You are on page 1of 35

c c


c   c    


    

Kegiatan keuangan meliputi kegiatan pencarian dana dan penggunaan dana tersebut secara
ekonomis, efisien dan efektif. Adapun sumber-sumber keuangan tersebut antara lain dapat
berasal dari hasil penjualan barang atau jasa secara tunai, penerimaan angsuran atau pelunasan
piutang, pengambilan pinjaman dan penerimaan lainnya. Sedangkan penggunaan sumber-
sumber keuangan tersebut antara lain dapat berupa pengeluaran untuk pembelian barang dan
jasa, pelunasan utang, pemberian pinjaman, investasi dalam surat-surat berharga, pembayaran
gaji/upah pegawai dan pengeluaran-pengeluaran lainnya.

Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut perlu ada sistem pengendalian yang


memadai, karena dalam kegiatan keuangan sangat mudah dijadikan objek berbagai tindakan
penggelapan atau penyelewengan. Semua aktivitas dan keuangan di dalam suatu perusahaan
dicerminkan dalam bentuk informasi keuangan, yaitu suatu informasi mengenai arus uang di
dalam suatu perusahaan.

1. Penggalian sumber daya keuangan antara lain berasal dari :


a.Hasil penjualan barang atau jasa secara tunai,
b.Penerimaan angsuran atau pelunasan piutang,
c.Pengambilan pinjaman dan penerimaan lainnya, dan lain sebagainya.

Penggunaan sumber-sumber keuangan:


a. Pembelian barang atau jasa,
b. Pelunasan utang,
c. Pemberian pinjaman,
d. Investasi dalam surat-surat berharga,
e. Pembayaran gaji/upah pegawai,
f. Pengeluaran-pengeluaran lainnya.

G   c    


Yujuan kegiatan keuangan adalah penggalian sumber-sumber keuangan, menyimpan
sumber-sumber keuangan, dan penggunaan sumber-sumber keuangan tersebut secara
ekonomis, efisien dan efektif.

 
   c    
Secara garis besar aspek-aspek kegiatan keuangan yang akan dibahas dalam bagian audit
operasional atas kegiatan keuangan yaitu:
1. Pengelolaan kas
Membahas mengenai pengertian kas, komposisi kas, sumber-sumber kas, penerimaan
kas, pengurusan kas, penyimpanan kas dan pengeluaran kas.
2. Pengelolaan piutang
Membahas mengenai timbulnya piutang usaha, administrasi piutang, disposisi piutang,
aspek-aspek kebijakan yang menyangkut piutang dan piutang lain-lain.
º. Pengelolaan utang
Membahas mengenai timbulnya utang, keabsahan utang, pengelolaan lebih lanjut
mengenai utang, dan pelunasan utang.
4. Kegiatan pembayaran gaji/upah
Membahas mengenai hubungan kegiatan pembayaran gaji/upah dengan bagian
personalia, sumber data mengenai gaji, penyiapan daftar gaji, dan pelaksanaan
pembayaran gaji dan upah.
5. Kegiatan investasi dalam surat-surat berharga
Membahas mengenai bentuk investasi dalam surat-surat berharga, wewenang
pembelian/penjualan surat-surat berharga, serta pencatatan dan audit fisik atas surat-
surat berharga.

  c 
c        


Dari sudut pengendalian, kegiatan pengelolaan kas perlu mendapatkan perhatian khusus
karena kas mempunyai karakteristik yang unik sebagai berikut :
1. Sangat mudah dipindahtangankan;
2. Sangat mudah untuk diselewengkan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka kegiatan pengendalian kas mendapat


perhatian utama dari audit internal kegiatan keuangan.

G   



    
Perusahaan memperoleh kas terutama dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Kegiatan
perusahaan yang merupakan sumber kas antara lain :
a) Penjualan tunai
b) Hasil penagihan piutang
c) Modal yang disetor pemilik
d) Utang
e) Penjualan Marketable Securities

      


Perusahaan perlu melindungi dan menjaga keberadaan fisik kas antara lain dengan
cara menyediakan brankas atau melakukan penyetoran ke bank secara berkala. Untuk
meminimalkan resiko kehilangan kas, sat ini sebagian besar transaksi bisnis telah
melibatkan fasilitas transfer dana melalui bank.
Untuk ketertiban administrasi kas maka pencatatan terhadap penerimaan dan
pengeluaran kas harus dilakukan secara akurat dan akuntable.

©   
Kegiatan pengeluaran kas harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan. Pengeluaran kas perusahaan digunakan untuk membayar :
1)Pembelian barang secara tunai
2)Beban Operasi
º)Angsuran Utang
4)Dividen
5)Pajak
6)Bunga
7)Pembelian Marketable Security
8)Investasi

   



    
Karena kas adalah aktiva yang sangat mudah dipindahkan dan paling mudah
diselewengkan maka kegiatan pengelolaan kas ini bertujuan untuk melindungi dan
mengendalikan kas perusahaan secara memadai.

       


Yitik kritis pengendalian kas perusahaan terjadi pada saat :
a. Perusahaan menerima kas.
b. Perusahaan menyimpan dan mengadministrasikan kas.
c. Perusahaan mengeluarkan kas.
   
mesiko yang dihadapi dalam kegiatan pengelolaan kas antara lain adalah :
a. Kas yang diterima tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya
b. Kesalahan administrasi dan penyimpanan kas
c. Pengeluaran kas yang tidak tepat sasaran

mesiko diatas dapat terjadi pada masing-masing proses bisnis pengelolaan kas, baik saat
penerimaan, penyimpanan maupun saat pengeluaran kas. Secara lebih rinci resiko tersebut
dapat dijabarkan dalam tabel sebagai berikut :

misiko yang dihadapi Pengendalian yang diperlukan


          1.Pertanggungjawaban atas penerimaan kas
 harus dilakukan secepatnya
2.Penetapan dasar pertanggungjawaban harus
dihubungkan dengan kegiatannya
º.Pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan,
pencatatan, otorisasi dan pengawasan
penerimaan kas
4.Kegiatan penerimaan kas sedapat mungkin
dipisahkan dari kegiatan pengeluaran kas
5.Penyusunan anggaran sebagai dasar untuk
memperkirakan jumlah kas yang akan
diterima

    1. Perlindungan kas secara fisik harus


  memadai, misalnya dibuatnya brankas
2. Penerimaan-penerimaan kas hendaknya
disetorkan secara utuh dan dengan segera
ke bank atau tempat penyimpanan yang
ditentukan
º. Jumlah kas yang tersedia harus dibatasi
sampai suatu jumlah maksimum yang
benar-benar diperlukan untuk membiayai
kegiatan sehari-hari
4. Memanfaatkan potensi-potensi yang ada
untuk memperoleh pendapatan dengan
jalan mendepositokan dana yang
menganggur
5. Pengarsipan seluruh bukti penerimaan dan
pengeluaran kas
6. Pencatatan atas kas harus dilakukan segera
setelah kas diterima maupun dikeluarkan
      1. Pemisahan fungsi, antara bagian pencatatan
 dan bagian pengeluaran kas
2. Kecukupan dokumentasi untuk melakukan
pembayaran-pembayaran
º. Penggunaan dana kas kecil
4. Pengendalian atas penandatanganan cek
5. Penggunaan cek-cek atas nama
6. Kegiatan pengeluaran kas sedapat mungkin
dipisahkan dari kegiatan penerimaan kas

Pengendalian proses penerimaan kas merupakan hal yang penting dikarenakan :

