Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Ustadz ABDI NUR, S.Pd
Dan
Ustadzah MUFLIKHAH, S.Ag
TAHUN 2007
i
KATA PENGANTAR
ﻪﺗﺎﻛﺮﺑﻭ ﷲﺍﺔﻤﺣﺭﻭﻢﻜﻴﻠﻋﻡﻼﺴﻟﺍ
Dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah kehadlirat Ilahi Robbi serta hanya bertawakal
kepada-Nya, kami telah menyusun rancangan pedoman pelaksanaan operasional Taman Pendidikan Al-
Qur’an “Nurul Falah” sebagai acuan kerja harian sehingga dapat meminimalkan kesalahan prosedur serta
benturan-benturan yang terjadi di lapangan serta dapat memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat.
Pedoman ini sangatlah jauh dari sempurna, maka mohon kepada pengurus sebagai pihak yang dekat
dengan lingkungan obyeknya dapat memberikan tambahan, masukan, kritikan dan gagasannya guna lebih
mendekati sempurna pedoman ini.
Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam kepengurusan Yayasan maupun
lingkungan, terutama kepada :
1. Bapak Suwarto, SH selaku ketua Yayasan TPA “Nurul Falah“ Perumnas Kalisalak
2. Bapak Darsono yang telah mewakafkan tanahnya untuk kegiatan Pembelajaran TPA “Nurul
Falah”
3. Bapak-bapak pengurus Yayasan Taman Pendidikan Al-Qur’an “Nurul Falah” terutama bapak-ba
pak Penasehat yang dengan pemikiran, tenaga dan materinya berpartisipasi secara ikhlas memaju
kan Taman Pendidikan Al-Qur’an “Nurul Falah”.
4. Bapak Ketua RT 08 (Bapak Ade Wardi) yang telah peduli terhadap kemajuan TPA “Nurul Falah”
5. Bapak-bapak mantan ketua RT di lingkungan RT 08 RW VIII Perumnas Kalisalak Kauman Btg.
6. Ustadz dan ustadzah TPA “Nurul Falah” yang senantiasa sabar dan tawakal mengabdikan diri
nya untuk kepentingan generasi penerus di lingkungan Perumnas Kalisalak ini tanpa pamrih.
7. Bapak-bapak pengurus Mushalla/ Ta’mir Mushalla Al-Hikmah Jl. Akasia Perumnas Kalisalak.
Semoga segala pemikirannya untuk kemajuan TPA “Nurul Falah” diterima Allah SWT sebagai amal
sholeh yang tak terputus pahalanya sampai di akhirat kelak, Allahumma amin !
Pedoman ini kami susun berdasarkan kerangka yang sangat sederhana ya’ni :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Kurikulum Taman Pendidikan Al-Qur’an
Bab III : Organisasi dan Administrasi
Bab IV: Peraturan Peraturan
Bab V : Pertanggungjawaban
Bab VI: Kesimpulan dan Penutup
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
TPA atau TPQ adalah merupakan jenjang pendidikan yang sangat dasar dan khusus serta tidak
dapat disamakan dengan madrasah, namun dapat dijadikan sebagai pondasi awal masuk pada jenjang
pendidikan madrasah. Tentu tidak seterusnya berbeda dalam arti yang luas sebagaimana sebagian
orang menilainya, tetapi bagi orang awam pastilah tidak akan mempermasalahkan tentang perbedaan
keberadaannya.
Dasar disini dalam arti menanamkan bacaan Al-Qur’an secara tartil sebagai awal generasi
islam melakukan ritual keagamaannya, sehingga memahami, menghayati selanjutnya mengamalkan
dan memasyarakatkan kepada orang islam lain maupun lingkungannya. Kemudian pendidikan secara
khusus artinya hanya mempelajari tentang keberadaan ilmu Al-Qur’an termasuk di dalamnya ilmu pe
nunjang Al-Qur’an tersebut.
B. Dasar Pemikiran
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”
Sebagai realisasi menjaga diri dan keluarga dari api neraka tidak ada lain kecuali hanya mela-
lui pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an sedini mungkin.
