Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Peranan Manajemen SDM pada koperasi
karyawan. Dengan Penulisan ini kita dapat mengharapkan dan mengetahui bagaimana
perkembangan koperasi saat ini yang mungkin banyak tertinggal dari negara lain serta
apa yang harus dilakukan untuk memahami dan mengerti bahwa koperasi sebagai
ekonomi rakyat.
1
1.4 Metode Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Nawawi (2001) ada tiga pengertian sumber daya manusia yaitu :
a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau karyawan)
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
mewujudkan eksistensinya.
c. Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non financial) di dalam organisasi bisnis, yang dapat
mewujudkan menjadi potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam
mewujudkan eksistensi organisasi.
Koperasi adalah orang atau badan hokum yang bekerja sama secara suka rela
untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan bagi anggotanya. Disini yang
menjadi pelaku intinya adalah :
a. Orang yang lebih dari satu sehingga diperlukan kiat atau pengikat agar,
b. Orang-orang tersebut dapat bekerja sama secara ekonomi dan suka rela dalam
c. Mencapai tujuan-tujuan bersama bukannya tujuan individu, yaitu
d. Kesejahteraan anggota : kesejahteraan manusia menyangkut perasaan sejahter,
ketenangan, dan keadaan ekonomi orang banyak.
3
manusia harus lebih baik, terutama dalam hal perekrutan karyawan sehingga posisi
“theright man on the right place” dapat tercapai dengan cara yang selektif dan seefisien
mungkin.
Fungsi Manajemen;
a. Perencanaan (Planning)
Bagi seorang manajer sumber daya manusia, perencanaan diartikan sebagai
penentuan lebih dahulu dari kebijaksanaan, program, prosedur dan teknisi yang
akan menunjang tercapainya tujuan organisasi. Adapun penetapan tujuan
organisasi itu sendiri memerlukan partisipasi aktif dari manajer sumber daya
manusia, agar aspek sumber daya ini mendapat perhatian.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Sebuah organisasi harus dibentuk untuk dapat melaksanakan policy, program,
serta prosedur kepegawaian. Dalam hal ini tampak jelas bahwa organisasi
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Seorang manajer sumber daya
manusia harus mampu mengidentifikasi semua fungsi operatif, kemudian
melakukan pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam unit-unit
menurut prinsip-prinsip organisasi yang sehat serta mangatur hubungan kerja
antar unit tersebut.
c. Pengarahan (Directing)
Fungsi berikutnya adalah fungsi pelaksanaan, dimana rencana yang telah dibuat
akan diterjemahkan menjadi kegiatan-kegiatan nyata. Fungsi pengarahan dapat
juga disebut juga dengan istilah lain, seperti motivasi (Motivation), Penggerakan
(Actuating), atau pemberian komando (Commanding).
d. Pengawasan (Controlling)
Fungsi manajemen yang terakhir adalah fungsi pengawasan yakni melakuakn
pengukuran serta penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari rencana yang
terlaksana. Dalam hal ini, seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dari
hasil yang diharapkan, maka akan diperlukan usaha korelasi dan pengendalian.
Hal ini mutlak diperlukan dalam rangka penyempurnaan.
Mengenai fungsi-fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia secara singkat
dapat diuraikan seperti berikut ini :
a. Pengadaan (Procurement)
Fungsi operatif ini berhubungan dengan usaha memperoleh dan menempatkan
macam dan jumlah pegawai yang tepat diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Aspek kuantitatif atas sejumlah karyawan yang dibutuhkan akan
memerlukan sebuah perencanaan kebutuhan karyawan.
b. Pengembangan (Development)
Fungsi ini mempunyai tujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta
kecakapan karyawan melalui pengadaan program-program pelatihan dan program
lainnya. Pelatihan diperlukan bagi karyawan baru agar dapat m,encapai prestasi
berdasarkan standar yang ditetapkan dalam waktu singkat. Sedangkan perlunya
pelatihan bagi karyawan lama adalah sebagai persiapan untuk promosi ke jabatan
yang lebih tinggi serta diharapkan agar lebih bertanggung jawab. Pengembangan
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting serta perlu berlangsung terus –
menerus mengikuti peningkatan arus teknologi dan metode kerja, serta
menyesuaikan dengan tuntutan keadaan yang juga terus meningkat.
c. Kompensasi (Compentation)
4
Fungsi ini mencakup semua jenis imbalan yang diperoleh karyawan atas
sumbangan prestasi mereka pada organisasi. Kompensasi adalah suatu kewajiban
yang harus diberikan kepada karyawan atas sumbangan tenaga dan pikirannya
kepada organisasi tersebut.
d. Integrasi (Integration)
Fungsi integrasi merupakan tantangan yang paling sulit dalam manajemen.