1. Penangguhan berarti memperbesar risiko terjadinya penyalahgunaan


2. Pengecekan lebih baik dilakukan seawal mungkin daripada terlambat
º. Yerdapat kebutuhan untuk mengidentifikasikan saldo kas/bank pada suatu tanggal tertentu
4. Pertanggungjawaban harus ditetapkan untuk semua jenis transaksi keuangan

 

G       
 Untuk memastikan adanya Pastikan bahwa semua penerimaan kas
  pertanggungjawaban atas setiap telah jelas diketahui sumbernya dari
 penerimaan kas mana

Untuk mengetahui bahwa penerimaan kas Yelusuri apakah pertanggung jawaban


telah sesuai dengan kegiatan penyebabnya penerimaan kas telah sesuai dengan
kegiatan yang menyebabkannya

Untuk memastikan adanya pemisahan Pastikan telah ada pemisahan fungsi


fungsi antara fungsi penerimaan, antara fungsi penerimaan, pencatatan,
pencatatan, otorisasi dan pengawasan otorisasi dan pengawasan penerimaan
kas

Untuk memastikan bahwa kegiatan Yelusuri apakah kegiatan penerimaan


penerimaan kas terpisah dari kegiatan kas terpisah dari kegiatan pengeluaran
pengeluaran kas kas

Untuk membuktikan telah disusunnya Selidiki apakah telah ada anggaran


anggaran sebagai dasar untuk penerimaan kas, jika ada bandingkan
memperkirakan jumlah kas yang akan antara anggaran dengan realisasinya,
diterima hitung dan analisa selisihnya
 Untuk mengetahui apakah perlindungan Selidiki apakah perlindungan kas
  kas secara fisik telah memadai secara fisik telah memadai, misalnya:
 tersedianya brankas atau tempat
   penyimpanan kas lainnya yang aman
   
Pastikan adanya pembatasan akses
terhadap kas, dimana hanya orang
tertentu saja yang mengetahui
kombinasi kode untuk membuka
brankas
Untuk mengetahui apakah telah ada Pelajari apakah kas yang tersedia pada
mekanisme pembatasan persediaan uang bendahara telah dibatasi sampai suatu
kas yang ada di bendaharawan jumlah maksimum yang benar-benar
diperlukan untuk membiayai kegiatan
operasi perusahaan

Pastikan bahwa mekanisme


penerimaan kas telah mengharuskan
agar kas segera disetorkan ke bank

Untuk memastikan telah ada pemanfaatan Selidiki adakah upaya pemanfaatan


uang kas untuk memperoleh tambahan dana kas yang menganggur untuk
pendapatan memperoleh tambahan pendapatan
(misalnya dengan didepositokan atau
berinvestasi pada surat berharga)

Untuk mengetahui adanya aturan mengenai Selidiki apakah ada aturan mengenai
uang jaminan kasir uang jaminan kasir yang diterapkan
perusahaan

Untuk memastikan adanya pengendalian Pastikan setiap transaksi baik


yang memadai terhadap dokumen ± pengeluaran maupun penerimaan kas
dokumen transaksi telah didukung dengan dokumen yang
sah

Selidiki apakah seluruh bukti transaksi


baik pengeluaran maupun penerimaan
kas telah diarsipkan dengan baik

Untuk memastikan rekonsiliasi saldo bank Pastikan telah dilakukan rekonsiliasi


telah dilakukan setiap periode saldo bank secara periodik
Untuk mengetahui keakuratan jumlah dan Lakukan observasi fisik atas jumlah
keberadaan uang kas kas secara mendadak, lihat kesesuaian
antara jumlah fisik dengan catatan
perusahaan, telusuri selisihnya

Untuk memastikan bahwa penyelenggaraan Pastikan Penyelenggaraan catatan


catatan pembukuan telah mutakhir dan pembukuan telah mutakhir dan
pelaporan dilakukan tepat waktu pelaporan dilakukan dengan segera

Untuk mamastikan bahwa setiap transaksi Selidiki apakah jurnal penerimaan dan
yang melibatkan kas telah dicatat dengan pengeluaran kas telah dicatat dengan
benar benar posisi debet dan kreditnya

 Untuk memastikan telah ada pemisahan Pastikan telah ada pemisahan fungsi,
 fungsi, antara bagian pencatatan dan bagian antara bagian pencatatan dan bagian
 pengeluaran kas pengeluaran kas

Untuk mengetahui apakah Pastikan bahwa setiap pengeluaran kas
pendokumentasian pembayaran kas telah telah didukung dengan dokumen yang
memadai kuat (misalnya kwitansi, nota dll)

Untuk mengetahui apakah telah ada Selidiki apakah telah ada mekanisme
mekanisme penggunaan dana kas kecil penerapan sistem dana kas kecil di
dalam perusahaan perusahaan

Untuk mengetahui sejauh mana Pastikan bahwa semua cek yang


pengendalian perusahaan atas cek-cek yang beredar telah ditandatangani oleh
dikeluarkan pejabat yang berwenang

Pastikan bahwa penggunaan cek telah


ada prenumbered nya dan pengeluaran
cek telah urut sesuai nomornya

Untuk mengetahui penggunaan cek-cek atas Selidiki apakah pengeluaran cek telah
nama oleh perusahaan menggunakan jenis cek atas nama
bukan atas tunjuk

Untuk memastikan bahwa pengeluaran kas Dapatkan anggaran pengeluaran kas


telah sesuai dengan kegiatan yang perusahaan, bandingkan antara
dianggarkan pengeluaran aktual dengan
anggarannya, telusuri jika ada selisih




 c  c    !c 


Piutang merupakan tagihan kepada pihak ketiga di masa yang akan datang pada saat jatuh
tempo yang timbul dari penyerahan barang atau jasa (piutang usaha), maupun tagihan kepada
pegawai dan pejabat perusahaan sendiri (piutang lain-lain). Pengelolaan piutang usaha tidak
terlepas dari kegiatan penjualan kredit perusahaan, karena dari proses inilah piutang usaha
muncul. Suatu perusahaan cenderung melakukan penjualan kredit dibanding penjualan tunai
karena penjualan kredit umumnya mempunyai dua kelebihan. ? , untuk meningkatkan
angka penjualan, dan  , untuk membina hubungan yang baik dengan pelanggan.
Secara sederhana, suatu sistem piutang usaha tergambar dalam diagram berikut ini:

1
Billed Orders

Add New New A/m


A/m
A/m mecords Provide
General Data
Account Ledger
Statement mecords
meceivabl
e File A/m Ledger Data
Prepare
Statement A/m mecords to 2
s Delete
Statements
Paid
Payments Delete meceivables
Customer Paid A/m
Paid File
mecords
meceivabl
Keterangan:
1. Billing
2. Maintain General ledger

G
Pada dasarnya fokus pembahasan kegiatan pengelolaan utang perusahaan yang akan
dijabarkan adalah tentang administrasi piutang oleh bagian piutang usaha dan buku besar (untuk
berbagai perusahaan disebut bagian akuntansi dan keuangan), tetapi karena pengelolaan piutang
didasari atas kegiatan pemasaran/penjualan, pembahasan mengenai timbulnya piutang usaha
tidak dapat kami tinggalkan. Sehingga pembahasan penelolaan ini dibagi menjdai tiga kelompok
besar: (i) Yimbulnya piutang; (ii) Administrasi piutang; dan (iii) Pembayaran piutang.
Piutang prusahaan ada berbagai macam, tetapi sebagian besar piutang perusahaan adalah
timbul dari kegiatan penjualan yang tergolong ke dalam piutang usaha. Pengelolaan piutang
usaha dari kegiatan penjualan inilah yang akan menjadi fokus pembahasan kami.

