You are on page 1of 12

Polusi udara adalah penyusunan kualitas udara sampai pada yang

mengganggu kehidupan karena masuknya polutan kedalam udara. Polusi


udara terjadi jika ada penambahan komponen udara atau bahan kimia yang
kehadirannya membahayakan organisme.
Pada dasarnya penyebab polusi udara serupa dengan penyebab polusi air.
Pencemaran udara adalah jika udara dicampuri dengan zat atau radiasi yang
berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Jumlah pengotoran ini cukup
banyak sehingga tidak dapat diabsorpsi atau dihilangkan dalam waktu relatif
singkat.

MEKANISME BIOLOGIS POLUTAN


Mekanisme biologis bagaimana polutan udara mencetuskan gejala penyakit
1. Timbulnya reaksi radang/inflamasi pada paru, misalnya akibat PM atau ozon.

2. Terbentuknya radikal bebas/stres oksidatif, misalnya PAH (polyaromatic


hydrocarbons).
3. Modifikasi ikatan kovalen terhadap protein penting intraselular seperti
enzim-enzim yang bekerja dalam tubuh.
4. Komponen biologis yang menginduksi inflamasi/peradangan dan gangguan
system imunitas tubuh, misalnya golongan glukan dan endotoksin.
5. Stimulasi sistem saraf otonom dan nosioreseptor yang mengatur kerja
jantung dan saluran napas.
6. Efek adjuvant (tidak secara langsung mengaktifkan sistem imun) terhadap
sistem imunitas tubuh, misalnya logam golongan transisi dan DEP/diesel
exhaust particulate.
7. Efek procoagulant yang dapat menggangu sirkulasi darah dan memudahkan
penyebaran polutan ke seluruh tubuh, misalnya ultrafine PM.
8. Menurunkan sistem pertahanan tubuh normal (misal: dengan menekan
fungsi alveolar makrofag pada paru).

