Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Negara Indonesia, terdapat sebagian rakyatnya yang merasa dirinya
tidak tersentuh oleh pemerintah. Dalam artian pemerintah tidak memberi
perhatian maupun bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya,
tidak mempedulikan pendidikan mereka dan keluarganya, tidak mengobati
penyakit yang dideritanya dan lain sebagainya yang menggambarkan seakan-
akan pemerintah tidak melihat penderitaan yang mereka rasakan. Dengan
keadaan semacam itu, timbulah suatu pertayaan ditengah masyarakat tersebut.
Benarkah mereka masih memiliki hak-hak mereka sebagai Warga Negara
Indonesia?akankah hak-hak yang seharusnya diterima oleh setiap warga
negara seperti halnya warga lainya tidak ada lagi pada mereka?
Selain mereka yang merasa hak-haknya sebagai warga negara belum
didapat, ada juga orang-orang yang benar-benar hak mereka sebagai warga
negara telah didapat, akan tetapi mereka tidak mau menunaikan kewajibannya
sebagai warga negara. Mereka tidak mau membela negaranya diakala hak-hak
negeri ini dirampas oleh negara seberang, mereka tidak mau tahu dikala hak
paten seni-seni kebudayaan Indonesia dibajak dan diakui oleh negara lain,
dan bahkan mereka mengambil dan mencuri hak-hak rakyat jelata demi
kepentingan pribadi. Memang sangat ironis sekali, tetapi begitulah keadaan
sebenarnya. Seakan keadilan di Negara ini hampir tidak ada lagi, yang kecil
akan selalu di bawah, dan yang berkuasa akan selalu menang.
Kesenjangan antara hak dan kewajiban seperti yang telah terjadi,
sangatlah tidak sesuai dengan perundang-undangan Negara Indonesia.
Dimana pada UU kewarganegaraan No.12 tahun 2006 telah diatur tentang
semua masalah yang menyangkut kewarganegaraan Indonesia. Pada undang-
undang tersebut juga membahas tentang cara-cara untuk menjadikan
seseorang sebagai Warga Negara Indonesia dan bagaimana seseorang bisa
kehilangan haknya sebagai Warga Negara Indonesia.
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi beberapa
masalah, yaitu:
1. Kesenjangan yang terjadi antara pemenuhan hak dan kewajiban warga
negara.
2. Hilangnya hak dan kewajiban sebagian Warga Negara Indonesia.
3. Ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat yang tertindas hak-haknya.
4. Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan.
C. Batasan Masalah
Karena banyaknya masalah yang muncul dalam identifikasi masalah
diatas maka untuk memfokuskan dan pengkajian secara lebih mendalam,
penulis akan membatasi pada poin-poin berikut:
1. Hilangnya hak dan kewajiban sebagian Warga Negara Indonesia.
2. Ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat yang tertindas hak-haknya.
3. Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan.
D. Rumusan Masalah
1. Bentuk hak-hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia.
2. Sudahkah hak dan kewajiban tersebut diterima dan dilaksanakan oleh
semua warga negara dengan baik?
3. Bagaimana cara memperoleh atau kehilangan Warga Negara Indonesia.
4. Upaya-upaya yang harus ditempuh untuk melaksanakan hak dan
kewajiban warga negara dengan baik.
E. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan adalah
untuk menjelaskan tiga hal berikut:
1. Menjelaskan bentuk-bentuk hak dan kewajiban yang seharusnya diterima
dan dilaksanakan oleh setiap Warga Negara Indonesia.
3
F. Kegunaan Penulisan
1. Untuk menjelaskan tentang semua permasalahan yang menyangkut
tentang hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia.
2. Untuk memperjelas bagaimana cara memperoleh warga negara dan
kehilangan warga negara.
3. Menjadi wacana bagi pembaca yang membahas tentang masalah-masalah
yang menyangkut tentang kewarganegaraan.