   
Yujuan kegiatan pengelolaan piutang adalah sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa piutang usaha timbul atas kegiatan penjualan yang telah mendapat
otorisasi dan persetujuan kredit, serta dokumentasinya lengkap.
Yujuan ini dilakukan terutama oleh Bagian Kredit dan Bagian Penjualan seperti yang
telah dibahas sebelumnya pada audit atas kegiatan pemasaran. Bagian penjualan umumnya
memperoleh komisi berdasarkan seberapa banyak produk yang berhasil dijual oleh bagian
tersebut, sehingga cenderung melakukan penjualan yang besar tanpa memperhatikan
kelayakan pemberian kredit. Untuk mengatasinya perlu adanya otorisasi pemberian kredit dari
Bagian Kredit. Selain itu, uji kelayakan pemberian kredit ini juga bertujuan untuk menjaga
agar piutang perusahaan dapat ditagih.

Keabsahan penjualan juga ditentukan oleh lengkapnya dokumen-dokumen penjualan.


Dokumen seperti pesanan pelanggan, pesanan penjualan, faktur, bill of l ing, dan slip
pengepakan harus terdokumentasi lengkap.

2. Memastikan bahwa faktur (invoice) telah akurat.


Dasar pencatatan penjualan adalah saat adanya perpindahan hak dari penjual ke pembeli.
Yetapi biasanya penjualan ini dicatat saat faktur dikirim ke pelanggan. Dengan demikian
faktur sangat mempunyai peranan yang penting dalam pencatatan piutang usaha. Suatu faktur
harus mencakup nomor faktur, data pembeli, data pesanan pelanggan, nama produk, jumlah
yang dipesan, jumlah yang dikirim, termasuk harga satuan dan totalnya.

º. Memastikan bahwa administrasi piutang usaha telah dilakukan dengan tepat.
Administrasi di sini maksudnya adalah kegiatan penyelenggaraan pencatatan,
pemutakhiran, dan pelaporan piutang usaha.

4. Memastikan usaha-usaha penagihan piutang oleh perusahaan telah dilakukan dengan optimal.
Upaya penagihan sebenarnya dimulai dari pengiriman faktur yang dilakukan oleh
perusahaan. Setelah itu upaya penagihan yang dilakukan adalah melalui pengiriman only
s  n yang dikirimkan tiap bulan kepada pelanggan. only S  n ini menunjukkan
posisi utang pelanggan kepada perusahaan berikut tanggal jatuh temponya. Selain sebagai alat
monitoring, tujuan dari only S  n ini agar pelanggan dapat melunasi utang tepat pada
waktunya. Apabila sampai pada jatuh tempo pelanggan belum melunasi hutangnya, penagihan
yang lebih intens harus dilakukan. Yetapi ,biasanya terdapat beberapa debitur yang gagal
melunasi hutang akibat kebangkrutan, menghilangnya debitur, dan sebagainya yang
menyebabkan perusahan terpaksa menghapus piutang tersebut. Yindakan ini harus dilakukan
berdasarkan persetujuan dari pejabat yang berwenang, tetapi usaha penagihan masih tetap
harus dilakukan sejauh memungkinkan.

G  
Pengelolaan utang meliputi tiga tahap penting yaitu menyangkut timbulnya piutang, administrasi
piutang, dan menyangkut pelunasan piutang.
1. Yimbulnya Piutang Usaha
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, piutang usaha umumnya timbul atas kegiatan
penjualan kredit suatu perusahaan. Seperti yang sudah dibahas dalam audit kegiatan
pemasaran, piutang usaha muncul atas kegiatan penjualan kredit. Secara ringkas prosesnya
sebagai berikut:

¦ Penerimaan pesanan pelanggan oleh Bagian Pemasaran/ Penjualan;


¦ Bagian Pemasaran selanjutnya akan memprosesnya menjadi pesanan penjualan, salah
satu tembusannya adalah ke Bagian Kredit untuk memperoleh persetujuan kredit.
Hasil persetujuan kredit akan dikembalikan ke Bagian Penjualan yang akan mendasari
pengiriman salinan pesanan penjualan lainnya ke berbagai bagian.
¦ Bagian penjualan mengirim salinan pesanan penjualan berikut salinan surat
pengeluaran barang ke bagian gudang. Kemudian Bagian Gudang mengirim barang
berikut salinan surat pengeluaran barang ke Bagian Pengiriman.
¦ Selain menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang dari Bagian Gudang,
Bagian Pengiriman juga menerima salinan slip pengepakan dan dokumen pengiriman
dari Bagian Pennjualan. Semua dokumen-dokumen tersebut digunakan untuk
memverifikasi kebenaran pesanan. Kemudian Bagian Pengiriman menyiapkan bill of
ling dan menyampaikan salinan slip pengiriman ke Bagian Penagihan yang
menginformasikan bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim.
¦ Bagian Penagihan menerima faktur, dan salinan file pesanan pesanan penjualan dari
Bagian Penjualan. Atas dasar dokumen tersebut dan slip pengiriman dari Bagian
Pengiriman menunjukkan bahwa berakhirnya peristiwa transaksi ekonomi dan
merupakan saat di mana pelanggan sudah dapat ditagih.

2. Administrasi Piutang Usaha


Administrasi piutang usaha dilakukan oleh tiga bagian utama, yaitu Bagian Penagihan, Bagian
Piutang Usaha, dan Bagian Buku Besar umum ‰  s Hll).
a. Bagian Penagihan;
Setelah mengirim faktur ke pelanggan, Bagian Penagihan akan melakukan pembukuan
sebagai berikut:
¦ Mencatat penjualan pada jurnal penjualan;
¦ Mengirim salinan buku besar pesanan penjualan ke Bagian Piutang Usaha;
¦ Mengirim dokumen pengeluaran barang ke Bagian Pengendalian Pesediaan;
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang mencatat transaksi penjualan. Setiap faktur
penjualan dicatat dalam jurnal sebagai item yang terpisah,. Pada akhir periode, akan
disiapkan ½o
  jonl yang akan diserahkan ke Bagian Buku Besar Umum.
b. Bagian Piutang Dagang;
Bagian Piutang Dagang akan membukukan dari salinan buku besar pesanan penjualan ke
buku besar pembantu piutang dagang. Setiap pelanggan akan mempunyai 
o pada
buku besar pembantu piutang dagang. Secara berkala, petugas akan merangkum saldo
setiap akun menjadi satu, dan mengirimkannya ke Bagian Buku Besar Umum.
Setiap bulan, Bagian Piutang Dagang juga akan mengirim only s  n kepada
setiap pelanggan atas saldo piuatang masing-masing pelanggan.

c. Bagian Buku Besar umum;


Pada saat penutupan periode pemrosesan, Bagian Buku Besar Umum telah menerima
½o
  jonl dari Bagian Penagihan dan Pengendalian Persediaan, dan ikhtisar akun
dari Bagian Piutang Dagang.
Di samping itu kegiatan administrasi piutang usaha juga termasuk penyisihan piutang tak
tertagih juga analisis rasio piutang.

