You are on page 1of 41

Kumpulan Soal dan Jawaban

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar
yang dibimbing oleh Dra. Hj. R. Entin Kartini, M. Pd

Disusun oleh :

Nama : Nisa Riezqya Fahminovia


NIM : 0803288
Kelas : 3 Bahasa Reguler

UNIVERITAS PENDIDIKAN INDONESIA


KAMPUS PURWAKARTA
2010
BAB I

Paradigma Pembelajaran PKn

1. Uraikan apa saja yang Anda ketahui mengenai domain citizenship education!
Ada tiga domain citizenship education, yaitu domain akademis, domain kurikuler,
dan domain sosial kultural. Ketiga domain tersebut saling memiliki keterkaitan
struktural dan fungsional yang diikat oleh konsepsi civic virtue and culture yang
mencakup civic knowledge, civic disposition, civic skills, civic confidence, civic
commitment, dan civic competence.

2. Apa tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat


sekolah?
Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat sekolah bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik sebagai warga negara yang cerdas dan baik, yaitu warga negara yang
menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai
(attitude and values) yang dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan rasa
kebangsaan dan cinta tanah air.

3. Bagaimana mengorganisasikan Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah


Dasar?
Pada jenjang SD kelas rendah, pengorganisasian materi PKn menerapkan
pendekatan terpadu (integrated) dengan fokus model pembelajaran yang
berorientasi pada pengalaman (experience oriented) dengan memanfaatkan pola
pengorganisasian yang meluas (expanding environment/community approach).
Sedangkan pada jenjang SD kelas tinggi pengorganisasiannya sedikit berbeda
dengan kelas rendah, yaitu pada pembelajarannya sudah mulai dikenalkan mata
pelajaran yang terpisah. Untuk itu, substansi PKn di kelas tinggi dipilih dan
diorganisasikan secara terorkestrasi (orchestrated). Proses pembelajaran PKn di
SD ini dioraganisasikan dalam bentuk belajar sambil bermain (learning through
gaming), belajar sambil berbuat (learning by doing), dan belajar melalui
pembiasaan serta interaksi sosial kultural di lingkungannya (enculturation and
socialization).

4. Jelaskan tiga dimensi Pendidikan Kewarganegaraan menurut Winataputra!


Tiga dimensi PKn yang dikemukakan Winataputra, yaitu PKn sebagai program
kurikuler, PKn sebagai program akademik, dan PKn sebagai program sosial
kultural. PKn sebagai program kurikuler merupakan program PKn yang dirancang
dan dibelajarkan kepada peserta didik pada jenjang satuan pendidikan tertentu.
PKn sebagai program akademik merupakan program kajian ilmiah yang dilakukan
oleh komunitas akademik PKn menggunakan pendekatan dan metode penelitian
ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah konseptual dan operasional guna
menghasilkan generalisasi dan teori untuk membangun batang tubuh keilmuan
PKn. Dan yang terakhir, PKn sebagai program sosial kultural dikembangkan
dalam konteks kehidupan masyarakat dengan sasaran semua anggota masyarakat
untuk membina warga masyarakat menjadi warga negara yang baik dalam
berbagai situasi dan perkembangan zaman yang senantiasa berubah.

5. Sebutkan beberapa konsep dasar yang sering digunakan dalam pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan!
Konsep dasar dalam pembelajaran PKn, meliputi pemerintah, negara, bangsa,
wilayah, pembangunan, negara berkembang, negara sedang berkembang, negara
tertinggal, pengambilan keputusan, moral, nilai, karakter, perasaan, sikap,
solidaritas, kekuasaan, kekuatan rakyat, kelas penguasa, kelompok penekan,
nasionalisme, perilaku, kata hati, empati, wewenang, politik, pemilu, dan
konstitusi.

6. Jelaskan pembagian nilai menurut Prof. Dr. Notonegoro!


Prof. Dr. Notonegoro membagi nilai menjadi tiga. Pertama, nilai material, yaitu
segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani. Kedua, nilai vital, ialah segala
sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan atau
aktivitas. Dan ketiga, nilai kerohanian, merupakan segala sesuatu yang berguna
bagi rohani manusia.
7. Apa yang mendasari manusia memerlukan norma hukum?
Norma hukum diperlukan karena tidak semua kepentingan atau tata tertib telah
dilindungi atau diatur oleh norma agama, norma moral/kesusilaan, dan norma
sopan santun/kesopanan. Selain itu, sanksi terhadap pelanggaran norma
kesopanan dan kesusilaan bersifat psikis dan abstrak, sedangkan sanksi terhadap
pelanggaran norma hukum bersifat fisik dan konkrit. Pada norma hukum, sifat
pemaksaannya juga sangat jelas dan dapat dipaksakan oleh apratur negara, tidak
seperti norma kesusilaan yang hanya berupa dorongan dari pribadi manusia,
bahkan tidak tegas.

8. Bagaimana pelaksanaan pendidikan nilai, moral, dan norma di Indonesia?


Secara yuridis formal, pendidikan nilai, moral, dan norma di Indonesia
dilaksanakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan yang berlandaskan pada
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
sebagai landasan operasional, serta Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi dan Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan sebagai landasan kurikuler. Sejalan dengan kebijakan Departemen
Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan, maka
kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan untuk lingkungan lembaga pendidikan
formal dilaksanakan dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.

9. Apa isi dari Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional?
Pasal 3 ayat (2) UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas mengemukakan bahwa
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
10. Tugas PKn dengan paradigma yang direvitalisasi adalah mengembangkan
pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok. Sebutkan!
Tiga fungsi pokok yang dimaksud, yakni mengembangkan kecerdasan warga
negara (civic intelligence) dalam dimensi spiritual, rasional, emosional serta
sosial, membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility), dan
mendorong partisipasi warga negara (civic participation).

11. Mengapa dalam pembentukan masyarakat demokratis diperlukan


perencanaan?
Membentuk masyarakat demokratis perlu direncanakan karena masyarakat
demokratis tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan terbentuk melalui suatu
proses. Kebiasaan pikiran dan hati, yakni watak yang menginformasikan
demokrasi tidak diturunkan. Seorang yang demokrat belum tentu melahirkan anak
yang demokrat, dan untuk menjadi demokrat perlu proses pendidikan serta
pembelajaran.

12. Mengapa demokrasi sering dikatakan sebagai sistem pemerintahan yang


mahal?
Demokrasi disebut sistem pemerintahan yang mahal karena persyaratan untuk
membentuk pemerintahan demokrasi sangatlah tinggi. Suatu negara tidak dapat
hidup secara demokratis apabila masyarakatnya dalam keadaan miskin, bodoh,
dan tidak terdidik. Artinya, demokrasi baru dapat terwujud apabila masyarakatnya
berpendidikan, cerdas, memiliki tingkat penghidupan yang layak, serta
mempunyai keinginan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

13. Apa tugas pokok kependidikan berkaitan dengan pemerintahan demokratis?


Dalam prinsip pemerintahan demokratis terkandung hak berpartisipasi dari setiap
warga negara. Tugas pokok dari kependidikan adalah mempersiapkan dan
membina warga negara yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan,
pengalaman praktis, serta pemahaman tentang pentingnya partisipasi warga
negara agar warga negara dapat berpartisipasi secara efektif.
14. Apa yang dimaksud dengan portofolio dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan?
Portofolio dalam pembelajaran PKn merupakan kumpulan informasi/data yang
tersusun dengan baik yang menggambarkan rencana kelas siswa berkenaan
dengan isu kebijakan publik yang telah diputuskan untuk dikaji, baik secara
kelompok kecil maupun kelas secara keseluruhan.

15. Jelaskan tujuan dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang berbasis


portofolio!
Pembelajaran PKn yang berbasis portofolio bertujuan untuk membina komitmen
aktif para siswa terhadap kewarganegaraan dan pemerintahannya. Pembelajaran
ini juga bertujuan untuk membantu siswa belajar bagaimana cara mengungkapkan
pendapat, bagaimana cara menentukan tingkat pemerintahan dan lembaga
pemerintah manakah yang paling tepat dan layak untuk mengatasi masalah yang
diidentifikasi, serta bagaimana cara mempengaruhi penetapan-penetapan
kebijakan pada tingkat pemerintahan tersebut.
BAB II

Materi Pembelajaran PKn

1. Sebutkan sumber yang dapat diadopsi sebagai content untuk program


pembelajaran social studies!
Ada tiga sumber content untuk program pembelajaran social studies, yaitu
informal content yang dapat ditemukan dalam kegiatan masyarakat tempat siswa
berada, the formal disciplines of the pure or semisocial sciences, the responses of
pupils yang merupakan tanggapan siswa baik yang berasal dari informal content
maupun formal disciplines.

