You are on page 1of 15

KELOMPOK 9

AGUSTINUS P. USBOKO
&
SYAFWATUN NIDA
BAB 10
MASALAH DUALISME
Pokok bahasan tentang masalah dualisme yaitu :
1. Konsep Dualisme
2. Macam-macam Dualisme yaitu:
- Dualisme Sosial
- Dualisme Ekologis
- Dualisme Teknologi
- Dualisme Regional
3. Dampak Dualisme terhadap Pembangunan
Dualisme adalah :
Dua keadaan yang berbeda di
mana satu keadaan bersifat
Superior dan keadaan lainnya
bersifat inferior yang hidup
berdampingan pada ruang dan
waktu yang sama.
Konsep Dualisme
Konsep Dualisme Mempunyai Empat Karakteristik Pokok yaitu :
1. Dua keadaan yang berberda di maana satu keadaan bersifat Superior dan
keadaan bersifat inferior yang hidup berdampingan pada ruang dan waktu yang
sama. Contohnya: produksi modern di kota dan produksi tardisional di desa-
desa.
2. Kenyataan hidup berdampingannya dua keadaan yang berbeda tersebut bersifat
kronis dan bukan transisional. Perbedaan tersebut merupakan fenomenal yang
sementara, yang akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan berjalannya
waktu. Contohnya: kemakmuran dan kemiskinan secara internasional bukanlah
suatu fenomena yang sederhana yang bisa hilang seiring berjalannya waktu.
3. Derajat superioritas atau inferioritas tidak cenderung menurun, tapi terus
meningkat. Contohnya: perbedaan produktivitas antara industri di negara maju
dengan di NSB (Negara Sedang Berkembang) nampak semakin besar dari tahun
ke tahun.
4. Keterkaitan antara unsur superior dan unsur inferior tersebut menunjukkan
bahwa adanya unsur superior hanya berpengaruh kecil sekali atau bahkan tidak
berpengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior. Bahkan pada
kenyataannya, unsur superior justru sering menyebabkan timbulnya kondisi
keterbelakangan (underdeveloper).
Dualisme Sosial
Pada tahun 1910, J.H. Boeke dalam tesis doktornya
menyatakan bahwa pemikiran ekonomi barat tidak bisa diterapkan
dalam memahami permasalahan perekonomian negara-negara
jajahan (tropis) tanpa suatu “modifikasi” teori. Yakni jika ada
pembagian secara tajam, mendalam, dan luas yang membedakan
masyarakat menjadi dua kelompok, maka banyak persoalan sosial
dan ekonomi yang bentuk dan polanya sangat berbeda dengan
teori ekonomi barat sehingga pada akhirnya teori tersebut akan
kehilangan hubungannya dengan realitas bahkan kehilangan
nilainya.
Oleh karena itu, Boeke menganggap bahwa prakondisi dari
dualismenya adalah hidup berdampingannya dua sistem sosial
yang berinteraksi hanya secara marjinal hubungan yang sangat
terbatas antara pasar produk dan pasar tenaga kerja.
Prinsip pokok tesis Boeke adalah perbedaan antara tujuan kegiatan ekonomi di Barat
dan Timur secara mendasar sehingga kegiatan ekonomi di Barat lebih didasarkan pada
rangsangan kebutuhan ekonomi, sedangkan di Indonesia lebih disebabkan oleh kebutuhan-
kebutuhan sosial.
Dalam teorinya tentang dualisme dualisme sosial yang menjelaskan bahwa dalam
perspektif ekonomi, masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut yang mendominasi yaitu:
 Adanya semangat Sosial
 Adanya bentuk organisasi
 Adanya Teknologi
Perkembangan ekonomi di bidang pertanian ternyata tidak merubah aspek lain
dalam kehidupan masyarkat tradisional. Misalnya : organisasi produksi dan bercocok
tanam. Karena adat istiadat dan faktor-faktor sosia lainnya tidak mengalami perubahan
pasar. Akibatnya terdapat perbedaan masyarakat yang sangat mencolok antara kegiatan dan
organisasi ekonomi yang dikembangkan menurut cara-cara modern dengan menggunakan
teknologi modern. Disinilah timbul dualisme sosial, di mana masyarakat terdapat dua
sistem sosial yang sangat berbeda dan keduanya eksis secara berdampingan.
Oleh karena itu, teori Dr. Boeke banyak dikritik tetapi banyak juga yang mendukug.
Secara khusus, Mackie (1981) menegaskan bahwa dualisme (teori Boeke) tidak banyak
membantu, bahkan cendrung menghambat usaha mempelajari perekonomian Indonesia.
Dan juga beberapa penulis dari Belanda juga mengkritik teori Dr. Boeke.
Dualisme Ekologis
Pada tahun 1963, Clifford Geertz mengenalkan dualisme ekologis. Menurut
Geertz, dualisme ditandai oleh perbedaan-perbedaan dalam sistem ekologis.
Setiap sistem ekologis tersebut menggambarkan pola-pola sosial dan ekonomi
tertentu yang menyatu di dalamnya dan membentuk suatu keseimbangan
internal. Geertz menggambarkan adanya stabilitas dualisme ekologis tersebut
dengan menunjukkan bahwa dualisme prakolonial di Indonesia semakin menguat
dengan adanya intervensi kolonial, bukannya semakin menurun atau berkurang.