º. Berkurang Atau Yerhapusnya Piutang Usaha


Berkurang atau terhapusnya piutang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya pelunasan piutang


Proses bisnis pelunasan piutang ini secara sederhana adalah sebagai berikut:

¦ Cek dan m in


A½i
diterima dari pelanggan oleh Bagian Penerimaan
Dokumen. Cek akan dikirim ke kasir pada Bagian Penerimaan Kas, dan m in

A½i
akan dikirim ke Bagian piutang Dagang.
¦ Cek yang diterima oleh kasir dicatat pada jurnal penerimaan kas dan langsung disetor
ke Bank.
¦ m in
A½i
yang diterima Bagian Piutang Dagang akan digunakan untuk
mengurangi saldo akun pelanggan sebesar nilai pembayaran.
¦ Bagian Peneriman Kas dan Departemen Piutang Dagang mengirimkan rangkuman
informasi tersebut ke Bagian Buku Besar Umum.
b. Adanya metur Penjualan
Karena beberapa faktor pelanggan mungkin saja akan mengembalikan barang yang sudah
dibelinya. Yerhadap adanya retur penjualan ini, perusahaan melakukan prosedur sebagai
berikut:

¦ Bagian Penerimaan Barang akan menghitung, memeriksa, dan menyiapkan slip retur
barang atas barang yang dikembalikan. Kemudian menyerahkn barang tersebut ke
gudang berikut slip returnya, salinan slip akan dikirim ke Bagian Penjualan.
¦ Atas slip tersebut, Bagian Penjualan selanjutnya menyiapkan memo kredit, dan
mengirimkannya ke Bagian Kredit.
¦ Bagian kredit lalu akan mengevaluasinya dan memberikan persetujuan serta
mengembalikannya ke Bagian Penjualan untuk diteruskan ke Bagian Penagihan.
¦ Bagian penagihan menerima memo kredit dan mencatatnya dalam jurnal penjualan
sebagai entry kontra, lalu meneruskannya ke Bagian Pengendalian Persediaan dan
Bagian Piutang Dagang.
¦ Bagian Pengendalian Persediaan dan Bagian Pengendalian akan menyesuaikan
catatan persediaan dan piutang dagang pelanggan.
c. Penghapusan piutang tak tertagih
Hal terpenting dlam proses bisnis penghapusan piutang tak tertagih ini adalah bahwa
penghapusan ini telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang, di samping itu
usaha penagihan masih tetap harus dilakukan sejauh memungkinkan.

     
Yitik kritis yang terjadi dalam pengelolaan piutang ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pemberian otorisasi dan persetujuan kredit yang mendasari terjadinya piutang usaha
2. Pembuatan dan pengiriman faktur yang mendasari pencatatan piutang usaha.
º. Pencatatan dan pelaporan piutang sebagai bentuk administrasi piutang.
4. Prosedur penagihan dan otorisasi atas penghapusan piutang tak tertagih.

 G  "  "  



1. Memastikan bahwa piutang usaha timbul atas kegiatan penjualan yang telah mendapat
otorisasi dan persetujuan kredit, serta dokumentasinya lengkap

      


Piutang dengan tingkat ketertagihan Penjualan harus disetujui oleh Bagian Kredit,
rendah setelah melakukan analisis pelanggan dan
batasan pemberian kredit.
Piutang hanya berdasar pesanan atas
pelanggan yang disetujui oleh pihak yang
berwenang.

Piutang fiktif Setiap penjualan harus lengkap


dokumentasinya.

2. Memastikan bahwa faktur (invoice) telah akurat

      


Nilai piutang dalam faktur yang tidak Faktur yang dikirim kepada pelanggan
sesuai, atau kepada pelanggan yang keliru. dilakukan setelah pengiriman dilakukan
Hal ini dapat memperusak hubungan dengan mencocokkan slip pengiriman dan
dengan pelanggan salinan file pesanan penjualan. Baik nilai
maupun nama pelanggan dan alamatnya harus
sesuai.

º. Memastikan bahwa administrasi piutang usaha telah dilakukan dengan tepat

      


Kesalahan dalam memasukkan data ketika Pengendalian edit entri data.
memperbarui piutang usaha. mekonsiliasi buku pembantu pitang usaha
dengan buku besar, laporan bulanan ke
pelanggan.

Kehilangan data atau modifikasi tidak sah Prosedur cadangan dan pemulihan dari
bencana, serta pengendalian akses

Kesalahan dalam penetapan cadangan Pemutakhiran ging s


 l
piutang tak tertagih

masio perputaran piutang dan likuiditas Analisis rasio perputaran piutang usaha dan
(
 n io) yang terlalu rendah, likuiditas secara terkomputerisasi ( ly
wning)

4. Memastikan usaha-usaha penagihan piutang oleh perusahaan telah dilakukan dengan optimal
      
Penerimaan piutang yang telah lewat Pengiriman only  o sehingga
tanggal jatuh tempo serta penghapusan pelanggan tahu posisi dan jatuh tempo
piutang usaha akibat tidak dapat ditagih hutangnya.
Penagihan yang lebih intens terhadap utang-
utang yang sudah jatuh tempo.
Upaya penagihan yang tetap dilakukan
walaupun piutang sudah dihapuskan.
Factoring atas piutang terutama untuk
piutang-piutang yang ketertagihannya rendah

 


     
1 Memastikan bahwa piutang usaha timbul 1.Baca dan observasi anggaran dasar
atas kegiatan penjualan yang sah, yang perusahaan, apakah:
telah mendapat otorisasi dan persetujuan ¦ ada pemisahan tugas bagian penjualan
kredit, serta dokumentasinya lengkap. dan bagian otorisasi kredit.
¦ Prosedur penanganan timbulnya utang
menggunakan dokumentasi yang
lengkap.
2.Yeliti apakah kebijakan-kebijakan yang
berkenaan dengan pemberian kredit dinilai
kembali secara periodik.
º.Bandingkan posisi piutang usaha per
pelanggan dengan daftar pelanggan yang
memperoleh batas kredit, untuk melihat:
¦ Apakah ada pemberian piutang usaha
yang tidak mempunyai batas kredit.
¦ Apakah ada pelanggan yang piutangnya
melebihi batas kredit yang diberikan.

2 Memastikan bahwa faktur (invoice) telah 1.Observasi pengiriman faktur, pastikan


akurat faktur yang dikirim kepada pelanggan
dilakukan setelah pengiriman dilakukan.
2.Observasi apakah ada pencocokkan faktur
dengan slip pengiriman dan salinan file
pesanan penjualan.

º Memastikan bahwa administrasi piutang


usaha telah dilakukan dengan tepat

a.Berkaitan dengan pencatatan dan 1.Observasi pencatatan piutang perusahaan


pelaporan atas penjualan kredit, apakah setiap
pencatatan oleh bagian-bagian yang terlibat
(Bagian penagihan, bagian piutang usaha,
dan buku besar umum), dilakukan dengan
segera setelah dokumen yang mendasari
diterima dan sesuai dengan proses bisnis
perusahaan.
Observasi pula pencatatan pengurangan
piutang terhadap kegiatan retur penjualan.
2.Periksa daftar saldo piutang dan cocokkan
jumlahnya dengan saldo menurut kartu
piutang, buku besar, dan buku pembantu.
Konfirmasikan nilai piutang per pelanggan
berdasarkan data pelanggan dan nilai
piutang dalam buku besar pembantu
piutang.
º.Yeliti adanya piutang kepada anak-anak
perusahaan atau perusahaan afiliasi dan
pisahkan dari piutang biasa.
4.Yeliti perkiraan-perkiraan piutang pada
cabang-cabang perusahaan untuk
menentukan bahwa tidak terdapat
pembukuan dua kali.
5.Yentukan adanya piutang-piutang yang
dipakai sebagai jaminan sesuai dengan
perjanjian/ kontrak yang berhubungan
dengan itu dan pisahkan dari piutang
lainnya.

b.Berkaitan dengan pencadangan 1.Yeliti kewajaran jumlah penyisihan piutang


piutang tak tertagih tak tertagih berdasarkan ging s
 l .

c.Berkaitan dengan rasio piutang 1.Minta/ hitung berapa rasio kecepatan


peredaran rata-rata dan jangka waktu kredit
rata-rata piutang. Apabila melewati batas
atau devisasi nya besar, teliti sebabnya.

d. Administrasi keamanan data Periksa apakah kemanan data piutang


perusahaan sudah memadai, seperti adanya
metode b
  dan pengendalian akses ke
catatan piutang.
4 Memastikan usaha-usaha penagihan 1.Pastikan only s  n telah dikirim
piutang oleh perusahaan telah dilakukan tiap bulan.
dengan optimal 2.Pastikan perusahaan menagih yang lebih
intens terhadap utang-utang yang sudah
jatuh tempo.
º.Pastikan penagihan yang tetap dilakukan
walaupun piutang sudah dihapuskan sejauh
memungkinkan, termasuk negosiasi ulang.
4.Periksa piutang yang difaktoring kan, apa
analisis
os b n fi nya sudah tepat.
% c  c    ! 


