You are on page 1of 40

BAB I MATERI

MATEMATIKA SMA KELAS


X SEMESTER 1
1.1 BENTUK PANGKAT

1.2 BENTUK AKAR


1.3 BENTUK LOGARITMA

1.4 PERSAMAAN KUADRAT

1.5 FUNGSI KUADRAT


1.6 SISTEM PERSAMAAN LINEAR
DAN KUADRAT

MENU UTAMA
BENTUK PANGKAT
Sebelum mempelajari materi pangkat bulat negatif, perlu diingat
kembali sifatsifat yang berlaku pada pangkat bulat positif.

Sifat 1.1: Jika m, n adalah sebarang bilangan bulat positif, dan


a sebarang bilangan real maka a m  a n  a m n
Sifat 1.2: Jika m, n bilangan bulat positif, a bilangan real dan a  0
am mn am 1
maka  a jika m > n dan  nm jika m < n
an a n
a
Sifat 1.3: Jika m, n bilangan bulat positif, dan a bilangan real maka

a 
m n
 a mn

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK PANGKAT

Sifat 1.4:
Jika m, n bilangan bulat positif, dan a, b bilangan real maka

 ab  m
 am  bm
Sifat 1.5:
Jika m, n bilangan bulat positif, dan a, b bilangan real, b  0
maka m
a am
   m
b b

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK PANGKAT
Selain pangkat bulat positif, akan didefinisikan pula pangkat nol.

Definisi 1.1: Jika a bilangan real dan a0 maka a0  1

n 1
Definisi 1.2 : a  n a(  0 dan n bilangan bulat positif)
a

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK AKAR
Kita akan memperluas operasi perpangkatan, sehingga berlaku untuk pangkat pecahan
atau disebut juga pangkat rasional.

Definisi 1.3 Misalkan a dan b bilangan real, n bilangan bulat positif, dan
antara a, b dan n terdapat hubungan bn = a. Bilangan b
dinamakan akar pangkat n dari a

1
n
Definisi 1.4 a  a
n n asalkan a ada

m 1

 
m 1
Definisi 1.5 a a
n n
 a m n
 n am

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA
Definisi 1.6
Logaritma x dengan basis (pokok) a, a > 0, dilambangkan loga x, ialah pangkat
atau eksponen yang akan dimiliki oleh x seandainya ia dituliskan sebagai suatu
bilangan berpangkat dengan basis a. Dengan kata lain, loga x = y bermakna
bahwa x =ay.

Karena ay > 0 untuk semua bilangan nyata y bila a > 0, maka haruslah x > 0. Jadi
loga x hanya didefinisikan bila x > 0. Bila basis a = 10, log10 x biasanya cukup
ditulis sebagai log x saja. Logaritma dengan basis 10 dinamakan logaritma biasa.
Jadi, log x = y bermakna bahwa x = 10y. Di Indonesia loga x lebih sering ditulis
a
log x. Namun untuk membiasakan dengan notasi yang digunakan di dunia
internasional, kita akan menggunakan notasi loga x.

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA

Berikut ini sifat-sifat pokok logaritma yang diperlukan untuk memecahkan


berbagai soal yang berkaitan dengan logaritma.

Teorema 1.1 Jika x adalah sembarang bilangan nyata positif, maka

log a a x  x
Bukti: Misalkan log a a x  y . Menurut definisi logaritma, ax = ay

yang berimplikasi x = y, maka log a a x  x

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA

Teorema 1.2
Jika x adalah sembarang bilangan nyata positif, maka

a log a x
x
Bukti: misalkan p = log a x
maka x = ap. Dengan mensubstitusikan p ke dalam
persamaan x = ap akan diperoleh x =

a log a x
atau a log a x
x

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA

Teorema 1.3 Hukum Logaritma untuk Perkalian.


Jika x dan y adalah sembarang bilangan nyata positif, maka
log a xy  log a x  log a y
Bukti: Misalkan
log a x  M dan log a y  N, maka x  a M dan y  a N .