Artinya : “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara : mencintai nabimu, mencintai keluarga
nabi, dan membaca Al-Qur’an.” (HR.At-Thabrani)
Artinya : “Hak anak atas orang tuanya ada tiga : memilihkan nama yang baik ketika baru lahir,
mengajarkan kitabullah Al-Qur’an ketika mulai bisa berfikir dan menikahkan ketika
mulai dewasa.” (HR. Ahmad)
iii
c. Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari :
Artinya : “Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Dari hadits2 di atas menunjukkan bahwa mengajarkan Al-Qur’an adalah suatu keharusan bagi
Setiap orang tua terhadap anak-anaknya dan keharusan pula bagi sesama muslim.
3. Maqalah Ulama’
Dalam “Muqaddimah”nya Ibnu Khaldun menunjuk pada pentingnya mengajarkan dan meng
hafalkan Al-Qur’an kepada anak-anak. Beliau menjelaskan bahwa pengajaran Al-Qur’an itu meru-
pakan fondasi pengajaran bagi seluruh kurikulum, sebab Al-Qur’an merupakan salah satu “Syi’ar
Ad-din” yang menguatkan aqidah dan mengkokohkan keimanan.
Dalam “As-Siyasah”nya Ibnu Sina menasehatkan agar kita mulai mengajar anak dengan
pengajaran Al-Qur’an. Segenap potensi anak, baik jasmani maupun akalnya, hendaknya dicurahkan
untuk menerima pelajaran Al-Qur’an, agar anak mendapat bahasa asli dan agar aqidah anak dapat
mengalir dan tertanam kokoh ke dalam kalbunya.
Dari maqalah Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina diatas dapat disimpulkan bahwa pengajaran
membaca Al-Qur’an haruslah mendapat prioritas yang pertama diajarkan kepada anak. Lisan yang
sudah mampu membaca Al-Qur’an dan menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan sehari-hari, secara
otomatis aqidah akan mengalir dan tertanam kokoh dalam kalbunya.
4. Aturan Perundang-undangan
Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia sangat respon terhadap keberadaan
TPA atau TPQ, dengan adanya aturan perundang-undangan sebagai berikut:
a. UU. RI Nomor 2 tahun 1989 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” Bab II Pasal 4 ditegaskan
bahwa salah satu cirri manusia Indonesia yang menjadi tujuan pendidikan nasional adalah ma-
nusia yang beriman dan bertaqwa. Agar “Beriman dan Bertaqwa” ini dapat terwujud mutlak
diperlukan adanya pendidikan keimanan dan ketaqwaan. Itulah pendidikan agama.
b. Keputusan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI Nomor 128 tahun 1982 /
44A tahun 1982 tentang : “Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Bagi Umat
Islam Dalam Rangka Peningkatan Penghayatan Dan Pengamalan Al-Qur’an Dalam Kehidupan
sehari-hari”
c. Instruksi Menteri Agama Nomor 3 tahun 1990 tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kemampuan Baca Tulis Huruf Al-Qur’an.
Jadi berdasarkan petunjuk Al-Qur’an, Hadis Rasulullah, Maqalah Ulama’ dan peraturan per-
undangan di Indonesia, maka keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an di Indonesia mendapatkan
fondasi yang kokoh, sehingga dapat dikatakan merupakan realisasi dari perintah agama dan program
pemerintah Indonesia.
iv
BAB II
KURIKULUM
TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN
1. TKA = Taman Kanak-kanak Al-Qur’an yakni pendidikan Al-Qur’an yang disediakan untuk
anak usia 4 – 6 tahun, sedang TPA = Taman Pendidikan Al-Qur’an yakni pendidikan Al-Qur
‘an yang disediakan untuk anak usia 7 – 12 tahun.
2. TKAL = Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Lanjutan yakni pendidikan Al-Qur’an yang disedia
kan untuk anak usia 5 – 8 tahun, sedang TPAL = Taman Pendidikan Al-Qur’an Lanjutan yak
ni pendidikan Al-Qur’an yang disediakan untuk anak usia 8 – 14 tahun.
