Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami reaksi identifikasi untuk kation dan anion.
2. Memahami prinsip kisetimbangan senyawa sukar larut.
3. Merkuri (Hg2+)
8. Mangan (Mn2+)
end. putih udara
+ KOH (aq) Mn(OH)2 end. coklat
Larutan MnSO4
+ Na2CO3 (aq) end. putih dipanaskan, MnO2
MnCO3 udara
9. Nikel (Ni2+)
3. Yodida (I-)
4. Ferrosianida (Fe(CN)6)4-
5. Ferrisianida (Fe(CN)6)3-
+ NH3 larut
Larutan K3Fe(CN)6 + AgNO3 (aq) endapan
+ HNO3
tak larut
6. Tiosianat (CNS-)
7. Nitrit (NO2-)
8. Sulfida (S2-)
9. Asetat (CH3COO-)
+ H2SO4 encer ga
Larutan Na2CO3
3. Yodida (I-)
Jika ion I- direaksikan dengan larutan H2SO4 pekat dingin, yodium dan yodida akan
terbebaskan. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari sedikit coklat menjadi
coklat dan ada endapan coklat yang terbentuk. Tabung reaksi terasa panas. Reaksi yang
terjadi adalah reaksi redoks :
2 I- + 2H2SO4 I2 ( ) + SO42- + 2H2O
Jika ion I- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan kuning AgI. Ksp
AgI = 0,9 x 10-16. Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi yang
terjadi adalah :
I- + AgNO3 AgI ( )
4. Ferrosianida ([Fe(CN)6]4-)
Jika ion [Fe(CN)6]4- direaksikan dengan larutan PbCl2, akan terbentuk endapan putih
yang tidak larut dalam HNO3 encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih.
Setelah ditambah HNO3 encer, endapan tidak larut. Reaksi yang terjadi adalah :
[Fe(CN)6]4- + 2 Pb2+ Pb[Fe(CN)6] ( )
5. Ferrisianida ([Fe(CN)6])3-
Jika ion [Fe(CN)6]3- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan yang
larut dalam NH3 tetapi tidak larut dalam HNO3. Dari hasil percobaan tidak ada
perubahan yang dapat diamati. Larutan tetap bening seperti semula. Hal ini mungkin
dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang digunakan sudah tidak valid. Reaksi
yang mungkin terjadi :
[Fe(CN)6]3- + AgNO3 Ag3[Fe(CN)6] ( )
Pada saat penambahan NH3, endapan larut menjadi ion-ion. Reaksinya :
Ag3[Fe(CN)6] ( ) + NH3 Ag3[Fe(CN)6]+ + Ag3[Fe(CN)6]3+
6. Tiosianat (CNS-)
Jika ion CNS- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih
AgCNS. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
CNS- + Ag+ AgCNS ( )
Jika ion CNS- direaksikan dengan larutan FeCl3, akan terbentuk larutan merah
Fe(CNS)3. Dari hasil percobaan didapati larutan berwarna merah. Reaksi yang terjadi :
3 CNS- + Fe3+ Fe(CNS)3 (larutan merah)
7. Nitrit (NO2-)
Jika ion NO2- direaksikan dengan larutan garam fero ditambah H2SO4 encer, akan timbul
gas NO yang larut dalam air pada suhu dingin. Jika gas NO ini direaksikan dengan
garam fero, akan terbentuk warna coklat. Dari hasil percobaan setelah larutan
dipanaskan timbul gelembung gas. Saat ditambah garam fero lagi larutan tetap seperti
semula. Ini mungkin disebabkan gas NO yang akan bereaksi dengan garam fero sudah
tidak ada (telah dilepaskan) sehingga warna larutan tetap seperti semula. Reaksi yang
terjadi adalah :
NO2- + H+ HNO2
3 HNO2 HNO3 + H2O + NO
Saat ditambah garam fero (misal FeSO4) terjadi reaksi :
NO + FeSO4 [Fe,NO]SO4
8. Sulfida (S2-)
Jika ion S2- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan hitam Ag2S
yang larut dalam HNO3 panas. Dari hasil percobaan didapati endapan hitam yang larut
dalam HNO3 panas. Reaksi yang terjadi adalah :
S2- + 2Ag+ Ag2S ( )
Saat ditambah HNO3 dan dipanaskan terjadi reaksi :
dipanaskan
Ag2S ( ) + 2HNO3 H2S + 2 Ag(NO3)2
Jika ion S2- direaksikan dengan larutan HCl encer, akan terbentuk gas H2S yang dapat
menghitamkan kertas saring yang ditetesi Pb(COO)2. Dari hasil percobaan tidak ada gas
yang timbul/ teramati. Hal ini mungkin dikarenakan kesalahan pengamatan atau zat yang
tidak valid lagi. Reaksi yang mungkin terjadi :
S2- + 2H+ H2S (bau khas)
Reaksi dengan ion Pb :
H2S + 2Pb2+ PbS + H2 (bau khas)
9. Asetat (CH3COO-)
Jika ion CH3COO- direaksikan dengan larutan FeCl3 encer, akan terbentuk larutan
berwarna coklat. Jika dipanaskan akan terbentuk endapan. Dari hasil percobaan didapati
larutan berwarna agak coklat. Setelah larutan ini dipanaskan, terbentuk endapan.
