Professional Documents
Culture Documents
AKUNTANSI NEGARA
2010
KATA PENGANTAR
Perubahan paradigma baru mengenai pengelolaan barang milik negara muncul dengan adanya PP 6
tahun 2006, hal ini dianggap menjadi suatu cara mewujudkan penataan pengelolaan Barang Milik
Negara yang sampai saat ini masih memiliki beberapa kendala dan permasalahan dalam
implementasinya khususnya dalam hal penggunaan Barang Milik Negara. Oleh karena itu penyusun
merasa perlu untuk menyusun makalah dengan mengangkat judul "Tinjauan atas Penggunaan Barang
Milik Negara" dengan harapan dapat menjadi suatu rangkuman sekaligus masukan kepada instansi
pemerintah atau setidaknya kepada pihak yang peduli dengan perkembangan Pengelolaan Barang Milik
Negara khususnya Penggunaannya di negara kita.
Makalah ini disusun melalui berbagai sumber yang aktual dari beberapa media serta perturan
perundang-undangan yang tentunya menjadi subjek dalam penyusunan makalah ini. Tujuan penulisan
makalah ini ialah untuk memberikan pengertian kepada kita tentang tinjauan kondisi serta mengenal
lebih dalam tentang aturan yang secara jelas mengatur tentang mekanisme penggunaan barang milik
negara.
Karena dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka segala masukan, kritik dan saran
yang bertujuan membangun makalah ini sangat diharapkan dan diterima secara terbuka.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini. kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengelolaan Investasi dan Aset Negara,
Bpk. Langgeng Suwito atas masukan dan nilai-nilai pelajaran yang diberikan.
Penyusun
Judul ……………………………………………................................................................................................. i
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar belakang masalah …………………………………………………………………………………………… 1
1.2 Permasalahan ………………………………………………………………………………………………………. 1
BAB II PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA ………………………………………………………………………… 4
A. PENGERTIAN………………………………………………………………………………………………………........ 4
B. DASAR HUKUM……………………………………………………………………………………………………… 4
C. RUANG LINGKUP BARANG MILIK NEGARA………………………………………………………………… 4
D. PEJABAT PENGELOLA BARANG MILIK NEGARA …………………………………………………………. 7
E. MEKANISME UMUM PELAKSANAAN PENGGUNAAN BMN ………………………………………..10
F. STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA ……………………………………………………….11
1. PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN ………………………………………………………… 11
a. Penetapan Status Penggunaan BMN untuk tanah dan/ bangunan …………………..12
b. Penetapan Status Penggunaan BMN selain tanah dan bangunan …………………….14
c. Penetapan Status Penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain ………… 16
d. Penetapan Kembali Status Penggunaan BMN berupa tanah dan/ bangunan
yang idle …………………………………………………………………………………………………………18
2. PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BMN …………………………………………………………20
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………………………………………………… 23
A. KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………...........23
B. SARAN …………………………………………………………………………………………………………………… 24
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………………………………25
BAB I
Barang Milik Negara memiliki kedudukan penting dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Aset
atas tanah dan bangunan, serta barang barang lain menjadi sarana dan prasarana dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi pemerintah. Aturan mendasar mengenai pengelolaan
Barang Milik Negara diatur secara umum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah, selanjutnya tata cara pelaksanaan diatur
secara khusus dalam pPeraturan menteri Keuangan.
Pengelolaan atas Barang Milik Negara di Indonesia sejauh ini dipandang belum optimal dan
masih memiliki beberapa kendala dan hambatan dalam pelaksanaannya. Dalam siklus
Pengelolaan Barang Milik Negara yang dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan
penatausahaan seringkali masih ditemukan beberapa permasalahan. Terutama dalam hal
penggunaan Barang Milik Negara. Tentunya hal ini menjadi perhatian bagi kita mengingat
bahwa Indonesia merupakan negara berkembang yang masih sangat perlu menyusun peraturan
yang jelas dan komprehensif dalam mengatur pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahannya,
khususnya pengelolaan Barang Milik Negara yang tertib, akuntabel, transparan serta sesuai
dengan kaidah goog governance agar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dapat
berjalan efektif dan efisien.