3. TQA = Ta’limul Qur’an Lil Aulad yakni pendidikan Al-Qur’an program pasca TKA/ TPA.
Taman Pendidikan Al-Qur’an bertujuan untuk menyiapkan anak didiknya agar menjadi :
“Generasi yang Qur’ani yaitu generasi yang mencintai Al-Qur’an, komitmen dengan Al-Qur’an, dan
menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan dan pandangan hidup sehari-hari”
1. Target pokok yang akan dicapai TKA – TPA adalah mengantarkan peserta didik
(santri) mampu membaca Al-Qur’an.
2. Target pokok yang akan dicapai TKAL – TPAL adalah :
a. Khatam membaca Al-Qur’an dengan tartil minimal 15 juz.
b. Mengetahui Dasar-dasar Ulumul Qur’an.
c. Hafal bacaan shalat, do’a sehari-hari, surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan.
d. Menulis huruf-huruf Al-Qur’an
e. Mengenal kaifiyat wudlu dan shalat.
3. Target pokok yang akan dicapai TQA adalah :
a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok isi Al-Qur’an dan sunah rasul
b. Menguasai dasar-dasar Dinul Islam dan Ulumul Qur’an
c. Menguasai ilmu tajwid dan bacaan-bacaan ghorib
d. Membaca Al-Qur’an dengan irama murattal
e. Hafal terjemah bacaan shalat
f. Menguasai kaifiyat shalat jenazah dan shalat sunat.
C. Materi Pelajaran
Sesuai dengan tujuan dan target yang akan dicapai maka materi pelajaran TPA “Nurul Falah”
dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Materi Pokok yaitu materi yang harus dikuasai benar oleh setiap santri dan dijadikan seba
gai alat ukur untuk menentukan lulus tidaknya seorang santri TPA/ TPQ.
a. Belajar membaca Al-Qur’an dengan mempergunakan buku iqro’ jilid 1 sampai 6
b. Mulai Tadarus Al-Qur’an jika telah selesai jilid 6 dengan bacaan yg benar/ Tartil.
2. Materi Penunjang yaitu materi-materi yang penting pula namun belum dijadikan sebagai
alat ukur untuk menentukan lulus tidaknya seorang santri dalam menempuh ujian TPA,
terdiri dari :
V
a. Hafalan Bacaan shalat ( contoh urutan terlampir )
b. Hafalan do’a sehari-hari (contoh terlampir)
c. Hafalan 12 surat pendek ( urutan terlampir)
d. Bacaan ayat-ayat pilihan ( urutan terlampir)
Khusus untuk materi selingan dapat diberikan jika alokasi waktu cukup, seperti BCM ( Ber
main Cerita dan Menyanyi), BCM juga dapat diberikan saat selesai kegiatan semesteran.
Dengan mengacu pada M5A Balitbang LPTQ Nasional ( Team Tadarus “AMM” Yogyakarta)
maka waktu yang digunakan untuk kegiatan pengajaran adalah sore hari dengan 2 gelombang ;
1. Gelombang I masuk jam 15.00 sampai 16.00 WIB untuk Jilid 1 sampai 3 sekaligus mendi
dik disiplin melaksanakan ibadah shalat tepat waktu
2. Gelombang II masuk jam 16.00 sampai 17.00 WIB untuk jilid 4 sampai 6
Dengan alokasi waktu masing-masing 60 menit tiap harinya setiap jilid.
Masa pendidikan diharapkan selesai 1 tahun bagi santri yang masuk 6 kali dalam seminggu,
sedangkan dalam setahunnya dibagi ke dalam 2 semester yang tiap-tiap semesternya diberikan buku
raport, selanjutnya yang telah menyelesaikan jilid 6 dan dapat membaca Al-Qur’an dengan benar di
berikan sertifikat/ ijazah dalam suatu upacara Wisuda.
