You are on page 1of 51

BAB I BIOSFER

Standar kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan pengertian fenomena biosfer

Indikator : - Mendeskripsikan pengertian fenomena geosfer

- Mengidentifikasikan factor-faktor yang berpengaruh terhadap


Keberadaan flora dan fauna

A. Pengertian biosfer

Biosfer merupakan system kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan
yang ada di planet bumi. Sistem itu mencakup seluruh mahkluk hidup yang berinteraksi
dengan lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh. Istilah biosfer terdiri dari dua kata,
yaitu bios yang artinya hidup dan sphere yang artinya lapisan. Jadi biosfer dapat diartikan
sebagai lapisan tempat tinggal mahkluk hidup yang meliputi lapisan litosfer, hidrosfer
dan atmosfer. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan,
dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian
luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang
adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap
telah berlangsung selama sekitar 3,5 milyar tahun dari 5,5 milyar tahun usia Bumi

GBR 1.1 Lingkungan Biosfer

Pemahaman tentang biosfer sangat penting dalam rangka pengelolaan sumber daya
hayati, terutama karena perkembangan kehidupan flora dan fauna yang semakin
berkurang.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok

1
untuk kehidupannya disebut habitat. Biosfer yang meliputi tanah, air dan udara
merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km kearah atmosfer dan 9 km kearah pedalaman
laut.

B. Persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.

Gejala biosfer yang berkaitan dengan flora, fauna dan manusia sangat dipengaruhi
oleh unsur atmosfir, litosfer dan hidrosfer. Adanya persebaran gejala biosfer pada
permukaan bumi mempengaruhi persebaran mahkluk hidup yang ada di dunia. Faktor-
faktor yang mempengaruhi persebaran mahkluk hidup di muka bumi, yaitu sebagai
berikut :
1. Perbedaan iklim, kelembaban, temperature, curah hujan dan angin
2. Pola penyinaran matahari yang berlainan akibat adanya perbedaan relief bumi
3. Kondisi tanah, tekstur tanah, mineral hara, humus tanah, kandungan udara, air tanah.
4. Tekanan populasi, yaitu semakin banyaknya populasi menyebabkan persediaan bahan
makanan terbatas, sehingga suatu spesies hewan harus bermigrasi untuk mencari
makanan di tempat lain.
5. Perubahan habitat menyebabkan tidak cocoknya suatu spesies hewan untuk terus
berada di daerah yang di tempati.
6. Aktivitas manusia yang mengubah bentukan alam.
Pada lingkungan darat, pengaruh iklim terhadap persebaran flora dan fauna sangat
besar. Iklim merupakan factor utama yang dapat menentukan tipe tanah dan jenis
tumbuhan yang hidup pada suatu daerah, selanjutnya jenis tumbuhan tersebut akan
mempengaruhi jenis hewan dan mikroorganisme yang akan hidup di daerah tersebut,
sehingga pada akhirnya akan terdapat suatu kecenderungan bahwa daerah yang memiliki
tipe iklim yang sama akan memiliki tipe komunitas yang tidak jauh berbeda.
Karakteristik suatu jenis tumbuhan merupakan hasil adaptasi terhadap tipe iklim di
tempat tersebut. Misalnya di wilayah yang beriklim tropis ekuator terdapat vegetasi yang
selalu hijau sepanjang tahun. Pada tahun 1889 C.Hart Meeriem, seorang peneliti biologi
alam, mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasarkan variasi ketinggian pada
gunung San Fransisco dari kaki hingga puncaknya. Model tersebut sejalan dengan pola
persebaran tumbuhan dari garis tropis ekuator hingga ke arah utara maupun selatan.
Karena temperature. Kemudian dapat dibuktikan bahwa factor kelembaban ternyata lebih
berperan daripada factor temperature.Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk untuk
mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah
dengan curah hujan rendah akan didominasi dengan tumbuhan kecil, belukar, padang
rumput, dan akhirnya kaktus atau tanaman padang pasir lainnya.

Gbr 1.2 fenomena Biosfer

2
Relief juga menentukan jenis dan vegetasi suatu wilayah. Di wilayah yang
berlereng terjal, aliran air cepat dan tanah tererosi. Untuk itu, tanah yang tersisa
merupakan tanah yang tidak subur dan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Jenis
tanah dan jumlah nutrisi yang ada dalam tanah mempengaruhi jenis vegetasi yang dapat
tumbuh. Misalnya sisa tumbuhan dan daun di daerah tropis akan cepat mengalami
pekapukan karena temperature dan kelembaban udara yang tinggi. Pelapukan tersebut
menyebabkan tanah banyak mengandung nutrisi dan menjadi subur. Hal inilah yang
menyebabkan tanah di daerah ekuator memiliki lapisan humus yang tebal dan kaya
nutrisi. Campur tangan manusia seperti industrialisasi, pertanian dan pembangunan
pemukiman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetasi. Banyak vegetasi yang
ditebang untuk memperoleh lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian dan
pembangunan pemukiman.

3. Persebaran flora di dunia


Persebaran tumbuhan di muka bumi didasarkan atas letak geografis dan fisiologis
atau lebih dikenal dengan istilah pendekatan ekologis. Pendekatan ekologis meliputi
distribusi tumbuhan dilihat dari pengaruh kondisi lingkungan terutama iklim yang
disebabkan oleh perbedaan letak lintangdan pengaruh ketinggian dari permukaaan
laut.Atas dasar iklim di muka bumi, ada empat wilayah yang dapat dipergunakan untuk
mengklasifikasikan jenis flora, yaitu daerah beiklim tropis, daerah beriklim sedang,
daerah beriklim gurn, dan daerah beriklim dingin.

* Daerah beriklim Tropis


Terletak pada lintang 0 derajat hingga 23,5 derajat lintang utara dan selatan. Di
wilayah terdapat empat tipe vegetasi yaitu :
(1) Bioma hutan basah (hutan hujan tropis)

Hutan basah terdapat di daerah tropis meliputi Amerika Selatan, Semenanjung Amerika
tengah, Afrika, Madagaskar, Australia Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini
terdapt berbagai macam jenis tumbuhan karena sepanjang tahun mendapat sinar matahri
yang cukup, air tanah yang cukup, curah hujan di atas 2000 mm/ tahun, keadaan alamnya
memungkinkan tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Pohon-pohonnya memiliki
ketinggian antara 20 – 60 meter, cabang pohonnya berdaun lebar dan lebat, selalu hijau
sepanjang tahun (Evergreen) dan terdapat vegetasi khas lain seperti liana (tumbuhan
memanjat, seperti rotan) dan Epifit (tumbuhan menempek tapi tidak merugikan seperti
Anggrek).Pohon-pohon utamanya memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan
cabang-cabangnya yang berdaun lebat sehingga membentuk tudung (canopy) yang
mengakibatkan hutan menjadi gelap. Daerah tudung tersebut cukup mendapat cahaya
matahari, tetapi hanya akan mendapat air dari hujan dan tidak ada sumber air lainnya.
Dalam hutan basah juga terdapat perubahan –perubahan iklim mikro dari tudung hutan ke
bawah sampai kedasar hutan. Pada tudung hutan terdapat juga kaktus, yang mempunyai
jaringan khusus untuk menyimpan air. Tersebarnya daerah kaktus dari gurun yang kering
sampai ke hutan basah tropika yang daerah tudungnya juga kering, merupakan contoh
dari preadaptasi. Preadaptasi berarti adaptasi terhadap suatu daerah yang juga sesuai
bagi daerah lain yang lingkungannya sangat berbeda. Dasar hutan selalu gelap, air hujan

3
sulit mencapai dasar hutan tersebut secara langsung. Tetapi kelelembaban di daerah itu
tinggi dan suhu sepanjang hari hampir tetap, yaitu rata-rata 25 derajat celcius.

Gbr 1.3 Bioma hutan hujan tropis

(2) Bioma hutan musim tropis

Tersebar antara 10 derajat lintang utara dan selatan. Hutan ini berada di wilayah yang
memiliki perbedaan antara musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Sebagian besar
vegetasi merupakan pohon berkayu keras, seperti jati dan pinus. Hutan musim tropis
terdapat di India, Bangladesh, Thailand, Kamboja, Myanmar, Cina bagian selatan,
Australia bagian timur laut, Afrika bagian tengah, Amerika selatan dan Indonesia. Ciri-
cirri pohon di hutan musim tropis adalah sebagai berikut :
 Memiliki daun yang lebar dan ujungnya runcing
 Pada musim kering curah hujan antara 750- 1000 mm per tahun serta adanya
musim dingin dan musim panas. Dengan adanya musim dingin dan musim panas
ini tumbuhan di daerah tersebut mengadakan penyesuaian, yaitu dengan
menggugurkan daunnya.
 Musim yang mendahului musim dingin di sebut musim gugur. Sejak musim gugur
sampai musim semi, tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti.
Tumbuhan semusim, mati pada musim dingin.Yang tinggal hanya bijinya.
Tumbuhan yang tahan dingindapat berkecambah menjelang musim panas.
 Pohon-pohon di hutan musim tropis memiliki akar yang dalam untuk
mendapatkan air tanah. Di hutan musim, jarak antara pohon-pohonnya tidak
terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10 sampai 20 spesies.
Hutan musim memiliki banyak keragaman pohon, meskipun tidak sebanyak hutan
hujan tropis. Terdapat juga beberapa tanaman rambat dan tumpang. Beberapa
pohon berguguran dan tumbuh kembali, terutama di daerah yang memiliki
perbedaan yang sangat jelas antara musim panas dan musim hujan..
Hutan musim terdapat di daerah yang mempunyai musim kering yang panjang dimana
jumlah hari hujan dalam 4 bulan terkering berturut-turut hanya 20 hari dengan jumlah
hujan kurang dari 60 mm, perbulan terkering.
Tajuk hutan jarang, lebih dari satu lapisan dengan ketinggian tak kurang dari 25 m.
Pohon bercabang rendah dan sering bengkok-bengkok, jumlah jenis tumbuhan jauh lebih
sedikit dari pada hutan hujan. Tumbuhan bawah banyak, sebagian rumpun -rumpun
bambu dan palem sangat banyak. Tumbuhan yang mengugurkan daun pada musim kering
biasa terdapat disini. Ada beberapa tipe hutan musim :

4
1. Hutan musim dataran rendah.
Hutan hanya terdiri dari satu jenis pohon. jenis-jenisnya diantaranya asem (Tamanrindus
indica), angsana (Pterocarpus Sp.), pilang (Acacia luccophloea), biru (Garuga
floribunda), walikukun (Schoutenia ovata), laban (Vitex pubescens), Eucalyptus dan
sebagainya.

2.Hutan musim pegunungan


Di Jawa Timur dan Nusa Tenggara, hutan ini terdapat di lereng-lereng gunung berapi dan
didominasi oleh cemara (Casuarina junghuniana), yang tumbuh setelah ada kerusakan
karena letusan gunung dan kebakaran, Pohon ini dapat mencapai tinggi 45 m. Di
Sumatera Utara hutan ini didominasi tusam (Pinus merkusi) dan terdapat ditempat yang
lingkungan nya sama seperti hutan cemara.

Gbr.1.4Bioma hutan musim tropis

(3) Bioma hutan Sabana tropis

Terdiri dari padang rumput yang diselingi dengan pohon-pohon kecil dan semak-semak
yang menyebar tidak merata. Tersebar di wilayah Afrika, Australia dan Indonesia.
Daerah terbentunya sabana bercirikan temperature udara yang panas sepanjang tahun dan
hujan yang terjadi secara musiman hujan menjadi factor penting bagi terbentuknya
sabana. Sabana akan berubah menjadi semak dan belukar apabila mengarah ke daerah
yang intesitas curah hujan rendah. Sabana akan berubah menjadi hutan basah apabila
terbentuk di daerah yang curah hujannya tinggi. Berdasarkan jenis tumbuhan yang
menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana
campuran.

