Professional Documents
Culture Documents
(TEKNOLOGI DNA)
c. pembuatan kompos
3.Era bioteknologi generasi ketiga.
Perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam bidang biologi molekular telah
mahkluk hidup terdiri dari rantai DNA. Rekayasa genetik menyeleksi gen DNA
hanya antara satu jenis mahkluk hidup, tetapi kini perkembangan sudah
sedemikian maju sehingga bisa dimungkinkan untuk memindahkan gen dari satu
jenis mahkluk hidup ke mahkluk hidup lainnya yang berbeda jenisnya, sebagai
contohnya adalah gen ikan yang hidup di daerah dingin dipindahkan kedalam
tomat untuk mengurangi kerusakan akibat dari pembekuan. Saat ini teknologi
“gunting tempel” gen untuk menciptakan mahkluk sama, bahkan telah mencoba
pada bakteri ini menyebabkan terbentuknya kombinasi pada gen-gen yang berasal
dari dua sel yang berbeda. Jadi mekanisme seksual pada bakteri ini tidak
Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga
cara, yaitu :
1. Konjugasi merupakan perpindahan DNA dari satu sel ke dalam sel bakteri
di sekelilingnya.
Pada awalnya rekayasa genetik dimulai kira-kira pada tahun 1953 melalui
penelitian Dr. Paul Berg dari Stanford University di California, USA, dan usaha
sekelompok peneliti lainnya, yaitu Dr. Stanley Cohen dan Dr. Annie Chang dari
Stanford University, serta Dr. Herbert Boyer dan Dr. Robert Helling dari
Penemuan penting lainnya adalah bahwa suatu enzim yang disebut ligase,
potongan DNA gen lain dari makhluk yang tidak berkaitan. Hibrid yang terbentuk
Selama ini, lebih dari 200 enzim restriksi endonuklease telah ditemukan.
ahli genetika kini dapat membongkar sel-sel bakteri, virus, hewan, dan tanaman
pekerjaan tersebut bukanlah sekedar memotong dan menempel. Sebuah gen harus
diangkut oleh suatu materi genetik khusus yang disebut vektor. Salah satu jenis
vektor yang bermanfaat adalah plasmid. Plasmid adalah molekul DNA sirkuler
Sebuah plasmid berasal dari bakteri. Untaian DNA plasmid yang sirkuler
bakteri tersebut membelah diri menjadi dua, plasmid rekombinan tersebut juga
bakteri.
Gbr. Pemisahan DNA oleh enzim restriksi
revolusi baru dalam berbagai bidang kehidupan manusia, yang dikenal sebagai
revolusi gen. Beberapa contoh dari revolusi gen antara lain adalah kloning, bayi
1. Kloning
diwariskan diatur oleh suatu faktor yang disebut gen, yaitu suatu partikel yang
berada di suatu di dalam sel, tepatnya di dalam kromosom. Gen menjadi dasar
posisi gen pada kromosom. Hasil penelitian telah berkembang baik diketahuinya
proses transkripsi dan translasi dapat dijabarkan. Suatu penelitian yang merupakan
revolusi dalam biologi modern adalah setelah munculnya metode teknologi DNA
rekombinasi atau rekayasa genetika yang inti prosesnya adalah kloning gen, yaitu
suatu prosedur untuk memperoleh replika yang dapat sama dari sel atau organisme
tunggal.
Ada beberapa langkah dasar dalam kloning gen yaitu sebagai berikut:
Suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan di-klon
Vektor bertindak sebagai wahana yang membawa gen masuk kedalam sel
tuan rumah (host) yang biasanya berupa bakteri, walau pun sel-sel jenis
dibawanya.
koloni atau klonsel host yang identik. Tiap-tiap sel dalam klon
telah diklon.
membawa gen masuk sel tuan rumah dan bertanggung jawab atas replikasinya.
Untuk dapat bertindak sebagai wahana suatu molekul DNA harus mampu
memasuki sel tuan rumah serta dapat mengadakan replikasi untuk menghasilkan
kopi dalam jumlah besar. Dua jenis molekul DNA alamiah yang memenuhi
dalam sel tuan rumah, dan kemudian DNA ini mengalami replikasi.
ditentukan sebagai wahana kloning, namun sifat ini tidak berguna tanpa adanya
2. Bayi Tabung
adalah sebuah teknik pembuahan dimana sel telur (ovum) dibuahi di luar tubuh
wanita. Bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi masalah kesuburan
ketika metode lainnya tidak berhasil. Prosesnya terdiri dari mengendalikan proses
ovulasi secara hormonal, pemindahan sel telur dari ovarium dan pembuahan oleh
Bayi tabung merupakan bayi hasil konsepsinya (dari pertemuan antara sel
telur dan sperma) yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan
menyerupai dengan tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita.