16. Apa saja sasaran yang digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
program Pendidikan Kewarganegaraan?
Mengembangkan program PKn hendaknya mengacu pada tiga sasaran, yakni to
serve the needs of children (melayani kebutuhan siswa), to serve the needs of
society (melayani kebutuhan masyarakat), to understand and utilize the
intellectual discipline called the social sciences (memahami dan memanfaatkan
disiplin ilmu yang disebut displin ilmu sosial).

17. Apa definisi fakta menurut Sunal dan Haas?


Menurut Sunal dan Haas, facts are forms of content that are single occurences,
taking place in the past or present. Sunal dan Haas juga menambahkan bahwa
fakta belum dapat memprediksi suatu peristiwa atau tindakan.

18. Berikan contoh fakta yang dapat dijadikan materi dan proses pembelajaran!
Contoh fakta yang dapat dimanfaatkan sebagai materi dan proses pembelajaran,
diantaranya proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia di Jakarta oleh
Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, pemilu Indonesia pertama kali
yang diselenggarakan pada tahun 1955, perubahan UUD 1945 sebanyak empat
kali, serta unjuk rasa sejumlah organisasi masyarakat yang menentang
penyerangan Israel terhadap Palestina.
19. Jelaskan kualifikasi yang dapat diterapkan untuk menguji apakah suatu konsep
telah memenuhi persyaratan atau belum!
Menurut Kagan, ada empat kualifikasi untuk menguji konsep, meliputi degree of
abstraction, complexity, differentiation, dan centrality of dimensions. Degree of
abstraction atau tingkat keabstrakan melihat bahwa suatu konsep dapat memiliki
tingkat keabstrakan rendah atau tinggi. Complexity atau kompleksitas
membedakan konsep atas perbedaan dalam jumlah atribut yang diperlukan untuk
menjelaskan konsep tersebut. Differentiation atau pembedaan menggunakan
perbedaan dari ciri dasar yang dimiliki suatu konsep. Centrality of dimensions
atau pemusatan dimensi merujuk pada ciri utama dari ide yang diwakili oleh
konsep.

20. Sebutkan kegunaan konsep bagi kehidupan manusia!


Fraenkel mengidentifikasi tujuh kegunaan konsep bagi kehidupan manusia, yaitu
membantu mengatasi kerumitan lingkungan dan melakukan efisiensi dan
efektivitas bagi manusia, membantu mengenali dan memahami bermacam-macam
objek yang ada di sekitar, mereduksi keperluan yang sering dikatakan berulang-
ulang terhadap suatu kajian yang serupa dan sudah diketahui, membantu
memecahkan masalah, menjelaskan sesuatu yang dianggap rumit ataupun
memerlukan keterangan yang cukup panjang dan rinci, sebagai stereotipe atau
memberikan konotasi negatif, serta mewakili gambaran mengenai realitas dan
dunia.

21. Apa tujuan utama dari pendidikan hukum menurut Bank?


Bank mengemukakan bahwa tujuan utama dari pendidikan hukum adalah untuk
membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan untuk memeperoleh hak-hak hukumnya secara maksimum dalam
masyarakat.
22. Sebutkan bahan ajar yang berkaitan dengan pendidikan hukum yang dapat
disampaikan melalui Pendidikan Kewarganegaraan!
Center for Civic Education dalam National Standards for Civics and Government
mengembangkan sejumlah bahan ajar PKn yang berkaitan dengan pendidikan
hukum, meliputi fungsi dan tujuan dari peraturan dan hukum, kedudukan hukum
dalam sistem pemerintahan konstitusional, perlindungan hukum terhadap hak-hak
individu, kriteria untuk mengevaluasi peraturan dan hukum, hak warga negara,
serta tanggung jawab warga negara.

23. Apa saja obyek dari Pendidikan Kewarganegaraan?


Obyek kajian PKn, yakni tingkah laku, tipe pertumbuhan berpikir, potensi yang
ada dalam setiap diri warga negara, hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi,
kesadaran (patrotisme, nasionalisme, moral Pancasila), serta usaha, kegiatan,
partisipasi, dan tanggung jawab.

24. Apa dampak dari perubahan kebijakan nasional tentang otonomi di bidang
pendidikan terhadap kebijakan kurikulum?
Dengan adanya perubahan kebijakan otonomi pendidikan, dimungkinkan bahwa
kurikulum berdiversifikasi. Namun, diversivikasi yang mungkin terjadi bahkan
tidak dapat dihindari ini tidak boleh menyimpang dari standar-standar yang telah
dirumuskan dalam ketentuan perundangan tentang Sistem Pendidikan Nasional.

25. Uraikan model-model kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia!


Sejalan dengan perubahan masyarakat dan pemerintahan di Indonesia, kurikulum
PKn yang pernah ada dapat dibedakan menjadi empat model. Pertama, model
PKn pada kurun waktu tahun 1960-1968 yang memiliki ontologi pokok berupa
content yang lebih banyak mengandung aspek sosial politik yang berkaitan
dengan doktrin kenegaraan. Kedua, PKn pada tahun 1968-1975 yang bukan hanya
berisi doktrin kenegaraan, melainkan juga membahas persoalan moral dan
sebagainya. Ketiga, PKn berubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila pada tahun
1975 dengan content yang menukik pada butir-butir nilai Pancasila yang berlaku
sampai kurikulum 1994. Keempat, pada tahun 1994 lahirlah kurikulum
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dengan Suplemen di mana sejumlah
butiran dan nilai hasil pemikiran yang terkait dengan budi pekerti diakomodasi ke
dalam kurikulum ini.

26. Sebutkan isi dari aspek persatuan dan kesatuan bangsa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan!
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta
lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap
positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta keterbukaan dan
jaminan keadilan.

27. Materi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus mengacu pada


tujuan yang telah dirumuskan dalam ketentuan Permendiknas Nomor 22
Tahun 2006. Sebutkan!
Tujuan yang dirumuskan dalam Permendiknas tersebut, yakni berpikir secara
kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi
secara aktif, bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan anti korupsi, berkembang secara
positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya, serta
berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

28. Pembelajaran seperti apa yang harus diterapkan berkaitan dengan perubahan
jaman yang begitu pesat?
Dengan adanya perubahan jaman yang begitu pesat, pembelajaran harus mampu
mendorong proses pertumbuhan dan penyempurnaan pola berpikir, keterampilan
dan kebiasaan yang terbuka dan tanggap, yang mampu menyesuaikan diri secara
manusiawi dengan perubahan. Pemikiran kreatif yang dapat menelurkan kreatif
juga perlu dibina dalam tiap pembelajaran.
29. Jelaskan tingkat perkembangan moral pada taraf konvensional berdasarkan
teori Kohlberg!
Dalam teori perkembangan moral kognitif Kohlberg, pada taraf konvensional
tingkat perkembangan moralnya, yaitu orientasi keserasian antar personal di mana
apa yang menyenangkan atau membantu orang lain adalah baik, serta orientasi
terhadap peraturan hukum dan ketertiban yang menilai bahwa memelihara
ketertiban sosial, menghormati kekuasaan, dan melaksanakan kewajiban sendiri
adalah baik atau dengan kata lain, orang dihargai karena mentaati peraturan,
hukum, dan kekuasaan yang berlaku.
BAB III

Desain dan Model Pembelajaran PKn

1. Tuliskan pandangan Eraut mengenai desain pembelajaran!


Menurut Eraut, desain pembelajaran atau instructional design biasanya merujuk
pada desain materi pembelajaran yang disusun oleh sebuah tim yang dapat
melibatkan guru atau tidak perlu melibatkan guru yang akan melaksanakan
pembelajaran tersebut.