Geertz menjelaskan konsepnya tentang dualisme ekologis ini dengan
menggunakan kasus Indonesia yakni Indonesia Dalam dan Indonesia Luar.
Indonesia Dalam artinya sistem ekologis padat karya yang memfokuskan pada
pertanian yang membutuhkan kondisi iklim tropis dan semi tropis sedangkan
Indonesia Luar ditandai oleh pertanian yang padat tanah dan padat modal, dan
sebagainya. (lih. Hal. 321)
Dualisme Teknologi
Dualisme teknologi adalah suatu keadaan di mana di dalam suatu
kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi dan organisasi
produksi yang modern yang sangat berbeda dengan kegiatan ekonomi
lainnya dan pada akhirnya akan mengakibatkan timbulnya perbedaan
tingkat produktifitas yang sangat besar.
Dualisme ini dikemukakan oleh Benjamin Higgins pada tahun 1956.
menurut Higgins, sektor modern terpusat pada produksi komoditas
primer dalam pertambangan dan perkebunan. Dengan menggunakan
teknologi modern akan menghemat tenaga kerja dan modalpun relatif
lebih besar dibandingkan dengan sektor tradisional.
Faktor-faktor lain, selain penggunaan modal yang lebih banyak, yang
menyebabkan timbulnya perbedaan tingkat prduktifitas antara sektor
modern da sektor tradisional menjadi sangat tinggi adalah : tingkat
pendidikan para pekerja, teknik produksi, dan organisasi produksi.
Dualisme Finansial
Pada tahun 1967, Hla Myint meneruskan studi
Higgins tentang peranan pasar modal dalam proses
terjadinya dualisme. Myint membuat analisis
mengenai pasar uang yang terdapat di NSB dan
menunjukkan adanya dualisme finansial. Pengertian
dualisme ini menunjukkan bahwa pasar uang di
NSB dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok yaitu:
pasar uang yang dikelolah dengan baik (organized
money market) dan pasar uang yang tidak dikelolah
(unorganized money market).
Dualisme Regional
Dualisme Regional adalah ketidakseimbangan tingkat pembangunan antar
berbagai daerah dalam negara maju dan NSB.
Dualisme regional dapat mengakibatkan bertambah lebarnya kesenjangan (gap)
tingkat kesejahteraan antar berbagai daerah. Dan juga, dualisme regional yang
semakin buruk jug dapat menimbulkan masalah-masalah sosial-politik yang dapat
menghambat usaha untuk mempercepat lajunya pertumbuhan ekonomi di NSB.
Pada dasarnya, dualisme regional dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
 Dualisme antar daerah perkotaan dan pedesaan
 Dulisme antar pusat negara, pusat industri dan perdagangan dengan
daerah –daerah lain dalam negara tersebut.
Kedua jenis dualisme ini timbul terutama sebagai akibat dari investasi yang tidak
seimbang antara daerah industri (perkotaan) dengan daerah pertanian (pedesaan).
Ketidakseimbangan ini pada akhirnya memicu timbulnya kesenjangan antara pusat
negara dengan daerah-daerah lainnya, atau antara daerah perkotaan dengan
pedesaan.
Pengaruh Dualisme Terhadap
Pembangunan
Pada dasarnya pengaruh dualisme terhadap
pembangunan sering terjadi pada negara-negara yang
sedang berkembang termasuk Indonesia sendiri sehingga
menyebabkan mekanisme pasar tidak berfungsi sebagaimana
mestinya dan ketidaksempuraan mekanisme pasar ini akan
mengakibatkan sumberdaya yang tersedia tidak dapat
digunakan secara efisien.
Dan juga analisa-analisa mengenai setiap dualisme
menunjukkan bahwa penggunaan teknologi yang amat tinggi
di sektor modern cenderung mempersulit proses
perkembangan kesempatan kerja di sektor modern tersebut,
hal ini menambah kerumitan masalah pengangguran yang
dihadapi.
Hambatan yang timbul dari adanya sifat dualisme dalam
perekonomian yang pengembangannya masih belum begitu tinggi
bersumber dari adanya pengaruh yang masih sangat kuat dari sektor
tradisional terhadap seluruh masyarakat dna kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri kehidupan masyarakat tradisional yang menyebabkan
ketidaksempurnaan pasar adalah :
1.Taraf pendidikan sebagian besar masyarakatnya masih sangat
rendah.
2.Cara hidup dan pola pikir masyarakat masih sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai agama, adat istiadat, dan pasrah kepada kekuasaan
alam dan Tuhan.
3.Sisa-sisa feodalisme masih sangat dirasakan dalam hubungan
sosial di antara golongan masyarakat.
Ketidaksempurnaan pasar juga ditimbulkan oleh kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai keadaan pasar.
Pengaruh ketidaksempurnaan pasar terhadap produksi
dalam suatu masyarakat juga dapat ditunjukkan dengan
menggunakan kurva kemungkinan produksi (production
possibilities curve) yaitu :
Barang Industri
P
N1
A