PEMBAGIAN POLUSI UDARA


Menurut tempatnya polusi udara terbagi 2 yaitu :
1. Polusi Udara Luar Ruangan
2. Polusi Udara Dalam Ruangan
A. DAMPAK POLUSI UDARA LUAR RUANGAN TERHADAP KESEHATAN
1. Particulate Matter (PM)
Penelitian epidemiologis pada manusia dan model pada hewan menunjukan
PM10 (termasuk di dalamnya partikulat yang berasal dari diesel/DEP) memiliki
potensi besar merusak jaringan tubuh. Data epidemiologis menunjukan
peningkatan kematian serta eksaserbasi/serangan yang membutuhkan
perawatan rumah sakit tidak hanya pada penderita penyakit paru (asma,
penyakit paru obstruktif kronis, pneumonia), namun juga pada pasien dengan
penyakit kardiovaskular/jantung dan diabetes. Anak-anak dan orang tua sangat
rentan terhadap pengaruh partikulat/polutan ini, sehingga pada daerah dengan
kepadatan lalu lintas/polusi udara yang tinggi biasanya morbiditas penyakit
pernapasan (pada anak dan lanjut usia) dan penyakit jantung/kardiovaskular
(pada lansia) meningkat signifikan. Penelitian lanjutan pada hewan
menunjukan bahwa PM dapat memicu inflamasi paru dan sistemik serta
menimbulkan kerusakan pada endotel pembuluh darah (vascular endothelial
dysfunction) yang memicu proses atheroskelosis dan infark miokard/serangan
jantung koroner. Pajanan lebih besar dalam jangka panjang juga dapat memicu
terbentuknya kanker (paru ataupun leukemia) dan kematian pada janin.
Penelitian terbaru dengan follow up hampir 11 tahun menunjukan bahwa
pajanan polutan (termasuk PM10) juga dapat mengurangi fungsi paru bahkan
pada populasi normal di mana belum terjadi gejala pernapasan yang
mengganggu aktivitas.
2. Belerang dioksida (SO2)
Gas jernih tak berwarna ini merupakan bagian dari pencemaran udara,
kadarnya sampai 18%. Gas ini baunya menyengat dan amat membahayakan
manusia. Jumlah SO2 karena oksidasi H2S adalah 80% , sisanya 20% lagi
adalah hasil ulah manusia, yakni akibat bahan bakar yang mengandung
Belerang (S), kilang minyak dan letusan gunung berapi. Dari 20% S02 ini yang
16% adalah akibat pembakaran zat-zat yang mengandung belerang seperti
minyak bumi dan batubara. Inilah yang membayakan kesehatan di kota-kota
yang dapat melumpuhkan dan merusak pernafasan.
S02 jika beraksi dengan kabut berisi uap air akan membentuk asam sulfat
(H2SO4). Asam yang terbentuk di awan akan turun ke tanah dan menimbulkan
akan malapetaka bagi tanaman,hewan, dan manusia.
3. Karbonmonokdisa (CO)
Karbonmonoksida dibuat manusia karena pembakaran bensin tidak sempurna
dalam kendaraan. Pembakaraan di perindustrian, pembangkit listrik, pemanas
rumah. pembakaran di pertanian, dan sebagainya gas ini tidak berwarna atau
berbau, tetapi amat berbahaya. Kadar 10 bpj CO dalam udara dapat
menyebabkan manusia sakit, pengaruh CO serupa dengan pengaruh
kekurangan oksigen. Hemoglobin yang biasa membawa oksigen dari udara
rupanya lebih tertarik kepada CO. Akan terbentuklah senyawa CO dengan
hemoglobin dengan ikatan kimia yang lebih kuat dari ikatan dengan oksigen.
Molekul karboksihemoglobin ini sangat berbahaya dan untuk beberapa jam
tidak dapat lagi mengikat oksigen yang diperlukan tubuh. Menghisap gas CO
yang keluar dari knalpot mobil di ruang garasi tertutup telah banyak
menyebabkan kematian. Di udara, karbonmonoksida CO terdapat dalam
jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan
dengan lalu lintas yang padat konsentrasi gas CO berkisar antara 10-15 ppm.
Karbon monoksida (CO) apabila terhirup ke dalam paru-paru akan ikut
peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan
oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun, ikut bereaksi
secara metabolis dengan darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + CO ———> COHb (Karboksihemoglobin)
Ikatan karbon monoksida dengan darah (karboksihemoglobin) lebih stabil
daripada ikatan oksigen dengan darah (oksihemoglobin). Keadaan ini
menyebabkan darah menjadi lebih mudah menangkap gas CO dan
menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu.
Dalam keadaan normal konsentrasi CO di dalam darah berkisar antara 0,2%
sampai 1,0%, dan rata-rata sekitar 0,5%. Disamping itu kadar CO dalam darah
dapat seimbang selama kadar CO di atmosfer tidak meningkat dan kecepatan
pernafasan tetap konstan.
Keracunan gas karbon monoksida dapat ditandai dari keadaan ringan, berupa
pusing, rasa tidak enak pada mata, sakit kepala, dan mual. Keadaan yang lebih
berat dapat berupa detak jantung meningkat, rasa tertekan di dada, kesukaran
bernafas, kelemahan otot-otot, gangguan pada sistem kardiovaskuler,