5
Sabana murni : jika pohon-pohonnya terdiri atas satu jenis tanaman
Sabana campuran : jika pohon-pohonnya terdiri atas berbagai jenis tanaman

Gbr. 1.5 Bioma Hutan SabanaTropis

Sabana

(4) Bioma Hutan Mangrove (bakau)

Terdapat di sepanjang pantai di daerah beriklim tropis. Secara umum terdapat di


sepanjang pantai yang rendah, berlumpur dan masih dalam jangkauan pasang- surut.
Hutan bakau berfungsi sebagai pencegah abrasi pantai serta merupakan habitat berbagai
jenis ikan. Daerah penyebarannya meliputi wilayah pantai timur Sumatra,pantai utara
Jawa, pantai Kalimantan, dan pantai selatan Papua, wilayah Australia, Afrika barat.
Pohon bakau memiliki daun yang lebar dan ujungnya runcing memudahkan air hujan
melewati daun. Seperti halnya hutan hujan tropis, pohon bakau juga memiliki akar
penyangga tapi berukuran kecil. Selain akar penyangga juga terdapat akar napas dan akar
tiang yang berfungsi untuk penyokong batang pohon di daerah berlumpur. Tanah yang
secara terus menerus tergenang air menyebabkan kandungan oksigen sangat sedikit.
Untuk itu akar napas menjorok keluar dari tanah berlumpur untuk mengambil oksigen
dari udara. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang
diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis),
bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus
nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi
burung-burung migran. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya
pelumpuran tadi --yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang
tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit
jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini
kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.
Pohon-pohon bakau (Rhizophora spp.), yang biasanya tumbuh di zona terluar,

6
mengembangkan akar tunjang (stilt root) untuk bertahan dari ganasnya gelombang. Jenis-
jenis api-api (Avicennia spp.) dan pidada (Sonneratia spp.) menumbuhkan akar napas
(pneumatophore) yang muncul dari pekatnya lumpur untuk mengambil oksigen dari
udara. Pohon kendeka (Bruguiera spp.) mempunyai akar lutut (knee root), sementara
pohon-pohon nirih (Xylocarpus spp.) berakar papan yang memanjang berkelok-kelok;
keduanya untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur, sambil pula mendapatkan
udara bagi pernapasannya. Ditambah pula kebanyakan jenis-jenis vegetasi mangrove
memiliki lentisel, lubang pori pada pepagan untuk bernapas

Gbr. 1.6 Bioma hutan Mangrove

wilayah Neartik antara lain antelope, kalkun, burung biru, salamander, bison, dan
karibou

* Daerah beriklim Sedang


Di daerah ini beriklim sedang terutama 30 -65 derajat lintang utara dan selatan terdapat
berbagai musim dengan variasi suhu udara dan curah hujan. Di wilayah ini terdapt
beberapa tipe vegetasi, yaitu :

(1) Bioma Hutan Gugur (Deciduos)

Tersebar diantara 30 -45 derajat lintang utara dan selatan ekuator, meliputi
wilayah Amerika serikat bagian Timur, Australia bagian Timur, Cina, Jepang, Selandia
Baru, Ujung Selatan benua Amerika, Kepulauan Inggris. Curah hujan antara 75- 100 mm/
tahun. Di hutan ini pohon-pohon tidak terlalu rapat, jumlah tumbuhan relative sedikit dan
dapat beradaptasi dengan iklim sedang. Iklim sedang mempunyai empat musim. Pohon di
hutan gugur dapat beradaptasi secara berbeda pada setiap musimnya. Pada musim semi
pohon mulai berbunga dan berbuah, pada musim panas mulai tumbuh biji, di musim

7
gugur, pohon –pohon mulai menggugurkan daunnya dan di musim dingin akar hanya
dapat menyerap sedikit air. Untuk mengurangi penguapan di musim panas, pohon-pohon
meranggas.Jenis tumbuhannya lebih sedikit dan kurang rapat, yaitu hanya terdapat antara
10-20 jenis. Tumbuhan yang dominan pada darah hutan gugur adalah pohon-pohon yang
berdaun lebar dengan ketinggian sekitar 30-40 m. Jenis-jenis yang dominan terdiri atas
pohon beech, oak, dan birch.Tumbuhan di wilayah ini sebagian besar kuncupnya
terlindungi dan beradaptasi terhadap iklim yang ekstrim, energi radiasi matahari yang
diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban.
Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih
dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen
yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa
luwak/musang.
Gbr.1.8 Bioma Hutan Gugur.

(2) Bioma Taiga (Hutan Konifer)

Terdapat di lintang 40 -65 derajat lintang utara. Daerah Taiga ini merupakan
bioma terluas, tersebar di Eropa bagian Utara, Asia dan Amerika bagian Utara Siberia
utara, Kanada Tengah dan Utara. Di daerah ini musim dingin cukup panjang, musim
kemarau berlangsung singkat. Selama musim dingin air tanah di daerah ini menjadi es
dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah. Tumbuhan yang hidup di derah ini
hanya sedikit, jenis berkayu lunak seperti pohon Spruce, Alder, Birch, dan Juniper
dengan masa pertumbuhan pada musim panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Bentuk daunnya sedikit seperti jarum dan tahan terhadap kekeringan karena berlapis zat
lilin (kutikula). Suhu di darah ini mencapai – 12 derajat hingga -10 derajat, dengan curah
hujan 400-750 mm per tahun. Hewan yang khas terdapat di hutan ini adalah hewan
berbulu tebal seprti kucing salju (lynk), menjangan merah, kelinci, rubah merah, srigala
abu-abu, caribou, beruang hitam, berang-berang dan burung.

Gbr 1.10 Bioma hutan konifer

8
(3) Bioma Padang Rumput (Stepa)

Terbentang mulai dari daerah tropis sampai sub tropis yang curah hujannya tidak
cukup untuk perkembangan hutan. Di daerah tersebut pada umumnya mempunyai curah
huajn yang tidak teratur antara 250 – 500 mm/ tahun. Pada beberapa padang rumput,
curah hujan dapat mencapai 1000 mm / tahun, tetapi turunnya hujan tidak teratur. Hujan
yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk
mengambil air.. Keadaan demikian menjadikan rumput tumbuh dengan subur.
Berdasarkan tipe formasi vegetasi, padang rumput dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- padang rumput iklim tropis, tersebar di wilayah iklim tropis kering seperti di Afrika
( Madagaskar, Sudan, Zaire ), Amerika Tengah, Amerika Selatan, India, Australia bagian
Tengah, Nusa Tenggara Timur.
- padang rumput iklim sedang, tersebar di wilayah Amerika Utara, Eropa Timur
(Hongaria), Rusia, Argentina. Vegetasinya didominasi oleh berbagai jenis rumput dengan
vegetasi berdaun sempit.

Gbr. 1.11 Bioma Padang Rumput

9
* Daerah beriklim Gurun
Daerah gurun dicirikan oleh curah hujan yang rendah, kurang dari 250 mm/tahun,
intensitas matahari tinggi.Pada umumnya, daerah gurun banyak terletak di daerah tropis.
Daerah gurun ini berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput
ke arah gurun biasanya semakin jauh semakin gersang. Hujan lebat di gurun jarang
terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat terik, sehingga kecepatan evaporasi
atau penguapan air lebih tinggi daripada presipitasi. Kelembaban udara sangat rendah,
akibatnya suhu udara pada siang hari sangat tinggi. Daerah ini terpusat di sekitar 20
derajat lintang utara mulai dari pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah.
Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Gobi dan gurun Arab yang
luasnya mencapai 10 juta km. Amplitudo suhu harian yang sangat besar (pada siang hari
suhu mencapai 45 derajat celcius, pada malam hari mencapai 0 derajat celcius). Daerah
ini terdiri dari hamparan padang pasir yang luas dan vegetasi yang jarang. Tumbuhan
yang mampu hidup di gurun umumnya mempunyai daun yang kecil, duri, akar panjang
( Seperti Kaktus, Akasia, Kurma), yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Sebagian besar spesies tumbuhan mempunyai jaringan spons di dalam batangnya yang
berfungsi untuk menyimpan air.Hewan yang hidup di daerah gurun beradaptasi dengan
jenis dan kondisi tumbuhan yang hidup di daerah gurun. Adaptasi yang dilkukan oleh
hewan gurun, antara lain memiliki tubuh yang kedap air, ekskresi urin yang pekat dan
hidup nocturnal(tidak aktif pada siang hari) contoh ; ular, kadal, tikus. Khusus untuk unta
memiliki punuk untuk menyimpan cadangan air di tubuhnya.

Gbr.1.12 Bioma Gurun

* Daerah beriklim Dingin


Terdapat di wilayah sekitar lingkaran Arktik ( kutub utara ) di Eurasia, Amerika
Utara, pulau-pulau kecil dekat Antartika ( kutub selatan ) dan puncak-pencak gunung
pada daerah beriklim tropis. Suhu di wilayah ini mencapai – 57 derajat celcius. Pada

1
keadaan ini hanya beberapa jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi dan mampu bertahan
dalam keadaan dingin. Musim dingin yang terjadi di daerah Tundra ini merupakan musim
dingin yang panjang dan gelap. Begitu juga sebaliknya, pada musim panas daerah ini
merupakan musim panas yang panjang dan terang. Cahaya matahari hanya terbit dalam
setahun, karena matahari hanya mencapai 23,5 derajat celcius lintang utara dan 23,5
derajat lintang selatan, sehingga daerah ini dapat mengalami gelaphingga berbulan-bulan
lamanya. Tundra berarti daratan tanpa pohon. Di daerah ini banyak ditumbuhi lumut
kerak, lumut daun dan Sphgnum. Tumbuhan semusim yang dapat tumbuh biasanya
berbunga dengan warna mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek,
berkisar antara 30 – 120 hari / tahun dan dapat beradaptasi terhadap keadaan
dinginsehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku..Pada musim panas,
pemandangan di daerah tundra sangat indah. Beberapa hewan yang hidup di bioma
tundra ada yang hidup menetap dan mempunyai bulu tebal yang berfungsi untuk
melindungi tubuhnya dari suhu yang rendah.

Gbr. 1.13 Bioma Tundra

C. Persebaran Fauna Di Dunia


Persebaran fauna yang ada di dunia tidak terjadi secara kebetulan, melainkan
sebagi akibat dari sejarah Geologi bumi, Evolusi dan factor manusia. Namun demikian,
iklim merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap keberadaan fauna dan
persebarannya di muka bumi. Hal ini dikarenakan keadaan fauan di suatu tempat
dipengaruhi oleh flora yang hidup di daerah tersebut, sedangkan persebaran flora sendiri
sangat dipengaruhi oleh iklim. Dapat disimpulkan keadaan dan jenis flora menentukan
jenis-jenis fauna yang menghuni daerah tertentu. Keadaan fauna di setiap daerah
bergantung pada kemampuan daerah itu untuk menyediakan makanan. Sperti pada
tumbuhan, iklim juga turut mempengaruhi persebaran fauna. ,Menurut Alfred Wallace,
persebaran fauna di dunia dapat dikelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik,
Neotropik, Australialis, Oriental, Paleartik, dan Etiopian.

1
a) Wilayah Neartik
Meliputi seluruh wilayah amerika Utara dan seluruh daerah Greenland. Amerika
Utara bagian timur terdiri atas hutan gugur, Amerika Utara bagian Tengah terdiri
atas padang rumput, dan di Amerika Utara bagian Utara terdapat hutan conifer
yang luas. Lingkungan Greenland sangat menarik, terutama lingkungan fisiknya
yang tertutup salju dengan ketebalan yang sulit ditentukan. Beberapa hewan yang
terdapat di wilayah Neartik antara lain antelope, kalkun, burung biru, salamander,
bison, dan karibou

Gambar 1.14 Antelope

b) Wilayah Neotropik
Meliputi Meksiko bagian Selatan. Kondisi wilayah Neotropik sebagian besar
beriklim tropis dan di zona selatan beriklim sedang.Hewan –hewan yang terdapat
antara di wilayah Neotropik antara lain kukang, armadillo, alpaca, kelelawar
pengisap darah, orang utan, siamang, trenggiling, kuda dan tapir.