Taman Pendidikan Al-Qur’an, setiap harinya 1 kali pertemuan 60 menit yang rincian secara
garis besarnya dipergunakan sebagai berikut :
1. Pembukaan : 3 menit
2. Klasikal 1 : 8 menit
3. Privat/ Individual : 38 menit
4. Klasikal 2 : 8 menit
5. Penutup : 3 menit
Jumlah : 60 menit
Alokasi ini tidak harus, jika situasi dan kondisi tidak mendukung dapat menggunakan 45
menit setiap tatap mukanya.
Sistem pengelolaan kelas dalam Taman Pendidikan Al-Qur’an dibagi kedalam 6 kelas, yang
setiap kelasnya maksimal 30 santri dengan 1 wali kelas dan ustadz privat ( perbandingan ustadz pri
vat dengan santri adalah 1 : 6 ). Adapun di TPA “Nurul Falah” dapat menggunakan perbandingan
1 : 10 sampai 1 : 15.
E. GBPP
1. Tujuan Kurikuler :
Santri mampu memahami dan menghayati Al-Qur’an sebagai kitab suci dan menjadikan kebiasa
an serta kegemaran membaca (tadarus) dengan fasih menurut kaidah ilmu tajwid dan dapat me-
ngerjakan shalat dengan baik.
2. Metode :
Privat (individual), Tanya-jawab, demonstrasi dan penugasan bermain serta hafalan.
3. Penilaian :
Tes lisan, tes tertulis, perbuatan/ kerja, tugas observasi.
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk, maka pengelola dan atau ustadz/ ustadz-
ah dapat memilih bentuk yang cocok dan sesuai untuk diterapkan.
vi
Bulan Minggu Sarana/ Pokok Bahasan Uraian Tujuan
Sumber Pembelajaran
Juli 7minggu -Iqro’ jilid 1 -Pengenalan huruf -Latihan membaca -Santri mampu
Dan -alat peraga tunggal membaca huruf
Agustus -Buku mate hijaiyah sesuai mahraj
ri hafalan yang tepat dengn
berharokat fathah.
-Latihan menulis -Santri mampu
huruf tunggal menulis
-Do’a pembuka 1 -Menghafal Do’a huruf Al-Qur’an tung-
-Do’a pembuka 2 akan belajar,Sena gal
-Senandung Do’a ndung Al-Qur’an, -Santri mampu hafal 3
Al-Qur’an dan Do’a Iftitah do’a dan satu bacaan
-Do’a Iftitah shalat dengan fasih.
September 8 minggu -Iqro’ jilid 2 -Pengenalan tanda pan -Latihan membaca -Santri mampu/ dapat
Dan -alat Peraga jang membedakan bacaan
Oktober -Buku mate -Pengenalan huruf panjang dan pendek
ri hafalan sambung -Latihan menulis -Santri mampu menu-
-Do’a penutup, Do’a lis huruf sambung
kebaikan dunia-akhi -Latihan menyima -Santri mampu hafal
rat, dan Do’a untuk , melafadzkan, do’a-do’a harian dan
kedua orang tua dan menghafal hafal min 3 surat pen-
-Surat Al-Fatikhah & dek dalam juz ‘Amma
bacaan ruku’ dan -Santri mampu beriba-
I’tidal. dah dengan baik
Nopember 8 minggu -Iqro’ jilid 3 -Pengenalan tanda ba- -Latihan membaca -Santri mampu menge-
Dan -alat Peraga ca (Fathah, kasroh nal tanda-tanda baca
Desember -Buku mate ,dhomah) dan tanda dan membacanya dg
ri hafalan panjang. fasih
-Do’a akan tidur, ba- -Latihan menyima -Santri mampu hafal
ngun tidur, akan ma- , melafadzkan, do’a-do’a harian dan
kan, selesai makan, dan menghafal hafal min 3 surat pen-
dan keluar rumah. dek dalam juz ‘Amma
-Surat Pendek, bacaan -Santri mampu beriba-
do’a sujud dan do’a dah dengan baik
duduk antara 2 sujud
Januari 8 minggu -Iqro’ jilid 4 -Pengenalan tanwin -Latihan membaca -Santri mampu menge-
dan -alat Peraga -Pengenalan ثsukun nal tanda-tanda baca
Februari -Buku mate dan مsukun dan dapat membaca
ri hafalan -Pengenalan qolqolah nya dengan fasih.