Dengan demikian xy  a a M N
= a M N

Oleh karenanya,
M N
log a xy  log
.
a a  M  N  log a x  log a y

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA
Teorema 1.4 Hukum Logaritma untuk Pembagian.
Jika x dan y adalah sembarang bilangan nyata positif, maka
x
log a    log a x  log a y
Bukti: Misalkan  y

log a x  M dan log a y  N, maka x  a M dan y  a N .

x aM
=
M N
Dengan demikian  N
y a
= a
Oleh karenanya, x
log a    log a a M  N  M  N  log a x  log a y
 y

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA
Teorema 1.5 :
Jika x dan n adalah bilangan nyata dan x > 0, maka

log x  n log x
a
n
a

Bukti: Misalkan log a x  M, maka x  a M .

Dengan demikian, x  a
n
  M n
 a nM
Jadi .

log a x  log a a
n nM
 nM  n log a x

KE MATERI MENU UTAMA


BENTUK
LOGARITMA
Teorema 1.6 :
Jika x dan n adalah bilangan nyata dan x > 0, maka
1
log a n
x  log a x
n
Bukti: Misalkan log a x  M . Maka x  a . M

Dengan demikian 1 M
 
1
n
x  x  aM
n n a n

J
M
adi . M 1
log a n
x  log a a n
  log a x
n n

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT
Bentuk umum Persamaan Kuadrat

ax  bx  c  0 ; a  0
2

Persamaan kuadrat merupakan persamaan yang pangkat tertinggi peubahnya


sama dengan dua. Persamaan kuadrat mempunyai akar-akar yang dapat
dicari dengan:

1. PEMFAKTORAN
2. MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT SEMPURNA
3. MENGGUNAKAN RUMUS (abc)

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT
• PEMFAKTORAN
Dalam sistem bilangan nyata berlaku ab = 0  a = 0 atau b = 0 untuk sembarang
bilangan nyata a dan b. Persamaan kuadrat dapat diselesaikan dengan menjadikan
salah satu ruas bernilai nol dan ruas yang lain berbentuk perkalian yaitu dari
bentuk umum

ax 2  bx  c  0
mencari dua bilangan yang hasil kalinya sama dengan hasil kali a dan c, dan
jumlahnya sama dengan b. Misalnya akar-akar tersebut  dan , kemudian
ubahlah bx menjadi x + x, sehingga

ax 2   x mempunyai faktor yang sama dengan  xc


dan selanjutnya dapat difaktorkan dengan menggunakan sifat distributif.

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT
MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT SEMPURNA

Persamaan  ax  p  2  q; dan a, p, q adalah konstanta real, a  0, q  0

dapat diselesaikan dengan mudah setelah diubah menjadi


bentuk yang ekuivalen dengannya yaitu
ax  p   q
Bentuk  ax  p  2
disebut bentuk kuadrat sempurna.

Persamaan kuadrat ax 2  bx  c  0 dapat diubah menjadi

a x  p   q  0 ax 2  bx  c  0
2
Oleh karena itu

dapat diselesaikan dengan cara mengubahnya menjadi

a x  p   q  0
2
.

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT

MENGGUNAKAN RUMUS (ABC)

Rumus ini biasanya ditulis sebagai

 b  b  4ac 2
x1, 2 
2a
dan dikenal sebagai rumus abc.

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT

Diskriminan Persamaan Kuadrat


Dari rumus abc ini tampak bahwa banyaknya akar persamaan kuadrat
hanya ditentukan dari hasil perhitungan ungkapan aljabar yang ada di
dalam tanda akar. Oleh karena itu, ungkapan aljabar ini disebut
diskriminan persamaan kuadrat dan ditulis sebagai
D = b2 – 4ac. Dengan demikian, diperoleh sifat berikut:

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT
Sifat 1.7 Persamaan kuadrat ax 2  bx  c  0
• mempunyai akar kembar (bilangan rasional) jika dan hanya
jika D = 0;
• mempunyai dua akar (berbeda) jika dan hanya jika D > 0;
(dalam hal D merupakan kuadrat sempurna, maka akar-
akarnya merupakan bilangan rasional, sedangkan dalam hal
lainnya kedua akarnya merupakan bilangan irasional);
• tidak mempunyai akar (bilangan nyata) jika dan hanya jika D
< 0.