30. Sebutkan faktor eksternal yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan
analisis guru!
Faktor eksternal yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan analisis guru,
meliputi perubahan sosial budaya dan harapan masyarakat, tuntutan dan tantangan
sistem pendidikan, perubahan mata pelajaran yang akan diajarkan, kontribusi dari
sistem dukungan guru, serta sumber masukan bagi sekolah.

31. Sebutkan faktor internal yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan
analisis guru!
Faktor internal yang dapat menggambarkan situasi sebagai bahan analisis guru,
meliputi bakat, kecakapan, dan kebutuhan siswa, nilai, sikap, keterampilan
mengajar, pengetahuan, pengalaman, kekuatan, kelemahan, dan peran guru, etos
kerja sekolah dan struktur politik, sumber-sumber bahan pembelajaran, serta
masalah-masalah dan kekurangan-kekurangan yang dirasakan dalam kurikulum
yang berlaku.

32. Bagaimana guru menyikapi tuntutan sistem pendidikan? Berikan contohnya!


Guru perlu menyesuaikan apa yang dilakukan di kelas dengan sistem pendidikan
yang berlaku. Misalnya, kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang pendidikan
pada masa Mendiknas Wardiman Djojonegoro menitikberatkan perlunya
peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kebijakan link and match
dengan topik relevansi, pemerataan, efisiensi, dan efektivitas. Keempat hal ini
dapat dijadikan rambu-rambu oleh guru dalam mendesain pembelajaran, baik
dalam menyusun program (materi pelajaran), maupun dalam menentukan desain
pembelajaran seperti aspek metode, media, sumber, dan evaluasi.

33. Mengapa guru perlu mengenal siswanya secara mendalam khususnya dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
Guru perlu mengenal siswa secara mendalam karena pembelajaran PKn adalah
pembelajaran multidomain. Guru perlu membelajarkan aspek kognitif, afektif, dan
keterampilan/perilaku. Pembelajaran untuk tiga domain tersebut akan sulit
tercapai apabila guru tidak mengenal siswanya secara mendalam. Demikian pula
upaya untuk menghidupkan suasana kelas, agar pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan, maka guru perlu mengenal siswanya dengan baik.

34. Aspek apa saja yang perlu dikenali oleh guru dari siswanya?
Aspek tentang siswa yang perlu dikenali oleh guru, diantaranya karakteristik
sekolah (misalnya jenjang dan kelas, usia, latar belakang etnis siswa),
kemajuan/prestasi belajar siswa di sekolah, perkembangan fisik (misalnya
keterampilan motorik dan kesehatan siswa), perkembangan emosional dan sosial
(misalnya hubungan siswa dengan orang tua atau guru), perkembangan intelektual
(misalnya kesiapan belajar, kecakapan, bakat khusus, dan pengalaman siswa),
serta karakteristik personal (misalnya kepribadian, motivasi, rasa percaya diri, dan
perbedaan perilaku).

35. Laurie Brady mengemukakan beberapa karakteristik kemampuan guru yang


harus mendapat perhatian saat menyusun desain pembelajaran. Sebutkan!
Karakteristik yang dikemukakan Laurie Brady, yakni kekuatan dan kelemahan
guru (misalnya dalam penggunaan metode mengajar), ketertarikan guru terhadap
suatu obyek, harapan guru terhadap siswanya, sikap guru terhadap pengembangan
dan inovasi pembelajaran, gaya mengajar guru, evaluasi diri guru sendiri, serta
peran guru dalam kegiatan pengembangan kurikulum.
36. Apa yang menyebabkan sering gagalnya inovasi pembelajaran?
Inovasi pembelajaran sering mengalami kegagalan karena rendahnya tingkat
pemahaman guru terhadap inovasi, rendahnya tingkat pemahaman guru atas peran
barunya yang dituntut oleh inovasi, rendahnya keahlian guru dalam memenuhi
peran barunya, rendahnya sumber-sumber pelajaran yang dibutuhkan, rendahnya
komunikasi di sekolah, dan organisasi sekolah yang sudah tidak sesuai dengan
tuntutan inovasi.

37. Sebutkan langkah yang perlu dipertimbangkan guru dalam menyusun desain
pembelajaran!
Ada tiga langkah yang perlu dipertimbangkan guru dalam menyusun desain
pembelajaran sebagai bagian dari tugas pengembangan kurikulum di satuan
pendidikan, yaitu mengkaji dan menentukan Standar Kompetensi, mengkaji dan
menentukan Kompetensi Dasar, serta mengidentifikasi Materi Pokok atau Materi
Pembelajaran.

38. Apa saja karakteristik dari pembelajaran interaktif?


Pembelajaran interaktif memiliki karakteristik yang meliputi adanya variasi
kegiatan klasikal, kelompok, dan perorangan, keterlibatan mental baik pikiran
maupun perasaan, guru lebih berperan sebagai fasilitator, narasumber, dan
manajer kelas yang demokratis, menerapkan pola komunikasi banyak arah,
suasana kelas yang fleksibel, demokratis, menantang, dan tetap terkendali oleh
tujuan, potensial dapat menghasilkan dampak instruksional dan dampak pengiring
lebih efektif, serta dapat digunakan di dalam dan/atau di luar kelas/ruangan.

39. Uraikan tiga klasifikasi model pembelajaran interaktif!


Model pembelajaran interaktif pertama, model berbagi informasi terdiri dari
kelompok orientasi, sidang umum, seminar, konferensi kerja, simposium, forum,
dan panel. Kedua, model belajar melalui pengalaman yang terdiri atas simulasi,
bermain peran, sajian situasi, kelompok aplikasi, sindikat, dan kelompok T.
Model yang ketiga, model pemecahan masalah meliputi curah pendapat, riuh
bicara, diskusi bebas, kelompok okupasi, kelompok silang, tutorial, studi kasus,
dan lokakarya.

40. Tuliskan beberapa tugas guru dalam pelaksanaan model pembelajaran


langsung!
Dalam model pembelajaran langsung, tugas guru adalah menjelaskan TPK,
informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, dan mempersiapkan
siswa untuk belajar, mendemonstrasikan keterampilan yang benar atau
menyajikan informasi tahap demi tahap, merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal, mengecek keberhasilan siswa dalam melakukan tugas atau
memberi umpan, serta mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan
dengan perhatian khusus pada penerapan dalam situasi lebih kompleks di
kehidupan sehari-hari.

41. Ada berapa fase pelaksanaan model pembelajaran kooperatif? Sebutkan!


Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui enam fase, yaitu
menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan informasi,
mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, membimbing
kelompok bekerja dan belajar, memberikan evaluasi, serta memberikan
penghargaan.

42. Jelaskan apa yang dimaksud dengan model pembelajaran berbasis masalah!
Model pembelajaran berbasis masalah ialah model pembelajaran yang dilandasi
oleh teori kontruktivisme dengan pendekatan inkuiri, berpusat pada siswa dengan
target hasil belajar pemecahan masalah dan menjadi pebelajar yang mandiri.
Model pembelajaran berbasis masalah atau problem based instruction ini
menuntut adanya pengelolaan suasana kelas yang demokratis dan peran aktif
siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peran guru melalui model ini
hendaknya berupaya lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran secara
terbuka, demokratis, dan memiliki kebebasan berpendapat.
43. Uraikan empat aspek kemampuan dasar untuk Pendidikan Kewarganegaraan
yang demokratis!
Kemampuan dasar untuk PKn yang demokratis, meliputi aspek pengetahuan,
sikap/pendapat, keterampilan intelektual, dan keterampilan berpartisipasi. Aspek
pengetahuan (knowledge) terdiri atas konsep demokrasi, konsep kewarganegaraan
demokratis, memfungsikan demokrasi, pengaruh masyarakat pada individu,
pengambilan keputusan politik dan pembuatan undang-undang, hak dan
kewajiban warga negara, peran partai politik dan kelompok kepentingan, pilihan
untuk partisipasi dalam pengambilan keputusan, mempengaruhi pembuatan
kebijakan, serta masalah politik saat ini. Aspek sikap/pendapat
(attitudes/opinions) terdiri atas perhatian terhadap persoalan sosial dan politik,
identitas nasional, menghormati demokrasi, menuju warga negara demokratis,
kepercayaan politik, kemanjuran politik, disiplin pribadi, loyalitas, toleransi dan
mengenali prasangka sendiri, menghormati orang lain, menghargai peradaban
bangsa, serta nilai-nilai perjuangan bangsa. Aspek keterampilan intelektual
(intellectual skills) terdiri dari mengumpulkan dan menyerap informasi politik
melalui beragam media, pendekatan kritis terhadap informasi, kebijakan, dan
berita, keterampilan berkomunikasi, menjelaskan proses, institusi, fungsi, dan
tujuan, mengambil jalan penyelesaian konflik tanpa kekerasan, mengambil
tanggung jawab, kecakapan menilai, serta membuat pilihan atau mengambil
posisi. Aspek keterampilan berpartisipasi (participatory skills) terdiri dari
mempengaruhi kebijakan dan keputusan, membangun koalisi dan bekerja sama
dengan organisasi, ambil bagian dalam diskusi politik, serta partisipasi dalam
proses sosial politik.
BAB IV

