Professional Documents
Culture Documents
Berupa
Terdiri atas
Terdiri atas
Menjalani
Terjadi
Terdapat di Bentuknya berupa
Jatuh sebagai
Infiltrasi Limpasan
Kebutuhan hidup
manusia
Keterangan:
Curah hujan = 74% jatuh di wilayah lautan; 26% jatuh di wilayah daratan
Penguapan = 84% berasal dari lautan; 16% dari sumber lainnya
Siklus Hidrologi Global
40
111
385
71
425
40
Embun 0.07
Atmosfer 0.013
Sungai 0.001
(Di cuplik dari presentasi A Subki, 2005)
Jenis-Jenis Perairan
Air Bawah Permukaan
• Air bawah permukaan adalah aliran air di bawah permukaan yang merupakan
hasil resapan dari air permukaan
• Air yang meresap ke dalam tanah akan:
- tertahan sebagian oleh partikel-partikel tanah dan akan menguap kembali ke
atmosfer
- diserap oleh tumbuhan
- terus meresap ke bawah sampai pada zona yang pori-pori seluruh tanahnya
terisi oleh air (zona jenuh air atau saturated water) dan membentuk air
tanah
Batas teratas dari zona yang jenuh air disebut muka air tanah (water table)
Berdasarkan kadar pengisian butiran air dan udara, daerah di atas muka air tanah
dibedakan menjadi:
1. Wilayah Kapiler
2. Wilayah funikuler
3. Wilayah penduler
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air tanah yang meresap ke dalam tanah:
- kemiringan topografi
- sifat batuan
- intensitas hujan
- tipe serta jumlah vegetasi yang terdapat pada daerah tersebut
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi:
• air tanah dangkal, yang ditemukan hanya pada saat musim hujan
• air tanah dalam, yang ditemukan pada zona jenuh air
Berdasarkan tipenya
• sungai anteseden
• sungai epigenesis
Aliran sungai mengenai
Punggung lipatan punggungan
membentuk membentuk lembah
punggungan curam
Gambar sungai
epigenesis
Sungai anteseden
1. Wilayah Pesisir
Berdasarkan morfologinya, pantai dibedakan menjadi:
• Pantai datar
• Pantai berpasir
• Pantai laguna
• Pantai haff (berdanau)
• Eustarium
Berdasarkan morfologinya:
• Pantai landai
• Pantai curam (pantai cliff), dengan kemiringan antara 40° - 75°
Pantai curam dibedakan menjadi:
a. Pantai fyord
b. Pantai ria
c. Pantai skeren
3. Pasang surut
Pasang surut terjadi akibat adanya gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi
Berdasarkan saat terjadinya, pasang surut dibedakan menjadi:
a. Pasang purnama
b. Pasang perbani
Manfaat pasang surut:
1. Untuk sumber energi listrik
2. Untuk kepentingan militer (mengetahui waktu mendarat amfibi yang tepat)
3. Sumber pengairan bagi usaha pertambakan
4. Sumber pengairan bagi usaha pemanfaatan lahan sawah pasang surut
Sirkulasi Arus Global
(Skematis)
Kualitas Air Laut
Kualitas air laut dapat dilihat berdasarkan parameter antara lain:
Definisi:
jumlah berat semua garam (gram) yang terlarut
dalam satu liter air laut konsentrasi
(bagian per seribu , ‰ ,per mil, gram per liter)
Di samudra salinitas berkisar 34-35 ‰ (33-37
‰)
Di pantai terjadi pengencaran, salinitas menjadi
lebih rendah
SALINITAS
(lanjutan)
Hasil konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jamaika 1982 dan
yang telah disepakati PBB, batas laut Indonesia meliputi:
a. Batas Landas Kontinen
- Batas landas kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut yang paling
tepi
- Biasanya, jarak batas landas kontinen terjauh adalah 200 mil dari garis dasar
- Penentuan batas wilayah Indonesia menurur Deklarasi Juanda tanggal 13
Desember 1957 adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau
terluar
b. Batas Laut Teritorial
- Laut teritorial disebut juga laut wilayah
- Menggunakan konsep nusantara, batas laut teritorial Indonesia berada pada
jarak 12 mil ke arah lautan bebas.
- Batas 12 mil tersebut diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia
c. Zona Ekonomi Eksklusif
Zona Ekonomi Eksklusif adalah batas wilayah laut yang ditarik sejauh 200
mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan
Wilayah di dalam batas 200 mil ini adalah mutlak merupakan wilayah
kedaulatan negara yang bersangkutan
MAP OF INDONESIA, BASED ON UNCLOS-1982, 5.8 MILLION SQUARE-
KILOMETERS OF SEAS, 17504 ISLANDS, 81000 KILOMETERS COAST-LINE
(Sumber: A. Supangat, 2004)