Setiap perusahaan pada umumnya melakukan pembelian bahan baku langsung, bahan baku tidak
langsung, peralatan, dan sebagainya secara kredit sehingga menimbulkan utang bagi perusahaan.
Pada saat kewajiban ini dibayar maka kegiatan utang akan berhubungan dengan prosedur
pengeluaran kas.
Pengelolaan utang melibatkan berbagai kegiatan. Pertama berkaitan dengan kegiatan yang
mendasari timbulnya utang yaitu bagaimana mengendalikan jumlah utang dan menentukan
keabsahannya. Yang kedua, berhubungan dengan pengadministrasian utang-utang yang ada.
Kegiatan berikutnya menyangkut prosedur pelunasan utang.
Secara sederhana, suatu sistem utang usaha tergambar dalam diagram berikut ini:

$

Incurred New
obligations Set up supplier payables Account Provide Payable
payables data payable general s Ledger
records file ledger data data

 Payables
 records to
Payment data delete
#

Delete Paid payables
meceived
 meceived paid records
purchases purchases payables

file Supplier statement

 Supplier invoices
meceipt data Paid supplier data
 Invoice
and
 statement
Make Supplier
 supplier Invoices data
 payments

Keterangan:
1. Purchasing
2. meceiving
º.Maintain general Ledger
G
Pada dasarnya fokus pembahasan kegiatan pengelolaan utang perusahaan yang akan
dijabarkan adalah tentang administrasi utang oleh bagian utang usaha, tetapi karena pengelolaan
utang didasari atas kegiatan pembelian, pembahasan mengenai timbulnya utang usaha dari
kegiatan pembelian tidak dapat kami tinggalkan.
Utang prusahaan ada berbagai macam, tetapi sebagian besar utang perusahaan adalah
timbul dari kegiatan pembelian yang tergolong ke dalam utang usaha. Pengelolaan utang usaha
dari kegiatan pembelian inilah yang akan menjadi fokus pembahasan kami.

   
Yujuan kegiatan pengelolaan utang adalah sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa utang usaha timbul atas kegiatan pembelian yang telah mendapat otorisasi
serta dokumentasinya lengkap.
Utang dapat timbul karena berbagai sebab, namun biasanya terjadi akibat aktivitas pembelian
barang/ jasa oleh bagian pembelian. Pengendalian atas timbulnya utang diarahkan untuk
memastikan bahwa kewajiban-kewajiban hanya timbul dalam batas-batas yang telah disetujui,
baik jenis pengeluarannya maupun jumlah rupiahnya.
Dokumen-dokumen pembelian seperti pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur
harus ada, lengkap, dan akurat.

2. Memastikan bahwa faktur (invoice) telah diterima dan akurat.


Dasar pencatatan utang pada dasarnya adalah setelah ada perpindahan hak. Yetapi biasanya
perusahaan baru mencatat timbulnya utang setelah ada dokumen formal yang memiliki
infomasi fnansial yaitu faktur pemasok. Jika perusahaan belum menerima faktur, perusahaan
akan menunda pencatatan kewajiban hingga faktur tiba.

º. Memastikan bahwa administrasi utang usaha telah dilakukan dengan tepat.
Administrasi di sini maksudnya adalah kegiatan penyelenggaraan pencatatan, pemutakhiran,
dan pelapoaran utang usaha.

4. Memastikan pelunasan utang dilakukan dalam waktu yang tepat.


Pelunasan utang setelah tanggal jatuh tempo memungkinkan perusahaan dikenai penalti,
sehingga usaha-usaha pelunasan harus dilakukan sampai tanggal jatuh tempo.


G  
Pengelolaan utang meliputi tiga tahap penting yaitu menyangkut timbulnya utang,
administrasi utang, dan menyangkut pelunasan utang.
1. Yimbulnya Utang Usaha
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, utang usaha umumnya timbul atas kegiatan pembelian
kredit suatu perusahaan. Seperti yang sudah dibahas dalam audit kegiatan pembelian, secara
ringkas prosesnya sebagai berikut:

¦ Departemen pembelian menerima permintaan pembelian dan membuat pesanan


pembelian. Salinan pesanan pembelian akan dikirim ke pengendali persediaan, bagian
utang usaha, bagian penerimaan, dan pemasok.
¦ Bagian penerimaan menerima barang dari pemasok, dan merekonsiliasikan dengan
salinan kosong pesanan pembelian ‰blin
o y). Lalu bagian penerimaan akan membuat
laporan penerimaan dan mendistribusikannya ke bagian gudang, bagian pembelian,
bagian pengendalian persediaan, dan ke bagian utang usaha.
¦ Ketika faktur tiba, bagian utang usaha akan merekonsiliasikan dengan salinan permintaan
pembelian, pesanan pembelian, dan laporan penerimaan. Faktur inilah yang dijadikan
dasar pencatatan timbulnya utang usaha.

2. Administrasi Utang Usaha


Administrasi utang usaha dilakukan oleh dua bagian utama, yaitu Bagian Utang Usaha dan
Bagian Buku Besar (James Hall).
a. Bagian Utang Usaha;
Ketika faktur diterima, bagian utang usaha akan merekonsiliasikan informasi fnansial
dengan berbagai dokumen di file tunda yaitu salinan permintaan pembelian, pesanan
pembelian, dan laporan penerimaan. Kemudian mencatatnya dalam jurnal pembelian
serta mencatatnya ke rekening pemasok dalam buku besar pembantu utang usaha.

Jika perusahaan menggunakan metode biaya actual, bagian utang usaha akan mengirim
salinan faktur pemasok ke bagian pengendalian persediaan. Jika biaya standar digunakan,
tahap ini tidak perlu dilakukan.
Setelah mencatat kewajiban, bagiam utang usaha akan menstransfer dokumen sumber ke
o n 

ons ybl fil . File ini diatur berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran
untuk memastikan bahwa utang usaha dibayar tanpa melewati tanggal jatuh tempo dan
kehilangan diskon.
Kadang perusahaan menggunakan system voucher utang. Ada berbagai jenis voucher
seperti cash basis-one time voucher, accrual basis-one time voucher (paling sering
digunakan), dan built-up voucher. Dengan menggunakan voucher utang ini bagian utang
usaha akan menggunakan
s isbs  n ½o
  dan membuat ½o
   gis .
Nomor ½o
   gis  mencerminkan kewajiban utang usaha perusahaan. Penjumlahan
dari berbagai ½o
  terbuka (belum dibayar) merupakan saldo utang usaha perusahaan,
inilah sebagai pengganti buku pembantu utang usaha ‰l g l ss booi ing). Cs
isbs  n ½o
  bersama dengan dokumen sumber pendukungnya disimpan dalam
file vouchr utang dan juga disusun berdasar tanggal jatuh temponya.