Pendekatan dan Metode/Model Pembelajaran PKn SD

1. Apa yang dimaksud dengan prinsip tantangan dalam pembelajaran?


Prinsip tantangan dalam pembelajaran artinya bahwa pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas bagi siswa untuk mencari dan menemukan
konsep, teori, generalisasi, serta dalil dalam kegiatan pembelajaran. Dengan
begitu, siswa akan tertantang untuk menemukan konsep, teori, generalisasi, dan
dalil tersebut.

44. Sebutkan prinsip-prinsip dalam penentuan pendekatan pembelajaran!


Agar pembelajaran berhasil dengan baik, guru perlu memperhatikan secara cermat
beberapa prinsip untuk menentukan pendekatan pembelajaran, yakni menekankan
pembelajaran yang bermakna, menggunakan metode dan media yang bervariasi,
menggunakan pendekatan dan metode yang menempatkan siswa sebagai subjek
atau pelaku belajar, memberikan pengalaman yang kaya, keseimbangan antara
belajar teori dan praktek di kelas, di luar kelas, dan di lapangan, keseimbangan
antara belajar secara klasikal, kelompok, dan individual, memprioritaskan suasana
pembelajaran yang atraktif, motivated, koperatif, dan bersahabat, serta kompetisi
lebih diarahkan pada kompetisi dengan dirinya sendiri dan kompetisi dengan
orang lain dilakukan secara sehat dan tetap dalam suasana koperatif.

45. Tuliskan pengertian model pembelajaran menurut Joyce & Weil!


Joyce & Weil mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana
atau pola yang dapt digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

46. Apa saja ciri dari model pembelajaran?


Ada beberapa ciri model pembelajaran, diantaranya adalah berdasarkan pada teori
pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu, mempunyai misi atau tujuan
pendidikan tertentu, dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas, memiliki bagian model yang dinamakan dengan urutan langkah
pembelajaran, prinsip reaksi, sistem sosial, dan sistem pendukung, memiliki
dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran, serta membuat persiapan
mengajar dengan pedoman model pembelajaran yang dipilih.

47. Berikan penjelasan mengenai model sidang umum yang berasal dari rumpun
model berbagi informasi!
Model sidang umum merupakan model pembelajaran yang menunjukkan suatu
bentuk prosedural pengorganisasian interaksi belajar mengajar yang melibatkan
pengajar dan peserta didik. Model ini merupakan bentuk tiruan sidang umum
sehingga dapat disebut sebagai sidang umum berskala pedagogis kelas. Model ini
berpangkal pada prinsip belajar kognitif, prinsip komunikasi interpersonal, dan
prinsip pendidikan nilai.

48. Apa itu model pembelajaran simposium?


Model simpoium merupakan model pembelajaran yang memerankan siswa
sebagai pakar dalam berbagai bidang untuk berlatih memcahkan suatu topik yang
problematik di mana dalam model ini siswa dikondisikan untuk mencoba berbagi
ide mengenai suatu visi masing-masing sehingga siswa dapat mengasah
kemampuan berpikirnya serta dapat menumbuhkan sikap terbuka dan tangggap
terhadap sumber informasi dan cara pandang orang lain.

49. Apa hubungan antara model pembelajaran simulasi dan model pembelajaran
bermain peran?
Model simulasi merupakan model pembelajaran yang menekankan peniruan
pekerjaan yang menuntut kemampuan tertentu dari siswa sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran. Dan model bermain
peran merupakan bagian dari simulasi tersebut atau bermain peran adalah simulasi
atau tiruan perilaku yang diperankan.
50. Apa tujuan dari model pembelajaran kelompok sindikat?
Model kelompok sindikat bertujuan untuk melatih keterampilan siswa agar dapat
menggali/mencari informasi, mendiskusikannya dengan sesama siswa, meneliti
kebenarannya, serta menyajikan informasi dalam laporan ilmiah. Model ini juga
dapat mengembangkan sikap bertanggungjawab siswa atas proses belajarnya
sendiri.

51. Bagaimana pelaksanaan dari model pembelajaran riuh bicara?


Pada model pembelajaran riuh bicara, siswa secara berkelompok membahas satu
isu atau masalah dalam waktu yang singkat. Ada beberapa kelompok yang dalam
waktu bersamaan membahas masalah yang sama pula sehingga menimbulkan
gaung diskusi yang diibaratkan seperti gaung lebah.

52. Jelaskan apa itu model pembelajaran kelompok okupasi!


Model pembelajaran okupasi merupakan model pembelajaran yang menggunakan
proses berbagi pengalaman dalam bidang pekerjaan yang sama. Tujuan model
pembelajaran ini adalah melatih keterampilan memecahkan masalah melalui
proses berbagi pengalaman dalam bidang pekerjaan yang sama. Selain itu, model
kelompok okupasi juga dapat membantu siswa memperkaya pengalaman-
pengalaman dengan menyerap pengalaman orang lain.

53. Apa kelemahan dari model diskusi dan bagaimana mengatasinya?


Kelemahan diskusi adalah adanya anggota yang cenderung diam/pasif atau tidak
turut serta mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan diskusi tersebut. Untuk
mengatasinya, maka pada pelaksanaan diskusi setiap anggota harus bergantian
secara terus menerus untuk berperan serta dalam kegiatan diskusi atau dikenal
dengan model diskusi kelompok silang.

54. Jelaskan maksud dari model pembelajaran tutorial?


Model tutorial merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan pada
pemberian bimbingan dan bantuan belajar oleh guru ataupun sesama siswa.
Bimbingan dan bantuan ini diberikan agar siswa dapat saling memberi stimulus
dan saling memacu intensitas belajar sehingga terwujudnya suasana kelas yang
lebih dinamis dan demokratis.

55. Apa manfaat dari model pembelajaran lokakarya?


Model lokakarya bermanfaat bagi siswa dan guru, yakni memacu siswa dan guru
untuk berpikir praktis dan realistik, serta memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerjasama dengan sesama siswa agar dapat menghasilkan suatu karya
bersama.

56. Sebutkan tujuh prinsip model pembelajaran kontekstual!


Model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and learning memiliki
prinsip, yaitu kontruktivisme, menemukan atau inquiry, bertanya, pemodelan atau
modelling, refleksi atau reflection, masyarakat belajar atau learing community,
dan penilaian sebenarnya atau authentic assesment.

57. Apa manfaat dari bertanya sebagai prinsip model pembelajaran kontekstual?
Manfaat dari bertanya, diantaranya adalah dapat menggali informasi, mengecek
pemahaman siswa, membangkitkan respon siswa, mengetahui sejauhmana
keingintahuan siswa, mengetahui hal-hal yang diketahui siswa, memfokuskan
perhatian siswa, membangkitkan lebih banyak pertanyaan dari siswa, dan
menyegarkan kembali pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
BAB V

Sumber Belajar dan Media Pembelajaran PKn

1. Mengapa buku teks atau paket tidak dapat dijadikan satu-satunya sumber
bahan ajar?
Buku teks atau paket akan mudah ketinggalan perkembangan informasi baru
khususnya yang berkenaan dengan informasi politik dan ketatanegaraan yang
sedang mengalami perubahan yang sangat mendasar sehingga penggunaan buku
teks atau paket saja tidaklah cukup, melainkan harus dilengkapi juga dengan
sumber-sumber lain.