KE MATERI MENU UTAMA


PERSAMAAN KUADRAT
Sifat 1.8:
Bilangan x1 dan x2 merupakan akar-akar dari persamaan kuadrat

ax 2  bx  c  0

b c
(atau x  x 0
2
) jika dan hanya jika
a a

b c
x1  x 2   dan x1. x2 =
. a a

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat

Grafik Fungsi Kuadrat


Definisi 1.7 : Fungsi y = f (x) = ax 2  bx  c  0
untuk bilangan-bilangan nyata a, b, dan c merupakan konstanta serta a  0
disebut fungsi kuadrat dari x dan grafiknya disebut parabol.Titik
maksimum atau minimum parabol disebut titik ekstrem fungsi kuadrat
atau puncak atau titik balik parabol.

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat

Sifat 1.9 Fungsi kuadrat y = f(x) = ax  bx  c


2

dapat disajikan dalam bentuk


2
   b   b 2
 4ac
y = f(x) = a x      2
  2 a  4 a

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat

Sifat 1.10 Fungsi kuadrat y = f(x) = ax 2  bx  c


mempunyai:

• minimum jika dan hanya jika a > 0. Parabolnya dikatakan cekung ke


atas
• maksimum jika dan hanya jika a < 0 . Parabolnya dikatakan cekung ke
bawah

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat
Sifat 1.11 Titik ekstrem atau puncak parabola fungsi kuadrat
y = f(x) = ax 2  bx  c
  b b 2  4ac 
ialah  , 2

 2a 4a  b
sedangkan sumbu setangkupnya ialah garis x
2a

Jadi sumbu setangkupnya selalu melalui titik ekstremnya dan sejajar sumbu Y

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat
Sifat 1.12 Grafik fungsi kuadrat y = f(x) = ax 2  bx  c
bersifat:

~ Memotong sumbu X pada dua titik berlainan jika dan hanya jika D > 0.

~ Tidak memotong sumbu X jika dan hanya jika D < 0.

~ Menyinggung sumbu X jika dan hanya jika D = 0.

KE MATERI MENU UTAMA


Fungsi Kuadrat
Sifat 1.13 Grafik fungsi kuadrat y = f(x) = ax  bx  c
2

dapat diperoleh dengan menggeser grafik fungsi kuadrat


b
y = g (x) = ax2 sejauh satuan dalam arah mendatar dan
2a

b 2  4ac satuan dalam arah tegak, sedangkan arah


pergeserannya ialah:
4a 2
a. dalam arah sumbu X positif jika dan hanya jika ab < 0
( a dan b berlawanan tanda)
b. dalam arah sumbu X negatif jika dan hanya jika ab > 0
( a dan b bertanda sama)
c. dalam arah sumbu Y positif jika dan hanya jika D < 0
d. dalam arah sumbu Y negatif jika dan hanya jika D > 0

KE MATERI MENU UTAMA


Jadi dapat disimpulkan bahwa banyaknya titik potong dengan sumbu X
bergantung pada nilai-nilai a, b, dan c, akibatnya letak parabol terhadap
sumbu X juga bergantung pada nilai-nilai a, b, dan c.
Grafik fungsi kuadrat f(x) =
ax  bx  c  0
2

dapat dilukis dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu Y, jika x = 0.
b. Menentukan titik potong grafik dengan sumbu X, jika y = 0
atau mencari akar persamaan ax 2  bx  c  0
b D
c. Menentukan puncak parabola x p , y p ; x p  dan y p 
2a 4a
d. Lukislah beberapa titik yang dianggap perlu dengan mengingat posisi
b
setangkupnya terhadap garis x untuk mempermulus jejaknya.
2a
e. Telusuri jejak titik-titik tersebut. Kedudukan fungsi kuadrat terhadap
sumbu X dapat dilihat dari nilai a dan diskriminan seperti pada sifat berikut.