Gambar 1.15 Kukang

1
c) . Wilayah Australis
Meliputi Australia, Selandia Baru, Irian, dan Maluku serta pulau-pulau di
sekitarnya. Sebagian besar kondisi lingkungannya beriklim tropis dan sebagian
lagi beriklim sedang. Kondisi lingkungan Australia yang mecolok disebabkan
oleh letaknya yang terjauh terpisah dari benua lainnya. Hewan –hewan yang
hidup di wilayah Australis antara lain kanguru, trenggiling, koala, burung
pengisap madu, burung Emu. Banyak macam bentuk binatang berkantong telah
mengalami evolusi seperti yang dijumpai pada mammalia biasa, misalnya ada
marsupialia yang pemakan serangga, pemakan tanaman dan yang pemakan
daging. Didalam hal bentuk badan ada “tikus berkantong”, “bajing” berkantong,
“kucing” berkantong, dan bahkan “beruang” berkantong. Tetapi ada juga
beberapa binatang berkantong yang tidak mempunyai persamaan dengan
binatang bertembuni (mammalia jenis lain) seperti kangguru pohon, walabi dan
kuskus.

Gbr.1.16 Fauna australis

d) Wilayah Oriental
Meliputi Benua Asia beserta pulau-pulau di sekitarnya, diantaranya Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Srilangka, dan Filipina. Kondisi lingkungan fisik
wilayah Oriental cukup bervariasi, namun sebagian besar beriklim tropis. Di
wilayah Oriental terdapat banyak hutan hujan tropissehingga kaya akan flora dan
fauna. Hewan-hewan yang spesifik di wilayah Oriental antara lain harimau, gajah,
gibon, orang utan, dan badak bercula satu.

Gambar. 1.17Harimau Sumatra

1
e) Wilayah Paleartik
Meliputi hampir seluruh daratan Eurasia dan beberapa daerah tertentu, antara lain
Himalaya, Afganistan, Afrika, Inggris, dan Jepang. Keadan lingkungan fisik
wilayah Paleartik cukup bervariasi , antara lain memiliki perbedaan suhu yang
tinggi dan curah hujan yang berbeda-beda. Hewan-hewan yang hidup di wilayah
Paleartik antara lain bison, landak bermoncong panjang, kucing kutub, menjangan

Gambar 1.18 Bison


Amerika

f) Wilayah Etiopian
Meliputi seluruh daratan benua Afrika, Madagaskar dan daratan Arab bagian
selatan. Keadaan lingkungan fauna di wilayah Etiopian relatif seragam. Di bagian
utara wilayah Etiopian adalah gurun sahara yang merupakan padang pasir terluas
di dunia. Gurun itu mrnjadi barier antara wilayah Paleartik dan Oriental. Oleh

1
karena itu jenis-jenis hewan yang terdapat di wilayah utara berbeda dengan hewan
di wilayah selatan. Hewan-hewan yang terdapat di wilayah antara lain gorilla,
simpanse, antelop, kuda nil, zebra dan jerapah.

Gambar 1.19 Jerapah

D. Persebaran flora dan fauna di Indonesia

Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia termasuk tertinggi di dunia, jauh


lebih tinggi daripada Amerika dan Afrika yang juga beriklim tropis. Keaneka ragaman
flora dan fauna di Indonesia itu sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi pada zaman
plistosen, yaitu saat permukaan laut berada pada tingkat terendah. Pada saat itu binatang
dapat pindah dengan bebas dari Asia ke dangkalan Sunda, sedangkan dari Australia ke
dangkalan Sahul. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia mempunyai
kesamaan dengan flora dan fauna yang ada di Asia dan Australia. Persebaran flora dan
fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik yang lain d samping sejarah
geologi. Faktor-faktor fisik tersebut antara lain garis lintang, curah hujan, dan
ketinggian.

Gambar 1. 20 Wilayah dangkalan sunda dan dangkalan sahul

Posisi geografis Indonesia sangat menguntungkan apabila dipandang dari segi


biodiversitas (keanekaragaman hayati). Dengan adanya posisi ini, Indonesia merupakan
salah satu negara yang memilki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.
Indonesiadengan luas wilayah 1,3 % dari seluruh luas muka bumi, memiliki 10 % jenis
flora dunia, 12 % jenis mamalia dunia, 17 % jenis burung dunia, dan 25 % jenis ikan
dunia.
1. Persebaran flora di Indonesia
Kekayaan tumbuhan di Indonesia dapat dibuktikan dengan ditemukannya 4000-an
jenis pohon, 1500-an jenis pakis, dan 5000-an jenis anggrek. Keberadaan bermacam-

1
macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh iklim. Tumbuhan di daerah iklim
tropis tentu berbeda dengan tumbuhan di daerah iklim dingin. Selain faktor iklim dan
tanah, air juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora. Tumbuhan
di daerah kapur berbeda dengan tumbuhan di daerah tanah laterit. Tumbuhan di daerah
yang banyak air berebeda dengan tumbuhan di daerah yang kurang air atau daerah kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, Indonesia mempunyai hutan-
hutan lebat yang disebut hutan hujan tropis. Menurut W. Koppen, seorang ahli ilmu
iklim asal jerman, Indonesia termasuk daerah beriklim A atau iklim trois. Ciri daerah
beriklim tropis, antara lain
 suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18 derajat celcius
 suhu rata-rata tahunan 20-25 derajat celcius,
 curah hujan rata-rata lebih dari 700 mm per tahun
 tumbuhan beraneka ragam

Pembagian hutan di Indonesia berdasarkan iklim menurut W. Koppen dapat dibedakan


menjadi tiga wilayah.
a) Indonesia bagian barat
Wilayah Indonesia bagian barat termasuk dalam tipe iklim Af (tropis basah). Di
wilayah ini terdapat hutan hujan trois dengan beraneka ragam jenis pohon, namun
masing-masing jenis hanya memiliki jumlah yang sedikit. Hutan hujan tropis
tersebut memiliki ciri di antaranya berdaun lebat, terdapat pohon memanjat
seperti rotan, banyak pohon epifit, seperti anggrek dan paku-pakuan, dan rata-rata
ketinggian pohon mencapai 40 -60 m. Salah satu pohon yang tertinggi adalah
pohon tualang yang tingginya dapat mencapai lebih dari 70 m. Contoh tumbuhan
yang banyak ditemukan di wilayah ini antara laian, bunga bangkai, meranti,
kemuning, ramin, kruing, rasamala, kelapa sawit (pulau Sumatra), akasia, karet,
kina, mahoni, bambu, kayu hitam dan anngrek.
b) Indonesia bagian tengah
Indonesia bagian tengan termasuk dalam tipe iklim Am (tropis sedang). Di
wilayah ini terdapat hutan musim dengan ciri-ciri antara lain ketinggian pohon
lebih rendah dari hutan hujan tropis. Pada musim kemarau menggugurkan
daunnya untuk mengurangi penguapan, dan mulai bertunas pada musim
penghujan. Contoh tumbuhan yang banyak terdapat di wilayah ini antara lain
kayu ebony, rotan anggrek putih, agatis (pulau Sulawesi), pala, kayu cempaka,
cemara geseng (pulau Bali), cendana, kayu putih, akasia dan kemiri (kepulauan
Nusa Tenggara)
c) Indonesia bagian Timur
Indonesia bagian timur termasuk dalam tipe iklim Aw. Di wilayah ini terdapat
hutan sabana yang didominasi oleh rumput, semak belukar dan pohon-pohon
rendah. Contoh tumbuhan yang banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian
Timur yaitu kayu putih, cengkeh, sagu (kepulauan Maluku), damar, dan Anggrek
(pulau Papua)

1
Gbr 1.21 Raflesia Arnoldi (bunga
bangkai)

Gbr.1.22 Pohon meranti

2. Persebaran fauna di Indonesia

Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis fauna yang kaya. Taksiran jumlah
jenis fauna Indonesia adalah sebagai berikut.Hewan menyusui sekitar 300 jenis, burung
7.500 jenis, reptil 2500 jenis, amfibi 1000 jenis, ikan 8500 jenis, keong 20.000jenis dan
serangga 250.000 jenis. Indonesia memiliki 420 jenis burung yang tersebar di 24 lokasi.
Beberapa pulau di Indonesia memiliki jenis hewan endemik, terutama pulau Sulawesi,

1
Papua, dan kepulauan Mentawai. Pola persebaran fauna di Indonesia diwarnai pola
kelompok kawasan Oriental, di sebelah barat dan kawasan Australia di sebelah timur.
Kelompok fauna di bagian tengah bersifat peralihan dan beberapa diantaranya bersifat
endemik. Diantara daerah fauna Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah
dibatasi oleh garis wallace, sedangkan diantara Indonesia bagina timur dan Indonesia
bagian tengah dibatasi oleh garis weber, sehingga seperti pada pembagian flora,
Indonesia dibagi menjadi tiga daerah fauna

Gbr. 1.23 Peta penyebaran fauna Indonesia

a) Indonesia Bagian Barat


Di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatra, Jawa, Bali, Madura dan Kalimantan)
terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah Asia (kawasan Oriental).
Beberapa contoh fauna Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:
• Harimau, terdapat di Sumatra, Jawa, Madura, dan Bali
• Beruang, terdapat di Sumatra dan Kalimantan
• Gajah, terdapat di hutan-hutan Sumatra mirip gajah di India
• Badak, terdapat di Sumatra, Jawa. Badak ini mirip badak di Malaysia,
Thailand, Indocina, India dan Myanmar
• Mawas (orang utan), terdapat di Sumatra dan Kalimantan
• Siamang (kera berwarna hitam dan tidak berekor), terdapat di Sumatra
• Tapir, terdapat di Sumatra dan Kalimantan
• Kera gibbon, terdapat di Sumatra dan Kalimantan
Di daerah Indonesia bagian barat ini juga ditemui beberapa kijang (terdapat di
Sumatra, Jawa, Bali, dan Lombok), Kancil / pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa,
Kalimantan, dan Kepulauan Karimata), trenggiling (terdapat di Sumatra, Jawa, Bali,
Kalimantan), beberapa jenis buaya (terdapat di Sumatra dan Kalimantan), dan ikan
lumba-lumba / pesut (terdapat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur)
b) Indonesia Bagian Tengah
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah adalah jenis
hewan khas (endemik) yang penyebarannya terbatas, hanya terdapat di wilayah
bagian tengah Indonesia.Hewan-hewan khas Indonesia bagian tengah seperti
berikut :

1
• Biawak dan komodo, terdapat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Binatang ini terkenal sebagai sisa hewan purba yang mampu bertahan
hidup.
• Anoa (mirip lembu dan hidup liar), terdapat di Sulawesi.
• Babi rusa dengan taring panjang dan melengkung, terdapat di Sulawesi
dan Maluku Bagian barat
• Burung maleo merupakan burung yang sangat langka, terdapat di Sulawesi
dan Kepulauan
Antara daerah hewan Indonesia bagian barat dan indonesia bagian tengah dibatasi oleh
Garis Wallace.