58. Sebutkan sumber-sumber belajar yang penting dalam Pendidikan


Kewarganegaraan menurut Kosasih Djahiri!
Kosasih Djahiri menegaskan bahawa diantara sumber belajar penting dalam PKn
adalah buku paket/acuan resmi, sumber formal perundangan,
bahan/publikasi/informasi instansi resmi, media massa, buku/literatur kelimuan,
kitab suci, kehidupan riil, adat, ilmu politik ekonomi sosial budaya pertahanan dan
keamanan, lingkungan sekitar, daerah, nasional dan internasional.

59. Apa yang menjadikan masyarakat dikatakan sebagai sumber dan media utama
dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
Masyarakat merupakan sumber dan media utama dalam pengajaran PKn karena
pembelajaran ini bertolak dari masyarakat dan berorientasi pada masyarakat.
Menurut Nasution, sekolah tidak lepas dari masyarakat mengingat bahwa sekolah
didirikan masyarakat untuk mendidik anak menjadi warga negara yang berguna
dalam masyarakat. Selain itu, masyarakat atau lingkungan juga merupakan
laboratorium yang penuh kemungkinan untuk memperkaya pembelajaran. Dalam
masyarakat, siswa dapat secara langsung melihat proses sosial. Siswa
diperkenalkan dengan konsep geografi, masalah kehidupan kelompok, aktivitas
politik, adat istiadat, dan sebagainya.
60. Bagaimana cara guru untuk menggunakan sumber masyarakat dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
Untuk menggunakan sumber masyarakat dalam pembelajaran PKn, guru dapat
membawa sumber-sumber dari masyarakat ke dalam kelas. Sumber tersebut dapat
berupa narasumber atau benda-benda yang berkaitan dengan bahan ajar. Guru
juga dapat mengajak siswa mengunjungi langsung anggota atau tokoh masyarakat
di tempat mereka tinggal atau berada. Namun, siswa perlu diberi penjelasan
terlebih dahulu tentang tujuan kunjungan dan mereka harus menyiapkan sejumlah
pertanyaan yang bisa diajukan.

61. Apa saja hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan narasumber?
Pemilihan narasumber memerlukan pertimbangan, yakni narasumber perlu
mempunyai suatu pesan bagi anak-anak, narasumber diudang karena pengetahuan
khusus yang dimilikinya, narasumber diundang untuk mendorong belajar dan
tidak perlu melawak, narasmber adalah orang yang pandai menyampaikan sajian
secara jelas, narasumber yang diundang adalah orang yang mempunyai pandangan
luas dan terbuka, serta narasumber adalah orang yang tertarik pada anak-anak.

62. Apa kelebihan dari kegiatan karyawisata?


Karyawisata memiliki nilai-nilai, yaitu memberi pengalaman-pengalaman
langsung pada siswa, membangkitkan minat baru atau memperkuat minat yang
telah ada pada diri siswa, memotivasi siswa untuk menyelidiki sebab musabab
sesuatu, menanamkan kesadaran siswa akan masalah yang ada di masyarakat,
memberi pengetahuan yang lebih luas tentang kehidupan dalam masyarakat, dan
mengembangkan hubungan sosial dengan masyarakat.

63. Media pembelajaran yang disusun dengan baik memiliki manfaat atau nilai
praktis. Sebutkan!
Manfaat media pembelajaran yang disusun dengan baik, yakni memvisualisasikan
yang abstrak, membawa objek yang sukar didapat, membawa objek yang terlalu
besar, menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata, mengamati gerakan
yang terlalu cepat, memungkinkan berinteraksi dengan lingkungannya,
memungkinkan keseragaman pengalaman, mengurangi resiko apabila objek
berbahaya, menyajikan informasi yang konsisten dan diulang sesuai dengan
kebutuhan, membangkitkan motivasi belajar, dapat disajikan dengan menarik dan
variatif, mengontrol arah maupun kecepatan peserta didik, menyajikan informasi
belajar secara serempak dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan,
serta mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

64. Tuliskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media menurut
Jarolimek!
Jarolimek mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memilih
media, meliputi tujuan instruksional yang ingin dicapai, tingkat usia dan
kematangan siswa, kemampuan baca siswa, tingkat kesulitan dan jenis konsep
pelajaran tersebut, serta keadaan/latar belakang pengetahuan atau pengalaman
siswa.

65. Sebutkan jenis media yang dikemukakan Edgar Dale!


Edgar Dale mengemukakan jenis media yang terkenal dengan istilah kerucut
pengalaman (the cone of experience), yaitu pengalaman langsung (direct
purposeful experiences), pengalaman yang diatur (contrived experiences),
dramatisasi (dramatization), demonstrasi (demonstration), karyawisata (fieldtrips),
pameran (exhibition), gambar hidup (movie pictures television), rekaman radio
gambar mati (recording radio still pictures), lambang visual (visual symbol), dan
lambang verbal (verbal symbol).

66. Jelaskan pengertian media menurut Romiszowski!


Romiszowski membedakan pengertian media visual dalam pengertian sempit dan
pengertian luas. Dalam pengertian sempit, media meliputi sejumlah alat yang
dapat digunakan secara efektif untuk proses pengajaran yang telah direncanakan.
Sedangkan dalam pengertian luas, diartikan bukan hanya media komunikasi
elektronik yang rumit melainkan juga mencakup sejumlah perangkat yang lebih
sederhana.
67. Sebutkan jenis-jenis chart!
Chart dapat dibedakan menjadi chart organisasi yang menggambarkan hubungan
dalam organisasi (misalnya bagan organisasi pemerintahan desa), chart garis
waktu atau timeline yang berisi hubungan kronologis antar beberapa peristiwa,
chart klasifikasi yang digunakan untuk klasifikasi objek atau kejadian, chart aliran
atau flowchart yang menunjukkan sebuah sekuen, prosedur, atau proses (misalnya
proses pemilihan umum), dan chart tabulasi atau tabular chart yang memberikan
informasi angka atau data (misalnya hasil pemilu tahun 2004).

68. Apa kekurangan dan kelebihan dari media transparansi?


Media transparansi memiliki kekurangan, diantaranya memerlukan listrik,
memerlukan peralatan khusus untuk menampilkan (Overhead Projector),
memerlukan penataan yang khusus, memerlukan kecakapan khusus dalam
pembuatan, dan menuntut cara kerja yang sistematis karena susunan urutannya
mudah kacau. Sedangkan kelebihan media transparansi, diantaranya
penggunaannya praktis, mempunyai variasi teknik, tahan lama/tidak mudah rusak,
tidak memerlukan ruang gelap, mudah dioperasikan, dapat disajikan berulang-
ulang sesuai kebutuhan, waktu penyajian dapat bertatap muka dengan peserta
didik, dan dapat disiapkan sendiri oleh guru.

69. Apa kelebihan dari penggunaan media audio?


Kelebihan media audio antara lain materi tak akan berubah, biaya produksi relatif
murah, peralatan paling murah dibanding dengan media lainnya, program kaset
dapat disajikan di luar sekolah, rekaman dapat dihapus dan kaset dapat dipakai
ulang, serta penyajian sepenuhnya dikontrol penyaji.

70. Mengapa media stimulus sangat penting dalam pengajaran Pendidikan


Kewarganegaraan?
Ada dua pertimbangan yang dijadikan landasan bahwa media stimulus sangat
penting dalam pengajaran PKn sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma, yaitu
karena dunia dan potensi serta proses afektual pesesrta didik hanya dapat bergetar
dan terlibatkan apabila ada perangsang yang menggetarkan. Selain itu proses
afektual juga sulit terjadi melalui bahan ajar yang konsepsional, teoritik, dan
normatif.

71. Bagaimana langkah pembuatan dan penggunaan media stimulus cerita kasus?
Pembuatan dan penggunaan media stimulus cerita kasus diawali dengan
menganalisa materi pokok yang akan diajarkan dan menentukan pencapaian target
nilai moral yang diharapkan. Dilanjutkan dengan membuat ceritera suatu
peristiwa yang pernah atau sering terjadi yang mengandung nilai moral dilematis
dan sesuai dengan target harapan. Kemudian usahakan ceritera diperbanyak
sejumlah siswa sehingga semua siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
memperlajari ceritera tersebut. Pada saat pelaksanaan beri kesempatan kepada
siswa untuk membaca ceritera itu, lalu beberapa siswa diminta berkomentar atau
menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah itu ajak siswa mendiskusikan
ceritera tersebut dan arahkan pada nilai moral yang diharapkan. Dan yang terakhir
menyimpulkan materi pembelajaran.
BAB VI

Model Pembelajaran PKn Tematis di Kelas I, II, dan III SD/MI

1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematis?