KE MATERI MENU UTAMA


Membentuk Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan sifat-sifat yang
ada yaitu;
a.Melalui koordinat titik balik yang diketahui   b b 2  4ac 
 , 2

 2a 4a 
2
dapat dibentuk fungsi kuadrat yaitu y = f(x) =    b   b  4ac
2
a x     
  2a   4a 2
b. Jika diketahui titik potong dengan sumbu X di (,0) dan (0,)
dapat dibentuk fungsi kuadrat dengan menggunakan

.
y  a x    x   
c. Jika diketahui tiga titik sebarang dapat dibentuk fungsi kuadrat
menggunakan
y  ax 2  bx  c

KE MATERI MENU UTAMA


Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat

• Persamaan Linear dan Persamaan Linear


• Persamaan Linear dan Persamaan Kuadrat
• Persamaan Kuadrat dan Persamaan Kuadrat

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Linear
Bentuk umum persamaan linear dua peubah adalah ax + by = c;
dimana x, y adalah peubah; a, b  0. Persamaan linear dua peubah dapat dibentuk
melalui titik (x1, y1) dengan gradien = m, diperoleh persamaan y = m (x  x1) + y1.
Selain itu, dapat juga ditentukan melalui dua titik (x 1,y1) dan (x2,y2) sehingga diperoleh
persamaan

y  y1 x  x1
 ; y 2  y1  0 ; x 2  x1  0
y 2  y1 x 2  x1

x y
Melalui titik (a, 0) dan   0 ; a  0; b  0
(0, b) diperoleh persamaan a b

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan linear tiga peubah mempunyai bentuk umum ax + by + cz = d; x, y dan z
adalah peubah; a  0, b  0, dan c  0.

Sistem persamaan linear dibedakan menjadi sistem persamaan linear homogen dan non
homogen. Sistem persamaan linear dikatakan homogen jika beberapa persamaan linear
pada saat bersamaan c1 = c2 = 0 untuk sistem persamaan linear dua peubah dan d1 = d2 =
d3 = 0 untuk persamaan linear tiga peubah.

Sistem persamaan linear non homogen jika beberapa persamaan linear pada saat
bersamaan c1, c2  0 untuk sistem persamaan linear dua peubah dan d1, d2, d3  0 untuk
persamaan linear tiga peubah.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Linear
Sistem persamaan linear dan linear dapat diselesaikan dengan:
(a) Metode Subtitusi
Substitusi artinya penggantian. Persamaan linear dua peubah
a1x + b1y = c1 dan a2x + b2y = c2 dapat diselesaikan dengan langkah
sebagai berikut:
1. Ubahlah salah satu persamaan menjadi y = f (x) atau x = f (y)
2. Substitusikan f (x) ke peubah y atau f (y) ke peubah x pada
persamaan lain sehingga terbentuk satu persamaan linear dengan
satu peubah
3. Selesaikan persamaan linear yang terbentuk
4. Substitusikan hasilnya ke salah satu persamaan semula untuk
mendapat nilai peubah yang lain.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Linear
Persamaan linear dua peubah a1x + b1y = c1 dan a2x + b2y = c2
dapat diubah dengan langkah  b1 c1
x y
a1 a1
kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang kedua
a2x + b2y = c2 didapat

c1b2  b1c 2 a1c 2  c1 a 2 a1c 2  c1 a 2


x dan y 
a1b2  b1 a 2  b1 a 2  a1b2 a1b2  b1 a 2

. Himpunan penyelesaiannya adalah:

 c1b2  b1c 2 a1c 2  c1 a 2 


 , 
a b  b a a
 1 2 1 2 1 2 1 2b  b a

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Linear
Persamaan linear tiga peubah
a1x + b1y + c1z = d1, a2x + b2y + c2z = d2
dan a3x + b3y + c3z = d3 dapat diselesaikan dengan cara yang sama
seperti persamaan linear dua peubah, akan diperoleh

d1  b2 c3  b3 c 2   d 2  b1c3  b3 c1   d 3  b1c 2  b2 c1 
x
a1  b2 c3  b3 c 2   a 2  b1c3  b3 c1   a3  b1c 2  b2 c1 
a1  d 2 c3  d 3 c 2   a 2  d1c3  d 3 c1   a3  d1c 2  d 2 c1 
y
a1  b2 c3  b3 c 2   a 2  b1c3  b3 c1   a3  b1c 2  b2 c1 
a1  b2 d 3  b3 d 2   a 2  b1 d 3  b3 d1   a3  b1 d 2  b2 d1 
z
a1  b2 c3  b3 c 2   a 2  b1c3  b3 c1   a3  b1c 2  b2 c1 