b. Bagian Buku Besar umum;


Pada saat penutupan periode pemrosesan, Bagian Buku Besar Umum telah menerima
½o
  jonl dari Bagian Utang Usaha dan sebuah ringkasan akun dari bagian
pengendalian persediaan.
º. Berkurang Atau Yerhapusnya Utang Usaha
Berkurang atau terhapusnya utang disebabkan oleh adanya pembayaran utang
Proses bisnis pelunasan utang ini secara sederhana adalah sebagai berikut:
a. Yiap hari bagian utang usaha akan melihat fil ½o
  utang terbuka atau utang usaha
untuk melihat utang yang telah jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen
pendukungnya ke bagian pengeluaran kas.
b. Bagian pengeluaran kas menerima paket ½o
  dan meninjau dokumen kelengkapan
dan akurasi administratifnya, serta membuat cek dan memperbarui

  gis .
c. Cek tersebut dan dokumen pendukungnya msuk ke bagian pengeluaran kas, atau
bendahara untuk ditandatangani. Cek akan dikirim ke pemasok,dan staf administrasi
akan melampirkan salinan cek tersebut ke paket ½o
  dan menandai dokumen dalam
½o
  dengan tulisan sudah dibayar dan mengembalikan ke bagian utang usaha.
d. Bagian utang usaha akan mendebit rekening pemasok dalam buku pembantu utang
usaha, atau menutup voucher terbuka dengan mencatat nomor cek dalam

  gis 
serta menyimpan paket ½o
  ke dalam file voucher tertutup.
e. Selanjutnya bagian buku besar akan menerima voucher jurnal pengeluaran kas dan
ikhtisar akun dari bagian utang usaha.

     
Yitik kritis yang terjadi dalam pengelolaan utang ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Pemberian otorisasi pembelian kredit yang mendasari terjadinya utang usaha.
2. Penerimaan faktur yang mendasari pencatatan utang usaha.
º. Pencatatan dan pelaporan utang sebagai bentuk administrasi utang.
4. Pembayaran utang.

 G  "  "  



1. Memastikan bahwa utang usaha timbul atas kegiatan pembelian yang telah mendapat
otorisasi, prosedurnya benar, serta dokumentasinya lengkap
      
Yerdapat utang yang timbul tanpa otorisasi. Kewajiban yang timbul harus mendapatkan
otorisasi pejabat berwenang baik jenis
pengeluaraupn maun rupiah.

Yerdapat utang tanpa bukti yang cukup. Pembelian dilakukan atas dasar permintaan
Kedua hal ini dapat menyebabkan: pembelian, pesanan pembelian, dan laporan
Pengeluaran yang tidak terkait dengan penerimaan yang akurat.
kegiatan bisnis perusahaan atau fiktif.

Jumlah utang tidak sesuai dengan kualitas Pemasok dipilih secara kompetitif, pemasok
dan kuantitas barang yang dibeli utang dipilih yang
 bl berdasarkan daftar
dengan harga tidak layak dan syarat pemasok dan evaluasi pemasok secara berkala.
pembayaran memberatkan.

2. Memastikan bahwa faktur (invoice) telah akurat

      


Nilai utang dalam faktur yang tidak sesuai Faktur yang diterima harus direkonsiliasikan
atau salah tagihan. dengan permintaan pembelian, pesanan
pembelian, dan laporan penerimaan.

º. Memastikan bahwa administrasi utang usaha telah dilakukan dengan tepat

      


Kesalahan dalam memasukkan data ketika Pengendalian edit entri data.
memperbarui utang usaha serta utang tidak mekonsiliasi buku pembantu utang usaha
tersaji dan terklasifikasi dengan benar di dengan buku besar, laporan bulanan dari
neraca pelanggan.

Kehilangan data Prosedur cadangan dan pemulihan dari


bencana, pengendalian

masio utang di luar batas kewajaran Analisis rasio utang usaha secara
terkomputerisasi ( ly wning)
4. Memastikan pelunasan utang usaha telah dilakukan dengan optimal

      


Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban Perencanaan pelunasan utang dengan schedule
utangnya saat jatuh tempo. pelunasan utang.

Perusahaan gagal memanfaatkan diskon atau Penyusunan voucher sesuai tanggal jatuh tempo
membayar setelah tanggal jatuh tempo dan pengecekan harian terhadap voucher ini.

Membayar faktur yang sama lebih dari sekali Faktur dibayar atas dokumen pendukung yang
lengkap, dan setelah dibayar ditulis ³telah
dibayarkan´.

 

     
1 Memastikan bahwa utang usaha timbul 1.Baca dan observasi anggaran dasar
atas kegiatan pembelian yang telah perusahaan, apakah:
mendapat otorisasi serta ¦ Inisiatif pembelian terpisah dari bagian
dokumentasinya lengkap pembelian.
¦ Prosedur penanganan timbulnya utang
menggunakan dokumentasi yang
lengkap.
2.Yeliti apakah kebijakan-kebijakan yang
berkenaan dengan perolehan kredit dinilai
kembali secara periodik.
º.Periksa dokumen PO dan Pm, pastikan
bahwa PO dibuat setelah Pm diterbitkan dan
disetujui oleh pejabat yang berwenang.

2 Memastikan bahwa faktur (invoice) 1.Observasi penerimaan, pastikan faktur yang


telah akurat diterima telah direkonsiliasikan dengan
permintaan pembelian, pesanan pembelian,
dan laporan penerimaan.
º Memastikan bahwa administrasi utang
usaha telah dilakukan dengan tepat

a.Berkaitan dengan pencatatan dan 1.Minta daftar saldo utang dan cocokkan
pelaporan jumlahnya dengan kartu utang, buku besar
dan buku pembantu.
2.Cocokkan nilai utang per pelanggan,
pastikan nilainya sama dengan only
s  n.
º.Cocokkan perubahan-perubahan/mutasi-
mutasi pada perkiraan utang dengan bukti-
buktinya. Seperti retur pembelian dengan
nota debit serta pembayaran utang dengan
bukti pengeluaran kas.
4.Yeliti sebab-sebab adanya saldo utang yang
sudah lama tidak dibayar
5.Perhatikan adanya penerimaan potongan-
potongan harga, dan teliti ketepatan
pembukuannya
6.Pisahkan utang-utang lainnya di luar utang
usaha.

b.Berkaitan dengan rasio piutang Minta/ hitung berapa rasio utang, dan
bandingkan dengan ketentuan perusahaan.

c. Administrasi keamanan data Periksa apakah kemanan data piutang


perusahaan sudah memadai, seperti adanya
metode b
  dan pengendalian akses ke
catatan piutang.

4 Memastikan pelunasan utang usaha telah Minta schedule pelunasan utang, lakukan
dilakukan dengan optimal pencocokan dengan alokasi dana pelunasan
dan ketersediaan kas.












  c  c 

   

    

Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu
perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Hasibuan (2002) menyatakan bahwa ³Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti´. Pendapat lain dikemukakan
oleh Handoko (199º), ³Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi pelaksanaan
kegiatan di waktu yang akan datang´. Selain pernyataan Hasibuan dan Handoko, ada
pernyataan lainnya mengenai gaji dari Hariandja (2002), yaitu Gaji merupakan salah satu
unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan
termotivasi untuk bekerja lebih giat.
Yeori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo (1998), yaitu :
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,
meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi
kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini.
Perusahaan yang tergolong modern, saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja.
Pernyataan di atas juga didukung oleh pendapat Mathis dan Lackson (2002), ³Gaji adalah
suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individu, kelompok ataupun kinerja
organisasi´.