-Pengenalan perbeda-
an أsukun dan عsukun -Santri mampu hafal
, كsukun & ﻖsukun do’a-do’a harian dan
-Hafalan do’a masuk -Latihan menyima hafal min 3 surat pen-
WC dan keluar WC , melafadzkan, dek dalam juz ‘Amma
-Hafalan surat2 pendk dan menghafal -Santri mampu beriba-
-Hafalan bacaan shalat -Praktek shalat dah dengan baik
Maret dan 8 minggu -Iqro’ jilid 5 -Pengenalan tanda wa -Latihan membaca -Santri mampu tadarus
April -alat Peraga qof, tanda baca pan- Al-Qur’an dg fasih
-Buku mate jang 5-6 harakat, ba-
ri hafalan caan dengung, alif al-
syamsyiyah & qoma-
riyah -Santri mampu hafal
-Hafalan do’a selesai do’a-do’a harian dan
adzan, dan wudhu -Latihan menyima hafal min 3 surat pen-
-Hafalan surat2 pendk , melafadzkan, dek dalam juz ‘Amma
-Hafalan bacaan shalat dan menghafal -Santri mampu beriba-
-Praktek shalat dah dengan baik
Mei dan 8 minggu -Iqro’ jilid 6 -Tadarus Al-Qur’an -Membaca Al-Qur -Santri mampu memba
Juni -buku taj- dengan tartil an dengan tartil ca Al-Qur’an pada ba-
wid praktis -Pengenalan bacaan gian tertentu yang ada
-alat Peraga ghorib, dan bacaan bacaan ghoribnya dg
-Buku mate khusus lainnya fasih.
ri hafalan -Hafalan do’a sehari- -Santri mampu hafal
hari, hafalan surat2 12 do’a harian dan
pendek (12 surat pen- hafal 12 surat pen-
dek) dan hafalan ba- dek dalam juz
caan shalat -Latihan menyima ‘Amma
-Membaca ayat-ayat , melafadzkan, -Santri mampu beriba-
pilihan (6 ayat pilih- dan menghafal dah dengan baik
an) dengan tartil -Praktek shalat -Santri mampu memba
-Pengenalan irama ca ayat-ayat pilihan
murattal (Rost, Naha- dengan salah satu ira
wand, Hijaz dan Bay- ma murattal
yati)
Keterangan :
1. Alokasi waktu dapat disesuaikan dengan kemampuan rata-rata santri yang diterima, misalnya rata-
rata jilid satu dapat diselesaikan dalam waktu 2 bulan ya berarti selesainya santri belajar jilid 1 ada
lah 2 bulan, demikian pula untuk jilid di atasnya dan seterusnya dan seterusnya.
2. Demikian pula untuk menyelesaikan program 6 jilid, tergantung pada rata-rata santri dapat me-
nguasai program tersebut.
3. GBPP diatas merupakan salah satu contoh program 6 jilid yang diselesaikan dalam waktu satu tahun.
VISI : Dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an & As-Sunnah sebagai pedoman hidup, kita tum-
buh kembangkan sumber daya manusia yang peka terhadap kewajiban dan haknya sebagai
muslim serta berakhlaqul karimah.
viii
BAB IV
A. Organisasi
Taman Pendidikan Al-Qur’an sebenarnya hanya merupakan pengajian anak-anak yang dikelo
la secara tertib dan professional. Maka dapat diselenggarakan oleh siapa saja, akan lebih baik jika di
kelola oleh suatu lembaga seperti yayasan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Taman Pendidik-
an Al-Qur’an “Nurul Falah” Perumnas kalisalak . Bagan struktur organisasinya sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN “NURUL FALAH“
PERUMNAS KALISALAK, KAUMAN BATANG
PENGURUS/ YAYASAN
KEPALA SEKOLAH
POS/ BPO
TU/ PA
SANTRI
IX
3. POS (Persatuan Orang Tua Santri) atau BPO (Badan Persatuan Orang Tua) yaitu mitra kerja TPA
yang bertujuan seperti BP3 atau Komite Sekolah dalam sekolah formal.