Dibuat sedemikian rupa sehingga temperatur dan situasinya persis sama dengan
aslinya.
laparoskopi dilakukan pengambilan sel telur dari wanita yang baru saja
mengalami ovulasi. Kemudian sel telur yang diambil tadi dibuahi dengan sperma
yang sudah dipersiapkan dalam tabung yang suasananya dibuat persis seperti
dalam rahim.
tabung tadi sampai pada suatu saat tertentu akan dicangkokan ke dalam rahim
layaknya di dalam rahim wanita dan wanita tersebut akan mengalami kehamilan,
Teknologi ini dirintis oleh P.C Steptoe dan R.G Edwards pada tahun 1977.
3. Kultur Jaringan
jaringan atau bagian dari individu secara buatan (artifisial). Yang dimaksud secara
buatan adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena itu teknik ini
sering kali disebut kultur in vitro, sebagai lawan dari in vivo. Dikatakan in vitro
(bahasa Latin, berarti "di dalam kaca") karena jaringan dibiakkan di dalam tabung
inkubasi atau cawan Petri dari kaca atau material tembus pandang lainnya. Kultur
jaringan secara teoretis dapat dilakukan untuk semua jaringan, baik dari tumbuhan
kehidupan jaringan yang dibiakkan. Yang paling esensial adalah wadah dan media
tumbuh yang steril. Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan
memperbanyak dirinya. Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan
media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan gel, seperti agar. Nutrisi
dicampurkan pada agar. Media cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media
cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung
kebutuhan.
Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi.Teori ini mempercayai
4. Organisme Transgenik
organisme hasil modifikasi genetik (OHMG), yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan genetically modified organism (GMO). Namun, sering kali pula aplikasi
Dewasa ini cukup banyak organisme transgenik atau pun produknya yang dikenal
sejumlah tanaman transgenik seperti tomat dan tembakau dengan sifat-sifat yang
diinginkan, misalnya perlambatan kematangan buah dan resistensi terhadap hama
Pada tahun 1996 luas areal untuk tanaman transgenik di seluruh dunia telah
mencapai 1,7 ha, dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi hampir 40 juta ha.
Negara- negara yang melakukan penanaman tersebut antara lain Amerika Serikat
(28,7 juta ha), Argentina (6,7 juta ha), Kanada (4 juta ha), Cina (0,3 juta ha),
Australia (0,1 juta ha), dan Afrika Selatan (0,1 juta ha). Indonesia sendiri pada
tahun 1999 telah mengimpor produk pertanian tanaman pangan transgenik berupa
kedelai sebanyak 1,09 juta ton, bungkil kedelai 780.000 ton, dan jagung 687.000
Tengah), kapas (Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan), kedelai, kentang, dan padi
(Jawa Tengah). Sementara itu, tanaman transgenik lainnya yang masih dalam
tahap penelitian di Indonesia adalah kacang tanah, kakao, tebu, tembakau, dan ubi
jalar.
perbaikan kualitas pakan dan bibit. Vaksin-vaksin untuk penyakit mulut dan kuku
pada sapi, rabies pada anjing, blue tongue pada domba, white-diarrhea pada babi,
somatotropine atau rPST), dan ayam (chicken growth hormone). Penemuan ternak
transgenik yang paling menggegerkan dunia adalah ketika keberhasilan kloning
hasil yang jauh melampaui produksi pangan yang dicapai dalam era revolusi
hijau. Di samping itu, kualitas gizi serta daya simpan produk pertanian juga dapat
karotennya lebih tinggi saat ini mulai dirintis pengembangannya. Begitu pula,
yang lebih tinggi dan perkebunan kapas transgenik yang mampu menghasilkan
memiliki struktur kayu lebih baik. Sementara itu, di bidang florikultur antara lain
telah diperoleh tanaman anggrek transgenik dengan masa kesegaran bunga yang
lama. Demikian pula, telah dapat dihasilkan beberapa jenis tanaman bunga
transgenik lainnya dengan warna bunga yang diinginkan dan masa kesegaran
dengan mengisolasi dan memanipulasi gen biru dan gen etilen biru sesuai dengan
tujuan yang dikehendaki. Di Amerika Serikat dan Eropa bibit violet carnation
sedikit benang sari, dan bahkan sesudah dipotong bunga tidak mempunyai benang
sari lagi sehingga kemungkinan perpindahan gen ke tanaman lain dapat dicegah.
3. Kesehatan
berbagai jenis obat dengan kualitas yang lebih baik sehingga memberikan harapan
untuk mendiagnosis berbagai macam penyakit dengan lebih akurat juga telah
dapat dihasilkan.
pertumbuhan dengan cara yang lebih efisien. Hal ini karena gen yang bertanggung
jawab atas sintesis produk-produk tersebut diklon ke dalam sel inang bakteri
tertentu yang sangat cepat pertumbuhannya dan hanya memerlukan cara kultivasi
biasa.