Pembelajaran tematis adalah model pembelajaran yang menggunakan tema
tertentu sebagai titik sentral pembelajaran yang mengakomodasikan berbagai
kompetensi dasar yang harus dicapai dari satu mata pelajaran atau beberapa mata
pelajaran.

72. Mengapa proses pengembangan pembelajaran secara terpadu penting untuk


diterapkan di kelas rendah Sekolah Dasar?
Dilihat dari perkembangan psikologis Piaget, siswa SD kelas I, II, dan III berada
pada tingkat operasi konkrit di mana kemampuan intelektual, sosio emosional,
fisik dan moralnya berkembang secara terpadu, serta masih sulit menghadapi
pemilahan yang artificial sehingga pengembangan pembelajarannya pun harus
dilangsungkan secara terpadu.

73. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematis?
Dalam pembelajaran tematis terdapat beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian, yaitu pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh, dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema dan banyak
sedikitnya bahan yang ada di lingkungan, usahakan pilihan tema yang terdekat
dengan anak, serta lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai
daripada tema.

74. Sebutkan keunggulan dari pembelajaran tematik!


Pembelajaran tematik memiliki keunggulan, antara lain pengalaman dan kegiatan
belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa,
menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, hasil belajar akan
bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna, mengembangkan
keterampilan berpikir siswa dengan permasalahannya yang dihadapi, serta
menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, toleransi, komunikasi dan
tanggap terhadap gagasan orang lain.

75. Bagaimana peran tema dalam pembelajaran tematis?


Tema dalam pembelajaran tematis merupakan sentral kajian pembelajaran. Peran
tema dimaksudkan agar siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema
tertentu, siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama, pemahaman terhadap materi
pelajaran lebih mendalam dan berkesan, kompetensi berbahasa dapat
dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan
pengalaman pribadi siswa, siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna
belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, serta guru dapat
menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan.

76. Sebutkan langkah menyusun pembelajaran tematik antarmata pelajaran di


Sekolah Dasar menurut Dyah Sriwilujeng!
Dyah Sriwilujeng mengemukakan enam langkah tematik antarmata pelajaran di
SD/MI, yakni membuat/memilih tema, melakukan analisis indikator, kompetensi
dasar dan hasil belajar yang sesuai dengan tema dan membagi alokasi waktu,
melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator dengan tema,
membuat pengelompokkan jaringan indikator, melakukan penyusunan silabus,
serta menyusun rencana pembelajaran.

77. Ada beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan tema
yang akan dikembangkan. Sebutkan!
Kriteria pembuatan tema, meliputi tema yang dikembangkan tidak terlalu luas
namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan banyak mata
pelajaran, bermakna yang mengandung arti bahwa tema yang dipilih untuk dikaji
harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya, tema yang
dikembangkan harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak, tema
yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di
sekolah, tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa
otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar, mempertimbangkan
kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa,
serta mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

78. Berikan contoh standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan!
Standar kompetensi, contohnya “Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan”.
Untuk standar kompetensi tersebut, kompetensi dasarnya adalah menjelaskan
perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa, memberikan contoh hidup
rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah, serta menerapkan hidup rukun di
rumah dan di sekolah.

79. Bagaimana cara melakukan pemetaan hubungan kompetensi dasar, indikator


dengan tema?
Untuk memetakan hubungan kompetensi dasar, indikator dengan tema, guru harus
mengidentifikasi semua indikator dan kompetensi dasar dari semua mata
pelajaran. Setelah itu, guru memasukkan hasil identifikasi ke dalam format tabel
hubungan indikator dan kompetensi dasar ke dalam tema yang relevan. Jika ada
indikator dan kompetensi dasar yang tidak bisa dimasukkan ke dalam suatu tema,
maka indikator dan kompetensi dasar tersebut dibuatkan atau dicarikan tema
khusus dan disajikan tersendiri.

80. Tuliskan komponen-komponen silabus!


Komponen silabus, meliputi identitas (nama sekolah, kelas, semester, dan tema),
kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber, serta
penilaian.

81. Ada berapa model atau cara merencanakan pembelajaran terpadu? Sebutkan!
Dilihat dari cara memadukan konsep/materi, keterampilan, topik, dan unit
tematiknya, terdapat sepuluh model atau cara merencanakan pembelajaran
terpadu, yaitu fragmented, connected, nested, sequented, shared, webbing,
threated, integrated, immersed, dan networked.

82. Berikan penjelasan mengenai model webbed!


Model webbed sering disebut juga jaring laba-laba, merupakan model
pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang
berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa mata pelajaran. Tema
dalam model ini dapat dijadikan pengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata
pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.

83. Uraikan tahapan kegiatan guru dalam mengimplementasikan model webbed!


Tahapan kegiatan duru dalam mengimplementasikan model webbed, meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Tahap perencanaan, yakni menetapkan
pembelajaran yang akan dipadukan dan mempelajari kompetensi dasar setiap mata
pelajaran, membuat/memilih tema, membuat matrik atau bagan hubungan
kompetensi dasar dengan tema/topik, membuat pemetaan pembelajaran tematik
dalam bentuk matrik atau jaringan tema, menyusun silabus, serta menyusun
rencana pembelajaran. Tahap pelaksanaan merupakan kegiatan guru dalam
membelajarkan siswa dengan menggunakan pendekatan, metode, dan pola
pembelajaran tertentu yang dapat dipilah menjadi kegiatan persiapan, pembukaan,
kegiatan inti, dan penutup. Tahap penilaian merupakan kegiatan guru untuk
menilai proses dan hasil belajar siswa yang meliputi prosedur, jenis, bentuk, dan
alat penilaian.

84. Buatkan contoh pembelajaran model connected!


Model connected, misalnya butir pembelajaran ideologi Pancasila, hukum, dan
ketatanegaraan atau materi tentang hak dan kewajiban, ketertiban, dan demokrasi
dapat dipayungkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

85. Apa itu model integrated?


Model integrated merupakan model pemaduan sejumlah tema (topik)
pembelajaran dari mata pelajaran yang berbeda tetapi esensinya sama dalam
sebuah tema/topik tertentu.
BAB VII

Pengembangan Desain dan Model Pembelajaran PKn SD Kelas Tinggi

1. Apa yang dimaksud dengan desain pembelajaran?


Desain pembelajaran adalah pola dasar yang dirancang sebagai langkah untuk
membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yang akan dipergunakan seorang
guru sebagai ukuran/patokan dalam kegiatan pembelajaran sehingga tujuan dapat
tercapai.

86. Target apa saja yang harus dipertimbangkan dalam merancang desain
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
Ada dua target yang harus dipertimbangkan dalam merancang desain
pembelajaran. Pertama, target pengorganisasian materi (bahan ajar) yang meliputi
size (ukuran), scope (ruang lingkup), dan deep (kedalaman materi). Kedua, target
konimono, yaitu konsep, nilai, moral, dan norma.

87. Sebutkan beberapa standar kompetensi lulusan mata pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan untuk SD/MI!
Standar kompetensi lulusan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk
SD/MI, di antaranya menerapkan hidup rukun dalam perbedaan, memahami
kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan sekolah, menampilkan sikap cinta
lingkungan dan demokratis, memahami sistem pemerintahan, serta memahami
dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa.