serangan jantung sampai pada kematian.
4. Nitrogen oksida (NO, N2O, NO2)
Peran Nitrogen amat penting dalam siklus unsur untuk keseimbangan alam.
Sekitar 78% udara terdiri dari nitrogen dan 20% volume adalah oksigen.
Nitrogen oksida merupakan pencemar. Sekitar 10% pencemar udara setiap
tahun adalah nitrogen oksida. Ada delapan kemungkinan hasil reaksi apabila
nitrogen bereaksi dengan oksigen, yang jumlahnya cukup banyak ialah
NO,N20,dan NO2. Yang menyebabkan pencemaran udara hanyalah NO dan
NO2
N20 jumlahnya paling banyak di antara ketiga oksida tersebut. Gas ini tidak
berwarna, tidak bereaksi dengan ozon, oksigen, dan hidrokarbon yang ada di
udara. Konsentrasi N20 berasal dari sumber alam. NO yang ada dalam udara
belum lama diketahui. NO banyak terbentuk dari pembakaran dalam mesin.
Zat ini kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut oleh oksigen atau ozon,
lambat atau cepat, akan menghasilkan NO2.
NO2 merupakan gas beracun, berwarna coklat-merah, berbau seperti asam
nitrat. Pembentukan nitrogen oksida terjadi pada pembakaran batubara,
minyak bumi, gas alam, dan industri kimia seperti pabrik asam nitrat, asam
sulfat, dan sebagainya. NO dan NO2 dapat merusak bagi manusia dan
lingkungannya. NO mempunyai kemampuan membatasi kadar oksigen dalam
darah, seperti halnya dengan CO. Jika NO2 bertemu dengan uap air di udara
atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak
tubuh, karena itulah NO2 akan terasa pedih jika mengenai mata, hidung,
saluran nafas, dan jantung. Konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian.
5. Hidrokarbon
Senyawa ini hanya mengandung unsur hidrogen dan karbon. Pencemar udara
berupa hidrokarbon dihasilkan proses di perindustrian penguapan pelarut
organik, dan pembakaran sampah. Hidrokarbon berperan dalam asap kabut
(asbut) foto kimia dan penyebab kanker. Senyawa benzopirena adalah
senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam tembakau. Asap rokok mengandung
mengandung benzopirena yang menyebabkan kanker jantung. Penduduk kota
menghisap benzopirena setiap hari sekitar yang terkandung dalam 7 batang
rokok. Benzopirena yang terdapat di udara kebanyakan
disebabkan pembakaran batubara. Sekitar 10% keluar dari knalpot kenderaan,
sedikit dari ter atau aspal jalan.Dalam udara terdapat sedikitnya lima, senyawa
hidrokarbon lain yang dapat menyebabkan kanker jantung.
6. Ozon (O3)
Ozon adalah gas berwarna biru bening, berbau tajam dan terdapat di udara
lapisan atas. Pada ketinggian 25 km di atas bumi mencapai maksimum. Ozon
diperoleh karena loncatan listrik di udara. Sebagian besar ozon dibentuk di
udara pada ketinggian jauh dari bumi karena aksi sinar ultraviolet kepada
oksigen. Daerah atmosfer ini disebut lapisan ozon yang merupakan pelindung
makhluk hidup di muka bumi. Lapisan ini mengabsorpsi hampir semua sinar
ultraviolet dari matahari. Jika sedikit energi ultraviolet ini sampai ke bumi dan
mengenai kulit kita, maka kita akanterasa terbakar dan dapat menjadi kanker
kulit. Kalau kita langsung melihat matahari maka mata kita kan buta.Karena
terhalang lapisan ozon inilah maka makhluk hidup di muka bumi ini aman.
Jika kita mengemisikan nitrogen oksida (NO dan NO2) ke udara, maka produksi
ozon ikan banyak terjadi dilapisan bawah dari udara. Ozon sebagai pengoksid
yang kuat bereaksi dengan berbagai zat dan beracun bagi makhluk hidup. Jika
konsentrasinya kecil akan menyebabkan sakit pada dada, batuk, dan radang
pada mata.
7. Chloro-fluoro-carbon (CFC)
Mulanya ozon pada bagian atas lapisan udara sangat besar manfaatnya bagi
makhluk hidup di permukaan bumi, seperti yang telah dijelaskan di atas.
Namun terjadinya penipisan lapisan ozon di stratosfer (10 hingga 15 km di atas
permukaan bumi ) mengakibatkan sinar ultraviolet masuk ke bumi dalam
jumlah yang mengancam kehidupan di bumi. Menurut para ahli, penipisan ini
karena pemakaian berlebiban dan berlanjut senyawa chloro-fluoro-carbon
(CFC), yang banyak digunakan sebagai :
- bahan pendingin pada mesin penyejuk ruangan (AC)
- bahan pengembang pada pembuatan karet
- bahan pembersih pada industri elektronik
- bahan penyemprot pada parfum, minyak rambut, dan lainnya.
Penyelidikan bahkan membuktikan CFC juga menyumbang 15% terjadinya efek
rumah kaca disamping gas karbon dioksida (CO2) metana (CH4) dan
nitrogenokdida (NO dan NO2). Efek rumah kaca yang membuat naiknya suhu
atmosfer (pemanasan Global) menyebabkan cairnya es di kutub hingga
mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Karenanya, tanpa upaya