4. TU (Tata Usaha) yaitu Petugas Administrasi dan keuangan bertujuan membantu kepala sekolah
untuk hal-hal yang berkaitan dengan administrasi dan keuangan.
5. Ka. Bid. Adalah Ketua bidang/ Dewan Ustadz/ Pengelola bagian kegiatan, terdiri dari
a. Ketua bidang kurikulum yakni mengelola kurikulum dan pengembangan Pembelajaran.
b. Ketua bidang kesantrian yakni mengelola kegiatan yang melibatkan santri.
c. Ketua bidang humas yakni mengelola hubungan masyarakat jika ada kegiatan yang meli
batkan masyarakat luas.
6. Wali kelas adalah wakil orang tua santri di lingkungan Taman Pendidikan Al-Qur’an .
7. Ustadz dan ustadzah adalah seorang yang berprofesi mendidik pada TPA “Nurul Falah” yang men
dapatkan ijin atau SK dari Yayasan.
8. Santri adalah peserta didik pada TPA “Nurul Falah” yang telah dinyatakan diterima dalam seleksi
Penerimaan santri baru sampai jenjang yang ditawarkan terselesaikan.
B. Administrasi
1. Akta pendirian [Nama lembaga, nomor akta notaries pendirian suatu lembaga/ yayasan]
2. Sertifikat tanah [termasuk keabsahannya/ status tanah swadaya atau wakaf]
3. Daftar kepengurusan/ pengelola TPA sampai BPO
4. Inventaris
a. Prasarana ( Tempat/ Dampar, meja, kursi, papan tulis, alat peraga, almari administrasi dsb)
b. Sarana Administrasi (Buku induk, buku tamu, buku inventaris, agenda surat, presensi, kar
tu syahriah, kartu prestasi IQRA’, data prestasi, raport, blanko kenaikan jilid dll)
c. Sarana Pembelajaran (Buku Iqra’ jilid 1 – 6, buku kumpulan materi hafalan, buku tajwid
praktis, buku BCM, buku fasih bahasa arab, Al-Qur’an standart dll)
contoh buku2 terlampir
5. SK Pengangkataan Kepala sekolah dan Ustadz beserta formasinya (contoh terlampir)
6. Tata tertib ustadz dan santri (terlampir)
7. Administrasi Kantor
8. Administrasi Santri
9. Administrasi keuangan/ RAPBTPA (terlampir)
10. Pembuatan, pengiriman, pelaporan dan pengarsipan surat-surat.
11. Dan administrasi masing-masing bidang
12. Administrasi harian.
13. Administrasi triwulan
14. Administrasi semesteran
15. Administrasi Kegiatan milad
16. Administrasi Kegiatan Wisuda
17. Administrasi Pelaporan/ pertanggungjawaban
18. Dan lain-lain
X
BAB V
PERATURAN-PERATURAN
Dalam rangka tercapainya suatu tujuan dan target yang akan dicapai, maka Taman Pendidikan
Al-Qur’an perlu menuangkan peraturan-peraturan operasional harian yang mestinya ber-acuan pada
AD/ ART yayasan, sedemikian hingga tidak menimbulkan pertentangan atau kesalahpahaman pada
pelaksana ataupun yang diberi tugas menjalankan kegiatan.
Suatu lembaga yang menginginkan kegiatan berjalan secara professional, sekecil apapun ben
tuk kegiatannya, maka pasti membutuhkan tenaga yang tidak asal ada, mau dan ikhlas saja, tetapi se
tidaknya ada criteria walau hanya satu sekalipun. Apalagi kegiatan mengajarkan Al-Qur’an.