Dari penyelesaian tersebut di atas, nilai x, y, z mempunyai


penyebut yang sama, dimana nilai penyebut ini tidak boleh sama
dengan nol.
KE MATERI MENU UTAMA
Persamaan Linear dan Persamaan Linear

(b) Metode Eliminasi


Untuk menyelesaikan dengan jalan mengubah koeffisien
salah satu peubah menjadi 0. Dengan cara ini akan terbentuk
dua persamaan, yang masing-masing hanya mengandung satu
peubah. Caranya ialah dengan mengalikan masing-masing
persamaan dengan koeffisien masing-masing peubah.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear Dan Persamaan Linear

(c) Metode Determinan Matrik Sistem persamaan linear dapat diselesaikan


dengan determinan matrik. Sistem persamaan linier dua peubah digunakan
determinan matrik 22 sedangkan sistem persamaan linier tiga peubah
digunakan determinan matrik 33.

a b 
A=   , determinan A dinotasikan A = ad – bc .
c d 
 a1 b1 c1 
A = a 2 b2 c 2  , determinan A dinotasikan

 a3 b3 c3 

A =  a1b2 c3  b1c2 a3  c1a 2 b3    c1b2 a3  a1c2 b3  b1a 2 c3 


Sistem persamaan linier a1x + b1y = c1 Dx Dy
x dan y 
dan a2x + b2y = c2 mempunyai penyelesaiannya D D

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Linear
a1 b1 c1 b1 a1 c1
D  a1b2  a 2 b1 ; D x   c1b2  c 2 b1 ; Dy   a1c 2  a 2 c1
a2 b2 c2 b2 a2 c2

c1b2  c 2 b1 a c  a 2 c1
Jadi x dan y  1 2
a1b2  a 2 b1 a1b2  a 2 b1
Persamaan linear tiga peubah
a1x + b1y + c1z = d1; a2x + b2y + c2z = d2; dan
a3x + b3y + c3z = d3 dapat diselesaikan dengan cara yang
.
sama seperti sistem persamaan linear dua peubah, yaitu

Dx Dy D
x ; y ; z z
D D D

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Kuadrat
Penyelesaian sistem persamaan adalah titik potong kedua grafik
tersebut. Persamaan kuadrat y = ax2 + bx + c = 0 dan
persamaan linier y = mx + n digambarkan dalam bentuk grafik
sebagai berikut.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Linear dan Persamaan Kuadrat
Untuk menentukan titik potong kedua grafik digunakan metode
substitusi, kemudian mencari akar persamaan kuadrat.

ax 2  bx  c  mx  n
ax 2  bx  mx  c  n  0
ax 2   b  m  x   c  n   0
 (b  m)  (b  m) 2  4a  c  n 
x1 , x 2 
2a

Harga x disubstitusikan terhadap y sehingga diperoleh titik


potong kedua grafik tersebut.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Kuadrat dan Persamaan Kuadrat
Sistem persamaan kuadrat dan kuadrat merupakan penyelesaian
dari dua persamaan kuadrat yang merupakan titik potong kedua
grafik dari persamaan tersebut.
Persamaan y = ax2 + bx + c dan y = px2 + qx + r digambarkan
dalam grafik sebagai berikut.

KE MATERI MENU UTAMA


Persamaan Kuadrat dan Persamaan Kuadrat
Cara menyelesaikannya dengan metode substitusi yaitu:

ax  bx  c  px  qx  r
2 2

(a  p ) x  (b  q) x  (c  r )  0
2

Harga x didapat dengan mencari akar-akar persamaan kuadrat,


selanjutnya disubstitusikan ((ke peubah y, sehingga diperoleh
titik potong kedua kurva.

KE MATERI MENU UTAMA

You might also like