3 CH3COO- + Fe3+ Fe(CH3COO)3
Saat dipanaskan terjadi reaksi :
Fe(CH3COO)3 + 2H2O Fe(OH)2. CH3COO ( ) + 2 CH3COOH
(Vogel, 1953)
10. Karbonat (CO32-)
Jika ion CO32- direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk gas. Dari hasil
percobaan tidak ada gas yang timbul dan warna larutan tetap jernih. Ini mungkin
dikarenakan kesalahan pengamatan karena gas yang timbul adalah gas CO2 yang tidak
berbau sehingga susah dideteksi. Reaksi yang terjadi adalah :
CO32- + 2H+ CO2 ( ) + H2O
Jika ion CO32- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaCO3
yang larut dalam HCl encer. Dari hasil percobaan didapati endapan putih yang larut
dalam HCl encer. Reaksi yang terjadi adalah :
CO32- + Ba2+ BaCO3 ( )
Saat ditambah dengan HCl :
BaCO3 ( ) + 2HCl BaCl2 + CO2 + H2O
11. Oksalat (C2O42-)
Jika ion C2O42- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih
Ag2C2O4 yang larut dalam NH3 dan HNO3 encer. Dari hasil percobaan didapati endapan
putih yang larut dalam NH3. Reaksi yang terjadi :
C2O42- + Ag+ Ag2C2O4 ( )
Ag2C2O4 ( ) + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + C2O42-
Ag2C2O4 ( ) + 2HNO3 2 AgNO3 + H2C2O4
Jika ion C2O42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaC2O4
yang larut dalam asam asetat. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang
terjadi adalah :
C2O42- + Ba2+ BaC2O4 ( )
12. Fosfat (PO43-)
Jika ion PO43- direaksikan dengan larutan KO3, akan terbentuk endapan putih. Dari hasil
percobaan didapati warna larutan menjadi keruh walau tidak terbentuk endapan. Ini
mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya sedikit melebihi Ksp.
Reaksi yang terjadi :
PO43- + 2K+ K2PO4 ( )
Jika ion PO43- direaksikan dengan larutan FeCl3, akan terbentuk endapan putih-kuning
FePO4. Dari hasil percobaan didapati warna larutan menjadi kuning walau tidak
terbentuk endapan. Ini mungkin dikarenakan hasil kali konsentrasi ion-ionnya hanya
sedikit melebihi Ksp. Reaksi yang terjadi :
PO43- + Fe3+ FePO4 ( )
13. Tiosulfat (S2O32-)
Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk gas yang berbau
rangsang dan endapan sulfur. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :
S2O32- + 2H+ S( ) + SO2 ( ) + H2O
Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih yang
berubah menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan didapati
endapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam. Reaksinya :
S2O32- + 2Ag+ Ag2S2O3 ( ) (putih)
Ag+ + 2S2O32- [Ag2(S2O3)2] ( ) (kuning-coklat)
Ag2S2O3 ( ) + H2O Ag2S ( ) + 2H+ + SO42- (hitam)
14. Sulfat (SO42-)
Jika ion SO42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih BaSO4.
Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :
SO42- + Ba2+ BaSO4 ( )
VI. KESIMPULAN
1. Analisis kualitatif terhadap kation dan anion dalam percobaan ini dilakukan dengan
cara basah (dalam bentuk larutannya).
2. Reaksi kimia yang terjadi ditandai dengan timbulnya gas dan endapan serta
terjadinya sistem koloid, perubahan warna dan suhu (pada beberapa reaksi).
3. Endapan dapat terbentuk karena hasil kali konsentrasi ion-ion penyusun senyawa
tersebut telah melampau harga Ksp-nya.
4. Pemanasan menyebabkan kelarutan lebih besar.
5. Pada beberapa endapan, jika ditambah reagen berlebih atau kontak dengan udara
bebas, endapan akan bereaksi membentuk senyawa baru yang ditandai perubahan
warna/ endapan (larut kembali).
Zimon P