Gbr.1.24 Garis Wallace yang memisahkan fauna Australia dan Asia


c) Indonesia Bagian Timur
Hewan-hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan di
kawasan Australia. Di wilayah ini banyak ditemui burung-burung khas Indonesia
bagian timur dengan warna-warna yang sangat menarik serta beberapa fauna
marsupial (mamalia berkantung). Beberapa contoh fauna Indonesia bagian timur
adalah sebagai berikut.
• Kangguru pohon, terdapat di Papua
• Tikus berkantung dan musang berkantung, terdapat di Maluku sebelah
timur dan Papua
• Burung Kasuari, terdapat di Papua, kepulauan Aru, dan pulau Seram.
• Burung cendrawasih, terdapt di Papua dan Kepulauan Aru
• Burung kakaktua, berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di
Maluku. Kawasan Wallacea terdiri dari ribuan pulau yang terletak
dikawasan Oriental dan Australia.
Pulau-pulau ini dikelompokkan menjadi 3 bagian , yaitu:
• Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Banggai dan
Sula,
• Kepulauan Maluku, dan
• Kepulauan Nusa Tenggara. Sebelah Barat wilayah ini dibatasi oleh garis
Wallace mulai dari Timur Laut ke Barat Daya, mengikuti dangkalan
Sunda di sepanjang bagian Timur pulau Kalimantan dan Bali. Garis ini

1
menandai peralihan antara fauna Oriental di bagian barat dengan kawasan
Wallacea di sebelah timurnya. Batas Timur kawasan Wallacea adalah
garis imajiner kedua, yaitu garis Lydekker. Garis ini mengikuti kontur sisi
barat dataran Sahul, sehingga memisahkan fauna kawasan Australia-Papua
di sebelah timur dengan kawasan Wallacea di sebelah barat. Sebelah
Utara kawasan Wallacea adalah Philipina dan Samudera Indonesia
(Coates, dkk. 2000).

Antara daerah fauna Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian tengah dibatasi oleh
Garis Weber
Gbr 1.26 garis weber

Tahukah Kamu ?
Kawasan Wallace adalah salah satu wilayah yang paling menarik
perhatian bumi ini. Kawasan ini terdiri atas ribuan pulau yang terletak
di kawasan Oriental dan Australia. Pulau-pulau Wallace muncul dari
permukaan laut, sebagian besar merupakan hasil aktivitas gunung
berapi. Pulau-pulau ini dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu
- Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk kepulauan Banggai,
- Kepulauan Maluku,
- Kepulauan Nusa Tenggara.
Kawasan Wallacea memiliki kekayaan jenis fauna endemik (jenis yang
penyebarannya sempit). Contoh fauna endemik di Pulau Sulawesi,
antara lain anoa, burung maleo, dan babi rusa.

E. Pemanfaatan Hutan di Indonesia


Hutan merupakan suatu daerah yang ditumbuhi berbagai macam tumbuhan yang
memiliki fungsi sesuai dengan tempat dan fungsi yang mendominasi. Di Iindonesia
terdapat beberapa macam hutan , seperti berikut ini.

2
• Hutan musim, yaitu hutan yang terdapat di daerah yang dipengaruhi
musim. Cirikhas hutan ini selama musim kemarau berlangsung, pohon-
pohon banyak menggugurkan daunnya. Sebaliknya, setelahmusim
penghujan, hutan kembali lebat karena daun-daunnya kembali bertunas.
Hutan musim sering juga disebut hutan homogen, karena hanya terdiri atas
satu jenis pohon, contohnya hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
• Hutan hujan tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Tajuk
pohon di hutan ini sangat lebat, hingga membentuk canopy. Oleh karena
itu, sinar matahari tidak dapat menembus lantai hutan, sehingga lantai
hutan selalu gelap dan temperaturnya relatif konstan dengan kelembaban
yang tinggi. Hutan hujan tropis banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan,
dan Papua.
• Hutan bakau, terdapat di daerah dataran pantai yang merupakan daerah
pasang surut air laut. Kondisi hutan ini pada saat air pasang lingkungannya
terendam, sedangkan saat air laut surut lingkungannya berlumpur,
sehingga tanamannya menjadi goyah. Tumbuhan bakau mempunyai akar-
akar yang banyak, rapat, dan kuat. Hal tersebut dimaksudkan untuk
menyesuaikan diri dengan dengan lingkungan yang goyah
berlumpur.semntara itu, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
kadar oksigennya rendah tumbuhan bakau mempunyai akar napas yang
berfungsi untuk menyerap oksigen langsung dari udara. Selain itu
keutamaan akar tumbuhan bakau dapat menahan abrasi air laut. Di
Indonesia, hutan bakau banyak dijumpai di sepanjang timur Sumatra,
serta muara sungai Citandui di Cilacap, Jawa Tengah.
• Hutan Sabana (Stepa), terdapat di daerah yang curah hujannya relatif
sedikit, yaitu berkisar antara 200 – 1000 mm per tahun. Hutan sabana
merupakan padang rumput yang banyak ditumbuhi oleh belukar dan
pohon-pohon yag rendah. Hutan seperti ini banyak terdapat didaerah
Nusa Tenggara dan Sumbawa. Umumnya hutan sabana dimanfaatkan
sebagai lahan usaha peternakan domba, sapi, dan kuda

J Jenis hutan yang ada di


a tersebut memiliki manfaat antara lain sebagai berikut.

• Hutan sebagai perlindungan tata air atau hidrologi melalui penyimpanan


dan pengaturan persediaaan air, karena akar-akar pohon di hutan mampu
menghambat dan menahan jalannya air yang masuk ke dalam tanah
• Hutan sebagai pengendali erosi, banjir, dan tanah longsor, karena akar-
akar pohon mempunyai daya ikat terhadap terhadap butiran-butiran tanah.
• Hutan dapat menjaga keseimbangan air tanah, karena curah hujan yang
jatuh di daerah hutan akan lebih banyak menjadi pengisi air tanah. Hutan
dapat menyuburkan tanah karena daun-daunnya yang berguguran dapat
membentuk tanah humus.
• Hutan dapat menghasilkan bahan mentah untuk industri dan bahan
bangunan, antara lain rotan untuk industri kerajinan tangan dan bangunan,

2
damar untuk industri cat, tanaman obat-obatan untuk industri industri
farmasi , dan lain-lain.
• Hutan sebagai paru-paru dunia karena salah satu fungsi tumbuhan adalah
sebagai penghasil oksigen
• Hutan dimanfaatkan sebagai kawasan suaka alam atau daerah
perlindungan bagi flora dan fauna yang langka dan terancam punah.
• Hutan sebagai penyerapan dan penyimpanan karbon (carbon offset),
untuk mencegah dampak negatif perubahan iklim.
• Hutan dapat mengurangi polusi udara klarena daun-daun pohon mampu
menyerap gas-gas polutan, sehingga udara di sekitar hutan segar dan
bersih.
• Hutan juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam dan rekreasi.

Faktor alam dan manusia dapat mempengaruhi dan merusak fungsi hutan. Salah satu
kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan hutan dalah penebangan hutan. Berikut
ini adalah beberapa akibat dari penebangan hutan, yaitu.
a. Peningkatan lahan kritis
b. Penurunan curah hujan.
c. Peningkatan suhu global akibat peningkatan karbon di atmosfer yang menimbulkan
kenaikan permukaan laut,
d. Kepunahan sejumlah besar jenis tumbuhan dan hewan, termasuk hilangnya jenis
kehidupan liar yang penting serta tumbuha pangan, dan obat-obatan yang mempunyai
fungsi penting,
e. Peningkatan erosi tanah
g. Hilangnya potensi listrik tenaga air.

F. Kerusakan flora dan fauna serta dampaknya terhadap kehidupan.


Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna antara lain karena
pengaruh evolusi, seleksi alam, tingkat adaptasi terhadap lingkungan, perusakan oleh
manusia, dan bencana alam. Bicara tentang flora dan fauna tidak dapat dilepaskan dari
pembicaraan tentang hutan, khususnya hutan tropis. Keanekaragaman flora dan fauna
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hutan tropis

2
Gbr.1.27 Hutan tempat berlindungnya flora dan fauna

1.Pengaruh evolusi
Evolusi adalah perubahan makhluk mhidup secara perlahan-lahan dalamjangka
waktu sangat lama, dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih sempurna. Proses evolusi
ini bisa berjalan dalam ratusan ribuan, bahkan jutaan tahun. Dari hasil penelitian terhadap
fosil-fosil hewan dan lapisan batu-batuan, para ahli berpendapat bahwa hewan-hewan
yang hidup pada zaman purba pada dasarnya sama dengan hewan-hewan yang hidup
sekarang ini, walaupun memiliki perbedaan dalam beberapa hal.
Kira-kira 150 juta tahun yang lalu, dunia didominasi oleh hewan sejenis
dinosaurus dan belum terdapat mamalia. Hewan ini sanngat besar dengan penjang
mencapai 30 meter. Hewan ini sangat berbeda dari hewan yang ada sekarang ini. Namun,
setelah diadakan penelitian terhadap tulang-tulang dinosaurus, diketahui bahwa mereka
termasuk hewan melata (reptil) yang pada dasarnya sama dengan bentuk tulang buaya
dan kadal yang ada sekarang.
Dari penelitian beberapa ahli, diketahui pula bahwa beberapa dinosaurus tertentu
ternyata mempunyai kerangka yang hampir sama dengan mamalia. Karena itu
disimpulkan pula bahwa mamalia berasal dari reptil setelah memakan waktu berjuta-juta
tahun lamanya. Berbagai makhluk tersebut pada akhirnya mati (punah), namun hewan
dan tumbuhan yang beraneka ragam yang ada sekarang diyakini merupakan keturunan
dari makhluk hidup pada zaman purba.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan tiga hal berikut.


a. Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam waktu yang
sangat lama
b. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan adanya penyimpangan dari struktur
aslinya sehingga muncul spesies baru.
c. Tumbuhan dan hewan yang ada sekarang ini bukanlah merupakan makhluk yang
pertama kali di bumi, tetapi berasal dari makhluk di masa lampau yang telah
mengalami perubahan

2
2. Seleksi Alam
Pada suatu tempat dimungkinkan hanya terdapat beberapa jenis makhluk hidup,
bahkan ada tempat yang hanya didiami satu jenis makhluk hidup saja. Hal itu dapat
terjadi mungkin makhluk hidup yang lain tidak sanggup bertahan hidup di daerah tersebut
karena beberapa sebab. Beberapa penyebab diantaranya antara lain iklim yang terlalu
dingin, sulit mendapatkan makanan, dan karena sebab lain yang datang dari alam itu
sendiri. Inilah yang dimaksud dengan seleksi. Jadi, seleksi adalah penyaringan suatu
lingkungan hidup sehingga makhluk hidup tertentu yang dapat bertahan hidupatau
mampu mnyesuaikan diri untuk tetap hidup dan tinggal di lingkungan hidup tersebut.
Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya
akan punah atau pindah ke lingkungan lain.

Gbr. Alam mengalami perubahan evolusi

Ada dua faktor utama yang menentukan seleksi, yaitu sebagai berikut.

a. Faktor alam
Faktor alam tertentu membatasi kemampuan hidup suatu organisme. Misalnya di
daerah gurun atau padang pasir hanya terdapat jenis tumbuhan tertentu yang tahan
terhadap iklim panas dan jumlah air yang sangat sedikit. Begitu juga hewan-hewan
tertentu tidak dapat hidup pada keadaan alam tertentu.

b. Faktor lingkungan
Sesama makhluk hidup sering bersaing dalam merebutkan makanan dan ruang
hidup. Akibat persaingan tersebut, yang kalah akan punah sedang yang menang akan
tetap bertahan hidup. Misalnya sekarang ini sudah jarang dijumpai harimau, badak
bercula satu, dan beberapa jenis hewan lainnya. Hewan-hewan kalah bersaing dengan
manusia yang merupakan mahluk terpandai. Juga rumput misalnya di hutan tropis kita

2
tidak dapat menemukan rerumputan. Rumput di dalam hutan kalah bersaing dengan
tumbuhan besar dalam memperebutkan sinar matahari. Di Australia pernah terjadi bahaya
kelaparan yang dialami oleh sapi dan biri-biri karena rumputnya habis dimakan kelinci
pada musim kemarau panjang.

3. Adaptasi Lingkungan

Telah kita ketahui bahwa lingkungan hidup sangat beraneka ragam. Hal ini
menuntut mahkluk hidup untuk selalu berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan atau
kondisi lingkungan hidupnya. Penyesuian diri terhadap lingkungan yang berbeda akan
menghasilkan makhluk hidup yang berbeda pula. Inilah yang dimaksud dengan adaptasi.
Adaptasi inilah yang terutama menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.