N2
M
Barang Pertanian
0 B Q

Lihat di Buku hal. 329


Negara miskin, selain kemampuannya dalam memproduksi produk
pertanian dan produk industri yang masih relatif terbatas, jug seringkali
tidak mampu mencapai batas produksi yang makasimal. Salah satu
penyebabnya adalah karena adanya ketidaksempurnaan pasar.
Di samping adanya beberapa pengaruh negatif dari adanya dualisme
sosial terhadap pembangunan, selajutnya sering dinyatakan pula bahwa
adanya dulisme dalam tingkat teknologi yang digunakan dapat
menimbulkan dua keadaan yang mungkin mempengaruhi lajunya tingkat
pembangunan ekonomi.
Pertama, dualisme teknologi terlahir sebagai akibat dari
perusahaan modal asing atas sektor modern, sebagian besar dari
keuntungan yang diperoleh dari modal asing akan dibawah ke luar negeri.
Kedua, dualisme teknologiakan membawa tiga dampak negatif,
yaitu: membatasi kemampuan sektor modern dalam menciptakan
kesempatan kerja, membatasi kemampuan sektor pertanian untuk
berkemb ang, memperburuk maslah pengangguran.
Jika hambatan hambatan-hambatan yang ditimbulkannya
terhadap perkembangan kesempatan kerja dan
perkembangan sektor pertanian, dan terdapatnya
kemungkinan untuk mempercepat perkembangan produksi
diposisikan sederajat, kemudian perbandingan efek positif
dan negatif yang ditimbulkan, maka dualisme teknologi
tidaklah salah dan tidak memperkukuh kemiskinan yang ada
di NSB. Tanpa adanya sektor modern, NSB mungkin akan
mengelami pertumbuhan yang lebih lambat daripada yang
telah dicapainya pada masa lalu.

-S E K I A N-

You might also like