penyelamatan, diperkirakan dengan naiknya suhu bumi maka beberapa kota di
tepi pantai di dunia akan tergenang.
Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di
bumi namun juga terhadap kesehatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam
pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi
yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang
drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian,
pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu
munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan
parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan
dan banjir. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin
berkembang biak. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria
dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim..
WHO juga menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata
global, yakni penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Suhu udara yang
semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan permukaan air laut
akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan pesisir, dan
mencemari sumber-sumber air bersih sehingga menurunkan kualitas air.
Akibatnya adalah wabah kolera dan malaria di negara miskin.. Mencairnya
puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir dan wilayah pesisir pantai
yang tercemar merupakan sarana penularan penyakit, hal ini juga
menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak. Banyak penyakit yang
ditimbulkan oleh perubahan iklim akibat pemanasan global, diantaranya
penyakit lama timbul kembali, misalnya penyakit Malaria yang wilayah
penyebarannya makin meluas, mengingat nyamuk berkembang biak pada
suhu lembab dan panas, maka dengan bertambahnya nyamuk, maka kontak
dengan manusia juga bertambah.
Dampak pemanasan global secara langsung (mis. pada suhu panas membuat
manusia rentan sakit) dan dampak tidak langsung (mis. meningkatnya
penyakit menular, antara lain : malaria, DBD,penyakit yang ditularkan melalui
udara, melalui air) serta dampak jangka panjang, mis. perubahan tinggi air
yang dapat mengakibatkan persediaan air bersih menurun, daerah yang kaya
jadi miskin, yang dapat menimbulkan terjadinya konflik, dan kemudian
menimbulkan masalah psikologi, mis. stress. Ada 35 jenis penyakit infeksi baru
yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, penyakit
hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan
terjadi di Indonesia, adalah penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini
dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi gizi kurang
baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai.
8. Timbal (Pb)
Di atmosfer di kota -kota aerosol timbal merupakan pencemar yang telah
dikenal. Pencemar ini dihasilkan oleh pembakaran batubara, pabrik-pabrik,
penyemprotan pestisida, pembakaran sampah, dan pembakaran bensin. Untuk
memperoleh bensin dengan oktan tinggi, mak bensin diberi senyawa timbal
tetra etil dan timbal tetra metil. Timbal dan senyawanya mempengaruhi sistem
pusat syaraf. Ciri-ciri kerana timbal ialah pusing kehilangan selera, sakit
kepala, anemia, sukar tidur, lemah dan keguguran. Keracunan timbal yang
akut adalah pingsan dan mati.
9. Fluor dan Asbes
Fluorida adalah senyawa racun jika dalam jumlah besar di udara dalam bentuk
gas atau padatan. Fluorida bersumber pada industri yang mengerjakann
aluminium, baja, pupuk posfat, pabrik kaca, tembikar, dan juga pembakaran
batubara.
Pada konsentrasi 0,001 bpj senyawa fluorida yang mudah menguap sudah
membahayakan lingkungan. Tanaman yang menderita karena senyawa fluor
akan menghasilkan buah yang kecil- kecil dan mengalami keterlambatan
panen. Asbes dipakai untuk keperluan rumah tangga. Asbes di buat dari
senyawamagnesium hidrat. Asbes digunakan untuk atap, ubin, isolator listrik,
rem kenderaan, dan sebagainya. Asbes yang terbawa pernafasan akan
berkumpul di dalam paru -paru dan menyebabkan gangguan, sampai tumor
dan kanker. Pernah ada larangan penggunaan asbes untuk pembangunan
rumah karena asbes yang telah tua mulai rapuh dan membahayakan
kesehatan.
10. NOx dan SOx
NOx dan SOx merupakan co-pollutants yang juga cukup penting. Terbentuk
salah satunya dari pembakaran yang kurang sempurna bahan bakar fosil.
Penelitian epidemologi menunjukan pajanan NO2,SO2 dan CO meningkatkan
kematian/mortalitas akibat penyakit kardio-pulmoner (jantung dan paru) serta
meningkatkan angka perawatan rumah sakit akibat penyakit-penyakit tersebut.