4. Perusakan oleh manusia

Karena keterbatasan ekonomi dan tuntutan kehidupan, manusia banyak memburu


hewan dan menebangi tumbuhan. Tindakan manusia yang membabi buta tanpa
mengedepankan pembangunan berkelanjutan akan menyebabkan banyak tumbuhan dan
hewan mati dan bahkan punah. Sementara itu penebangan pohon-pohn di hutan –hutan
tanpa perhitungan, mengakibatkan hutan menjadi gundul dan mata air kering, sehingga
pada musim hujan dapat terjadi bencana tanah longsor dan banjir.

5. Bencana Alam

Berbagai bencana alam yang terjadi di permukaan bumi mempercepat rusaknya


lingkungan dan kehidupan hewan dan tumbuhan. Bencana alam tersebut antara lain
gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, banjir, angin topan, musim kemarau
yang berkepanjangan dan lain-lainnya. Dampak bencana alam juga dapat merusak areal
pertanian dan tempat tinggal manusia beserta sarana-sarana kehidupan, seperti jalan,
jembatan, gedung-gedung dan lain-lain,

G. Kerusakan flora dan fauna di Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Sebagai negara


berkembang Indonesia melaksanakan pembangunan secara optimal. Hal ini dilakukan
supaya Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejajar dengan negara lain. Usaha
pemerintah untuk memajukan negara ini, memerlukan modal yang sangat besar, yaitu
berupa sumber daya manusia dan sumber daya alam. Manusia Indonesia sebagai modal
dasar dalam pembangunan bila dilihat dari jumlahnya sudah tidak meragukan lagi, karena
Indonesia merupakan negara urutan ke empat di dunia yang jumlah penduduknya
terbanyak. Namun, dalam pembangunan tidak hanya diperlukan jumlah yang banyak,
tetapi kualitas penduduk harus memadai. Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan tanpa
memperhatikan aspek keseimbangan lingkungan. Akibatnya, terjadi kerusakan sumber
daya alam. Kerusakan sumber daya alam sekarang ini sudah cukup tinggi dan cenderung
terus meningkat. Misalnya, pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah,

2
penebangan hutan secara liar, dan perburuan binatang. Kondisi ini bila tidak segera
ditangani akan berdampak buruk bagi manusia.
Pada musim kemarau terjadi kekeringan di hampir semua daerah pertanian, orang
sulit mencari air untuk mengairi sawah dan ladangnya. Penduduk kesulitan mencari air
untuk minum sehari-hari, karena hutan dan pohon yang dapat membantu menyimpan air
telah ditebang habis, tanpa ada usaha untuk menanam kembali. Akibatnya terjadi banjir
di kota-kota besar di hampir semua wilayah Indonesia dan tanah lingsor di berbagai
daerah. Banyak hama dan penyakit yang menyerang daerah pertanian, karena predator
dibunuh untuk dimakan dagingnya atau dimanfaatkan kulitnya untuk bahan industri. Bagi
manusia sumber daya alam merupakan jaminan hidup, karena sumber daya alam
merupakan ikut menentukan tingkat kesejahteraan penduduk. Manusia tidak dapat hidup
dengan baik bila udara yang kita hirup kotor dan air yang kita minum tercemar. Tanah
yang kita injak dan kita manfaatkan un tuk menanam tanaman pokok menjadi tandus dan
kering. Hutan menjadi gundul karena ditebang dan dijarah secara liar oleh orang yang
tidak bertanggung jawab. Padahal hutan dan pohon merupakan paru-paru dalam
kehidupan manusia, karena hutan dan pohon menghasilkan gas oksigen yang kita
bituhkan untuk bernapas.
Flora dan fauna juga termasuk sumber daya alam yang mengalami kerusakan
seperti sumber daya alam lain. Hutan sebagai habitat flora dan fauna, pada dsarnya
merupakan areal cadangan yang sewaktu-waktu dapa digunakan untuk berbagai
kepntingan dalam pembangunan, seprti kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan
mungkin dalam keadaan memaksa sebagai daerah permukiman penduduk. Hutamn
memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mengatur air, karena hutan dapat menyerap
air hujan, menyimpan dan mengeluarkannya dalam bentuk mata air secara teratur. Hutan
dapat menghasilkan humus yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup dan untuk
berkembang biak pohon. Hutan dapat menjaga erosi tanah dan longsor. Dari hutan akan
dihasilkan kayu karena pohon yang cukup tua dengan kualitas kayu yang cukup baik
dapat ditebang untuk dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan dan bahan
keperluan lainnya. Selain itu, hutan juga menjadi tempat hidup dan kehidupan binatang-
binatang dari yang terkecil sampai dengan binatang besar dan buas sekalipun.
Majunya tingkat kehidupan bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini cukup
menggembirakan karena pembangunan cukup pesat dan hampir merata di semua daerah
Indonesia. Namun demikian banyak pembangunan memanfaatkan hutan dengan tidak
mempertimbangkan kelestariannya. Banyak hutan yang dibuka untuk lahan permukiman,
lahan industri, serta lahan pertanian dan perkebunan sehingga fungsi hutan sebagai
pelindung dan tempat hidup flora dan fauna terabaikan. Ada pula pencurian kayu dan
penebangan liar yang terjadi di mana-mana tanpa terkendali. Pengelolaan hutan oleh
perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak dalam penebangan hutan juga melakukan
penebangan hutan secara sembarangan, tidak melakukan tebang pilih, dan peremajaan.
Pada umumnya hanya mementingkan keuntungan tanpa memperhatikan kelestarian
hutan.

H. Usaha-usaha Pelestarian Flora dan Fauna


Sebagian dari hewan-hewan dan tumbuhan Indonesia kini telah langka sebagai
akibat dari ulah manusia. Hutan –hutan ditebang tanpa perhitungan dan hewan-hewannya
terus diburu. Untuk memelihara kelestarian alam, hewan dan tumbuhan perlu mendapat

2
perlindungan. Itulah sebabnya pemerintah mengeluarkan undang-undang perlindungan
hewan liar atau satwa langka. Dengan keluarnya undang-undang tersebut beberapa
macam hewan langka mendapat perlindungan.

Hewan-hewan yang dlindungi, antara lain sebagai berikut.


o kambing hutanBerbagai jenis burung dara laut, bangau hitam, kuntul,
bangau putih, pelatuk besi, alap- alap putih, dara mahkota, ibis hitam
jalak bali, rangkok, cendrawasih, bebek laut, angsa laut.
o Binatang menyusui: mawas, siamang, badak, tapir, kambing
hutanBerbagai jenis burung dara laut, bangau hitam, kuntul, bangau putih,
pelatuk besi, alap- alap putih, dara mahkota, ibis hitam jalak bali,
rangkok, cendrawasih, bebek laut, angsa laut.
o , orang utan, harimau, gajah, badak bercula satu,, orang utan, harimau,
gajah, badak bercula satu, trenggiling, dan lain-lain.
Selain itu, beberapa kawasan hutan tempat hidup hewan hewan langka dilarang
digunakan sebagai tempat berburu dan dimaksudkan untuk perlindungan satwa disebut
hutan suaka margasatwa.

Gbr. Komodo, fauna yang dilindungi


Suaka margasatwa yang terkenal antara lain, adalah sebagai berikut:
• Suaka marga satwa Gunung Leuser di Nangro Aceh Darrussalam,
merupakan suka margasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan
yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain: gajah,
badak sumatra, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa
dan berbagai jenis burung.
• Suaka margasatwa Sumatra Selatan I, merupakan tempat untuk
perlindungan tapir, badak, kerbau liar, harimau sumatera, gajah,
dan rusa.
• Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, merupakan tempat
untuk perlindungan badak, kerbau, liar, banteng, kera, lutung,
rusa, babi hutan, ayam hutan, dan merak.
• Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur,
merupakan tempat yang khusus untuk perlindungan komodo.
• Suaka marga satwa Pulau Moyo Sumbawa merupakan tempat
untuk perlindungan burung kakaktua, ayam hutan, sapi liar, babi
hutan, dan rusa.

2
• Suaka margasatwa Kutai di Kalimantan Timur, merupakan tempat
untuk perlindungan babi hutan, banteng, orangutan, rusa dan
bekantan.

Gbr.1.28 Suaka Marga satwa Muara Angke, Jakarta

Ada pula kawasan hutan yang disebut sebagai suaka alam atau cagar alam. Cagar alam
merupakan kawasan hutan untuk perlindungan hewan, tumbuhan, tanah, tempat-tempat
bersejarah, dan keindahan alamnya. Cagar alam yang terkenal di Indonesia, antara lain
sebagai berikut :
o Cagar alam Pulau Dua di Jawa Barat, merupakan tempat yang selain
dimanfaatka untuk pelestarian hutan pulau ini juga digunakan untuk
perlindungan berbagai jenis burung laut. Oleh karena itu tempat ini
terkenal dengan sebutan “ Kerajaan Burung”
o Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa Barat, merupakan
cadangan hutan di daerah basah (banyak turun hujan). Daerah demikian
menjadi daerah pengisian air tanah (recharge area).
o Cagar alam ujung kulon di banten, merupakan tempat untuk perlindungan
berbagai jenis binatang yang terkenal, antara lain badak bercula satu, rusa,
buaya, banteng, babi hutan dan burung merak.
o Cagar alam Penanjung- Pangandaran di Banten, merupakan tempat yang
selain dimanfaatkan untuk pelestarian hutan, tempat ini digunakan pula
untuk perlindungan rusa, banteng, dan babi hutan.
o Cagar alam Lalijiwo di Jawa Timur, di tempat ini terdapat hutan alam
alpina dan berbagai jenis cemara.
o Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, merupakan tempat khusus untuk
perlindungan bunga Rafflesia Arnoldi (bunga bangkai) yang merupakan
bunga terbesar di dunia.

2
o Cagar alam Sibolangit di Sumatra Utara, di tempat ini terdapat flora khas
dataran rendah sumatra, antara lain pohon lebah dan bunga bangkai
raksasa.
o Cagar alam Rimbo Pati di Sumatra Barat, ditempat ini terdapat tumbuhan
khas sumatra Barat dan hewan hewan, antara lain tapir dan siamang

Gbr. 1.29 Kawasan konservasi flora

Persebaran Taman Nasional di Indonesia


50 TAMAN NASIONAL DI INDONESIA

2
Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi (pasal 1 butir 14
UU No. 5 Tahun 1990).

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (Pasal 1 butir 13 UU No. 5 Tahun 1990).