   

Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :

1) Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager


Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam
menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan
harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan
perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

2) Aspek penerima kerja


Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu - satunya motivasi karyawan
dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut
mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan
akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan

©  %  



Menurut Komaruddin (1995) fungsi gaji bukan hanya membantu manajer personalia dalam
menentukan gaji yang adil dan layak saja, tetapi masih ada fungsi-fungsi yang lain, yaitu:
1) Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi
2) Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi
º) Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

    

Menurut Hasibuan (2002) tujuan penggajian, antara lain :
1) Ikatan kerja sama
Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan
pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2) Kepuasan kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan - kebutuhan fisik,status
sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
º) Pengadaan efektif
Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah
4) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
5) Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang
kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
6) Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.
Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang berlaku.
7) Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan
karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8) Pengaruh pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang - undang yang berlaku (seperti batas gaji
minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/gaji-definisi-peranan-fungsi-dan tujuan.html



G  

Kegiatan penggajian dan pengupahan dalam perusahaan manufaktur pada dasarnya


merupakan kerjasama antara fungsi kepegawaian/personalia, fungsi keuangan dan fungsi
akuntansi. Fungsi kepegawaian/personalia bertanggung jawab dalam pengangkatan
karyawan, penetapan jabatan, penetapan tarif gaji dan upah, promosi dan penurunan pangkat,
mutasi karyawan, penghentian karyawan, dan penetapan berbagai tunjangan kesejahteraan
karyawan serta penghitungan gaji dan upah karyawan. Fungsi keuangan bertanggung jawab
atas pelaksanaan pembayaran gaji dan upah serta berbagai tunjangan kesejahteraan
karyawan. Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan
distribusi biaya tenaga kerja untuk kepentingan perhitungan harga pokok produk dan
penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja (Mulyadi.2001.º7º). Dalam paper
ini kelompok kami memberikan batasan (
 off) proses bisnis kegiatan penggajian terkait
proses keuangan mulai pengelolaan data sumber perhitungan gaji/upah yang didapat dari
bagian personalia sampai pembayarannya.

Kegiatan penggajian memerlukan perhatian khusus berdasarkan beberapa alasan sebagai


berikut:

a. Gaji/upah biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh biaya operasi
perusahaan
b. Pengeluaran ini secara langsung menyangkut manusia yang berarti menyangkut faktor
kemanusiaan
c. Gaji/upah berhubungan erat dengan semua aktivitas di dalam perusahaan serta usaha-
usaha untuk mencapai pemanfaatan tenaga kerja yang efektif
d. Gaji/upah berhubungan erat dengan ketentuan yang mengatur batas gaji/upah minimum,
jaminan sosial dan asuransi

Perhatian khusus diarahkan pada kecukupan pengendalian yang dilaksanakan yang


mencakup:

a. Hubungan Penggajian/Pembayaran Upah dengan Bagian Personalia


Sebagaimana dijelaskan dalam kegiatan personalia, bagian personalia melaksanakan
ruang lingkup aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan kepegawaian. Catatan
kepegawaian dari bagian personalia merupakan sumber data/referensi utama bagi
kegiatan penggajian.
b. Sumber Data Mengenai Gaji.
Oleh karena gaji hanya boleh dibayarkan kepada pegawai perusahaan, maka yang
menjadi titik tolaknya adalah apakah orang yang bersangkutan benar-benar pegawai
perusahaan yang berhak menerima gaji/upah. Hal ini merupakan tugas dari kegiatan
personalia.
Selain data kepegawaian dari bagian personalia, sumber data yang penting bagi
penggajian adalah catatan waktu dari bagian produksi.
c. Penyiapan Daftar Gaji
Aspek pokok penyiapan daftar gaji adalah hal-hal sebagai berikut:
¦ mekapitulasi waktu kerja
¦ Penetapan tarif upah
¦ Pengalokasian gaji dan upah
¦ Potongan gaji/upah, termasuk pajak.
¦ Penentuan gaji bersih
mekapitulasi waktu kerja berhubungan dengan data jam kerja dari bagian produksi.
d. Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan Upah

 


Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data pemotongan gaji dari
departemen personalia dan data jam kerja dari produksi. Staf administrasi di departemen ini
melakukan pekerjaan berikut (Hall.James.A.2007.º92):

1. Menyiapkan daftar gaji yang menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran
lembur, dan pembayaran bersih.
2. Memasukkan informasi di atas ke catatan penggajian karyawan.
º. Menyiapkan cek gaji untuk karyawan
4. Mengirim cek gaji ke pengeluaran kas dan salinan daftar gaji ke utang
5. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan personalia, dan salinan daftar gaji

 &

'

Produksi Kartu waktu

Personalia

Kegiatan
personali
a

Catatan
karyawa
n

mekonsiliasi, siapkan cek gaji


dan bukukan ke catatan
karyawan
Kegiatan
personalia
Cek Gaji Pengeluaran
Kartu waktu
Karyawan kas

Catatan Utang
pembayaran usaha
Daftar Gaji
        

a. Penyusunan catatan kepegawaian yang dilakukan oleh bagian kepegawaian dan rekapitulasi
waktu kerja dari bagian produksi.
b. Penyusunan rekapitulasi gaji/upah, perhitungan potongan gaji/upah, pajak dll.
c. Pada saat pembayaran gaji/upah.

  

   

- Penerimaan data dari bagian personalia terkait catatan pegawai dan rekapitulasi waktu
kerja dari bagian produksi.
- Penyiapan Daftar Gaji.
- Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan Upah

     



1. Penerimaan data dari bagian personalia terkait catatan pegawai dan rekapitulasi waktu
kerja dari bagian produksi

 (   ( 


Yerdapat pegawai yang fiktif mekonsiliasi nama pegawai dalam
catatan waktu dengan catatan
kepegawaian

2. Penyiapan Daftar Gaji

 (   ( 


Yerjadi kesalahan perhitungan gaji dan Digunakan bantuan komputer untuk
potongannya perhitungan gaji/upah bersih pegawai
Mengadakan pengecekan ulang oleh
pegawai yang berbeda dengan yang
menghitung gaji
Yerdapat Daftar Gaji/Upah pegawai yang Daftar Gaji dibuat berdasarkan SK
seharusnya tidak dibayarkan pengangkatan pegawai dan Catatan
Waktu Kerja Bagian Produksi
Adanya supervisi atasan setelah
pembuatan daftar gaji
º. Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan Upah

 (   ( 


Pegawai bagian gaji/upah memanipulasi Pemisahan fungsi antara fungsi
jumlah uang gaji/upah yang dibayarkan pembuatan dokumen-dokumen
pembayaran gaji/upah dan fungsi kas
untuk membayar gaji/upah
Pelaksanaan pembayaran telah melewati Menerapkan batas akhir pembayaran
jatuh tempo akibat terjadinya kesalahan gaji /upah
prosedur


  

1. Penerimaan sumber-sumber data dari bagian personalia dan produksi.

    
Untuk mendeteksi adanya pegawai fiktif Pastikan ada rekonsiliasi nama
yang ada dalam catatan waktu dari bagian pegawai dalam catatan waktu dengan
produksi catatan kepegawaian

2. Penyiapan Daftar Gaji

    
Untuk memastikan prosedur penyiapan Pastikan pembuatan daftar gaji dibuat
daftar gaji telah dilakukan dengan benar. berdasarkan SK pengangkatan
pegawai dan Catatan Waktu Kerja
Bagian Produksi
Pastikan digunakan bantuan komputer
untuk perhitungan gaji/upah bersih
pegawai
Pastikan diadakan pengecekan ulang
oleh pegawai yang berbeda dengan
yang menghitung gaji
Adanya supervisi atasan setelah
pembuatan daftar gaji
º. Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan Upah

    
Menilai prosedur pembayaran gaji/upah Amati proses pembagian gaji,
pastikan ada pemisahan fungsi antara
fungsi pembuatan dokumen dan
fungsi kas yang membayar gaji/upah.
Menilai ketepatan waktu pembayaran Lakukan pengamatan terhadap
gaji/upah kepada pegawai ketepatan pembayaran gaji/upah
kepada pegawai.
Yanyakan kepada bagian gaji
mengenai batas akhir pembayaran
gaji/upah
  c c )

c 
 !
 G  

   

Investasi dalam surat berharga dapat dikelompokkan sebagai aktiva lancar (


 n ss ) dan
juga sebagai aktiva tidak lancar (non
 n ss s). Investasi dalam surat berharga yang
digolongkan sebagai aktiva lancar disebut investasi dalam surat berharga jangka pendek,
sedangkan yang digolongkan dalam aktiva tidak lancar disebut investasi dalam surat berharga
secara permanen.