4. Menjadi wadah bagi penulis untuk menyalurkan ide.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.
1. Pengertian Hak
Secara umum, hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita
dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak
mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan perlindungan, dll. Adapun
Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah
kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya”.
Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, prinsip seperti
itu pun tetap berlaku. Setiap warga negara yang dapat diakui secara sah,
berhak mendapat hak-haknya sebagai bagian dari warga Negara
Indonesia. Hak-hak yang bisa didapat oleh setiap warga negara tercantum
dalam undang-undang dasar 1945. Secara terperinci tertulis bahwa hak-
hak warga negara terbagi dalam beberapa aspek. Seperti hak untuk hidup,
hal memperoleh pendidikan, hak mendapat perlindungan keamanan, dll.
Disamping hak-hak tersebut, juga ada kewajiban-kewajiban sebagai
warga negara yang wajib dipenuhi. Hak-hak warga negara tercantum
dalam UUD, contohnya pada pasal-pasal sebagai berikut:
1. Pasal 27 ayat 2 : setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 27 ayat 3: Setiap warga Negara berhak ikut campur dalam usaha
pembelaan negara.
3. Pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran secara lisan dan tulisan dan sebagainya.
4. Pasal 28A : Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan.
5
2. Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya
dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain,
manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan (Prof. Dr. Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah
Sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Contohnya : melaksanakan aturan-aturan hukum, membayar pajak dengan
teratur dan baik, dan lain sebagainya. Kewajiban dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara juga banyak bentuknya. Terbagi dalam beberapa
aspek kehidupan dan pemerintahan. Kewajiban-kewajiban tersebut
menjadi sangat wajib karena telah terulis dan disahkan di dalam undang-
undang. Bagi pihak-pihak yang tidak melaksanakan kewajibanya dengan
baik, tentunya akan mendapat sangsi dari pihak berwenang atau
pemerintah. Contoh kewajiban warga negara yang tercantum dalam UUD
1945:
1. Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha
membela negara.
2. Pasal 31 ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Pasal 23 ayat 2 : Setia membayar pajak untuk negara.
B. Kerangka koseptual
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan karya tulis ini adalah
metode deskriptif kualitatif. Metode ini merupakan satu cara yang digunakan
untuk menggambakrkan kondisi secara sistematik mengenai fakta tentang
kesenjangan yang teradi antara pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban
setiap Warga Negara Indonesia.
D. Sistematika penulisan
1. Bab pendahuluan, terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan serta kegunaan penulisan.
2. kajian pustaka, terdiri dari landasan teori dan kerangka konseptual.
3. Bab metodologi penulisan, terdiri dari metode penulisan, teknik
pengumpulan data, jenis sumber data, dan sistematika penulisan.
4. Bab pembahasan, dan
5. Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran
9
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa
hak, kewajiban dan warga negara memiliki hubungan yang sangat erat.
Karena adanya warga negara, maka timbulah hak-hak dan kewajiban yang
dibebankan pada setiap warga negara. Hak dan kewajiban tersebut hanya
berlaku selama warga negara yang dimaksud masih memiliki status sebagai
Warga Negara Indonesia yang sah menurut undang-undang. Begitu juga
sebaliknya, hak dan kewajiban tersebut akan hilang saat warga negara tidak
lagi menjadi Warga Negara Indonesia yang sah menurut undang-undang.
Pelaksanaan hak dan kewajiban harus adil, untuk itu pemerintah wajib ikut
campur dalam hal ini.
B. Saran
Melihat kenyataan yang terjadi saat ini, keadilan antara hak dan
kewajiban warga negara belumlah seimbang. Masih banyak aspek-aspek
yang membutuhkan pembenahan, baik dari warga negara maupun pemerintah
sebagai pengatur. Untuk mewujudkan keadilan antara hak dan kewajiban
pada setiap warga negara dibutuhkan kerja sama yang baik antara pemerintah
dan warga negara itu sendiri. Karena semuanya selalu berjalan bersamaan,
kepentingan warga negara juga merupakan masalah pemerintah yang harus
diselesaikan.