Berikut ini daftar Taman Nasional yang ada di Indonesia (anda dapat klik setiap kawasan
berdasarkan pulau pada peta diatas) :

Taman Nasional di Pulau Taman Nasional di Pulau Taman Nasional di Bali


Sumatera Jawa dan Nusa Tenggara
1. Gunung Leuser *) **) 1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat
2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu 2. Gunung Rinjani
3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)
4. Gunung Gede Pangrango
4. Bukit Tigapuluh *) 4. Manupeu Tanah Daru
5. Bukit Duabelas 5. Karimunjawa 5. Laiwangi Wanggameti
6. Berbak ***) 6. Bromo Tengger Semeru 6. Kelimutu
7. Sembilang 7. Meru Betiri
8. Bukit Barisan Selatan **) 8. Baluran
9. Way Kambas 9. Alas Purwo
10. Batang Gadis 10. Gunung Merapi
11. Tesso Nilo 11. Gunung Merbabu
12. Gunung Ciremai

Taman Nasional di Pulau Taman Nasional di Pulau Taman Nasional di


Kalimantan Sulawesi Maluku dan Papua
1. Gunung Palung 1. Bunaken 1. Manusela
2. Danau Sentarum ***) 2. Bogani Nani Wartabone 2. Aketajawe - Lolobata
3. Betung Kerihun 3. Lore Lindu *) 3. Teluk Cendrawasih
4. Bukit Baka-Bukit Raya 4. Taka Bonerate 4. Lorentz **)
5. Tanjung Puting *) 5. Rawa Aopa Watumohai 5. Wasur
6. Kutai 6. Wakatobi
7. Kayan Mentarang 7. Kepulauan Togean
8. Bantimurung -
8. Sebangau
Bulusaraung

3
WARTA GEOGRAFI

TAMAN NASIONAL BATANG GADIS


Mutiara Hutan Tropis di Bumi
Mandailing
Berbeda halnya dengan taman nasional lainnya, penunjukan Taman Nasional
Batang Gadis (TNBG) diprakarsai oleh PemerintahDaerah Kabupaten Mandailing Natal
(Madina). Prakarsa ini tidak terlepas dari keinginan, dorongan dan dukungan dari
masyarakat setempat, tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya
masyarakat bidang lingkungan hidup yang berkeinginan untuk menyelamatkan hutan
alam yang masih tersisa dan relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara agar dapat
mendatangkan manfaat) angka panjang bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Pembentukan kawasan konservasi baru di Sumatera semakin penting mengingat hutan
alam di pulau ini dalam situasi memprihatinkan, karena pemanfaatan hutan yang tidak
berkelanjutan dan salah pengelolaan hutan pada masa lalu. Inisiatif TNBG sejalan dengan
aspirasi masyarakat setempat. Sudah sejak lama masyarakat Mandailing Natal
menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini. Secara tradisional
masyarakat telah melindungi hutan alam dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya
alam secara bijaksana, misalnya melalui tata cara, lubuk larangan, penataan ruang

3
banua/huta, tempat keramat 'naborgo-borgo' atau 'harangan rarangan' (hutan
larangan) yang tidak boleh diganggu dan dirusak. Dalam pandangan hidup masyarakat
Mandailing, air merupakan 'mata air kehidupan' yang bertali-temali dengan institusi
sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya.
Pembentukan TNBG dapat diartikan pula sebagai pengakuan negara dan
penguatan terhadap tradisi lokal masyarakat Mandating Natal yang telah menjaga hutan
alam dan sumber air nya selama ini. Terbentuknya prakarsa konservasi lokal didorong
oleh keinginan para pihak untuk menyelamatkan hutan alam yang masih tersisa dan
relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara dan dikelola lebih baik, agar dapat mendatangkan
manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah serta
masyarakat luas pada urnumnya. Pembentukan kawasan konservasi baru di Provinsi
Sumatera Utara semakin penting mengingat degradasi laju kerusakan hutan alam di
provinsi ini dalam situasi memprihatinkan, karena terjadi permasalahan pemanfaatan
hutan yang tidak berkelanjutan dan salah pengelolaan hutan pada masa lalu.
Diperkirakan tingkat laju Jenis kerusakan hutan alapi telah mencapai 3.8 juta hektar
pertahun (Baplan, Departemen Kehutanan, 2003). Sedangkan di Provinsi Sumatera Utara
sendiri mencapai 76.000 hektar pertahun dalam kurun waktu 1985-1998.

Letak dan Luas

Lokasi TN. Batang Gadis

Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) secara administratif berlokasi di


Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara yang meliputi 13
wilayah kecamatan dan bersinggungan dengan 68 desa. Secara geografis TNBG terletak
diantara 99° 12' 45" sampai dengan 99° 47' 10" BT dan 0° 27' 15" sampai dengan 1° Or
57" LU. Nama taman nasional berasal dari nama sungai utama yang mengalir dan
membelah Kabupaten Madina, yaitu BatangGadis. TNBGmeliputi kawasanseluas
108.000 hektar atau 26% dari total luas hutan di Kabupaten Madina dan terletak pada
kisaran ketinggian 300 sampai 2.145 meter di atas permukaan laut dengan titik
tertingginya di puncak gunung berapi Sorik Merapi. Kawasan TNBG seluas 108.000
hektar ini terbentuk dari Kawasan Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan
Produksi Tetap. Hutan Lindung yang dialih fungsikan menjadi taman nasional seluas

3
101.500 hektar, yaitu Hutan Lindung Register 4 Batang Gadis I, Register 5 Batang Gadis
II Komp I dan II, Register 27 Batang Natal I, Register 28 Batang Natal II, Register 29
Batahan Hulu dan Register 30 Batang Parlampungan 1. Kawasan hutan lindung tersebut
ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda dalam kurun waktu 3 tahun antara tahun
1921-1924.

Kawasan Hutan Produksi yang dialih fungsikan menjadi taman nasional meliputi areal
eks HPH PT. Gunung Raya Utama Timber (Gruti) seluas ± 5.500 hektar dan PT. Aek
Gadis Timber seluas ±1000 hektar. Alih fungsi hutan produksi menjadi kawasan
konservasi* ini pada hakekatnya memberikan kesempatan kepada hutan untuk bernafas,
dengan melakukan jeda (moratorium) penebangan hutan alam di kawasan hutan produksi.

Fungsi Kawasan Taman Nasional Batang Gadis

TNBG merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Gadis. DAS
ini mempunyai luas 386.455 hektar atau 58,8% dari luas Kabupaten Madina dan sangat
penting artinya sebagai penyedia air yang teratur untuk mendukung kelangsungan hidup
dan kegiatan perekonomian utama masyarakat, yaitu pertanian. Lebih dari 360.000 jiwa
di Kabupaten Madina menggantungkan hidup dari sektor pertanian, khususnya di 68 desa
pada 13 kecamatan yang bertetangga dengan TNBG. Ketergantungan pada sektor
pertanian terlihat pada besarnya sumbangan sektor pertanian pada nilai PDRB (Produk
Domestik Regional Bruto) kabupaten, 35% diantaranya berasal dari sektor ini.
Keberadaan TNBG akan menjaga kualitas dan kelancaran pasokan air untuk keperluan
air minum dan pengairan 34.500 hektar persawahan dan 43.000 hektar perkebunan kopi,
karet dan kayu manis.

3
TNBG juga berfungsi menjaga tata air regional, karena keseimbangan tata air
lokasi lain yang bertetangga dengan Madina, seperti Kabupaten Tapanuli Selatan,
Pasaman di Provinsi Sumatera Barat dan Rokan Ulu di Propinsi Riau, tergantung dari
kondisi tutupan hutan TNBG. Kabupaten Madina secara geologis berada di daerah yang
dikategorikan sebagai daerah rawan bencana. Kurang lebih 36% dari luas wilayahnya
merupakan daerah pegunungan sampai ketinggian 2.145 meter dpi (di atas permukaan
laut) dan merupakan daerah vulkanis aktif dengan jenis tanah yang rawan erosi dan
longsor, serta curah hujan tinggi. Kabupaten Madina dilalui Daerah Patahan Besar
Sumatera (Great Sumatran fault Zone), khususnya Sub-Patahan Batang Gadis-Batang
Angkola-Batang Torn. Dengan kondisi geologis yang sedemikian, maka bila terjadi
pembukaan terhadap tutupan hutan alam di kawasan TNBG, resiko bencana dan dampak
dari bencana tersebut akan semakin tinggi. TNBG menjadi semakin penting guna
keberlanjutan pembangunan ekonomi dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Madina. Pengeluaran biaya 'mubazir' yang harus dikeluarkan pemerintah
daerah untuk memulihkan alam sebagai konsekuensi dari rusaknya hutan alam dapat
dihindari. Tidak akan terjadi pengalihan dana investasi dari sektor-sektor produktif
masyarakat (pemodalan usaha produktif, biaya pendidikan, biaya kesehatan, peningkatan
gizi, perumahan dsb) kepada usaha pemulihan bencana (non-produktif). Masyarakat tidak
perlu menanggung beban akibat pengalihan dana produktif ini dan pertumbuhan ekonomi
daerah tidak terhambat. Dengan kondisi hutan yang lestari dan terjaga baiknya fungsi
ekologis (pengatur iklim, penjaga kesuburan tanah, pengendali tata air), fungsi
keanekaragaman hayati maupun fungsi ekonominya, maka TNBG secara maksimal
dapat dimanfaatkan sebagai modal alam tanpa bayar (unchanged natural capital) bagi
serangkaian aktivitas perekonomian lokal secara jangka panjang, seperti pertanian,
perkebunan, pariwisata alam, perikanan atau peternakan

TUGAS :

Diskusikan dengan kelompok belajarmu :

3
a. Mengapa sekarang banyak hutan-huan yang kayunya ditebangi secara liar tanpa
ada usaha penghijauan? Jelaskan apa bahayanya!
b. Jelaskan bagaimana pendapatmu untuk mengatasi penjarahan dan penebangan liar
tersebut!

Gbr 1.30 Penebangan hutan

LATIHAN SOAL BAB I

1. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau e,!

1. Lapisan di permukaan bumi yang mendukung kehidupan organisme adalah …..


a. biocycle
b. biochore
c. biosfer
d. ekosistem
e. manusia
2. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi,
Kecuali…….
a. kelembaban
b. angin
c. tanah
d. amplitudo
e. relief
3. Faktor-fakor fisik yang mempengaruhi kehidupan di muka umi ialah….
a. tanah,relief, dan hewan
b. air, tanah, relief
c. relief, iklim, vegetasi

3
d. biocycle, angin, dan suhu
e. tekanan udara, tumbuhan dan kelembaban
4. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah….
a. tanah, iklim, dan relief
b. manusia, tanah, dan iklim
c. hewan, tumbuhan dan manusia
d. angin, temperatur, tekanan udara
e. cuaca, iklim, tanah
5. Dibawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali….
a. biawak komodo
b. anoa
c. babi rusa
d. burung maleo
e. burung kasuari
6. Tanah luas yang ditumbuhi rumput da dikelilingi oleh semak belukar disebut….
a. gurun
b. sabana
c. stepa
d. hutan
e. tundra
7. Hutan dengan ciri pohonnya berdauan rindang, sehingga matahari tidak dapat
menembus celah-celah daun sampai ke tanah, disebut…..
a. hutan hujan tropis
b. hutan hujan ekuatorial
c. hutan musim
d. hutan gugur
e. tundra
8. Hewan di bawah ini adalah hewan yang hidup di Indonesia bagian barat, kecuali…
a. harimau
b. anoa.
c. gajah
d. siamang
e. badak
9. Salah satu manfaat hutan di bawah ini yang tergolong manfaat tidak langsung
adalah….
a. menyediakan bahan industri
b. menyediakan bahan baku industri alat rumah
tangga
c. mangatur tata air
d. menghasilkan getah
e. memberikan berbagai jenis tanaman hias
10. Dibawah ini adalah jenis-jenis hutan ditinjau dari tempat tumbuhnya, kecuali….
a. hutan rawa
b. hutan payau
c. hutan dataran rendah
d. hutan lereng

3
e. hutan pegunungan
11. Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan
Disebut.....
a. ekosistem
b. bioma
c. hidrosfer
d. biosfer
e. atmosfer
12. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah....
a. iklim, tanah, air
b. tekanan udara, angin, dan temperatur
c. manusia, flora, dan fauna
d. kelembaban, tanah dan manusia
e. suhu, iklim dan angin
13. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim.....
a. tropis
b. dingin
c. gugur
d. panas
e. subtropis
14. Hewan khas daerah taiga adalah......
a. ajak dan marrten
b. unta dan rodensia
c. muscox dan reinder
d. harimau dan gajah
e. ajak dan muscox
15. Garis wallacea merupakan daerah pembatas persebaran fauna pada daerah....
a. Australia dan Ethiopia
b. Neartik dan Paleartik
c. Australia dan Oriental
d. Neartik dan Australia
e. Oriental dan Paleartik
16. Hewan –hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan
di kawasan .....
a. Australia
b. Oriental
c. Amerika
d. Afrika
e. India
17. Di bawah ini adalah jenis0jenis hutan ditinjau dari ketinggian tmepat, kecuali..
a. hutan payau
b. hutan lindung
c. hutan rawa
d. hutan pegunungan
e. hutan dataran rendah
18. Suaka margasatwa pulau komodo dikhususkan untuk perlindungan hewan....

