You are on page 1of 20

Hidrosfer Dipelajari dalam Hidrologi

Berupa

Perairan tawar Perairan laut


Menjalani

Terdiri atas
Terdiri atas
Menjalani

Air tanah Siklus Hidrologi


Air permukaan Samudra Teluk Selat

Terjadi
Terdapat di Bentuknya berupa

Sungai Danau Rawa Sungai bawah


Geyser Artesis Evaporasi Konsendasi Presipitasi
tanah

Jatuh sebagai

Infiltrasi Limpasan

Kebutuhan hidup
manusia

Bahan baku air


Rumah Pertanian Transportasi Industri Pembangkit listrik
minum
Siklus Hidrologi
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi. Lapisan air
dapat ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).

Keterangan:
Curah hujan = 74% jatuh di wilayah lautan; 26% jatuh di wilayah daratan
Penguapan = 84% berasal dari lautan; 16% dari sumber lainnya
Siklus Hidrologi Global

40
111

385

71

425

40

(Di cuplik dari presentasi A Subki, 2005)


Siklus Air Global
Air adalah elemen penting dalam sistem bumi. Bersirkulasi antara
laut, atmosfer, dan litosfer
.

Volume Air dalam Sistem Bumi (10 6 km3)


Lautan 1350

Sungai es/gletser dan tutupan es 29

Air bawah tanah 8

Danau air tawar 0.1

Danau asin 0.1

Embun 0.07

Atmosfer 0.013

Sungai 0.001
(Di cuplik dari presentasi A Subki, 2005)
Jenis-Jenis Perairan
Air Bawah Permukaan
• Air bawah permukaan adalah aliran air di bawah permukaan yang merupakan
hasil resapan dari air permukaan
• Air yang meresap ke dalam tanah akan:
- tertahan sebagian oleh partikel-partikel tanah dan akan menguap kembali ke
atmosfer
- diserap oleh tumbuhan
- terus meresap ke bawah sampai pada zona yang pori-pori seluruh tanahnya
terisi oleh air (zona jenuh air atau saturated water) dan membentuk air
tanah
Batas teratas dari zona yang jenuh air disebut muka air tanah (water table)
Berdasarkan kadar pengisian butiran air dan udara, daerah di atas muka air tanah
dibedakan menjadi:
1. Wilayah Kapiler
2. Wilayah funikuler
3. Wilayah penduler
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air tanah yang meresap ke dalam tanah:
- kemiringan topografi
- sifat batuan
- intensitas hujan
- tipe serta jumlah vegetasi yang terdapat pada daerah tersebut
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi:
• air tanah dangkal, yang ditemukan hanya pada saat musim hujan
• air tanah dalam, yang ditemukan pada zona jenuh air

Berdasarkan letaknya, air tanah dibedakan menjadi:


a. Air tanah freatik
b. Air tanah dalam

Bentuk-bentuk air tanah:


• sungai bawah tanah, terbentuk karena perbedaan sifat batuan (terdapat lapisan
kedap air di atas muka air tanah sehingga mengahalangi air yang akan meresap
ke dalam tanah
• geyser, yaitu semburan air panas yang berasal dari air tanah yang mempunyai
temperatur lebih tinggi daripada temperatur mata air biasa
• artesis, yaitu air tanah yang terjebakdi suatu lapisan tertutup yang dapat
memancar keluar jika terdapat perbedaan energi potensial
Air Permukaan
Berdasarkan tempatnya, air permukaan dapat ditemukan di danau, sungai, rawa, lautan
Berdasarkan jenis airnya, air permukaan dibedakan menjadi:
1. Perairan asin, yaitu yang terdapat di laut
2. Perairan tawar, antara lain terdapat pada:
a. Danau
Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, dan mata air
Berdasarkan keadaan airnya, danau dapat dibedakan menjadi:
- Danau air tawar
- Danau air asin
Danau air asin terjadi karena penguapan air danau jauh lebih besar
dibandingkan dengan sumber air yang masuk ke dalam sehingga terjadi
penambahan konsentrasi garam-garaman dan air menjadi asin