1. Pengurus melihat atau menguji langsung kefasihan membaca Al-Qur’an termasuk di dalamnya
penguasaan ilmu tajwid dan adab membaca Al-Qur’an (atau telah memiliki syahadah/ sertifikat
yang dikeluarkan oleh lembaga pengembang tilawah Al-Qur’an di Indonesia)
2. Berakhlaq/ berkepribadian baik termasuk di dalamnya bersifat kebapakan atau keibuan.
3. Tingkat pendidikan termasuk di dalamnya kemampuan mengajar anak-anak.
4. Usia termasuk di dalamnya jenis kelamin (Ibu/ Perempuan lebih diutamakan).
5. Tempat tinggal (diutamakan dari lingkungannya sendiri)
6. Dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan ustadz/ ustadzah lain
7. Sanggup menjaga nama baik yayasan dan personil dilingkungan TPA “Nurul Falah”
8. Jika tidak mentaati peraturan tersebut di atas, maka akan diberi sangsi sampai 3 kali selebihnya
dimohon untuk mengundurkan diri
Setelah adanya ustadz/ ustadzah dan pegawai tata usaha, maka perlu adanya pengembangan
diri dari seluruh pengelola TPA terutama ustadz dan ustadzahnya dengan tujuan meningkatkan
kuantitas dan kualitas ustadz/ ustadzah serta pengelolanya ;
1. Pengelola wajib memberi motivasi dan memberikan fasilitas serta akomodasi untuk kegiatan :
a. Diklat Ustadz ( Tingkat dasar, mahir I dan mahir II)
b. TOT
c. Khursus/ bimbingan tartil Al-Qur’an (didalamnya ada seni baca Al-Qur’an)
d. Penataran metodologi IQRO’ dan management pengelolaan kelas.
2. Pengelola mewajibkan ustadz/ ustadzah untuk mengikuti forum MTTA (Majlis Ta’lim dan Tada
rus Al-Qur’an) atau sejenisnya semacam MGMP-nya sekolah formal.
3. Mengadakan study banding ke TPA/ TPQ yang lebih maju.
1. Setiap kelas/ jilid di asuh oleh 1ustadz/ ustadzah sebagai wali kelas dibantu oleh beberapa ustadz/
ustadzah untuk privat (individual) dan disesuaikan dengan keberadaan santri.
2. Kegiatan belajar mengajar dibebankan kepada wali kelas yang kemampuan mengajarnya disesuai
kan dengan penguasaan tingkat tartilnya.
3. Kegiatan belajar mengajar dibuka dengan do’a yang dipimpin oleh wali kelas.
3. Semua kejadian yang terjadi saat KBM diserahkan tanggung jawabnya kepada wali kelas.
XI
1. Jika ada santri yang keliru/ lupa dalam membaca huruf Al-Qur’an, cukup betulkan hurufnya
dengan cara :
a. Isyarat, misal pas pada huruf yang salah dengan aba2 ; stop!, Eee atau awas!
b. Apabila dengan Isyarat belum betul (masih lupa), maka cukup diingatkan, missal ﺮada
titiknya apa hayo? (kalau ingin membetulkan huruf )ﺯ
c. Apabila belum betul/ masih lupa juga, baru ditunjukkan bacaan sebenarnya.
d. Jika salah membaca di tengah ayat atau di akhir ayat, maka cukup yang salah saja yang
diingatkan, tidak perlu mengulang dari depan (bagi yang cepat kemampuannya)
2. Ustadz/ ustadzah berhak menyimak dengan cara loncat-loncat halaman (bagi santri yang cepat ke-
mampuannya)
4. Jika santri memanjangkan bacaan yang semestinya pendek, tegurlah dengan” Coba sekarang baca
dengan putus-putus saja !” sambil menutup bacaan di depannya.
