Professional Documents
Culture Documents
A. Mazhab Hanafiyah
CATATAN
Seorang yang makan atau melakukan hubungan badan sejak
sebelum terbitnya fajar, kemudian fajar terbit, maka jika ia
langsung menghentikannya atau memuntahkan makanan yang
ada di mulutnya, maka hal tersebut tidak membatalkan
puasanya.
B. Mazhab Malikiyah
Umum
A. Madzhab Hanafi
B. Madzhab Maliki
C. Madzhab Syafi`i
D. Madzhab Hanbali
CATATAN:
Manakah yang lebih baik bagi orang yang sakit, tetap berpuasa
atau boleh berbuka?
Menurut Hanafiyah dan Syafi'iyah mereka boleh berbuka atau
tetap berpuasa, sementara menurut Hanbaliyah sunnat bagi
mereka berbuka dan makruh berpuasa. Di pihak lain Malikiyah
mengatakan ada 4 ketentuan bagi puasanya orang sakit :
5. Lanjut Usia
Ketentuan ini juga berlaku bagi orang sakit yang tidak diharap
lagi kesembuhannya, berdasar firman Allah "..dan sekali-kali
Dia (Allah) tidak menjadikan bagi kamu dalam agama suatu
kesempitan." [QS. Al-Hajj 78] Dan bagi mereka yang kira-kira
masih bisa sembuh maka wajib mengqadha' tanpa membayar
fidyah.
Fikih Puasa: Hal-hal Yang Membolehkan Tidak
Berpuasa
Ketentuan-ketentuan lain
1. Pekerja berat
Imam Abu Bakar Al-Ajiri mengatakan bahwa jika ia
mengkhawatirkan kondisinya karena pekerjaan berat yang
ia lakukan maka dia boleh tidak berpuasa dan wajib
mengqadha'nya. Namun, mayoritas ulama mengatakan
bahwa mereka tetap wajib berpuasa dan jika ternyata
ditengah hari dia tidak mampu lagi melanjutkan puasanya,
barulah ia membatalkannya dan wajib mengqadha' nya.
Sebagaimana firman Allah "Dan janganlah kamu
membunuh dirimu, karena sesungguhnya Allah Maha
Peenyayang kepadamu." [Surat Annisa 29]
A. Madzhab Hanafiyah
B. Madzhab Maliki
C. Madzhab Syafi'iyah
D. Madzhab Hanbaliyah