3
a.burung maleo
b. buaya
c. biawak komodo
d. penyu
e. badak bercula satu
19. Ciri-ciri hutan hujan trois wilayah Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut,
Kecuali.....
a. daun lebat
b. banyak tumbuhan epifit
c. rata-rata ketinggian pohon adalah 60 meter
d. didominasi oleh semak belukar dan pohon-pohon rendah
e. banyak pohon memanjat
20. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terbentuknya bermacam-macam bioma
Pada ekosistem darat adalah......
a. suhu
b. iklim
c. kelembaban
d. angin
e. air

Esay!

1. Jenis makhluk hidup yang sanga bergantung pada alam adalah tumbuh-tumbuhan.
mengapa demikian?
2. Susunlah jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan di daerah tropis sampai ke tumbuhan di
Daerah kutub !
3. Mengapa makhluk hidup perlu memilki kemampuan beradaptasi!
4. Aliran evolusi mengenal istilah seleksi alam. Apa maksudnya?
5. Sebutkan pengaruh iklim terhadap persebaran flora da fauna di Indonesia ?

Kumpulan Soal-Soal Tatap Muka

3
Pertemuan 1

1. Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran makhkluk hidup dipermukaan


bumi !
2. Jelaskan persebaran bioma flora di dunia beserta ciri-cirinya !
3. Jelaskan persebaran bioma fauna di dunia beserta ciri-cirinya !

Pertemuan 2
4. Sebutkan perbedaan flora di Indonesia bagian barat, bagian tengah, dan Timur
Indonesia !
5. Sebutkan jenis-jenis hutan berdasarkan manfaat dan tujuannya !
6. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan flora dan fauna serta dampaknya
bagi kehidupan !

Pertemuan 3
7. Sebutkan tiga siklus biosfer !
8. Sebutkan ciri-ciri fauna Asiatis !
9. Sebutkan ciri –ciri fauna australis !

Pertemuan 4
10 Sebutkan ciri-ciri fauna Peralihan !
11. Jelaskan bagaimana keadaan flora dan fauna di wilayah Indonesia berdasarkan proses
geologi yang berlangsung sampai zaman glasial ?
12. Apa yang dimaksud dengan evolusi ?

Pertemuan 5
13. Apa yang dinaksud dengan seleksi alam ?
14. Sebutkan usaha-usaha pelestarian flora-fauna dari kepunahan !
15. Sebutkan persebaran jenis-jenis hutan di Indonesia !

Pertemuan 6
16. Jelaskan usaha-usaha pelestarian flora dan fauna !
17. Sebutkan kawasan-kawasan cagar alam dan suaka margasatwa di Indonesia !
18. Sebutkan tiga fungsi hutan !
19. Jelaskan dampak penebangan hutan terhadap kelangsungan makhluk hidup yang ada
di dalamnya !
20. Coba susun komunitas yang ada di bumi mulai dari daerah tropis hingga ke daerah
kutub dan sebutkan pula hewan-hewan khas dari setiap komunitas.

Kumpulan Soal Kegiatan Terstruktur

3
1. Para ahli biologi meyakini bahwa teori pengapungan benua( Wagener) tentang pecahnya
daratan luas (Pangea) menjadi Laurasia dan Gondwana sampai menjadi susunan daratan seperti
sekarang ini menyebabkan adanya pola persebaran flora dan fauna di satu daratan yang sama
dengan daratan yang lainnya. Coba anda identifikasikan spesies fauna yang sama antara satu
benua dengan di benua lainnya dengancara memberikan tanda cheklist pada kolom benua!

Spesies fauna Eurasia Afrika Amerika Amerika Australia


yang sama Tengah Selatan
Gajah
Badak
Kuda merah
Harimau
Beruang
Monyet
Kangguru
Koala
Burung Unta
Kiwi

2. Penyebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya iklim,
relief, tanah dan campur tanan manusia. Coba buatlah analisis mengenai unsur-unsur yang
dominan dari keempat faktor tersebut !

Unsur-unsur Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebaran flora dan fauna di


dominan muka bumi

3. Buatlah Peta Indonesia, kemudian masukkan data persebaran fauna di Indonesia pada daerah
atau pulau sesuai dengan yang tertera di dalam tabel!

4
No Jenis hewan Terdapat di daerah
1 Gajah Pulau Sumatera
2 Harimau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali
3 Beruang Kalimantan dan Sumatera
4 Kera Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali
5 Orang Utan Sumatera dan Kalimantan
6 Banteng Pulau Jawa(Ujung Kulon)
7 Badak cula satu Pulau Sumatera
8 Badak cula dua Sumatera dan Kalimantan
9 Tapir Sulawesi Tengah
10 Anoa Sulawesi Utara
11 Babi Rusa Sulawesi Tengan dan Selatan
12 Komodo Pulau Flores dan Pulau Komodo
13 Kuskus Pulau Irian
14 Kasuari Pulau Irian
4. Jenis hewan Indonesia bagian barat (Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Kalimantan)
bercorak Asia, karena pada saat zaman es terjadi penurunan permukaan air laut sampai laut di
wilayah Indonesia bagian barat kering (terkenal dengan Dangkalan sunda). Pada saat itu
hewan-hewan yang ada di Asia berpindah melalui bagian barat. Contoh : gajah, harimau,
orang utan, singa, badak, dan lain-lain. Coba gambarlah peta daerah dangkalan sunda!
5. Buatlah analisis sederhana tentang ciri-ciri fisik bioma dan tempat penyebaran hutan hujan
tropik dan hutan musim tropis sehingga bisa dibedakan dengan habitat hutan lainnya dilihat
dari letak lintang, suhu udara, curah hujan, dan tempat penyebaran di muka bumi, serta ciri dan
sifat vegetasi !

Kumpulan Soal Kegiatan Mandiri

1. Kunjungi Perpustakaan sekolah atau perpustakaan terdekat di wilayah tempat


tinggalmu. Cari informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran
makhluk hidup di permukaan bumi. Kemudian, bahas setiap faktor tersebut bersama
dengan kelompokmu. Buat tulisan itu dalam bentuk makalah dan presentasikan di
depan kelas !
2. Diskusikan dengan kelompokmu mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan punahnya
keanekaragaman hayati flora dan fauna. Kemudian, presentasikan hasilnya di depan
kelas.
3. Kunjungi Suaka margasatwa atau cagar alam yang terdapat di daerahmu.
o Hewan-hewan atau tumbuhan apa yang dilindungi di tempat tersebut ?
o Amati populasi flora dan fauna yang terdapat di tempat tersebut sejak
tempat konservasi didirikan
o Apakah terdapat penurunan atau kenaikan jumlah populasi ?
o Jika terdapat kenaikan atau penurunan, mengapa hal tersebut dapat
terjadi ?
o Amati bagaimana kondisi suaka margasatwa atau cagar alam tersebut.
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian cari tahu apakah tempat konservasi
tersebut memiliki manfaat lain selain untuk perlindungan flora dan fauna.

4
4. Jenis flora dan fauna yang khas atau endemik dalam suatu region dipengaruhi kondisi
geologis. Setujukah Anda dengan pernyataan tersebut. Diskusikan dengan
kelompokmu. Laporkan hasilnya pada guru.
5. Carilah artikel dari koran atau internet tentang kerusakan hutan di berbagai wilayah di
Indonesia, lakukan analisis dengan kelompokmu tentang kasus tersebut, uraikan
faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan terebut, jelaskan pula dampak-dampak
kerusakan tersebut., dan jelaskan pula upaya-upaya yang seharusnya dilakukan
pemerintah dalam kasus di atas. Diskusikan dalam kelompokmu.

Ulangan Harian 1
Materi : Biosfer

4
1. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memilih jawaban a, b, c, atau e,!

1. Lapisan di permukaan bumi yang mendukung kehidupan organisme adalah …..


a. biocycle
b. biochore
c. biosfer
d. ekosistem
e. manusia
2. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi,
Kecuali…….
a. kelembaban
b. angin
c. tanah
d. amplitudo
e. relief
3. Faktor-fakor fisik yang mempengaruhi kehidupan di muka umi ialah….
a. tanah,relief, dan hewan
b. air, tanah, relief
c. relief, iklim, vegetasi
d. biocycle, angin, dan suhu
e. tekanan udara, tumbuhan dan kelembaban
4. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah….
a. tanah, iklim, dan relief
b. manusia, tanah, dan iklim
c. hewan, tumbuhan dan manusia
d. angin, temperatur, tekanan udara
e. cuaca, iklim, tanah
5. Dibawah ini macam-macam hewan Indonesia bagian tengah, kecuali….
a. biawak komodo
b. anoa
c. babi rusa
d. burung maleo
e. burung kasuari
6. Tanah luas yang ditumbuhi rumput da dikelilingi oleh semak belukar disebut….
a. gurun
b. sabana
c. stepa
d. hutan
e. tundra
7. Hutan dengan ciri pohonnya berdaun rindang, sehingga matahari tidak dapat
menembus celah-celah daun sampai ke tanah, disebut…..
a. hutan hujan tropis
b. hutan hujan ekuatorial
c. hutan musim
d. hutan gugur
e. tundra

8. Hewan di bawah ini adalah hewan yang hidup di Indonesia bagian barat, kecuali…
a. harimau
b. anoa.

4
c. gajah
d. siamang
e. badak
9. Salah satu manfaat hutan di bawah ini yang tergolong manfaat tidak langsung adalah….
a. menyediakan bahan industri
b. menyediakan bahan baku industri alat rumah tangga
c. mengatur tata air
d. menghasilkan getah
e. memberikan berbagai jenis tanaman hias
10. Dibawah ini adalah jenis-jenis hutan ditinjau dari tempat tumbuhnya, kecuali….
a. hutan rawa
b. hutan payau
c. hutan dataran rendah
d. hutan lereng
e. hutan pegunungan
11. Lapisan bumi yang dihuni oleh makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungan
Disebut.....
a. ekosistem
b. bioma
c. hidrosfer
d. biosfer
e. atmosfer
12. Faktor-faktor biotik yang mempengaruhi kehidupan di muka bumi ialah....
a. iklim, tanah, air
b. tekanan udara, angin, dan temperatur
c. manusia, flora, dan fauna
d. kelembaban, tanah dan manusia
e. suhu, iklim dan angin
13. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim.....
a. tropis
b. dingin
c. gugur
d. panas
e. subtropis
14. Hewan khas daerah taiga adalah......
a. ajak dan marrten
b. unta dan rodensia
c. muscox dan reinder
d. harimau dan gajah
e. ajak dan muscox
15. Garis wallacea merupakan daerah pembatas persebaran fauna pada daerah....
a. Australia dan Ethiopia
b. Neartik dan Paleartik
c. Australia dan Oriental
d. Neartik dan Australia
e. Oriental dan Paleartik
16. Hewan –hewan di wilayah Indonesia bagian timur mirip dengan hewan-hewan
di kawasan .....
a. Australia
b. Oriental
c. Amerika