Jenis danau berdasarkan proses terjadinya:


• Danau tektonik
• Danau vulkanik
• Danau tektoni-vulkanik
• Danau karst
• Danau glasial
• Danau bendungan
b. Sungai
Umumnya, air sungai berasal dari air hujan
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah sumber air sungai yang
menjadi tangkapan hujan
Alur Sungai
Alur sungai dibedakan menjadi:
- Bagian hulu
- Bagian tengah
- Bagian hilir
Pola aliran sungai

rectangular dendritik trellis radial


Klasifikasi Sungai

Berdasarkan sumber airnya, sungai dibedakan menjadi:


• sungai hujan
• sungai campuran
• sungai gletser

Berdasarkan tipenya
• sungai anteseden
• sungai epigenesis
Aliran sungai mengenai
Punggung lipatan punggungan
membentuk membentuk lembah
punggungan curam

Gambar sungai
epigenesis

Sungai anteseden

Berdasarkan kestabilan aliran airnya sepanjang tahun: - sungai permanen (parennial)


- sungai periodek (musiman)
c. Rawa
Rawa merupakan cekungan yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya
sehingga digenangi air
Berdasarkan sifat airnya, rawa dibedakan menjadi:
1. Rawa air tawar
2. Rawa air payau
3. Rawa air asin

Penyebab, Dampak, dan Penanggulangan Banjir


Penyebab banjir:
- hujan badai
- curah hujan tinggi
- gelombang besar
- penebangan hutan di bagian hulu
- mengecilnya alur sungai karena sedimentasi yang cukup tinggi
- alur sungai yang terhambat karena penumpukan sampah
- semakin berkurangnya lahan terbuka di daerah perkotaan
Upaya –upaya untuk mencegah dan menanggulangi banjir:
1. Menjaga kelestarian hutan di kawasan DAS sehingga volume dan kualitas air
sungai tetap terjaga
2. Mempertahankan lahan terbuka dan memperbanyak sumur-sumur resapan di
perkotaan
Perairan Laut

1. Wilayah Pesisir
Berdasarkan morfologinya, pantai dibedakan menjadi:
• Pantai datar
• Pantai berpasir
• Pantai laguna
• Pantai haff (berdanau)
• Eustarium
Berdasarkan morfologinya:
• Pantai landai
• Pantai curam (pantai cliff), dengan kemiringan antara 40° - 75°
Pantai curam dibedakan menjadi:
a. Pantai fyord
b. Pantai ria
c. Pantai skeren

Berdasarkan posisi terhadap letak pegunungan, pantai dibedakan menjadi:


• Pantai konkordan
• Pantai diskordan
• Pantai netral
2. Wilayah Dasar Laut
Morfologi dasar laut dibedakan menjadi :
• Tepi benua (continental margin)
Morfologi ini dibedakan lagi menjadi:
a. Paparan benua (continental shelf)
b. Lereng benua (continental slope)
c. Continental rise

• Dasar laut dalam


Pada dasar laut dalam, terdapat berbagai bentukan antara lain:
a. Abysal plain (dataran abisal)
b. Trog (palung)
c. Oceanic ridge (punggungan samudra)
d. Seamount (gunung laut) dan guyot
e. Abysal hill (punggung bukit)

Berdasarkan kemampuan cahaya matahari menembus dasar perairan, wilayah


dasar laut dapat dibedakan menjadi:
a. Wilayah laut pasang surut (litoral)
b. Wilayah laut dangkal (neritic)
c. Wilayah laut dalam (bathyal)
d. Wilayah laut sangat dalam (abysal)
Gambar penampang dasar laut

Gerakan Air Laut


Berdasarkan penyebabnya, gerakan air laut disebabkan oleh:
- Angin
- temperatur
- gaya antara bulan-bumi dan matahari