5. Bagi yang kemampuan membacanya cepat dan tartil, dapat ditambahkan dengan irama murattal
6. Bila perlu dan belum cukupnya ustadz/ ustadzah, maka boleh mengambil santri yang sudah lan-
car dan tartil membacanya untuk membantu menyimak teman sebayanya (tutor sebaya)
1. Kepala/ Direktur TPA/ TPQ bertanggung jawab atas pelaksanaan EBTA (baik lisan, tulisan
maupun praktek serta sebagai penegas dalam kenaikan jilid)
2. Kepala/ Direktur TPA “Nurul Falah” menguji EBTA kenaikan jilid dengan blanko sebagai bukti
bahwa santri tersebut sudah naik jilid dan dapat langsung pindah ke jilid di atasnya.
3. Kepala sekolah bersama Ka.Bid kurikulum menguji seleksi sidang tashih.
4. Sidang tashih/ ujian lisan diuji oleh penguji luar yang ditunjuk oleh kepala sekolah/ yayasan.
5. Sidang tashih merupakan pelaksanaan EBTA secara lisan dan merupakan akhir dari jenjang pen-
didikan Al-Qur’an serta awal masuk ke jenjang berikutnya.
Xii
BAB VI
PERTANGGUNGJAWABAN
Suatu perbuatan sekecil apapun pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah
SWT. Demikian pula dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga apapun dan dimana
pun tempatnya tentu sangatlah wajar bila harus mempertanggungjawabkan apa-apa yang telah dibe-
bankan kepada seluruh staf atau anggotanya. Begitu pula Taman Pendidikan Al-Qur’an “Nurul Falah”
akan meminta pertanggungjawaban kepada seluruh personil yang diberi amanat untuk melaksanakan
kegiatan di dalam lingkungannya.
1. Kepala Sekolah bertanggung jawab dan akan mempertanggungjawabkan kepada yayasan dan
masyarakat di dalam aktifitasnya di lingkungan TPA “Nurul Falah”.
2. Kepala Sekolah membuat RAPB TPA “Nurul Falah” dan dipresentasikan dihadapan Orang tua/
Wali santri kemudian disahkan oleh BPO dan disetujui oleh Yayasan, selanjutnya akan memper-
tanggungjawabkan di setiap akhir tahun.
3. Kepala Sekolah bertanggung jawab penuh terhadap prestasi santri secara tahunan yang diinforma-
sikan lewat kegiatan wisuda atau akhirussanah.
1. Wali kelas bertanggung jawab dan akan mempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada
Kepala Sekolah secara periodic baik dengan lisan maupun tulisan.
2. Wali kelas dapat langsung dimintai pertanggungjawabannya atas prestasi santri oleh orang tua/
wali santri yang menurut ketentuan hasil evaluasi kurang dapat diterima.
3. Wali kelas secara langsung bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan tindakannya mem-
pertahankan santrinya dalam menempuh EBTA, jika harus turun jilid atau turun halaman.
D. Pertanggungjawaban Karyawan.
Xiii
BAB VII
A. KESIMPULAN
1. Bahwa Pedoman Pelaksanaan Operasional Taman Pendidikan Al-Qur’an “Nurul Falah” ini meru-
juk pada :
a. Badan Koordinasi TPA/ TPQ Kabupaten Batang tentang penulisan Garis-Garis Besar
Pelaksanaan Pembelajaran Tahun 2003 (GBPP), Khusus metodologi Iqro’.
b. Lembaga Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Taman Pendidikan Al-Qur’an/ LKP2
Se Wilayah Pekalongan Tahun 2006.
c. Dari dalam/ intern Pengurus Yayasan Taman Pendidikan Al-Qur’an “Nurul Falah” dengan
Kode etik yang tidak bertentangan dengan pedoman induknya.
B. PENUTUP
Demikian Pedoman Pelaksanaan Operasional ini kami buat, Akhirnya segala sumbangsih yg
hanya sekelumit ini semoga menjadikan amal shaleh dan akan mendorong timbulnya/ bermunculan
nya pengelola, ustadz/ ustadzah, karyawan dan siapa saja yang membaca pedoman ini untuk diguna-
kan salah satu bahan wawasan.
Kemudian penulis membuka lebar-lebar saran, masukan, kritikan dan lainnya demi kesempur-
naan diktat pedoman ini di tahun yang akan datang.
xiv