Professional Documents
Culture Documents
PT.ABC adalah perusahaan industri manufaktur yang menghasilkan produk mainan anak, yang dinotasikan sebagai produk A. Harga pasar dari produk A
diketahui sebesar $20 per unit. Pendugaan terhadap biaya kubik diperoleh hasil berikut: .
(TC diukur dalam US $ ribu sedangkan Q diukur dalam ribu unit). Tentukan:
e. MC (Marginal Cost)
f. AVCmin
g. Apakah Perusahaan masih melakukan Produksi? (jika masih tentukan kuantitas yang diproduksi supaya dapat memaksimumkan keuntungan)
h. TR (Total Revenue)
i. TC(Total Cost)
j. (Keuntungan)
JAWAB
maka TFC (Total Fixed Cost) = 30 (bagian yang tidak ada variabel pada persamaan TC)
d) , maka
cara menferensialkan AVC satu kali sama dengan nol untuk mendapatkan Q pada keadaan AVCmin, kemudian harga Q dimasukan ke AVC
maka
g) Untuk mengetahui apakah masih bisa berproduksi atau harus menutup usaha harus diingat syarat:
AVC < P < ATC , Perusahaan masih bisa berproduksi walaupun rugi, namun besarnya kerugian itu lebih kecil dibandingkan apabila perusahaan
P < AVC , maka perusahaan harus ditutup (berhenti berproduksi) karena jika dilanjutkan kerugian lebih besar dari TFC
Karena AVCmin = 11 dan P = 20, maka, manajer memutuskan untuk berproduksi dalam jangka pendek.
Dimana perusahaan tersebut harus berproduksi pada tingkat output tertentu dimana P = MC
maka 6 = 0.75 Q, maka Q = 8 (Ribu Unit) Dengan demikian agar perusahaan dapat memaksimumkan keuntungan, pengendalian output harus dilakukan
h) TR (Total Revenue)
TR = P x Q = ( 20 ).(8000) = $160.000
i) TC (Total Cost)
Dengan demikian pengendalian output yang memaksimumkan keuntungan adalah pada tingkat output perusahaan sebesar 8.000 unit dengan
Penjual roti bakar lebih sering kita temui di malam hari. Mereka biasanya berjualan dekat
tempat-tempat nongkrong pemuda-pemudi. Mereka akan mendapat omzet lebih pada hari-
hari weekend, sabtu-minggu, terutama sabtu malam dimana biasanya dihabiskan sebagian besar
orang untuk bermalammingguan di luar rumah.
Banyaknya komunitas semacam klub motor yang belakangan menjamur, komunitas gaul,
dan komunitas anak muda lainnya yang sering menggunakan waktu weekend untuk berkumpul
bersama juga merupakan target pasar yang potensial bagi para penjual roti bakar, terutama yang
berjualan di malam hari.
Bisnis roti bakar itu tidak memerlukan terlalu banyak promosi. Asalkan tetap berjualan di
malam hari, rajin memperbaiki kualitas rasa, kebersihan dan kreatif dalam membuat variasi.
Kalau semuanya sudah pas, terutama soal rasa, pasti banyak dicari di malam hari.
Selanjutnya, untuk sehari-hari tinggal membeli bahan-bahan yang sudah berkurang
karena terjual. Seperti membeli roti tawar yang masih segar setiap dua hari sekali. Menaruh
gerobak makanan cemilan ini juga harus diperhatikan. Karena roti bakar bukan jenis makanan
utama, maka cara yang paling ampuh adalah mencari tempat yang disekelilingnya ada kedai nasi
atau kedai makanan yang mengenyangkan lainnya.
“Kalau berjualan di dekat kedai nasi, pasti ada aja yang tertarik buat datang untuk
membeli roti untuk cemilan sesudah makan,†beber penjual roti bakar di kawasan Resinda ini
ini sambil berbisik-bisik. Bisnis roti bakar ini juga bisa diperluas dengan menyediakan kopi atau
teh sebagai teman menyantap roti bakar.
Keuntungan lain dari berjualan roti bakar adalah modal yang relatif tidak terlalu besar,
rata-rata tidak sampai sepuluh juta.
Oleh karena bahan-bahan untuk membuat roti bakar pada umumnya awet untuk beberapa hari,
maka pembelian bahan-bahan tidak mesti dilakukan setiap hari. Cukup dengan hanya membeli
stok bahan yang sudah berkurang.
Menurut salah satu penjual roti bakar di kawasan Resinda, ia bisa menjual rata 150-250
porsi per harinya dan bisa berlipat ganda saat weekend. Dapat diperkirakan omzetnya bila untuk
satu porsinya berkisar antara Rp 3.000 – Rp 7.000 tergantung dari pilihan rasa yang dipesan.