Fungsi ini dimaksudkan sebagai usaha yang perlu dilaksanakan untuk
mempengaruhi setiap karyawan, dengan harapan tercipta kesatuan tujuan,
kesatuan pola berfikir serta kegiatan. Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik
apabila seluruh karyawan lebih mengutamakan tujuan organisasi dari pada tujuan
pribadi.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi pemeliharaan ditujukan untuk dapat mempertahankan serta memperbaiki
kondisi fisik dan mental para karyawan. Selain itu dianggap sebagi suatu syarat
untuk dapat menjamin awetnya penggunaan karyawan dengan manfaat yang
optimal.
f. Pemberhentian (Separation)
Pada suatu waktu tertentu, seorang karyawan akan berhenti bekerja dan harus
meninggalkan pekerjaannya. Suatu hal yang tidak mungkin apabila seseorang
dapat bekerja sepanjang hidupnya, oleh karena itu pada suatu sat ia akan
mencapai usia pension. Selain itu ada kalanya pula seorang akan berhenti bekerja
atas permintaannya sendiri dengan berbagai alasan pribadi, atau karena tindakan
disiplin atas prilaku yang melanggar ketentuan yang telah ditatapkan oleh
organisasi. Segala macam pemberhentian tersebut haruslah dilakukan dengan
cara-cara yang baik sehingga citra perusahaan tetap terjaga di masyarakat.
5
Perencanaan SDM adalah SERANGKAIAN kegiatan yang berkaitan dengan
peramalan kebutuhan tenaga kerja dimasa datang pada suatu organisasi, meliputi
penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah tersedia.
Istilah Manajemen berasal dari bahasa Italia ; managio yang artinya pengurusan.
Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi Management diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia dengan tata laksana, pengelolaan atau pengurusan. Definisi tentang
Manajemen banyak ragamnya, berbeda-beda meskipun isinya sama. Secara umum telah
dirumuskan bahwa definisi manajemen adalah segenap perbuatan menggerakkan
kelompok orang dan mengerahkan segala fasilitas dalam usaha kerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Setiap usaha kerjasama harus ada seorang pejabat atau lebih yang memimpin
segenap proses penyelenggaraan dalam usaha kerjasama itu. Pejabat itu disebut manajer.
Dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama, manajer itu melakukan pekerjaan dari
dua segi :
6
2. Mengerahkan fasilitas, yaitu menghimpun, mangatur, memelihara, dan
mengendalikan alat, benda, uang, waktu dan metode kerja serta peralatan apapun
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dalam usaha
kerjasama itu.
a. Perencanaan
Menggambarkan dimuka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pembuatan keputusan
Melakukan pemilihan diantara berbagai kemungkinan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan, pertentangan-pertentangan dan keraguan-keraguan yang
timbul dalam proses penyelenggaraan usaha kerjasama itu.
c. Pembimbingan
Memerintah, menugaskan, memberi arah dan menuntut bawahan, untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
d. Pengkoordinasian
Menghubung-hubungkan, menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya
sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju kearah tercapainya
tujuan tanpa terjadinya kekacauan, percekcokan atau kekosongan kerja.
e. Pengendalian
Melakukan kegiatan pemerikasaan, mencocokkandan mengusahakan agar
pekerjaan-pekerjaan yang ada terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan
dan hasil yang dikehendaki.
Seperti badan usaha yang lain, koperasi juga akan menghadapi berbagai
persoalan dalam mencapai tujuan. Sebagian besar tugas manajemen adalah memecahkan
7
persoalan-persoalan itu dan membuat putusan-putusan yang akan menuju sasaran yang
dikehendaki.
Anggota Koperasi
8
Manajer Koperasi
Manejer adalah orang yang memegang jabatan tertinggi dari semua karyawan
koperasi dimana dia bekerja sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan
pengurus. Karena manajer adalah pemimpin dari semua karyawan, maka dia harus :
Bidang Personalia
Pemimpin yang baik adalah orang yang tahu banyak tentang bawahan yang
dipimpinnya. Karena manajer adalah pemimpin dari seluruh kepala unit maka dia juga
harus mengetahui banyak tentang seluk beluk usaha dan tentang teknik pemasaran di
mana dia bertanggung jawab terhadap penjualan hasil produksi koperasi. Disamping itu,
dia juga harus menguasai tentang komunikasi ke luar untuk mempromosikan usaha
koperasi, kerjasama dengan pihak lain, mencari peluang-peluang pasar, dan
mengembangkan pemasaran koperasi.
Karena usaha adalah tanggung jawab manajer, maka dia secara intensif harus
mencari informasi pasar, merealisasi peluang pasar yang ada, dan bertanggungjawab
penuh terhadap omzet penjualan. Dalam menangani masalah strategi teknologi produksi,
ia juga harus mengusahakanagar mencapai economic of scale atau penurunan biaya dan
mencapai efisien kerja. Selain itu, pemodalan koperasiyang murah dan mudah harus
diusahakan oleh koperasi, terutama modal kerja operasional yang menjadi tanggung
jawabnya.
Bidang Administrasi
9
Bidang Perencanaan
Bidang Pengawasan
10
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.3. Saran
Alangkah baiknya bila anggota tidak hanya sekedar bisa mengkritik tetapi juga
dapat memberikan jalan keluar atau solusi terbaik untuk perbaikan dan penyelesaian
masalah yang masih ada di Koperasi.
Pelayanan untuk anggota merupakan satu hal yang tidak boleh diabaikan oleh
Koperasi, disatu sisi keaktifan dan pengurus koperasi beraneka ragam, ada yang aktif,
kurang aktif dan ada yang tidak aktif. Pengurus harus dapat memaksimalkan tenaga yang
ada dalam rangka memberikan pelayanan untuk anggota.
Pengurus dan Pengawas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan oleh
karena itu bisa diartikan kesalahan dari Pengurus juga merupakan kesalahan dari
Pengawas.
11