88. Mengapa seorang guru perlu memahami aspek perilaku yang didasarkan pada
taksonomi Bloom?
Seorang guru perlu memahami aspek perilaku yang didasarkan pada taksonomi
Bloom karena dengan melalui pemahaman aspek perilaku tersebut, guru akan
mampu mempetakan pemikiran target sasaran yang akan dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengembangan desain pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di Sekolah Dasar, khususnya di kelas tinggi.
89. Jelaskan teori yang melandasi Contextual Teaching and Learning!
Contextual Teaching and Learning dilandasi oleh teori knowledge based
contructinism, effort based learning, socialization, situated learning, dan
distributed learning. Knowledge based contructinism menekankan pada
pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan melalui keterlibatan aktif
dalam proses pembelajaran. Effort based learning berpandangan bahwa bekerja
keras untuk mencapai belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam
kegiatan yang berkaitan dengan komitmen untuk belajar. Socialization
menekankan bahawa belajar merupakan proses sosial yang menentukan tujuan
belajar sehingga faktor sosial dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan
pengajaran. Situated learning, yaitu pengetahuan dan pembelajaran harus
dikondisikan dalam fisik tertenu dan konteks sosial dalam mencapai tujuan
belajar. Distributed learning menganggap manusia merupakan bagian terintegrasi
dari proses pembelajaran sehingga harus berbagi pengetahuan dan tugas-tugas.

90. Sebukan pendekatan yang ada dalam Contextual Teaching and Learning!
Pendekatan Contextual Teaching and Learning, mencakup problem based
learning, authentic intruction, inquiry based learning, project based learning, work
based learning, service learning, dan cooperative learning.

91. Bagaimana kaitan deep (kedalaman materi) dengan pengembangan desain


pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?
Dalam kaitan dengan pengembangan desain pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, deep (kedalaman materi) adalah kualitas pembelajaran yang
harus dicapai melalui bahan ajar, di mana materi bahan ajar tersebut memiliki
kualitas pembelajaran yang tinggi apabila dibelajarkan secara multidimensional,
yaitu multi materi, multi metode, multi evaluasi, dan multi sumber.

92. Apa saja komponen Contextual Teaching and Learning?


Komponen Contextual Teaching and Learning, yakni membuat hubungan
bermakna, melakukan pekerjaan yang signifikan, pembelajaran mandiri, bekerja
sama, berpikir kritis dan kreatif, pendewasaan individu, pencapaian standar yang
tinggi, serta menggunakan penilaian authentic.

93. Apa manfaat dari kehadiran expert sebagai sumber bahan ajar?
Kehadiran expert sebagai sumber bahan ajar akan membantu memperjelas materi
bahan ajar yang di luar jangkauan serta memotivasi idealisme bakat dan minat
peserta didik tentang cita-cita atau keteladanan penokohan.

94. Apa perbedaan antara pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tradisional,


Contexual Teaching and Learning, dan portofolio mengenai keterampilan?
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tradisional, keterampilan
dikembangkan atas dasar latihan, dalam Contextual Teaching and Learning
dikembangkan atas dasar pemahaman, dan dalam portofolio dikembangkan atas
dasar pengembangan karakter/watak.

95. Tuliskan pengertian strategi menurut kamus Bahasa Indonesia!


Dalam kamus Bahasa Indonesia, strategi diartikan sebagai rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran.

96. Uraikan rumpun model pembelajaran menurut Joyce dan Well!


Joyce danWell mengidentifikasi 22 model pembelajaran dan mengelompokannya
pada empat rumpun, yaitu rumpun model pemrosesan informasi, rumpun model
personal, rumpun model interaksi sosial, dan model behavioral. Rumpun model
pemrosesan informasi merupakan model pembelajaran yang fokus pada
kemampuan siswa sebagai peserta didik dalam cara untuk menguasai informasi.
Rumpun model personal merupakan model pembelajaran yang fokus pada proses
individu dalam membentuk dan mengorganisasikan realitasnya yang unik.
Rumpun model interaksi sosial ialah model yang menekankan hubungan individu
dengan masyarakat dan dengan individu lainnya. Rumpun model behavioral atau
sistem perilaku ialah model yang menekankan pada usaha mengubah tingkah laku
teramati dari siswa.
97. Sebutkan komponen-komponen landasan filosofis Contextual Teaching and
Learning!
Ada tujuh komponen landasan filosofis CTL, mencakup kontruktivisme, inquiry
(menemukan), questioning (bertanya), learning community (masyarakat belajar),
modeling (pemodelan), reflection (refleksi), dan authentic assesment (penilaian
autentik).

98. Apa yang seharusnya guru lakukan untuk dapat mengimplementasikan


pembelajaran dan pengajaran kontekstual?
Untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual,
guru seharusnya merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan
mental siswa, membentuk grup belajar yang saling tergantung (interdependent
learning groups), mempertimbangkan keragaman siswa (disversity of students),
menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri, memperhatikan
multi intelengences siswa, menggunakan teknik bertanya (questioning) yang
meningkatkan pembelajaran siswa, mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan
belajar lebih bermakna jika diberi kesempatan menemukan dan mengkontruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, menciptakan masyarakat belajar
(learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa, mengarahkan
siswa untuk merefleksikan apa yang sudah dipelajari, serta menerapkan penilaian
autentik.

99. Apa tugas guru pada tahap pengumpulan informasi tentang masalah yang akan
dikaji oleh kelas?
Pada tahap pengumpulan informasi, guru membimbing siswa membuat
kesepakatan tentang penetapan sumber informasi yang akan dijadikan pokok
bekerja sama dalam pengumpulan informasi pendukung penyelesaian masalah
terpilih yang dikaji.
BAB VIII

Penilaian Pembelajaran PKn

1. Apa persamaan dan perbedaan antara peniliaian dan evaluasi?


Penilaian dan evaluasi memiliki pengertian yang sama, yaitu menentukan nilai
sesuatu. Perbedaannya terletak pada konteks pengggunaan, di mana penilaian
digunakan pada konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara
internal, sedangkan evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan
biasanya dilaksanakan secara eksternal.

100. Sebutkan unsur-unsur penilaian!


Ada empat unsur pokok penilaian, meliputi objek yang akan dinilai, kriteria
sebagai tolok ukur, data tentang objek yang dinilai, dan pertimbangan keputusan
(judgement).

101. Apa yang dimaksud dengan penilaian berbasis kelas?


Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan
penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-
prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan
konsisten sebagai akuntabilitas publik.

102. Apa fungsi penilaian berbasis kelas?


Fungsi penilaian berbasis kelas adalah untuk membantu siswa dalam mewujudkan
dirinya dengan mengubah atau mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih
baik dan maju, membantu siswa mendapat kepuasan atas apa yang telah
dikerjakannya, membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang
digunakan telah memadai, serta membantu guru membuat pertimbangan dan
keputusan administrasi.

103. Tuliskan pengertian penilaian otentik!


Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau
menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai
dan dicapai.

104. Sebutkan karakteristik penilaian otentik!


Beberapa karakteristik penilaian otentik, yakni penilaian merupakan bagian dari
proses pembelajaran, penilaian mencerminkan hasil proses belajar pada kehidupan
nyata, menggunakan bermacam-macam instrumen pengukuran dan metode yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar, serta penilaian harus
bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran.

105. Apa fungsi penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan?


Penilaian dalam PKn berfungsi sebagai tolok ukur untuk mengetahui keberhasilan
atau kekurangan siswa, guru, ataupun program pengajaran yang telah disampaikan
melalui kegiatan proses belajar mengajar. Penilaian juga berfungsi sebagai media
klarifikasi, identifikasi, serta penalaran diri, nilai, moral, dan masalah. Yang
terakhir, fungsi penilaian dalam PKn adalah sebagai media edukasi atau reedukasi
nilai-nilai moral.

106. Kemampuan-kemampuan apa yang dapat dievaluasi dengan menggunakan


tes uraian terbatas?
Tes uraian terbatas tepat dipergunakan untuk mengevaluasi hasil belajar kompleks
yang berupa kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat, melukiskan
pengaplikasian prinsip-prinsip, mengajukan argumentasi-argumentasi yang
relevan, merumuskan hipotesis-hipotesis dengan tepat, merumuskan asumsi-
asumsi yang tepat, melukiskan keterbatasan-keterbatasan data, merumuskan
kesimpulan-kesimpulan secara tepat, menjelaskan metoda dan prosedur, serta hal
sejenis yang menuntut kemampuan peserta didik untuk melengkapi jawabannya.