11. Hujan Asam


Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum
ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya
oleh senyawa Nox dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya
faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan
seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia
lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap
pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.
Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam
juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel
halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru
yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat
mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat
mengalami kontak langsung dengan kulit.
12. Khlorin
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat.
Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen
khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang
digunakan pada perang dunia ke-1.
Karena banyaknya penggunaan senyawa khlor di lapangan atau dalam industri
dalam dosis berlebihan seringkali terjadi pelepasan gas khlorin akibat
penggunaan yang kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan terdapatnya gas
pencemar khlorin dalam kadar tinggi di udara.
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata
saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan
bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam khlorida yang
bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.
13. Partikel Debu
Partikulat debu melayang (Suspended Particulate Matter/SPM) merupakan
campuran yang sangat rumit dari berbagai senyawa organik dan anorganik
yang terbesar di udara dengan diameter yang sangat kecil, Dampak partikel
debu terhadap kesehatan dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas
dan menyebabkan iritasi. Selain dapat berpengaruh negatif terhadap
kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata
dan juga mengadakan berbagai reaksi kimia di udara.
14. Timah Hitam
Timah hitam ( Pb ) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau
abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,5°C dan titik didih 1.740°C
pada tekanan atmosfer.Gangguan kesehatan adalah akibat bereaksinya Pb
dengan gugusan sulfhidril dari protein yang menyebabkan pengendapan
protein dan menghambat pembuatan haemoglobin, Gejala keracunan akut
didapati bila tertelan dalam jumlah besar yang dapat menimbulkan sakit perut
muntah atau diare akut. Gejala keracunan kronis bisa menyebabkan hilang
nafsu makan, konstipasi lelah sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota
badan, Kejang dan gangguan penglihatan.
15. Oksidan
Oksidan (O3) merupakan senyawa di udara selain oksigen yang memiliki sifat
sebagai pengoksidasi. Oksidasi adalah komponen atmosfer yang diproses oleh
proses fotokimia, yaitu suatu proses kimia yang membutuhkan sinar matahari
mengoksidasi komponen-komponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen.
Oksidan terdiri dari Ozon, Peroksiasetilnitrat, dan Hidrogen Peroksida
Dampak dari O3 bagi kesehatan adalah Beberapa gejala yang dapat diamati
pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, sampai dengan
kadar 0,2 ppm tidak ditemukan pengaruh apapun, pada kadar 0,3 ppm mulai
terjadi iritasi pada hidung dan tenggorokan. Kontak dengan Ozon pada kadar
1,0–3,0 ppm selama 2 jam pada orang-orang yang sensitif dapat
mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi. Pada kebanyakan
orang, kontak dengan ozon dengan kadar 9,0 ppm selama beberapa waktu
akan mengakibatkan edema pulmonari.
Pada kadar di udara ambien yang normal, peroksiasetilnitrat (PAN) dan
Peroksiabenzoilnitrat (PbzN) mungkin menyebabkaniritasi mata tetapi tidak
berbahaya bagi kesehatan. Peroksibenzoilnitrat (PbzN) lebih cepat
menyebabkan iritasi mata.
16. Sulfur Dioksida
Pencemaran oleh sulfur dioksida terutama disebabkan oleh dua komponen
sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida(SO2) dan Sulfur
Trioksida (SO3), dan keduanya disebut Sulfur Oksida (SOx)
Sumber dan distribusi dari Sulfur Dioksida ini adalah berasal dari pembakaran
arang,minyak bakar gas,kayu dan sebagainya. Sumber yang lainnya adalah
dari proses-proses industri seperti pemurnian petroleum,industri asam sulfat,
industri peleburan baja,dsb.
Pengaruh utama polutan Sox terhadap manusia adalah iritasi sistem
pernafasan terutama pada tenggorokan yang terjadi pada beberapa individu
yang sensitif iritasi. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit kronis
pada sistem pernafasan kadiovaskular.
17. Suara
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup di sekitarnya.
Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat
daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.
Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi
dapat mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat
berarti gangguan secara fisik maupun psikologis.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara
fisik dan tekanan psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan
penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.
18. Asap Rokok :
Partikel dan asap yang keluar dari rokok adalah campuran komplek yang terdiri
dari ribuan bahan kimia, termasuk carcinogens. Di daerah perkotaan dan
negara berkembang jumlah perokok semakin meningkat, oleh karena itu hal
tersebut merupakan ancaman yang besar. Para ilmuan memperkirakan bahwa,
untuk pertama kalinya jumlah kematian yang disebabkan karena merokok di
negara berkembang sama dengan di negara yang maju. Kesimpulannya adalah
bahwa pada tahun 2000, setengah dari 4.8 juta kematian yang disebabkan
karena merokok terjadi di negara yang miskin. Anak-anak yang menjadi
perokok pasif di dalam rumah merupakan masalah yang besar. Merokok Juga
dapat menybabkan gangguan janin, impotensi, kanker paru-paru dll.