1. Investasi dalam Surat Berharga Jangka Pendek


Investasi dalam surat berharga jangka pendek umumnya dengan maksud untuk
membungakan kelebihan uang. Oleh karena itu ciri investasi dalam surat berharga jangka
pendek adalah :
a. Umur investasi dalam surat berharga biasanya satu tahun atau kurang.
b. Sifat surat berharga mudah dicairkan menjadi uang.

Bentuk investasi ini adalah : surat berharga yang dikeluarkan oleh bank (misalnya
tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan lain-lain) dan surat berharga yang
diperdagangkan dalam pasar modal yaitu berupa obligasi atau saham.
Apabila investasi jangka pendek diperdagangkan dalam suatu pasar modal, maka ciri
investasi jangka pendek yaitu mudah dicairkannya suatu surat berharga ditentukan oleh
likuiditas surat berharga tersebut dalam pasar sekunder.

2. Investasi dalam Surat Berharga Jangka Panjang


Yujuan investasi jenis ini :
a. Untuk menguasai baik sebagian maupun sepenuhnya suatu anak perusahaan
b. Untuk mendapatkan penghasilan yang relatif permanen
c. Untuk mendapatkan hubungan usaha yang permanen
d. Untuk menciptakan dana khusus.

Investasi dalam surat berharga jangka panjang biasanya merupakan keputusan pimpinan
perusahaan mengenai kebijakan usaha jangka panjang. Jadi perbedaan utama investasi dalam
surat berharga jangka panjang dan pendek terdapat pada tujuan dilakukan investasi tersebut.
Ada kalanya apa yang semula merupakan investasi jangka pendek mungkin dapat berubah
menjadi investasi jangka pendek dan juga sebaliknya.

G  

1. Pengambilan Keputusan Yerkait Investasi Dalam Surat Berharga

Seringkali sebuah perusahaan memiliki cadangan kas yang cukup besar. Atas kelebihan
cadangan kas tersebut manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan untuk
menggunakan cadangan kas tersebut untuk melakukan investasi pada surat berharga.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, ada dua investasi pada surat berharga, yaitu investasi
jangka pendek seperti deposito maupun investasi jangka panjang yang bertujuan untuk
memperoleh penguasaan pada perusahaan lain. Yerkait hal ini, diperlukan pertimbangan-
pertimbangan tertentu yang tepat dari manajemen apakah akan menanamkan uangnya dalam
investasi atau tidak.

2. Penyimpanan Surat-Surat Berharga

Surat-surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga keamanannya dari orang
yang tidak berhak. Caranya adalah dengan menyimpannnya dalam lemari besi atau dalam
tempat terkunci dan harus berada dalam tanggung jawab seorang petugas yang ditunjuk oleh
pejabat berwenang. Petugas penyimpan yang ditunjuk tidak dibenarkan ikut serta dalam
transaksi surat berharga.

º. Pencatatan dan Pemeriksaan Fisik Atas Surat-Surat Berharga

Setiap transaksi yang menyangkut surat berharga harus dicatat secara terinci oleh bagian
akuntansi, demikian pula terkait surat-surat berharga yang dimiliki.
Pencatatan antara lain, meliputi :

a. Nama bank/perusahaan yang mengeluarkan surat berharga


b. Nomor serinya
c. Masa berlakunya
d. Jumlah/nilainya
e. Yanggal pengeluarannya

Pemeriksaan fisik secara periodik harus dilakukan oleh auditor intern atau pejabat yang
ditunjuk, misalnya dengan melakukan rekonsiliasi atas surat-surat berharga yang ada dengan
catatan di bagian akuntansi.

     

1. Pengambilan keputusan mengenai investasi
2. Penyimpanan surat berharga
º. Pencatatan terkait transaksi surat-surat berharga

G  

 

1. Memastikan bahwa keputusan investasi relevan untuk masa depan.


2. Memastikan keamanan penyimpanan surat-surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan.
º. Memastikan bahwa nilai pada surat berharga tepat dan wajar & klasifikasi yang tepat
(pencatatan surat berharga dilakukan dengan tepat.)
  

1. Memastikan bahwa keputusan investasi relevan untuk masa depan

 (    ( 


Surat berharga yang dibeli tidak Persetujuan / otorisasi pembelian /
menguntungkan penjualan surat-surat berharga oleh pejabat
yang berwenang
Adanya analisis kelayakan investasi
sebelum keputusan membeli surat berharga
Nilai surat berharga berfluktuatif Berinvestasi tidak hanya dalam satu surat
berharga.

2. Memastikan keamanan surat-surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan.

 (    ( 


Kehilangan data atas investasi surat-surat Prosedur cadangan dan pemulihan dari
berharga bencana, pengendalian akses
Pencurian dan penyalahgunaan surat-surat Pengendalian akses terhadap surat-surat
berharga oleh orang yang tidak berwenang berharga misal: disimpan dalam brankas,
ruangan yang terkunci, dititipkan pada safe
deposit bank.

º. Memastikan bahwa nilai pada surat berharga tepat dan wajar & klasifikasi yang tepat
(pencatatan surat berharga dilakukan dengan tepat.)

 (    ( 


Kesalahan dalam memasukkan data ketika Membuat catatan-catatan yang layak serta
mencatat surat-surat berharga. diadakannya pemeriksaan fisik maupun
pencocokan dengan catatan yang dibuat.
   c* 
G

1. Memastikan bahwa keputusan investasi relevan untuk masa depan

    
Menilai semua keputusan terkait investasi Yeliti apakah setiap pembelian /penjualan
dalam surat berharga surat-surat berharga telah mendapat
persetujuan dari pejabat yang berwenang
dan telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Pastikan apakah setiap pembelian surat-


surat berharga telah dilakukan analisis
kelayakan investasi

2. Memastikan keamanan surat-surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan.

    
Untuk menguji keamanan data investasi Amati penyimpanan surat berharga,
pada surat berharga. pastikan ada prosedur cadangan dan
pemulihan dari bencana, pengendalian
akses.

Untuk menguji keamanan penyimpanan Pastikan ada pengendalian akses terhadap


surat berharga. surat-surat berharga.

º. Memastikan bahwa nilai pada surat berharga tepat dan wajar & klasifikasi yang tepat
(pencatatan surat berharga dilakukan dengan tepat.)

    
Untuk menilai pencatatan atas investasi Pastikan dibuat catatan-catatan yang layak
pada surat berharga. serta diadakannya pemeriksaan fisik
maupun pencocokan dengan catatan yang
dibuat.

You might also like