107. Sebutkan kelemahan dari tes obyektif!


Beberapa kelemahan tes obyektif, antara lain tes obyektif hanya tepat digunakan
untuk menilai kemampuan mengingat, mengenal, mengasosiasikan dua hal,
memahami hubungan, dan mengaplikasikan prinsip-prinsip, tes obyektif dapat
membuat peserta didik tidak terbiasa mengemukakan ide secara tertulis dengan
menggunakan kata-kata sendiri, besarnya kemungkinan untuk menebak dan sukar
dilacak, proses berpikir peserta didik tidak dapat diikuti sebab yang dilihat hanya
pilihan jawaban yang dipilih, serta memungkinkan saling mencontek dengan
mudah.

108. Apa keunggulan dari tes perbuatan atau ujian tindakan?


Keunggulan tes perbuatan atau ujian tindakan, yaitu salah satu perwujudan hasil
belajarnya adalah terampil melakukan suatu pekerjaan, dapat digunakan untuk
mencocokan kesesuaian antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan
dalam praktek sehingga informasi penilaian menjadi lengkap, tidak ada peluang
untuk mencontek karena tes dilakukan langsung dan individual walaupun
mungkin pelaksanaanya secara kelompok, serta guru dapat mengenal lebih dalam
karakteristik masing-masing peserta didik.

109. Apa saja manfaat dari penilaian lisan?


Penilaian lisan memiliki beberapa manfaat, yakni dapat mengembangkan
kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu topik yang diterangkan atau apa
yang ditanyakan, mengembangkan kemampuan berpikir dan membuat keputusan,
serta mengaktifkan kedua belah pihak, baik siswa maupun guru.

110. Sebutkan teknik-teknik penilaian non-tes!


Teknik non-tes, antara lain observasi, catatan kejadian, angket atau daftar isian,
wawancara/interview, daftar cek atau skala pilihan, sosiometri, kumpulan catatan
pribadi peserta didik, dan studi kasus.

111. Bagaimana cara agar teknik angket dapat berjalan efektif?


Agar efektif, teknik angket hendaknya dilaksanakan dengan tujuan dan program
yang jelas, isinya tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan, bahasanya
sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan peserta didik, serta penarikan
kesimpulan harus hati-hati atau bila perlu dengan pengecekan terlebih dahulu.
112. Tuliskan kegunaan dari daftar cek!
Kegunaan daftar cek adalah untuk menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur,
komponen, trait, karakteristik atau kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu
kesatuan yang kompleks.

113. Bagaimana kaidah penulisan soal bentuk uraian?


Kaidah penulisan soal bentuk uraian, yaitu materi soal harus sesuai dengan
indikator pada kisi-kisi, batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus
jelas, isi materi sesuai dengat tujuan pengukuran serta sesuai dengan jenjang, jenis
sekolah, dan tingkat kelas. Untuk konstruksi soal, penulisan rumusan kalimat soal
atau pertanyaan harus menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai, petunjuk tentang cara mengerjakan soal harus jelas, pedoman
penyekoran dibuat segera setelah soal selesai ditulis, serta hal lain yang menyertai
soal harus jelas dan terbaca. Untuk bahasa, rumusan kalimat soal harus
komunikatif, butiran soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
berbeda, tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika peserta berasal
dari berbagai daerah, serta tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung
perasaan testee.
BAB IX

Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1. Sebutkan beberapa peraturan perundang-undangan yang melandasi


pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia!
Peraturan perundang-undangan yang melandasi sistem pendidikan di Indonesia, di
antaranya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, serta
Peraturan Menteri Nomor 10 Tahun 2008 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam
Jabatan.

114. Apa yang dimaksud dengan silabus?


Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

115. Bagaimanakah cara pengembangan silabus di sekolah?


Pengembangan silabus dilakukan oleh kelompok guru mata pelajaran sejenis pada
satu sekolah atau beberapa sekolah pada kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (KKG) sejenis pada setiap sekolah apabila guru-guru di sekolah yang
bersangkutan mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi
sekolah/madrasah, dan lingkungannya. Untuk menghasilkan silabus yang
bermutu, sekolah bersama komite sekolah dapat meminta bantuan/bimbingan
teknis dari perguruan tinggi, LPMP, P3G, dan lembaga terkait seperti Balitbang
Depdiknas. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah lain melalui forum KKG atau dapat pula
mengadaptasi contoh model yang dikeluarkan BSNP.
116. Apa saja prinsip dari pengembangan silabus?
Prinsip-prinsip pengembangan silabus sebagaimana termuat dalam bahan
bimbingan teknik KTSP tahun 2009 Direktorat Mandikdasmen, yaitu ilmiah,
relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, serta
menyeluruh.

117. Uraikan tahapan-tahapan pengembangan silabus!


Guru atau Kelompok Kerja Guru dalam mengembangkan silabus dapat
menggunakan tahap perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, pemantapan, dan
penilaian silabus. Pada tahap perencanaan, tim yang ditugaskan untuk menyusun
silabus terlebih dahulu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan
kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Kemudian
dalam pelaksanaan, penyusun perlu memahami semua perangkat yang
berhubungan dengan penyusunan silabus. Untuk tahap perbaikan, buram silabus
dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya
masukan dari pengkajian dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki
buram awal pada tahap perbaikan. Dan tahap terakhir, yakni tahap penilaian dari
pelaksanaan silabus yang perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan
model-model penilaian kurikulum.

118. Sebutkan komponen-komponen silabus!


Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen identitas silabus, standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, serta sumber belajar.

119. Apa itu Standar Kompetensi?


Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu.
120. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan dalam mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran?
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan
relevansi materi pokok dengan SK dan KD, tingkat perkembangan fisik,
intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik, kebermanfaatan bagi
peserta didik, struktur keilmuan, kedalaman dan keluasan materi, relevansi dengan
kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, serta alokasi waktu.

121. Tuliskan kriteria-kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran!


Ada beberapa kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, yaitu
kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik agar dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara
profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum, kegiatan pembelajaran disusun
berdasarkan tuntutan kompetensi dasar secara utuh, kegiatan pembelajaran
memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan siswa secara berurutan untuk
mencapai kompetensi dasar, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, materi
kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan,
perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai
untuk mencapai kompetensi dasar, penentuan urutan langkah pembelajaran sangat
penting artinya bagi kompetensi dasar yang memerlukan prasyarat tertentu,
pembelajaran bersifat spiral, serta rumusan pernyataan dalam kegiatan
pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan
pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.

122. Dalam penentuan indikator diperlukan beberapa kriteria. Sebutkan!


Kriteria penentuan indikator, yakni sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa,
berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memperhatikan aspek
manfaat dalam kehidupan sehari-hari, dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar
siswa secara utuh, memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan, dapat
diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati, serta menggunakan kata kerja
operasional.
123. Apa yang dimaksud dengan teknik penilaian?
Teknik penilaian merupakan cara-cara pengukuran yang ditempuh untuk
memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta didik.

124. Apa perbedaan dari teknik tes dan teknik non-tes?


Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui serangkaian
pertanyaan dan penugasan yang memerlukan jawaban, dapat berupa soal atau
tugas. Sedangkan teknik non-tes merupakan suatu cara untuk memperoleh
data/informasi melalui pedoman observasi.

125. Jelaskan mengenai bentuk alat/instrumen penilaian!


Bentuk instrumen harus disesuaikan dengan teknik penilaian. Bentuk instrumen
yang dikembangkan, yakni tes tulis berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian,
menjodohkan, dan sebagainya, tes lisan yang berbentuk daftar pertanyaan, tes
unjuk kerja berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji
petik kerja prosedur atau uji petik kerja prosedur dan produk, penugasan seperti
tugas proyek atau tugas rumah, observasi dengan menggunakan lembar observasi,
wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, portofolio dengan
menggunakan dokumen pekerjaan, karya, atau prestasi siswa, serta penilaian diri
dengan menggunakan lembar penilaian diri.

126. Jelaskan yang dimaksud dengan penutup pada kegiatan pembelajaran!


Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

127. Sebutkan prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran!


Prinsip-prinsip penyusunan RPP, yaitu memperhatikan perbedaan individu peserta
didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, mengembangkan budaya
membaca dan menulis, memperhatikan umpan balik dan tindak lanjut, keterkaitan
dan keterpaduan, serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

You might also like