B. DAMPAK POLUSI UDARA DALAM RUANGAN


Rata-rata kita menghabiskan 80% waktu kita di dalam ruangan. Kondisi
lingkungan di dalam ruangan seringkali diperparah dengan zat-zat penyebab
polusi seperti asap rokok, debu, jamur dan sepura, tungau, bahan-bahan kimia
dari mesin photocopy dan bahan-bahan bangunan (perekat, cat) dan juga asap
dari masakan. Kontak yang terus-menerus dengan zat-zat ini bias
menyebabkan kanker, penyakit-penyakit pernafasan seperti asma, radang
selaput lendir hidung, infeksi kulit dan kemunduran system kekebalan tubuh.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat
menyebabkan terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia
menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan
saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel,
sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir
Akibat dari hal tersebut di atas, akan menyebabkan terjadinya kesulitan
bernafas sehingga benda asing termasuk bakteri/mikroorganisme lain tidak
dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan
terjadinya infeksi saluran pernafasan.
Polusi udara dalam ruangan :
1. Asap Masakan (dari dapur dan restoran)
Penelitian menemukan bahwa menghirup asap pada saat memasak sama
dengan perolok pasif menghirup 6 batang rokok. Meskipun proporsi wanita
perokok di Cina sangat sedikit, tingkat kematian wanita karena penyakit paru-
paru sangat tinggi. Para pakar kesehatan mensinyalir adanya hubungan yang
kuat dengan terhirupnya asap masakan dan minyak goreng pada saat
memasak.
2. Bakteri dan Jamur
Ditemukan hidup di Penyejuk Ruangan: Gedung Perkantoran, Rumah Sakit,
Rumah Tinggal, dsb. Sangat penting membersihkan filter system penyejuk
ruangan secara teratur, baik penyejuk yang tersentralisasi maupun unit-unit
yang berdiri sendiri. Kotoran-kotoran di unit-unit penyejuk ruangan akan
menyebabkan tumbuhnya Mikro Organisme yang akan mencemari ruangan
melalui saluran-saluran AC pada saat penyejuk dinyalakan. Banyak kasus asma
saat ini yang berhubungan erat dengan alergi terhadap Mikro Organisme ini.
3. Pencemaran Udara karena bahan-bahan kimia (Rumah dan Perkantoran)
Wewangian dan bau dari produk Rumah tangga seperti insektisida, detergent,
pengharum ruangan, obat nyamuk, bahan-bahan penata rambut, perekat,
cairan koreksi, kalsium karbonat, dll seringkali tidak sehat, bahkan bisa-bisa
dapat menyebabkan kanker.
4. Daur Ulang Karbondioksida yang terakumulasi (Perkantoran dan tempat
tidur)
Karbondioksida yang terhirup terus menerus di ruang kantor yang tertutup
atau tidak cukup berventilasi bias menyebabkan keletihan yang berlebihan dan
berkurangnya konsentrasi para pekerja kantoran. Demikian juga dengan
keletihan setelah perjalanan jauh di dalam mobil adalah dikarenakan buruknya
sirkulasi udara di mana oksigen tidak mencukupi untuk menggantikan
karbondioksida. Dapat menimbulkan sesak nafas, pingsan dll

You might also like