Professional Documents
Culture Documents
Interferensi dan difraksi dapat terjadi pada semua jenis gelombang, misalnya gelombang
bunyi, gelombang tali, gelombang pada permukaan cairan ataupun gelombang cahaya. Polarisasi
hanya dapat diamati pada gelombang transversal.yang terdapat pada gelombang tali dan cahaya
dan tidak terdapat pada gelombang bunyi, karena gelombang bunyi termasuk gelombang
longitudinal.
Pada tahun 1817, F. Young merupakan orang pertama yang menunjukkan bahwa cahaya
adalah gelombang transversal. Gelombang longitudinal hanya dapat bergetar satu arah, sedang
gelombang transversal dapat bergetar pada berbagai arah yang terletak pada bidang yang tegak
lurus pada arah gerak. Dalam suatu berkas cahaya yang tertutup, semua rentetan bergerak dalam
arah lintang yang sama sehingga berkas tersebut dapat disajikan oleh amplitudo A.
Simpangan titik-titik pada tali tegak lurus dengan arah rambat gelombangnya. Ada
gelombang yang simpangannya menjalar menurut bidang XOY (bidang vertikal). Ada juga
gelombang yang simpangannya menurut bidang XOZ (bidang horisontal). Kedua gelombang
tersebut mungkin resultan dari gelombang-gelombang yang arah simpangannya sembarang arah.
Jadi gelombang transversal apapun dapat ditampilkan sebagai resultan dari dua komponen
gelombang, yang satu hanya memiliki simpangan pada sumbu y, yang lainnya hanya ada pada
sumbu z.
Gelombang yang terpolarisasi pada sumbu Y disebut terpolarisasi linear pada sumbu Y.
Gelombang yang hanya menyimpang pada sumbu Z disebut terpolarisasi linear pada sumbu Z.
Supaya cahaya bisa terpolarisasi digunakan filter yang hanya meneruskan gelombang-gelombang
pada arah polarisasi tertentu saja.
Filter polarisasi cahaya dikenal dengan nama polaroid. Polaroid digunakan pada kaca mata
pelindung sinar matahari (sunglasess) dan pada filter polarisasi lensa kamera. Cara kerja polaroid
berdasarkan prinsip penyerapan, yaitu meneruskan 80% atau lebih gelombang-gelombang yang
terpolarisasi sejajar dengan sumbu polarisas, serta hanya melewatkan 1% atau kurang gelombang
yang tegak lurus dengan sumbu polarisasi.
Dari uraian tersebut dapat didefinisikan bahwa polarisasi adalah terserapnya sebagian arah
geter cahaya. Cahaya yang sebagian besar arah getarnya terserap disebut cahaya terpolarisasi,
dan jika cahaya hanya mempunyai satu arah gelombang disebut cahaya terpolarisasi linear.
Cahaya terpolarisasi dapat diperoleh dari cahaya yang tidak terpolarisasi. Yitu dengan
menghilangkan (memindahkan) semua arah getar dan melewatkan salah satu arah getar saja. Ada
empat cara untuk melakukan hal itu :
•Penyerapan selektif
•Pemantulan
•Pembiasan ganda
•Hamburan
Pada gambar di atas tampak dua buah polaroid. Polaroid pertama disebut polarisator, dan
polaroid kedua disebut analisator. Polarisator berfungsi untuk menghasilkan cahaya terpolarisasi
dan cahaya tak terpolarisasi (alami), sedangkan analisator berfungsi untuk mengurangi intensitas
cahaya yang terpolarisasi.
Prinsip kerja sistem adalah sebagai berikut. Seberkas cahaya alami masuk melalui
polarisator. Cahaya disini dipolarisasikan secara vertikal, yaitu hanya cahaya yang arah getarnya
sejajar dengan sumbu polarisasi, sedang yang lainnya diserap. Cahaya yang terpolarisasi vertikal
menuju analisator. Pada analisator, cahaya yang arah getarnya tegak lurus dengan sumbu
polarisasi diserap. Dari analisator, cahaya yang terpolarisasi adalah cosθ dikalikan dengan
polarisasi yang pertama.
Cahaya dapat diuraikan menjadi dua komponen arah getar. Yang satu sejajar dengan
bidang (dinyatakan oleh titik) dan yang satu tegak lurus dengan komponen pertama (dinyatakan
dengan panah). Ternyata komponen yang sejajar dipantulkan lebih kuat daripada komponen
tegak lurus, hal ini dikatakan sinar pantul terpolarisasi sebagian.
Sinar datang kemudian dilambangkan dengan I, lalu diubah sampai sinar bias dan sinar
pantul membentuk sudut 900, pada sudut ini ternyata sinar pantul terpolarisasi sempurna dengan
arah getar sejajar dengan bidang. Sudut datang tersebut disebut sebagai sudut polarisasi.
Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan kelajuan sama ke segala arah. Ini
disebabkan kaca mempunyai satu indeks bias. Tetapi dalam bahan kristal tertentu seperti kalsit
dan kuarsa. Kelajuan cahaya tidak sama untuk ke segala arah. Ini disebabkan kristal mempunyai
lebih dari satu nilai indeks bias. Jadi cahaya yang lewat mengalami pembiasan ganda
Jika seberkas sinar datang searah garis normal, maka sinar ini akan dibagi menjadi dua
sinar. Sinar pertama diteruskan tanpa pembelokan disebut sebagai sinar biasa. Sinar kedua
dibelokkan, dan disebut sebagai sinar istimewa. Peristiwa ini disebut sebagai polarisasi dengan
pembiasan ganda.
Jadi polarisasi pembiasan ganda terjadi pada kristal yang memiliki lebih dari satu nilai
indeks bias. Jika seberkas sinar datang searah dengan sumbu normal, maka akan dibagi menjadi
dua, yaitu sinar biasa dan sinar istimewa.
Hamburan jugalah yang menyebabkan langit tampak biru. Berdasarkan analisis tentang
hamburan, untuk intesitas cahaya tertentu, intensitas cahaya yang dihamburkan bertambah
dengan bertambahnya frekuensi. Karena cahaya biru mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari
cahaya merah, maka cahaya biru dihamburkan lebih banyak dari cahaya merah.