Professional Documents
Culture Documents
Sebelum masalah basis data dibahas maka istilah data dan informasi harus dimengerti
terlebih dahulu, karena seringkali kedua istilah ini dipertukarkan atau dianggap sama.
Data adalah fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai
(angka, deretan karakter atau symbol). Sedangkan informasi adalah hasil analisis dan sintesis
terhadap data. Atau dapat dikatakan informasi adalah sebagai data yang telah diorganisasikan
kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.
Menurut sejarah, system pemrosesan basis data terbentuk setelah masa system
pemrosesan manual dan system pemrosesan berkas.
Sistim pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang
menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika
berkas-berkas tersebut diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.
Sistem pemrosesan berkas merupakan system komputer, dimana sekelompok rekaman
disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Perancangan system ini didasarkan pada
kebutuhan individual pengguna, bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Sehingga setiap aplikasi
menuliskan data tersendiri, alhasil ada kemungkinan data yang sama terdapat pada berkas-
berkas lain yang digunakan oleh program aplikasi lain.
Secara umum DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk
memasukan, mengubah, menghapus, memanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan
praktis dan efisien.
Tujuan Sistem Basis Data:
• Mencegah data redundancy dan inconsistency
• Mempermudah dalam melakukan akses terhadap data
• Mempertimbangkan data isolation
• Mempertimbangkan masalah keamanan data
• Mempertimbangkan masalah integritas
Keuntungan pemakaian system basis data :
• Mengurangi redundansi
Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja
• Menghindari inkonsistensi
Karena redudansi berkurang, sehingga umumnya update hanya sekali saja.
• Terpeliharanya integritas data
Data tersimpan secara akurat
• Data dapat dipakai bersama-sama
Data yang sama dapat diakses oleh beberapa user pada saat bersamaan
• Mempermudah penerapan standarisasi
Menyangkut keseragaman penyajian data
• Jaminan sekuriti
Data hanya dapat diakses oleh yang berhak
• Menyeimbangkan kebutuhan
Dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misalnya antara update (mengubah
data) dengan retrieval (menampilkan data) didahulukan Update.
DATA MODEL
Pembuatan struktur dari suatu database adalah merupakan suatu pemodelan data. Data
model membahas mengenai suatu kumpulan conceptual tools untuk menjelaskan :
1. Data
2. Relasi antar data
3. Data semantic
4. Kendala-kendala konsistensi
Data Model dikelompokan menjadi :
1. Objeck-Based Logical Model
Pemodelan dengan basis objek, digunakan untuk menjelaskan data
pada level conceptual dan view
Objeck-Based Model :
a) Entity – Relational model
Entity – Relationalship (E-R) Data Model adalah didasarkan pada suatu persepsi
atas keadaan nyata didunia yang terdiri dari sekumpulan objek yang disebut
Entity antara mereka.
Entity adalah suatu objek yang dijelaskan oleh serangkaian atribut.
Ekspresi jumlah dari entity dengan entity yang lain dapat
Diasosiasikan melalui himpunan relasi dinamakan Mapping
cardinality.
Street
Customer CustAc
c Account
b) Object-Oriented Model
Nomor Balance
900 55
556 100000
647 105366
b) Network Model
Data dalam network model direpresentasikan dengan kumpulan
record dan relasi, antaranya dengan menggunakan Link yang
digambarkan sebagai pointer.
647 105366
c) Hierarchical Model
Hierarchical Model sama dengan network model, menggunakan
link.
Hierarchical Model diorganisasikan sebagai sekumpulan Tree
dibanding dengan graph.