Gerakan air laut meliputi:


1. Gelombang
Gelombang adalah gerakan naik turunnya air laut yang tidak disertai perpindahan
massa airnya
Terjadinya gelombang laut dipengaruhi oleh:
a. Kecepatan angin d. Kedalaman air laut
b. Lama angin bertiup e. Adanya getararn kulit bumi di dasar laut
c. Luas daerah tempat angin bertiup
2. Arus
Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain
dengan disertai massa airnya
Berdasarkan temperaturnya, arus laut dapat dibedakan menjadi:
a. Arus panas
b. Arus dingin
Berdasarkan faktor penyebabnya, arus dapat dibedakan menjadi:
a. Arus tetap
b. Arus kompensasi, yang terjadi karena perbedaan tinggi permukaan laut
c. Arus setengah tahunan atau arus musiman
d. Arus vertikal, yaitu arus yang bergerak naik (upwelling) atau turun (downwlling)

3. Pasang surut
Pasang surut terjadi akibat adanya gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi
Berdasarkan saat terjadinya, pasang surut dibedakan menjadi:
a. Pasang purnama
b. Pasang perbani
Manfaat pasang surut:
1. Untuk sumber energi listrik
2. Untuk kepentingan militer (mengetahui waktu mendarat amfibi yang tepat)
3. Sumber pengairan bagi usaha pertambakan
4. Sumber pengairan bagi usaha pemanfaatan lahan sawah pasang surut
Sirkulasi Arus Global
(Skematis)
Kualitas Air Laut
Kualitas air laut dapat dilihat berdasarkan parameter antara lain:

1. Temperatur air laut


Temperatur air laut ditentukan oleh radiasi matahari

2. Kecerahan (warna) air laut


Warna air laut tergantung pada zat terlarut yang ada di dalamnya dan pengaruh
gelombang elektromagnetik dari matahari.
Zat terlarut tersebut dapat berupa endapan dan organisme yang hidup di dasar
laut
3. SALINITAS

 Definisi:
jumlah berat semua garam (gram) yang terlarut
dalam satu liter air laut  konsentrasi
(bagian per seribu , ‰ ,per mil, gram per liter)
 Di samudra salinitas berkisar 34-35 ‰ (33-37
‰)
 Di pantai terjadi pengencaran, salinitas menjadi
lebih rendah
SALINITAS
(lanjutan)

Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan


kadar garam di perairan laut antara lain:
1. Kadar penguapan
2. Curah hujan
3. Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke laut
tersebut
4. Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut
5. Arus laut
Wilayah Perairan Laut Indonesia

Hasil konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jamaika 1982 dan
yang telah disepakati PBB, batas laut Indonesia meliputi:
a. Batas Landas Kontinen
- Batas landas kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut yang paling
tepi
- Biasanya, jarak batas landas kontinen terjauh adalah 200 mil dari garis dasar
- Penentuan batas wilayah Indonesia menurur Deklarasi Juanda tanggal 13
Desember 1957 adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau
terluar
b. Batas Laut Teritorial
- Laut teritorial disebut juga laut wilayah
- Menggunakan konsep nusantara, batas laut teritorial Indonesia berada pada
jarak 12 mil ke arah lautan bebas.
- Batas 12 mil tersebut diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia
c. Zona Ekonomi Eksklusif
Zona Ekonomi Eksklusif adalah batas wilayah laut yang ditarik sejauh 200
mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan
Wilayah di dalam batas 200 mil ini adalah mutlak merupakan wilayah
kedaulatan negara yang bersangkutan
MAP OF INDONESIA, BASED ON UNCLOS-1982, 5.8 MILLION SQUARE-
KILOMETERS OF SEAS, 17504 ISLANDS, 81000 KILOMETERS COAST-LINE
(Sumber: A. Supangat, 2004)

You might also like