4
d. Afrika
e. India
17. Di bawah ini adalah jenis0jenis hutan ditinjau dari ketinggian tmepat, kecuali..
a. hutan payau
b. hutan lindung
c. hutan rawa
d. hutan pegunungan
e. hutan dataran rendah
18. Suaka margasatwa pulau komodo dikhususkan untuk perlindungan hewan....
a.burung maleo
b. buaya
c. biawak komodo
d. penyu
e. badak bercula satu
19. Ciri-ciri hutan hujan trois wilayah Indonesia bagian barat adalah sebagai berikut,
Kecuali.....
a. daun lebat
b. banyak tumbuhan epifit
c. rata-rata ketinggian pohon adalah 60 meter
d. didominasi oleh semak belukar dan pohon-pohon rendah
e. banyak pohon memanjat
20. Faktor-faktor utama yang menyebabkan terbentuknya bermacam-macam bioma
Pada ekosistem darat adalah......
a. suhu
b. iklim
c. kelembaban
d. angin
e. air
21. Teori Pengapungan benua sedikit banyak mempengaruhi pola piker ahli-ahli biologi tentang
penyebaran flora dan faunan di muka bumi. Teori tersebut dikemukakan oleh....
a. Alfred Wegener
b. William J. Tuzo
c. James Dana
d. Isaac Newton
e. Albert Einstein
22. Faktor iklim sangat berpengaruh dalam proses penyebaran flora dan fauna di muka bumi.
Faktor iklim yang dominan adalah....
a. suhu dan curah hujan
b. tekanan dan kelembaban udara
c. tekanan udara dan radiasi matahari
d. angin dan curah hujan
e. angin dan tekanan udara
23. Faktor campur tangan manusia yang dominan dalam penyebaran vegetasi di muka bumi
adalah...
a. pembangunan permukiman penduduk transmigrasi
b. pembangunan jalan raya
c. pembangunan industri pada lahan pertanian
d. pembangunan jalan kereta api
e. pembangunan sekolah
24. Ada 4 macam bioma hutan di wilayah iklim tropik seperti yang tersebut dibawah ini, kecuali..
a. hutan hujan tropik

4
b. hutan sabana tropik
c. hutan musim tropik
d. hutan taiga tropik
e. hutan mangrove tropik
25. Salah satu ciri dari hutan hujan tropik basahadalah....
a. selalu menggugurkan daunnya pada musim kemarau
b. selalu menggugurkan daunnya pada musim dingin
c. evergreen sepanjang tahun
d. selalu hijau daun pada saat musim penghujan
e. penyebarannya merata di bumi nusantara
26. Hutan gugur daun terdapat pada daerah dengan kondisi iklim....
a. tropik
b. gurun
c. subtropik
d. tropik dan subtropik
e. tropik dan iklim sedang
27. Hutan mangrove hanya tumbuh pada daerah iklim....
a. arid
b. semi arid
c. sedang
d. tropik
e. polar
28. Hutan konifer secara fisik habitatnya terdapat pada daerah iklim.....
a. tropik
b. sub tropik
c. sedang
d. arid
e. polar
29. Tundra sebenarnya bukanlah sebuah wilayah hutan pohon kayu keras, melainkan hanyalah
Sebuah fenomena yang terdiri dari hamparan.....
a. padang alang-alang
b. padang rumput
c. padang lumut
d. padang es
e. padang pasir
30. Salah satu ciri dari hutan hujan tropik adalah bentuk tajuk pohon kanopi artinya....
a. pohon berdaun jarum
b. pohon berdaun seperti bintang
c. pohon berdaun seperti kerucut
d. pohon berdaun lebar
e. pohon berdaun lebat

Esay!

4
1. Jenis makhluk hidup yang sanga bergantung pada alam adalah tumbuh-tumbuhan.
mengapa demikian?
2. Susunlah jenis tumbuhan mulai dari tumbuhan di daerah tropis sampai ke tumbuhan di
Daerah kutub !
3. Mengapa makhluk hidup perlu memilki kemampuan beradaptasi!
4. Aliran evolusi mengenal istilah seleksi alam. Apa maksudnya?
5. Jelaskan, bagaimana hubungan antara teori pengapungan benua Alfred Wegener dengan
penyebaran flora dan fauna di muka bumi ?

PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN

4
1. PERMAINAN ACAK KATA
Ayo kita bermain dengan susun kata dari beberapa istilah yang telah kita pelajari
dalam bab ini !. Sebelumnya, lakukan langkah-langkah berikut ini !
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 orang
2. Buatlah 10 kartu, kemudian tuliskan satu istilah dalam kotak berikut pada
Sebuah kartu tersebut !

Istilah-istilah yang digunakan adalah


Eoulvis osfberi Unesus Idameapi nuukddpe Itgaa Lama ekiseel
Iskyopr nuukddpe Rmoatilsta Arikten Unfaa Tsaiais

3. Kumpulkan kartu-kartu tersebut pada gurumu, lalu acak ! Kemudian, gurumu


Menentukan urutan kelompok untuk mulai bermain !
4. Permainan dimulai oleh kelompok 1. Kelompok yang akan bermain memilih
Wakilnya maju ke depan kelas untuk mengambil satu kartu yang telah diacak.
Setelah membaca huruf-huruf yang terpilih, ia harus membuat susunan seperti
Ini di papan tulis. Lihat contoh ! Misalnya kartu yang terpilih Eoulvis. Buatlah
tempat untuk menuliskan huruf-huruf tersebut pada papan tulis dengan bentuk
seperti berikut !

4
Kotak kata ini untuk menuliskan kata yang dapat disusun dari kumpulan huruf di
atas

E O U L V I S

5. Kelompok 1 harus menyusun huruf demi huruf menjadi sebuah kata. Untuk itu,
Kelompok dapat menyusun kata sebanyak-banyaknya dari huruf yang tersedia.
Setiap kata yang tersusun harus di tulis di kotak. Selain itu, kelompok yang bermain
Harus menemukan sebuah istilah Geografi dari huruf-huruf yang diacak tersebut !
6. Setiap kelompok diberi waktu 2 menit untuk bermain. Apabila kelompok kamu
berhasil menebak dan menysun istilah geografi yang diminta. Kelompokmu harus
menjelaskan arti dari istilah tersebut ! Apabilakelompok mu tidak dapat menebak
dan menyusun istilah geografi tersebut, kelompokmu mendapat hukumsn yang telah
disepakati. Misalnya, kamu harus menyanyi, menari, atau menirukan gaya seseorang!

Selamat bermain !

4
Permainan Tukar Cerita
1. Sebelum memulai permainan, guru memberikan kertas berisikan konsep materi
yang telah dipelajari pada bab sebelumnya. Konsep materi yang diberikan itu
belum selesai sehingga siswa diminta untuk melanjutkan kelnjutan dari konsep
materi itu.
2. Siswa dikelompokkan dalam 4 kelompok berpasangan, Masing-masing kelompok
memegang kertas konsep yang diberikan guru dengan tema yang masing-masing
berbeda.
3. Guru memberikan pengenalan mengenai tema-tema konsep materi yang diberikan
4. Masing-masing kelompok diminta untuk membaca kertas konsep tersebut dan
menuliskan kelanjutan dari konsep materi yang belum selesai. Tiap-tiap anggota
kelompok diminta untuk mengingat isi dari kelnjutan materi yang telah dibuat dan
didiskusikan bersama kelompoknya Sebelum dikumpulkan masing-masing
kelompok saling betukaran konsep materi dengan kelompok lain, misal kelompok
1 dengan kelompok 2, kelompok 1 dengan kelompok 3, kelompok 2 dengan
kelompok 3, dan seterusnya, sambil bertukaran mereka juga diminta untuk
mengingat konsep-konsep materi itu. Waktu yang diberikan hanya 3 menit, lalu
dikumpulkan oleh guru. Guru lalu mengacak kertas konsep sebelum diumumkan
ke siswa. Misal siswa dari kelompok 1 untuk menceritakan kembali konsep materi
dari kelompok 2, siswa dari kelompok 2 diminta untuk menceritakan kembali
konsep materi dari kelompok 1
5. Siswa dipasangkan, misalnya anggota kelompok 1 dipasangkan dengan anggota
kelompok 2, keduanya berdri berpasangan, dan seterusnya, masing- masing siswa
diminta untuk saling menceritakan kembali kelanjutan dari konsep materi yang
diberikan, Bila terjadi kesalahan dalam menceritakan konsep, siswa pasangannya
dapat meluruskan kembali, hanya diberikan 3 kali toleransi. Guru tetap
mengamati siswa satu persatu, sekaligus menghitung kesalahan siswa. permainan
ini dapat melatih kekompakan siswa, melatih daya ingat dan kseriusan siwa
dalam mempelajari konsep materi Kelompok yang anggotanya banyak melakukan
kesalahan dapat diberikan reward, dan kelompok yang paling sedikit
kesalahannya mendapat applaus dan pujian.
6. Permainan ini dapat diakhiri dengan pembacaan masing-masing kertas konsep
oleh masing-masing kelompok dan diskusi.

Selamat bermain !

5
Rangkuman

Biosfer adalah sebuah sistem yang yang meliputi seluruh makhluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Persebaran flora dan fauna di dunia sangat bervariasi. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya faktor penyebab persebaran (tekanan populasi, habitat
baru), sarana persebaran (angin, udara, air), dan hambatan persebaran (iklim, tanah,
topografi, biologis).
Ada tiga pengelompokkan vegetasi di dunia, yakni berdasarkan iklim dan curah
hujan, berdasarkan tempat hidupnya, dan berdasarkan ketinggian tempat.
Berdasarkan keadaan iklim dan besarnya curah hujan, tumbuhan di permukaan
bumi dapat digolongkan ke dalam beberapa bioma, yaitu bioma hutan tropis basah, bioma
hutan musim, bioma padang rumput, bioma gurun, bioma hutan taiga, dan bioma tundra.
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
tumbuhan daratan (hutan hujan tropis, hutan musim tropis, sabana, stepa, gurun, empat
musim, hutan berdaun jarum dan tumbuhan perairan (air tawar, air asin, air payau).
Berdasarkan ketinggian tempatnya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi : 0-
600 m (zona khatulistiwa murni), 600-1250 m (zona vegetasitropis), 1250-1900 m
(vegetasi sub tropis),1900-2600 (vegetasi iklim sedang), 2600- 3200 m (vegetasi iklim
sedang meranggas), 3200-4500 m (vegetasi kayu perdu alpine), 4500-500 m (vegtasi
emak-semak alpine), 5000 ke atas (salju abadi)
Persebaran fauna di permukaan bumi sangat bervariasi. Contoh fauna yang hidup
di bioma-bioma yang ada di dunia , yakni babai hutan, kera, kucing hutan, beruang,
racoon, rubah (hutan musim tropis), zebra, kanguru, bison, singa (padang rumput), ular
tikus, kadal (gurun), rusa besar, beruang, ajag (taiga), beruang laut (walrus), anjing laut
(seal), penguin (tundra).
Berdasarkan bentuk permukaan bumi, flora di Indonesia dikelompokkan menjadi
flora di daerah paparan Sunda (daerah Sumatra, misalnya rafflesia arnoldi, mangrove,
rawa gambut, rotan), flora di daerah paparan sahul (daerah Irian, mialnya hutan hujan
tropis, jenis motea, pohon sagu, nipah, dan mangrove), dan flora di daerah peralihan.
Fauna di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yakni fauna asiatis, fauna
australis, dan fauna peralihan (zona wallace). Perbedaan antara fauna asiatis dan fauna
australisdiantaranya terletak pada binatang mamalia (asiatis = besar-besar; australis =
kecil-kecil),ikan air tawar (asiatis = banyak); aistralis tidak ada), kera dan kucing (assiatis
= kecil-kecil), dan binatang berkantung (asiatis = tidak ada; australis = ada). Garis
imajiner yang merupakan pembatas antara fauna bercorak asiatis dengan fauna peralihan
adalah garis wallace, sedangkan antara fauna australis dengan fauna peralihan adalah
garis weber.
Adanya kegiatan manusia seperti pembakaran hutan, penebangan ahutan, dan
perburuan liar, menyebabkan terjadinya kerusakan flora dan fauna , bahkan dapat
mengakibatkan kepunahan. Untuk merngantisipasi dan menjaga kelestarian flora dan
fauna, maka perlu dilakukan usaha-usaha konservasi flora da fauna, misalnya dengan
membangun suaka margasatwa dan cagar alam. Selain itu juga perlu dilakukan
penyuluhan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian flora dan fauna.
Bagi mereka yang dengan sengaja melakukan perusakan flora dan fauna, maka baginya
wajib dikenakan hukuman yang setimpal.

You might also like