genetika, misalnya vaksin herpes, vaksin hepatitis B, vaksin lepra, vaksin malaria,
dan vaksin kolera. Kecuali vaksin kolera, vaksin-vaksin tersebut dapat diproduksi
dengan lebih efisien dan dalam jumlah yang lebih besar daripada produksi secara
hingga kini masih menjadi tantangan besar bagi para peneliti dari kalangan
kedokteran dan ahli biologi molekuler adalah upaya terapi gen untuk mengatasi
4. Lingkungan
lingkungan yang sudah terlanjur rusak. Dewasa ini berbagai strain bakteri yang
pencemaran telah ditemukan dan diproduksi dalam skala industri. Sebagai contoh,
sejumlah pantai di salah satu negara industri dilaporkan telah tercemari oleh
metilmerkuri yang bersifat racun keras baik bagi hewan maupun manusia
meskipun dalam konsentrasi yang kecil sekali. Detoksifikasi logam air raksa
transgenik yang membawa gen bakteri tertentu yang dapat menghasilkan produk
renet yang digunakan juga merupakan produk organisme transgenik. Hampir 40%
keju keras (hard cheese) yang diproduksi di Amerika Serikat menggunakan enzim
pangan, pengental pangan, dan sebagainya saat ini banyak menggunakan produk
organisme transgenik.
Kontroversi pemanfaatan produk rekayasa genetika antara lain dapat dilihat dari
Aspek sosial
Penggunaan gen yang berasal dari babi untuk memproduksi bahan makanan
Islam. Demikian pula, penggunaan gen dari hewan dalam rangka meningkatkan
manusia) serta kloning stem cell dari embrio manusia untuk kepentingan medis
Penggunaan bakteri E coli sebagai sel inang bagi gen tertentu yang akan
tersebut. Hal ini karena E coli merupakan bakteri yang secara alami menghuni
Aspek ekonomi
derajad kemanisan jauh lebih tinggi daripada gula dari tebu atau bit biasa. Hal ini
menggunakan bahan alami. Begitu juga, produksi minyak goreng canola dari
tanaman rapeseeds transgenik dapat berpuluh kali lipat bila dibandingkan dengan
produksi dari kelapa atau kelapa sawit sehingga mengancam eksistensi industri
Aspek kesehatan
akan muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas
pada bahan pangan. Sebagai contoh, transfer gen tertentu dari ikan ke dalam
dikhawatirkan dapat mengintroduksi alergen atau toksin baru yang semula tidak
misalnya, pernah dilaporkan adanya kasus reaksi alergi yang serius. Begitu pula,
peningkatan kadar bahan toksik. Kentang Lenape (Amerika Serikat dan Kanada)
WHO pada tahun 1996 menyatakan bahwa munculnya berbagai jenis bahan
kimia baru, baik yang terdapat di dalam organisme transgenik maupun produknya,
berpotensi menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi
penyakit lain. Sebagai contoh, gen aad yang terdapat di dalam kapas transgenik
spektinomisin. Padahal, selama ini hanya dua macam antibiotik itulah yang dapat
dapat diobati lagi dengan adanya kapas transgenik. Dianjurkan pada wanita
dengan kadar protein tinggi sehingga apabila digunakan dalam pembuatan sarung
tangan dan kondom, dapat diperoleh kualitas yang sangat baik. Namun, di
Amerika Serikat pada tahun 1999 dilaporkan ada sekitar 20 juta penderita alergi
akibat pemakaian sarung tangan dan kondom dari bahan karet transgenik.
bungkil kedelai impor. Jagung dan bungkil kedelai tersebut diimpor dari negara-
Aspek lingkungan
akan tembakau Deli yang telah ditanam sejak tahun 1864. Tidak hanya plasma
nutfah tanaman, plasma nutfah hewan pun mengalami ancaman erosi serupa.
dengan efek pestisida, misalnya jagung Bt, ternyata dapat menyebabkan kematian
nutfah kupu-kupu tersebut. Hal ini terjadi karena gen resisten pestisida yang
curassavica) yang berada pada jarak hingga 60 m darinya. Daun gulma ini
merupakan pakan bagi larva kupu-kupu raja sehingga larva kupu-kupu raja yang
memakan daun gulma milkweed yang telah kemasukan gen resisten pestisida
organisme nontarget, yang cepat atau lambat dapat memberikan ancaman bagi
transgenik ini dikatakan telah mengalami pergeseran gen karena semula hanya
lainnya. Pergeseran gen pada tanaman tomat transgenik semacam ini dapat
yang pada mulanya tidak tahan terhadap suhu tinggi, asam atau garam, serta tidak
dapat memecah selulosa atau lignin, setelah direkayasa berubah menjadi tahan
gangguan adaptasi.
bunga sehingga lebah madu tidak dapat membedakan bau berbagai sari bunga.
Hal ini akan mengakibatkan gangguan ekosistem lebah madu di samping juga
barrier species yang memiliki kekhususan tersendiri. Salah satu akibat yang dapat
kompetisi dengan gulma liar yang memang telah lama beradaptasi terhadap
transgenik berpotensi mudah diserang penyakit dan lebih disukai oleh serangga.
akan makin banyak cendawan dan bakteri yang datang menyerang akar tanaman
lebih banyak, yang dengan sendirinya akan menimbulkan masalah tersendiri bagi
lingkungan.