu laut territorial, zona
bersebel;ahan, ZEE, dan batas landas benua(continental). Coba saudara uraikan!
Jawab:
Berdasarkan UNCLOS:
a. Laut teritorial: wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil siukur dari garis pangkal, yaitu garis
air surut terendah sepanjang pantai.
b. Zona bersebelahan: setiap Negara pantai dapat melaksanakan pengawasan yang diperlukanuntuk
mencegah pelanggaran peraturan perundang-undangan bea cukai, fiskal, imigrasi atausanitasi, dan
menghukum para pelakunya. Jauhnya tidak boleh melebihi 24 mil yang diukur dari garis pangkal di
mana lebar laut teritorial diukur atau sejauh 12 mil diukur dari laut teritorial suatu Negara pantai.
c. ZEE: wilayah laut yang tidak melebihi 200 mil dari garis pantai. Di zona ekonomi eksklusif setiap
Negara pantai seperti Indonesia ini mempunyai hak berdaulat untuk tujuan eksplorasi, eksploitasi,
konservasi, dan mengelola sumber daya alam baik hayati maupun nonhayati di perairannya, dasar laut
dan tanah di bawahnya serta untuk keperluan ekonomi di zona tersebut seperti produksi energi dari air,
arus, dan angin.
d. Landas kontinen: landas kontinen dimungkinkan mencapai 350 mil laut dari garis pangkal di mana
laut teritorial diukur, atau tidak melebihi 100 mil laut dari kedalaman (isobath) 2500 meter. Juga
meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang adanya
kelanjutan ilmiah dari wilayah daratannya sampai ke pinggiran tepi kontinen.

6. Secara garis besar ada 3(tiga) teori terbentuknya sebuah Negara, yaitu teori perjanjian , teori teokrasi
dan teori kekeuatan. Uraikan!
Jawab:
Teori terbentuknya Negara:
a. Teori perjanjian: Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah
bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu utk mengatasi tantangan dan menggunakan
persatuan dlm gerak tunggal utk kebutuhan bersama.
b. Teori teokrasi: Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin pemimpin Negara ditunjuk oleh Tuhan.
Raja dan pemimpin hanya bertanggungjawab pada tuhan dan tidak pada siapapun.
c. Teori kekuatan: Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari kelompok yg kuat terhadap
kelompok yg lemah. Negara terbentuk dengan penaklukan dan penduduk dan dari suatu kelompok etnis
yg lebih kuat atas kelompok etnis yg lebih lemah, dimulailah proses pembentukan Negara.

7. Apa yang dimaksud dengan bentuk Negara dan bentuk pemerintahan?Coba saudara jelskan beberapa
bentuk dan bentuk pemerintahan tersebut!
Jawab:
1) Bentuk Negara yaitu bagaimana sifat atau hubungan antara kekuasaan pusat saat berhadapan, dengan
daerah. Macam-macam bentuk Negara:
a.Negara Konfederasi, Negara yang terdiri dari beberapa negara yang berdaulat penuh yang untuk
mempertahankan kedaulatan ekstern (ke luar) dan intern (ke dalam) bersatu atas dasar perjanjian
internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan tersendiri yang
mempunyai kekuasaan tertentu terhadap negara anggota Konfederasi, tetapi tidak terhadap
warganegara anggota Konfederasi itu.
b. Negara Kesatuan, adalah negara yang pemerintah pusat atau nasional memegang kedudukan
tertinggi, dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari-hari. Tidak ada bidang kegiatan
pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada satuan-satuan pemerintahan yang lebih kecil (dalam hal
ini, daerah atau provinsi).
c. Negara Federasi, ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional dengan
unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan, atau wilayah). Pembagian
kekuasaan ini dicantumkan ke dalam konstitusi (undang-undang dasar).Sistem pemerintahan Federasi
sangat cocok untuk negara-negara yang memiliki kawasan geografis luas, keragaman budaya daerah
tinggi, dan ketimpangan ekonomi cukup tajam.
2) Bentuk Pemerintahan, hubungan antara badan eksekutif dengan legislatif. Dua bentuk pemerintahan
yang paling luas digunakan negara-negara di dunia adalah Parlementer dan Presidensil, yaitu:
a. Bentuk Pemerintahan Parlementer, dalam sistem Parlementer, warganegara tidak memilih kepala
negara secara langsung. Mereka memilih anggota-anggota dewan perwakilan rakyat, yang diorganisasi
ke dalam satu atau lebih partai politik.Umumnya, sistem Parlementer mengindikasikan hubungan
kelembagaan yang erat antara eksekutif dan legislatife. Kepala pemerintahan dalam sistem Parlementer
adalah perdana menteri
b. Bentuk Pemerintahan Presidensil, Presidensil cenderung memisahkan kepala eksekutif dari dewan
perwakilan rakyat. Sangat sedikit media tempat di mana eksekutif dan legislatif dapat saling bertanya
satu sama lain. Di dalam sistem presidensil, presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen (DPR)
tetapi langsung kepada rakyat.

You might also like