1.2 Permasalahan
Aturan hukum mengenai pengelolaan barang milik Negara telah dibuat sedemikian rupa oleh
pemerintah guna menertibkan pelaksanaannya. Pengelolaan barang milik nagara memiliki
indikator kualitas pengelolaan Barang Milik Negara, yaitu :
1. Tingkat akurasi nilai aset yang dikelola
2. Kejelasan status asset yang dikelola
3. Optimalisasi penggunaan Barang Milik Negara dalam rangka mendukung tugas pokok
dan fungsi pemerintah
BAB II
A. PENGERTIAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 6 tahun 2006 , Barang Milik Negara adalah
semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah, antara lain :
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yangsejenis;
b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
c. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang;
d.barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
Penggunaan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam
mengelola dan menatausahakan barang miliknegara/daerah yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan penggunaan Barang Milik Negara, ialah :
1. Undang Undang no 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang Undang no 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah No 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan BMN/D
4. Peraturan Menteri Keuangan No 96/PMK06/2007 tentang tata cara pelaksanaan
penggunaan, penghapusan, pemanfaatan dan pemindahtanganan Barang Milik
Negara.
Barang Milik Negara yang terdapat pada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang merupakan alat utama
sistem persenjataan, tidak memerlukan penetapan status penggunaan dari
Pengelola Barang.
Dalam hal Barang Milik Negara berupa bangunan dibangun di atas tanah pihak
lain, usulan penetapan status penggunaan bangunan tersebut harus disertai
perjanjian antara Pengguna Barang dengan pihak lain tersebut yang memuat
jangka waktu, dan kewajiban para pihak.
Bila dijelaskan lebih rinci, tata cara penetapan status penggunaan Barang Milik
Negara selain tanah dan/atau bangunan ialah sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
c. Penetapan status penggunaan Barang Milik Negara yang dioperasikan oleh pihak
lain
3) Dalam hal Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya
untuk dioperasikan oleh pihak lain akan dialih-operasikan kepada pihak lainnya
lagi, maka pelaksanaan pengalih-operasian tersebut harus dilaporkan kepada
Pengelola Barang.
4) Dalam hal Barang Milik Negara yang telah ditetapkan status penggunaannya
untuk dioperasikan oleh pihak lain, kemudian akan digunakan kembali oleh
d. Penetapan kembali status penggunaan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau
bangunan yang idle
Penetapan kembali status penggunaan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak dipergunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang mempunyai tata cara sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
1) Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang wajib menyampaikan laporan Barang
Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya kepada Pengelola
iii. Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna
Tahunan (LBPT).
c. Tahap penghapusan
d. Tahap penyerahan
1) Setelah dilakukan penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna, Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
3) memindahtangankan.
Pengguna Barang lama melakukan serah terima kepada Pengguna Barang baru,
yang dituangkan dalam berita acara serah terima barang, paling lama 1 (satu)
bulan sejak keputusan penghapusan dimaksud diterbitkan dan dilaporkan
kepada Pengelola Barang.
f. Tahap pencatatan
BAB III
A. KESIMPULAN
Barang milik Negara merupakan seluruh barang yang diperoleh melalui dana APBN serta
perolehan lain yang sah. Barang milik Negara digunakan untuk tujuan penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi serta kegiatan lain yang menunjang penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi. Namun dalam pelaksanaan penggunaan barang milik Negara masih
B. SARAN
Seperti yang kita ketahui bahwa kondisi pengelolaan barang milik negara masih sangat
perlu diberikan perhatian khusus guna mengurangi penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi. Tentunya bukan hanya pihak pemerintah yang bergerak, namun peran serta
masyarakat pun sangat penting untuk menjaga dan mengawasi pelaksanaan
pengelolaan barang milik negara khususnya dalam hal penggunaan BMN.
Langkah-langkah yang masih perlu dilakukan dalam hal Pengelolaan barang milik Negara
antara lain :
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Website
http://pbmkn.perbendaharaan.go.id/artikel.htm
http://www.djkn.depkeu.go.id/index.php/200906231322/Berita-DJKN/?
mod=artikel&read=32&PHPSESSID=c7f2cb4d86fa79cda5a4b3e7999c2de7